Ternyata 2 dari 3 ilmuwan itu kini menjerit kesakitan secara bersamaan, sementara satu orang lagi langsung berlari menerobos para pengawalnya Kevin, bahkan berhasil menendang salah seorang anak buahnya Kevin untuk berlari menuju ke arah pintu laboratorium.
Saat Jacob menjerit kesakitan tadi, secara refleks, Kevin langsung bergerak untuk melindungi Natalie. Karena itu, hanya Thomas yang bergerak dengan cepat untuk mengejar salah satu ilmuwan yang berhasil lari, setelah ternyata dia berhasil menembak 2 ilmuwan temannya dengan cincin yang berisi alat kejut listrik yang membawa maut bagi dua ilmuwan temannya itu. Thomas mengejar ilmuwan ketiga yang berhasil berlari setelah membunuh 2 temannya itu. Tapi saat berada di depan pintu laboratorium, ilmuwan itu membalikkan tubuhnya dan mengarahkan cincinnya ke arah Thomas. Thomas yang tidak ingin mengalami nasib seperti dua ilmuwan yang tadi, langsung menggulingkan tubuhnya ke arah kananAkhirnya ilmuwan itu menyerah. "Baiklah. Akan aku katakan apa yang ingin kamu ketahui.""Oke. Sekarang katakan apa yang ingin aku ketahui itu!" kata Kevin sambil melotot ke arah ilmuwan itu.Ilmuwan itu mengangguk. Kemudian dia mulai berkata tetapi apa yang dia katakan tidak bisa didengar oleh Kevin karena terdengar suatu ledakan keras di dalam laboratorium.Ledakan keras itu membuat Kevin langsung melompat ke arah Natalie yang berada sekitar 4 meter dari posisinya Kevin.Hanya dalam 1 lompatan saja, Kevin sudah berada di dekat Natalie dan langsung memeluk Natalie dan karena dia tahu kalau ledakan itu berasal dari belakang tubuh Natalie, maka Kevin segera membentengi tubuh Natalie dengan tubuhnya dari ledakan bom itu.Kemudian, Kevin langsung melompat dengan cepat ke arah pintu laboratoriumSemua anak buahnya Kevin telah berada di depan pintu laboratorium untuk menghadang pa
Terdengar teriakan banyak orang di kejauhan. Sepertinya kekuatan musuh yang jauh lebih banyak mulai mendekati tempat ini.Sementara di depan Kevin, pasukan musuh yang sempat kocar-kacir tadi, setelah ditembak Kevin dan anak buahnya, kini mulai terbentuk kembali.Tameng-Tameng yang sempat jatuh karena pemegang Tameng di ditembak oleh Kevin kini sudah digantikan oleh orang-orang lain. Mereka biarkan teman-teman mereka yang sebelumnya memegang tameng ditembak oleh anak buahnya Kevin dan kini mereka kembali membuat barikade baru.Kevin tidak mau kalau pasukan yang sedang berada di depannya ini bergabung dengan pasukan yang baru akan datang itu, karena akibatnya bisa berbahaya bagi Kevin dan anak buahnya, karena itu, Kevin melakukan sebuah hal yang sempat dia pikirkan sebelumnya.Kevin menitipkan Natalie kepada Thomas. Dia meminta Thomas dan seorang anak buahnya untuk menaruh Natalie di tengah mereka supaya Natal
Mendengar kata-kata Thomas itu, Kevin langsung berkata, "kalian lindungi Natalie disini, biar aku yang ke sana.""Aku ikut," kata Thomas sambil bergerak 1 langkah ke depan."Jangan. Lindungi Natalie."Thomas terpaksa mengangguk. Dia tidak bisa melawan perintah Kevin, karena itu, dia langsung mengkoordinasi semua temannya untuk bertahan di tempat ini dan melindungi Natalie.Kevin berjalan cepat menuju ke arah tangga darurat dan tidak sulit bagi dia untuk menemukan tangga darurat itu, karena sudah terdengar suara tembak menembak di kejauhan sana.Kevin segera menyaksikan ada dua pihak yang sedang saling menembak di depan sana dan dia melihat para pengawalnya berlindung dibalik pintu darurat.Ada satu orang pengawalnya Kevin yang berada di depan pintu darurat dengan tubuh berlumuran darah nampaknya dia berhasil ditembak oleh musuh.Melihat itu, Kevin menjadi sangat marah.
