Brandon mengalihkan tatapannya ke gelas wine dan sesekali mengangkat wajah, kalau Putri Zeremiah agak ngegas bercerita dalam bahasa Inggris yang sangat fasih.
Selesai bercerita, barulah Putri Zeremiah menatap wajah Brandon, sekaligus menatap tubuh Brandon yang terbungkus kimono.
“Hmmm….!” tanpa sadar putri ini kagum dengan tubuh kokoh Brandon.
“Berapa usia kamu Brandon…?”
“24 mau 25 tahun putri!”
“Kamu sudah bekeluarga?” Brandon langsung menggeleng.
“Punya pacar?” lagi-lagi Brandon menggeleng, Putri Zeremiah tersenyum memikat.
“Kamu malam in tidur di sini jaga saya, tapi awas jangan lengah! Kamu tetap siaga dan terus jaga saya, okay..!”
“Siap putri!” sahut Brandon.
Tak lama kemudian Putri Zeremiah terlihat menelpon seseorang dalam bahasa Arab yang tak dimengerti Brandon, dia kini bergeser duduk di kursi lain dan membiarkan Putri ini sendirian menelpon.
Besoknya Brandon kaget, saat melihat Jamal membawa tas bagasi, wajahnya terlihat memerah, sementara Toni tak terlihat.
Brandon hanya melirik Jamal, dia tak pernah mau kepo bertanya, karena tugasnya hanya menjaga keselamatan Putri Zeremiah, seusai kontrak yakni selama 20 hari.
Semua pertanyaan itu terjawab saat Sekretaris Mita membawakan dia baju ganti, karena jasnya masih basah dan belum kering.
“Perintah bos dan atas permintaan klien kita tuan Putri Zeremiah, Toni di tarik ke markas, karena Putri Zeremiah marah akibat kelalaiannya kemarin menjaga sang putri, kini kamulah satu-satunya bodyguardnya, hati-hati ya, jaga diri kamu dan sang putri, kayaknya kilen kita ini banyak musuh!” pesan Mita.
Lalu gadis manis yang agak tomboy ini permisi, karena Brandon harus segera kembali bertugas, yang bikin Brandon kaget, sebelum berpisah, Mita menyodorkan pistol berizin milik Jack Black, berikut selusin pelurunya buat Brandon.
“Pesan bos, jangan sembarangan nembak, kalaupun harus nembak, jangan di jantung atau kepala, arahkan ke kaki atau bahu, agar nyawa orang tak melayang!” Brandon menganggukan kepala, dia pun kemudian menaruh senjata mematikan dalam sarung kulit itu di bagian dadanya.
Ia seakan kembali ke jaman dulu, ketika masih menjadi aparat aktif, kemana-mana senjata mematikan ini tak pernah lepas dari tubuhnya, kecuali saat tidur atau mandi.
Brandon tak kagok dengan senjata, karena saat berdinas di kepolisian, terbiasa memegang dan menggunakan senjata berupa pistol atau senjata api yang agak berat lainnya.
Brandon juga dapat kabar dari Mita, kalau soal penculikan kemarin sudah ditangani Jack Black di kepolisian.
Agenda Putri Zeremiah berikutnya adalah hobby semua wanita, yakni shopping, kali ini di mall mewah yang ada di Plaza Indonesia, Brandon bertiga dengan asisten si putri, dia benar-benar waspada dan menjaga betul sang putri ini, agar jangan sampai terculik seperti kemarin.
Yang bikin Brandon kaget, sang putri ternyata membelikan dia tiga stell him, baju jas lengkap dengan celana dan sepatu mahal, karena semuanya dari barang branded.
“Ini buat kamu, cepatan kamu ke ruang ganti dan langsung saja di pakai, jangan di copot lagi, baju jas kamu itu dimasukan aja ke dalam tas!” perintah Putri.
Brandon seperti biasa tak pernah membantah, percuma dibantah, karena dari keterangan Maya, asistennya, jangan sesekali menolak keinginan sang putri jelita ini, karena dia akan marah.
“Kamu menolak, maka kamu dianggap menghinanya, apapun keinginan sang putri ini kamu iyakan saja!” bisik Maya, Brandon hanya mengangguk.
Begitu Brandon keluar dari ruang ganti, Maya terbelalak kaget, karena kini Brandon berubah 180 derajat.
Badannya yang tinggi kokoh, sangat pas sekali dengan jas dan baju berkelas dan bercita rasa tinggi ini, berikut sepatu kulit yang mahal, ditambah gaya berpakaiannya di bagian dada yang di buka sedikit.
