Kevin sangat kaget mendengar perkataan orang ini karena orang ini adalah Lisa, bekas tunangan Kevin.
"Apa maksudmu, Lisa?"tanya kevin pura-pura tidak tahu. "Dari tadi aku mengintip apa yang terjadi. Aku tidak ikut-ikutan, loh, waktu Victor merendahkan kamu. Kemudian aku bersembunyi di sini dan mendengar pembicaraan antara kamu dengan pria bernama Thomas tadi. Dia bilang kamu adalah seorang tuan muda dan sekarang aku tahu pasti, kalau kamu memang adalah seorang tuan muda," tegas Lisa. "Kamu salah dengar, Lisa. Kamu salah dengar," elak Kevin. Tiba-tiba terdengar suara masinis kereta api lewat pengeras suara yang terdengar hingga seluruh gerbong kereta api yang mengucapkan permintaan maaf karena kereta api mengalami keterlambatan tetapi sekarang kereta api akan segera berjalan dan ada seorang tuan muda yang akan menggantikan keterlambatan tadi kepada setiap penumpang dengan biaya dua kali lipat dari harga tiket"Aku akan menceritakan semuanya asalkan kamu mau kembali padaku dan kembali menjadi tunanganku. Kembali menjadi milikku," bisik Lisa manja."Apa kamu tidak malu dengan kata-katamu ini, hah? Sekarang ini, kamu seperti menjilat ludahmu sendiri, tau! Dahulu kamu memaki-maki aku! Dahulu kamu mengusirku! Dahulu kamu tidak menganggapku ada, jadi, buat apa sekarang kamu memintaku kembali,kepadamu, hah?!""Huhuhu." Lisa Menangis tanpa air mata. "Please ... Kevin. Aku mohon kembalilah padaku. Mulai sekarang, aku akan memperlakukanmu dengan baik. Aku akan mencintaimu dengan setulus hati, aku sadar akan kesalahanku dulu. Huhuhu.""Kamu tidak mencintaiku dengan tulus di saat aku mencintaimu dengan tulus. Sekarang ini, pintu hatiku sudah tertutup untukmu. Semuanya sudah terlambat bagimu!" Kevin segera bergerak untuk mendekati Natalie yang berada di ujung gerbong yang dari tadi terus menatap dia dengan Lisa di sini."Jang
Kevin mendekati Natalie dan langsung memegang tangan Natalie. "Kamu tidak apa-apa kan?""Aku tidak apa-apa, Kevin. Tadi aku mengkhawatirkan kamu tapi untung saja semuanya bisa diatasi." Setelah itu, Natalie menatap ke arah Lisa di kejauhan sana. Natalie sebenarnya ingin bertanya tentang Lisa tetapi dia masih enggan untuk menanyakannya."Kamu bisa menanyakan kepadaku tentang gadis itu," kata Kevin sambil mengerling kearah Lisa di kejauhan sana."Siapa dia?" tanya Natalie penasaran."Dia adalah bekas tunanganku. Sesaat setelah aku mengalami Amnesia, aku tinggal di rumahnya karena ayahnya terkait erat dengan diriku. Sayangnya, dia tidak sempat menceritakan yang ingin aku tahu hingga dia meninggal." Lalu?""Lalu tunanganku itu dan ibunya mencampakkan aku karena sejak awal mereka menganggap rendah diriku.""Kamu masih mencintainya." Natalie mengerling ke arah Lisa di
Setelah istirahat 1 jam di apartemen, Kevin mengirim pesan kepada Thomas untuk bersiap-siap. Setelah itu, Kevin membangunkan Natalie."Siap-siap lah dan ingat, nanti kamu harus mengikuti apa kata-kataku. Saat diperlukan dan aku memintamu untuk berlindung di dekat beberapa orang, maka kamu harus mengikutinya.""Beberapa orang? Apa kamu punya teman yang akan mengikuti kita untuk menuju ke Jefferson Southern itu?" tanya Natalie penasaran."Boleh dibilang seperti itu. Aku punya beberapa teman di kota ini, mereka akan menemani aku, jadi, nanti kalau keadaan sedikit gawat dan aku perlu untuk mendobrak masuk ke depan untuk mencari orang-orang yang kemungkinan mencelakai kita di masa lalu, maka aku akan menitipkan kamu kepada beberapa temanku.""Baiklah. Tapi, kamu jangan terlalu mengambil resiko, Kevin, karena dalam mimpiku itu, aku melihat orang-orang yang membawaku itu ada yang menyelipkan senjata api di balik baju m
"Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Kevin yang melihat sejak dari Natalie seperti ingin mengatakan sesuatu kepadanya."Sebenarnya aku ingin mengatakannya sejak tadi, tapi aku takut suaraku didengar oleh security yang tadi," jawab Natalie sambil terus berjalan mengikuti Kevin."Apa yang ingin kamu katakan?""Aku ingin bilang kalau gedung ini betul-betul adalah gedung yang aku lihat dalam mimpiku. Tidak salah lagi, inilah gedungnya.""Sudah kuduga kalau mimpi kamu itu bukanlah mimpi sembarangan tapi mimpi itu adalah penggalan dari ingatanmu yang hilang itu.""Iya, Kevin. Aku yakin sekarang. Mimpi tentang gedung ini bukanlah mimpi biasa tapi itu adalah penggalan ingatanku.""Itu laboratoriumnya," kata Thomas tiba-tiba sambil menunjuk ke arah sebuah pintu yang berada di ujung ruangan lantai 7 ini.Baru saja Kevin akan berjalan mengikuti Thomas, tiba-tiba Kevin merasakan tangannya dice