Mendengar teriakan Kevin itu, semua anak buahnya Kevin ini langsung berhamburan, melompat karena ternyata ada banyak granat yang dilemparkan dari sebuah pintu yang tiba-tiba terbuka sekitar 8 meter dari posisi Kevin dan anak buahnya ini.Saat anak buahnya berlompatan untuk mencari selamat dari ledakan granat granat ini, Kevin melakukan hal yang tidak biasa.Kevin melakukan sebuah hal yang sangat berbahaya yaitu dia menendang kembali semua granat-granat ini supaya kembali terlempar ke pintu dimana granat-granat itu dilempar keluar tadi.Sebenarnya tindakan yang dilakukan Kevin ini penuh risiko karena granat-granat yang dilempar itu sudah tidak ada pin-nya Jadi kalau terkena benturan sekecil apapun maka granat itu bisa meledak.Granat itu juga bisa meledak setelah beberapa detik dibuka pin-nya dan terlambat sedikit saja, maka granat-granat ini bisa meledak di kaki Kevin.Tapi karena
"Nanti kalian akan tahu, yang penting kamu pimpin dulu teman-temanmu dan juga koordinasi perlindungan untuk Natalie. Oke?" kata Kevin kepada Thomas.Thomas langsung mengangguk. Dia takut bersuara karena dia takut keceplosan memanggil 'tuanmuda' kepada Kevin, hal yang tidak boleh dilakukan selama ada Natalie di sini.Kevin langsung berpamitan kepada Natalie."Kamu mau bikin apa? Kamu jangan bikin yang terlalu berbahaya lagi, lebih baik kamu bersama teman-temanmu. Kalaupun harus menyerang, menyerang bersama mereka, supaya resiko terluka lebih kecil.""Jangan, Natalie. Harus ada yang tampil untuk memecah konsentrasi musuh. Dan aku memiliki kemampuan lebih dibandingkan yang lain, jadi, aku yang harus masuk menuju jalan lain itu.""Sebenarnya kamu siapa? Tidak mungkin kamu cuma seorang pelayan tapi bisa memiliki kemampuan seperti itu. Aku lihat tadi kamu merayap di atas langit-langit ruangan," bisi
Sesaat kemudian, Kevin berkata kepada Tony, "lakukan.""Iya, tuan muda."Setelah itu, terdengar rentetan suara tembakan di atas tempat Kevin berada. Tembakan-tembakan Thomas yang dilakukan secara terus-menerus di satu titik membuat akhirnya kaca tebal yang menjadi tembok kokoh gedung ini berlubang besar, suara kaca pecah berantakan dan ada sebagian yang yang mengenai KevinTapi saat kaca pecah berantakan itu malah menjadi isyarat bagi Kevin untuk langsung naik ke atas melewati lubang yang telah tercipta dari hasil tembakannya Thomas tadi.Orang-orang yang berjaga dengan senjata lengkap di lantai itu, masih mencari-cari siapa yang menembak kaca gedung ini ketika tiba-tiba Kevin sudah melompat masuk sambil menembak ke arah mereka.Sebelumnya, karena mereka tahu kalau yang menembak itu adalah tembakan dari jarak jauh dari seorang Sniper, maka kebanyakan dari musuh-musuhnya Kevin ini sedang menatap jauh ke gedu
Pintu yang tadi sudah tertutup lagi dari dalam oleh orang-orang bersenjata di dalam yang tadi menembak rekan mereka sendiri yang didorong oleh Thomas tadi.Kevin menyiapkan senjata apinya kemudian dia mengambil sebuah kursi kemudian dia mulai berjalan dengan cepat ke arah pintu itu.Kevin tidak peduli saat Thomas sempat hendak mencegahnya untuk masuk ke dalam. Kevin mempunyai perhitungannya sendiri.Kevin mendobrak pintu dengan kursi itu dan melempar kursi yang dia pegang itu ke dalam.Akibatnya kursi itu ditembaki oleh orang-orang yang berada di dalam. Tapi saat kursi itu ditembaki ini, memberi ruang dan memberi waktu bagi Kevin untuk melompat ke dalam sambil menembak ke arah 3 arah yang sudah dia perkirakan sebelumnya saat dia mendengar kursi itu ditembak.Kevin tidak perlu memberondong dengan peluru yang banyak, dia hanya mengarahkan tembakannya ke arah tiga arah. Saat dia melompat masuk. Tan