Sehingga menampilkan dada bidang Brandon yang dari dulu tak suka pake daleman ini, tersembul sedikit bulu dadanya yang tipis di balik him warna abu-abu, di padu jas warna hitam.
Putri Zeremiah yang aseek memilih kacamata ikut menoleh, saat Maya asistennya berseru wow tadi, diapun ikutan kaget melihat betapa berbedanya Brandon setelah kini memakai stelan jas mahal, beda dengan tadi, jasnya yang masih standar dan terlihat biasa saja, karena memang harganya murah.
“Kamu coba pake kacamata ini!” Putri Zeremiah lalu menyodorkan kacamata warna coklat, dia sedikit mendongak, karena tinggi badan Brandon yang 185 centimeter lumayan jangkung, sedangkan Putri Zeremiah hanya bertinggi badan 170 di tambah heelnya 5 centian.
Kembali Putri Zeremiah kagum dengan penampilan sang pengawalnya ini, Brandon benar-benar telah berubah jadi seorang bodyguard yang sangat berkelas, bahkan sepintas dia tak cocok jadi jadi pengawal Putri Zeremiah, malah lebih cocok jadi kekasih sang putri.
Maya sang asisten lah yang awalnya menggoda sang Putri dan bilang Brandon sangat ganteng dengan pakaian itu.
Setelah puas berbelanja dan menghabiskan uang tak sedikit yang bagi sang putri bak buang ingus saja, sang putri pun mengajak Maya dan Brandon keluar dari mall, seperti biasa Brandon tentu menjaga jarak dari kliennya ini.
Saat menunggu mobil jemputan di lobby pusat perbelanjaan termewah di ibukota ini, tanpa Putri Zeremiah sadari, ada seorang penjambret yang sejak tadi mengamati gerak-geriknya.
Kedua penjambret ini terlihat naik motor, satu orang kemudian turun dari motor, masih mengenakan helm dan masker di wajah.
Brandon yang berjarak 3 meteran dari Putri Zeremiah dan masih mengenakan kacamata coklat, karena di larang sang putri untuk di copot tentu saja awas menatap sekelilingnya.
Dia tak memperdulikan banyak mata yang justru menatap wajahnya, bahkan ada yang membatin kalau Brandon ini salah satu selebritis, saking gantengnya, dengan setelan jas dan sepatu bahkan kini jam tangan mahal yang dibelikan Putri Zeremiah.
Si penjambret yang tahu kalau tas yang pakai Putri Zeremiah merupakan tas merek terkenal, yakni Hermes secara kilat langsung menjambret tas itu di lengan sang Putri. Si Putri ini tak sempat berteriak saking kagetnya.
Hanya berlangsung beberapa detik, si jambret ini langsung berlari menuju temannya, namun langkahnya terhenti, ketika seseorang menerjangnya dengan sangat cepat, tendangan k****u yang dilancarkan membuat jambret ini terjerembab di aspal, kepalanya terhempas dan dia pingsan seketika, padahal dia masih pakai helm, tapi kerasnya tendangan yang mengenai punggungnya membuat si jambret apes ini semaput seketika.
Di tatap ratusan orang yang kaget bahkan ada yang sempat memvideo aksinya tadi, Brandon mengambil kembali tas Hermes yang terlepas dari tangan si jambret itu, lalu dengan tenang meninggalkan si jambret itu dan kembali mendekati Putri Zeremiah, berbarengan datang Bono yang menyopiri mobil yang menjemput mereka.
Teman si Jambret yang melihat rekannya tergeletak pingsan kena tendangan ‘k****u’ Brandon langsung ngacir meninggalkan temannya.
Dia tak memperdulikan rekannya yang apes tersebut, pikirannya adalah pergi sejauh-jauhnya, apalagi saat itu 3 sekuriti terlihat mendekati rekannya yang masih pingsan itu dan mengangkatnya lalu membawanya pos satpam.
Brandon kemudian menarik lengan Maya dan Putri Zeremiah yang masih terkaget-kaget dengan kejadian yang super cepat ini, agar segera masuk mobil mewah ini, Brandon pun memerintahkan Bono menjalankan mobilnya, karena orang makin banyak berkerumun.
Brandon tak ingin jadi pusat perhatian…!
Namun Brandon tak tahu, aksinya tadi ada yang merekam dan memposting di media sosial, hingga hebohlah jagat medsos dengan aksi tendangan kungfunya itu.