Pintu laboratorium ini terbuka dan seperti yang pernah diceritakan oleh Natalie sebelumnya. Begitu pintu terbuka, ada cahaya yang sangat terang yang keluar dari laboratorium itu.Thomas, Kevin, Natalie dan anggota tim yang lain semuanya harus menutup matanya dengan tangan mereka karena sinar yang berada berasal dari dalam laboratorium itu sangat menyilaukan mata.Kabar baiknya, tidak terdengar suara bunyi alarm dan ini berarti, Tim IT berhasil mengakali pintu itu sehingga pintu itu bisa terbuka tanpa membunyikan alarmnya.Thomas putuskan untuk masuk duluan ke arah dalam. Dia bahkan sudah memegang senjata api genggam diikuti oleh tiga orang anak buahnya. Mereka langsung menyebar untuk menguasai keadaan di dalam laboratorium.Kemudian Kevin segera berbisik kepada Natalie meminta Natalie untuk mengikuti dirinya. Di belakang Natalie, barulah sisa dari anak buah Thomas yang berjaga di belakang Natalie dan Kevin.&
Ternyata 2 dari 3 ilmuwan itu kini menjerit kesakitan secara bersamaan, sementara satu orang lagi langsung berlari menerobos para pengawalnya Kevin, bahkan berhasil menendang salah seorang anak buahnya Kevin untuk berlari menuju ke arah pintu laboratorium.Saat Jacob menjerit kesakitan tadi, secara refleks, Kevin langsung bergerak untuk melindungi Natalie. Karena itu, hanya Thomas yang bergerak dengan cepat untuk mengejar salah satu ilmuwan yang berhasil lari, setelah ternyata dia berhasil menembak 2 ilmuwan temannya dengan cincin yang berisi alat kejut listrik yang membawa maut bagi dua ilmuwan temannya itu.Thomas mengejar ilmuwan ketiga yang berhasil berlari setelah membunuh 2 temannya itu. Tapi saat berada di depan pintu laboratorium, ilmuwan itu membalikkan tubuhnya dan mengarahkan cincinnya ke arah Thomas.Thomas yang tidak ingin mengalami nasib seperti dua ilmuwan yang tadi, langsung menggulingkan tubuhnya ke arah kanan
Akhirnya ilmuwan itu menyerah. "Baiklah. Akan aku katakan apa yang ingin kamu ketahui.""Oke. Sekarang katakan apa yang ingin aku ketahui itu!" kata Kevin sambil melotot ke arah ilmuwan itu.Ilmuwan itu mengangguk. Kemudian dia mulai berkata tetapi apa yang dia katakan tidak bisa didengar oleh Kevin karena terdengar suatu ledakan keras di dalam laboratorium.Ledakan keras itu membuat Kevin langsung melompat ke arah Natalie yang berada sekitar 4 meter dari posisinya Kevin.Hanya dalam 1 lompatan saja, Kevin sudah berada di dekat Natalie dan langsung memeluk Natalie dan karena dia tahu kalau ledakan itu berasal dari belakang tubuh Natalie, maka Kevin segera membentengi tubuh Natalie dengan tubuhnya dari ledakan bom itu.Kemudian, Kevin langsung melompat dengan cepat ke arah pintu laboratoriumSemua anak buahnya Kevin telah berada di depan pintu laboratorium untuk menghadang pa
Terdengar teriakan banyak orang di kejauhan. Sepertinya kekuatan musuh yang jauh lebih banyak mulai mendekati tempat ini.Sementara di depan Kevin, pasukan musuh yang sempat kocar-kacir tadi, setelah ditembak Kevin dan anak buahnya, kini mulai terbentuk kembali.Tameng-Tameng yang sempat jatuh karena pemegang Tameng di ditembak oleh Kevin kini sudah digantikan oleh orang-orang lain. Mereka biarkan teman-teman mereka yang sebelumnya memegang tameng ditembak oleh anak buahnya Kevin dan kini mereka kembali membuat barikade baru.Kevin tidak mau kalau pasukan yang sedang berada di depannya ini bergabung dengan pasukan yang baru akan datang itu, karena akibatnya bisa berbahaya bagi Kevin dan anak buahnya, karena itu, Kevin melakukan sebuah hal yang sempat dia pikirkan sebelumnya.Kevin menitipkan Natalie kepada Thomas. Dia meminta Thomas dan seorang anak buahnya untuk menaruh Natalie di tengah mereka supaya Natal