"Dari awal, tuan muda?" tanya Alfred Jefferson."Ya. Dari awal. Ceritakan semuanya padaku. Ceritakan itu di depan kamera," Kevin menunjuk kearah handphone yang dipegang oleh Thomas yang mengarah ke arah Alfred Jefferson."Begini, pada awalnya aku sangat setia pada kakekmu, apalagi sebelum aku menjadi rekanan kakekmu dalam Gregorius Grup, dulunya aku adalah pegawai kakekmu. Kemudian kakekmu memberikan aku kepercayaan, memberikan aku modal besar untuk aku membuat perusahaanku sendiri.""Dan ini balasanmu untuk keluargaku, hah?" tanya Kevin geram."Pada awalnya aku sangat setia kepada kakekmu, tuan muda. Tidak sekalipun aku ada niat untuk berkhianat apalagi saat perusahaanku besar dan aku diijinkan kakekku untuk membeli saham di Gregorius Group, aku semakin setia kepada kakekmu.""Lalu apa yang terjadi?""Suatu hari, aku bermain-main dengan seorang wanita penghibur kelas atas, wanita yang sa
Tiba-tiba pintu menuju ruang atap terbuka dan beberapa orang keluar dari sana sehingga membuat Kevin dan gadis yang disandera itu jadi kaget. Dari pintu yang terbuka itu, keluarlah Felix, Matias serta Tony, asisten Kevin di bagian keuangan. Bersama mereka bertiga, keluarlah sepasang suami istri berumur 40 tahunan yang begitu melihat gadis yang berada di samping Kevin, mereka langsung berteriak dan mendekati gadis itu. "Mah. Pah," kata gadis yang sempat disandera itu yang langsung menghambur ke dalam pelukan sepasang suami istri yang baru datang ini yang ternyata adalah orang tua gadis itu. Felix langsung mendekati Kevin dan bercerita secara singkat tentang mengapa John Mc Clane bisa muncul di lantai atap apartemen dan kembali menyelamatkan Kevin. Kevin cuma bisa bersyukur karena John Mc Clane bisa sadar lebih cepat dari perkiraan semula karena kalau John tidak sadar dengan cepat, mungkin Kevin akan kesulitan menyelamatkan tiga orang yang bersama dia saat ledakan bom terjadi di la
Tangga tali ini terombang-ambing di udara karena helikopter dalam keadaan hampir tidak bisa dikontrol.Helikopter yang dikemudikan oleh John Mc Clane ini berputar-putar di udara setelah terkena dampak dari ledakan yang terjadi di dekat lantai atap gedung ini.Pada saat itu, menara seluler mulai roboh dan akan segera mengenai baling-baling helikopter hingga membuat orang-orang yang berada di dalam helikopter berteriak ketakutan.Kevin yang mendengar suara teriakan orang-orang di dalam helikopter itu, sebenarnya masih dalam keadaan berbahaya karena dia sedang fokus untuk mengendalikan gadis yang sempat dia dibekukan dan sekarang ini sedang meronta-ronta karena ketakutan.Gadis ini memang mengalami trauma karena sebelumnya saat dia berada di unit apartemen milik orang tuanya, tiba-tiba ada orang-orang yang mendobrak pintu dan menculiknya.Kemudian gadis ini dibawa ke lantai 6 dan langsung dipukul oleh Benford serta dipasangkan masker dan ditodong dengan senjata api hingga membuat gadis i