*****
BERSAMBUNG
Sampai di hotel kembali Putri Zeremiah yang sepanjang bersungut-sungut dan bilang betapa capenya jadi dirinya, selalu jadi sasaran kejahatan.Dia langsung masuk ke hotelnya dengan membiarkan Maya Asistennya membereskan semua belanjaannya, dia tak mau tahu, Putri ini ngeloyor saja ke kamar hotel mewahnya.Bagi Asisten Maya yang sudah hapal karakter bosnya ini, gaya begitu tak masalah.Karena tugas Brandon terus mengawal, tentu saja pria ini terus mengikuti sang putri yang masuk beristirahat di kamarnya.“Hmmm…kamu ikutin aku terus yaa! Aku saat ini pingin sendiri…kamu kalau mau istirahat silahkan saja, ku beri jatah sehari cuti, tapi besok pagi jam 10 kamu sudah on time kesini lagi, awas kalo telat, kamu bakalan ku pecat!”“Siap putri…!” sahut Brandon cepat.Ketika dia akan melankgkah keluar kamar, tiba-tiba si putri ini berubah pikiran, dia malah memanggil Brandon kembali, sehingga pria ini terpak
Brandon terbangun saat ada dengusan nafas dan kecupan kecil di bibirnya, ternyata Putri Zeremiah sudah berada di atas tubuh kokohnya, yang bikin Brandon kaget, putri ini sudah polos dan baju kimononya sudah terbuka semua, yang artinya mereka kini sama-sama ak pakai apa-apa lagi.“Handsome, kamu hebat sekali aku tadi malam sampai benar-benar teler luar dalam kamu bikin, udah lama banget aku tak begitu…!” bisik Putri Zeremiah.Brandon hanya tersenyum tipis, di pagi itu sang asisten bingung sendiri karena tuan putrinya tak keluar kamar hingga siang hari bersama sang pengawal gantengnya tersebut.Hubungan minor antara pengawal dan yang di kawal ini terus berlanjut hingga ke Bandung, Surabaya dan Manado, sesusai dengan jadwal Putri Zeremiah selama berkunjung di Indonesia.Hampir saja putri jelita kaya raya ini akan berlama-lama di Indonesia, kalau saja suaminya tak menelpon langsung dari Dubai.Karena istri ke tiganya ini sudah lebih
Brandon hanya duduk, lalu dia minum kopi yang sudah dingin dan tersisa setengah gelas bikinan Novia siang jelang sore tadi.“Eh udah dingin kok di minum lagi, tunggu bentar aku bikinkan yang baru mas!” Brandon kaget saat melihat Novia keluar hanya pake handukan dari kamar mandi dan kini ke belakang lagi, agaknya mau bikinkan kopi yang baru.“Ini mas di minum selagi panas, tadi aku belanja banyak buat keperluan sehari-hari, soalnya semuanya serba habis, bahkan beras aja habis, uang yang satu juta tadi pas dahh habis!” Novia lalu permisi ke belakang dan berganti dengan baju daster.Brandon lalu meletakan sisa uang 4 juta yang ada di dompetnya, uang merah Soekarno Hatta itu dia taruh di ranjang bekasnya ketiduran tadi.Tentu saja Novia yang keluar dari kamar mandi sambil sisiran kaget bukan main melihat uang itu tergeletak di kasurnya, dan Brandon bilang ini upahnya telah membantunya membersihkan kamar dan mencuci pakaiannya yan
“Enak juga pijatan kamu mba, belajar di mana!”“Saya dulu kan sempat kerja di sebuah pijat refleksi, tapi ga lama, hanya 3 bulan saya keluar, karena tamunya rata-rata kurang ajar, awalnya minta di urut itunya, tapi lama-lama malah ngajak ML, aku ga mau-lah, aku kan bukan wanita seperti itu!” Novia yang ceplas ceplos bikin Brandon hanya tertawa saja, karena Novia tanpa basa-basi ungkapkan pengalamannya bekerja di spa plus-plus.Saat memijat punggung Brandon, Novia kembali memuji betapa keras dan berototnya punggung Brandon ini, dia kadang gemas, bukan hanya memijat tapi kadang memelintir otot punggung itu.Brandon hanya mendiamkan ulah Novia dan merem melek saja menikmati pijatan itu.Entah di sengaja atau ga, pas memijat bagian pinggang hingga ke pantat, tangan Novia sering tak sengaja tersentuh bagian sensitive Brandon, sehingga pria dingin ini kadang kaget sendiri, menyebabkan ia makin gelisah sendiri.Novia bukanlah wanit