Api semakin membesar naik ke arah atas sementara Kevin masih berjuang untuk menghancurkan tembok pembatas yang berada di sekitar tubuh gadis sandera itu, tembok pembatas yang menghalangi Ken untuk menyembuhkan gadis itu dari kebekuan.Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara keras di atas lantai atap apartemen ini.Suara helikopter yang datang ke atas lantai atap ini disertai dengan tangga tali yang turun ke arah bawah."Buddy, cepat naik. Waktu kalian tidak banyak lagi. Felix sudah mendeteksi ada bom yang akan segera meledak di gedung itu. Cepat naik."Itu adalah suara John Mc Clane lewat pengeras suara dari helikopter yang baru datang itu.Kevin bisa mendengarnya dan mendengar kalau ada bom di atas sini, maka dia memberi isyarat kepada Andreas dan A Hua untuk naik di tangga tali helikopter yang diturunkan oleh helikopter itu.Tangga tali itu kini sudah berhasil mencapai tempatnya Andreas. Andreas langsung naik di tangga tali itu dan langsung memanjat ke atas tanpa menunggu lagi.K
Terjadi ledakan keras yang mengguncang gedung ini pada saat Kevin sedang sibuk untuk menghidupkan kembali gadis belasan tahun yang sempat dibekukan oleh Kevin tadi.Tubuh Kevin dan gadis itu terlempar sedemikian rupa sekitar 5 meter dari posisi mereka sebelumnya.Demikian juga Andreas dan A Hua yang masih berada di jarak 10 meter dari helikopter.Helikopter itu sendiri karena guncangan yang terjadi sempat melayang ke samping sehingga pilotnya terpaksa mulai memaksa naik ke atas tanpa bisa dicegah lagi oleh Andreas dan A Hua.Ada 5 anak buahnya Andreas yang berada di helikopter ini. Mereka adalah orang-orang terakhir yang diselamatkan oleh helikopter setelah para warga di apartemen ini diselamatkan dan para pengawal Keluarga Kevin lainnya sudah naik di helikopter sebelumnya.Lima pengawal Keluarga Kevin ini sangat marah saat helikopter ini diterbangkan oleh sang pilot untuk kabur meninggalkan gedung apartemen yang bagian bawahnya meledak itu.Karena ini berarti, helikopter terakhir ini
Dengan keadaan saat ini, di mana gadis itu terancam bahaya dari semua arah, dari kiri kanan dengan senjata api dan panah, belakang dengan senjata api yang berada di tangan Benford dan satu lagi yang berasal dari bawah lantai tempat gadis itu berpijak, maka Kevin harus bergerak cepat untuk mengatasinya.Kevin harus mengusahakan keselamatan gadis ini, dia harus bertindak cepat, kalau perlu dalam satu tindakan, dia harus melindungi gadis itu dari ancaman-ancaman bahaya yang ada.Kevin tahu kalau Benford memang sudah nekat, nekat untuk mati bersama gadis itu di tempat ini.Seperti kata-kata Benford tadi, mungkin saja dia tidak akan bisa membunuh Kevin, tetapi dia ingin membunuh gadis itu di depan mata Kevin agar supaya Kevin merasa bersalah.Dan perkataan Benford itu mengandung kebenaran. Kevin pasti akan merasa bersalah kalau gadis di depannya ini tewas di depan matanya tanpa bisa dia tolong, karena itu, Kevin harus bertindak drastis.Ancaman dari bawah gadis itu bukan hanya api yang sem
Kevin melangkah masuk ke dalam ruang tamu apartemen ini. Dengan ekor matanya, dia melihat semua yang ada di dalam ruang tamu apartemen ini.Nampaknya ruang tamu apartemen ini bukanlah tempat sembarangan, bukan tempat yang dipilih secara serampangan oleh Benford untuk membawa gadis kecil ini ke lantai 8 ini.Dengan kepemilikan gedung ini, maka Kevin yakin kalau Benford sudah menyiapkan sesuatu yang tidak terduga di apartemen ini.Karena di dalam ruangan ini terdapat banyak sekali hal-hal yang mengerikan.Ada panah di dinding kiri dan kanan yang anak panahnya siap untuk terlepas dari busurnya.Kevin tidak tahu hal apa yang akan memicu anak-anak panah itu terlepas tapi yang pasti, sasaran dari anak panah itu berada di tubuh gadis belasan tahun yang memakai masker yang berada di depan Benford itu.Selain itu, di bawah panah itu, ada dua senjata api yang memakai tali temali khususnya di bagian pegangan dan juga di bagian pelatuk.Sasaran dari dua senjata api itu juga sama yaitu di kepala g
Kevin takut akan strategi musuh. Karena bisa saja musuh akan naik ke lantai atap pada saat Kevin turun ke lantai 6 untuk menemui Benford yang sebelumnya ada di lantai 6.Karena itu, sebelum turun ke bawah, Kevin putuskan untuk mengambil sebuah besi dan dengan besi itu, dia bengkokkan besi itu dan kaitkan di pegangan pintu untuk menghalangi siapapun naik ke lantai atap.Karena orang yang ingin masuk ke lantai atap, harus bisa meluruskan besi itu dan itu sesuatu yang mustahil untuk orang yang tidak memiliki kemampuan tenaga dalam.Kalau pun ada yang bisa menghancurkan besi itu maka mereka harus menghancurkannya dengan menggunakan shotgun atau pun dengan menggunakan peledak sejenis C4.Yang jelas, kalau mereka melakukan itu, suaranya pasti akan didengar Kevin, sehingga Kevin bisa langsung kembali ke tempat ini.Jadi, kalaupun yang bersama Benford itu adalah seorang sandera, maka Kevin akan menyelamatkan sandera itu, membawanya ke atas sini dan menghancurkan besi yang dia pakai menghalang
"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Kevin sambil menatap Andreas."Felix baru mendapatkan sesuatu kalau ternyata gedung apartemen ini bukan sekedar tempat yang disewa oleh Benford dan Howard," Jawab Andreas."Lalu apa?""Ternyata sejak lama apartemen ini memang adalah milik dari Benford dan Howard.""Benarkah?" Kevin langsung mengerutkan keningnya. "Berarti mereka sudah menyiapkan sesuatu di tempat ini dan aku rasa tebakanku sebelumnya tidak benar. Aku rasa bukan bom yang ditanamkan di sini.""Iya, tuan muda. Karena menurut Felix, di lantai 3 baru terjadi pergolakan yang aneh.""Aneh?""Iya, tiba-tiba hawa di lantai 3 menjadi sangat panas.""Kebakaran?""Ya. Dan itu baru terjadi beberapa detik yang lalu tetapi sudah langsung memenuhi seluruh lantai 3. Dengan demikian, seluruh lantai di lantai 3 itu seperti berubah menjadi kompor masak.""Mungkin masih ada celah. Kalian semua, segeralah keluar lewat tangga untuk menuju ke lantai 2 dan menyelamatkan diri kalian.""Baik."Tapi, Andreas ke
Tapi sebelum menyerang, Kevin memberikan kode. Dia mengepalkan tangannya ke arah belakang tubuhnya yang merupakan kode bagi para pengawalnya untuk tidak bergerak dulu.Setelah memberikan kode itu, Kevin langsung keluar dari persembunyian dan mendekati beberapa orang yang langsung kaget saat melihatnya.Kevin melihat ke wajah orang-orang itu dan kekagetan orang-orang itu tidak dibuat-buat, karena itu, Kevin tahu kalau orang-orang ini betul-betul tidak tahu akan kemungkinan kedatangannya ini.Tapi Kevin tidak berpikir lebih panjang lagi, dia segera mendekat dan merampas satu persatu senjata-senjata api otomatis yang dipegang musuh-musuhnya iniSetiap kali Kevin berhasil merampas senjata api itu, dia segera melemparkan senjata-senjata api itu ke belakang ke arah tangga untuk segera diamankan oleh anak buahnya yang masih bersembunyi di dekat tangga.Kevin terus bergerak dengan cepat mengambil apa saja senjata musuh yang dia pegang atau diselipkan musuh di tubuh mereka.Kevin mengambil sen