“Mari Mas, ikutin saya, kalau yang di sini rata-rata sudah berusia 3 sampai 4 tahunan!” Brandon pun mengikut langkah gemulai si sales ini menuju jejeran mobil-mobil jenis SUV yang masih berumur muda.Sales yang memperkenalkan diri Yuni ini memperlihatkan 5 buah mobil SUV yang masih terlihat mulus dan gres pada Brandon.Brandon langsung ke semsem dengan SUV warna hitam yang agaknya masih baru, saat di cek kilometernya, mobil itu baru jalan 15 ribuan.“Mas mau beli kredit atau cash?” tanya Yuni.“Saya beli cash, berapa harganya!”“Oh gitu, harganya 450 juta, kalau mas belinya cash ada diskon 5 juta, jadi 445 juta!” Brandon hanya mengangguk, saat Yuni terus nyerocos menjelaskan ini itu terkait mobil ini.Setelah tawar menawar, sampai-sampai sang pemilik show room yang datang, disepakati harganya adalah 430 juta. Brandon pun dipersilahkan tes drive di dampingi Yuni tentunya, sebelum nantinya akan m
Novia sejak dua hari yang lalu sudah berberes-beres, barang-barang yang tak banyak ia masukan ke dalam kotak kardus. Sedangkan barang Brandon hanya dua bagasi, itupun tak terlalu banyak, dan bisa dimasukan ke dalam mobil SUV nya.Novia mewakilkan ke Brandon untuk pamit dengan pemilik kos, walaupun sebelumnya Novia dan Brandon sudah terlanjur bayar 2 bulan di muka.Namun bagi Brandon dan Novia tak masalah, mereka mengikhlaskan uang itu pada Bapak Ismail, sang pemilik kos.Awalnya Novia ingin mengambil uang tersebut, tapi di cegah Brandon dan bilang tak perlu, hitung-hitung Bapak Ismail sudah cukup baik pada Novia, karena sering telat bayar kos.Nasib baik berpihak pada Novia, satu hari setelah pindah ke apartemen, Punang, mantan kekasihnya datang kembali bersama 5 orang ceteng-centeng kasar.Tujuannya selain ingin buat perhitungan dengan Brandon, juga ingin menculiknya, karena Punang ingin Novia kembali bersama dia.Namun Punang hanya mendapa
Sesuai dengan tugas yang sudah di arahkan Jack Black, Brandon dan Ali kini sudah berada di hotel bintang 5, di mana pengusaha kaya asal Malaysia itu menginap selama di Jakarta.Ali beda dengan Toni yang punya selera belok, Ali benar-benar jantan habis sama dengan Brandon, soal dingin, walaupun Ali orangnya juga dingin, tapi tetap lebih cool Brandon.Keduanya benar-benar menjaga Datuk yang terlihat berjalan tertatih-tatih dan selalu dibantu 2 asistennya yang setia menjaganya, dia kadang ingin jalan, bosan duduk terus di kursi roda.Penampilan dato ini sangat bersahaja, wibawa kuat terpancar dari wajahnya, rambutnya masih lebat, walaupun sudah bercampur putih, tidak botak dan tetap lebat. Kerutan di dahi dan sekitar wajah lainnya makin menambah kesan angker dan tegas, seolah perintahnya tak boleh di langgar siapapun.Dua asisten ini mengenalkan Brandon dan Ali sebagai pengawalnya selama berada di Jakarta, Pria tua yang dipanggil Dato Hasim ini mengenakan ka
Dato Hasim mengangguk-anggukan kepala, dia menyetujui usul Brandon ini, setelah salah satu asisten membereskan pembayaran di kasir, kembali dua mobil beriringan ke jalan dan tujuan kembali ke Jakarta.Untuk menjaga keamanan, Brandon kini duduk di samping sopir yang membawa datuk, Ali tetap di mobil semula, sedangkan Yusi salah satu Asisten Datuk berpindah ke mobil satunya yang sebelumnya ditempati Brandon dan Ali.Asisten Rahman sesuai permintaan Dato Hasim, tetap duduk bersamanya di mobil mewah yang sangat laku di negara ini, karena merupakan lambang ke suksesan, dengan pintu geser.“Terima kasih yaa..!”Brandon menoleh sebentar, sambil mengangguk. Dato Hasim kemudian duduk bersandar di jok sambil memejamkan mata. Brandon sangat kagum melihat ketenangan Dato Hasim, sikapnya tak berubah dari tadi, tak ada kegugupan dari wajahnya, seolah kejadian barusan bukan hal yang perlu ditakutkan.Beda dengan dua asistennya yang terlihat nervous, a
Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…
Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma
Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga
Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang
Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui
Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k
Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua
Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,
Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman