BERSAMBUNG
Chulbuy tahu diri, tak berani terlalu sok kenal dan sok dekat dengan keluarga tajir melintir ini, setelah berpisah dengan dua bocil menggemaskan, ia pun tak mau lama-lama dan pamit pulang.Itupun dia pamit lewat chat ke Radin, karena sahabatnya ini sangat sibuk menerima tamu yang masih sangat ramai.Tak enak Chulbuy mengganggu, apalagi tamu-tamunya 'orang-orang' penting semuanya.Chulbuy santai saja kendarai mobilnya, dia lihat waktu sudah menunjukan pukul 22 malam, tadi sempat terjebak macet hingga 30 menitan.Kini jalanan lenggang, cenderung tak terlalu ramai.Sekonyong-konyong ada dua buah sepeda motor yang sama-sama bawa penumpang langsung memepet mobilnya di jalan sepi. Iptu Chulbuy tidak kaget, hanya senyum di kulum.“Hmm…lama nih si bongkok tak meleduk,” batin Chulbuy menahan tawa dan dia pun tak takut langsung minggirkan mobilnya.“Heii buka pintu, kamu sudah menyerempet sepeda motor teman kami, kamu harus tanggung jawab,” bentak salah satu penumpang di motor tadi sambil gedor
Begitu ratusan anggota polisi lainnya berdatangan, Chulbuy langsung mundur dan beri kesempatan anggota ini menangkapi warga yang bersembunyi tadi.Yang tertembak di kaki ada yang berhasil kabur dengan kaki terpincang-pincang, ada juga yang tertangkap!Aksi koboy Chulbuy yang tembaki warga sedang tawuran mendadak viral di mana-mana, apagi aksi ini dilakukan di siang bolong dan di tengah kepadatan warga.Wajah Chulbuy yang kenakan topi sempat terekam warga, biarpun wajahnya atak begitu jelas, tapi aksi koboynya ini menimbulkan pro dan kontraYang pro bilang, sudah seharusnyaa sejak dulu polisi berlaku seperti Chulbuy ini, tegas dan tanpa kompromi, agar keamanan warga terjamin dan pelaku tawuran kapok!“Kalau di tangkap, paling pembinaan, bayar sogokan, trus bebas, ntar tawuran lagi karena persoalan sepele,” kata warga yang nulis di media sosial.Sedangkan yang kontra bilang, ini melanggar HAM dan bla-bla-bla.Namun Chulbuy tak peduli, atasannya pun malah angkat jempol dan bilang urusan d
Pertengkaran ini mencapai puncaknya, saat si lelaki itu terlihat ingin menampar si wanita ini.Chulbuy yang paling anti melihat pria mengkasari wanita bergerak menegur, tepat saat si lelaki tadi ingin melanjutkan niatnya menampar wanita cantik ini.“Hei bung berhenti, apapun masalah kalian, aku terpaksa ikut campur, dia wanita, bukan lawan kamu!” tegur Chulbuy.“Jangan ikut campur, dia kekasihku, bukan urusanmu,” bentak si lelaki ini, kaget juga Chulbuy, diapun terdiam sesaat.“Bukan, mulai detik ini sudah bukan kekasih lagi, kita putus!” seru si wanita tersebut dan malah berlindung di samping Chulbuy.“Heehh wanita sundal, sudah ketahuan selingkuh, malah minta putus, apa nggak sebaliknya, aku yang putusin kamu hahh..!” si lelaki tadi makin marah.Chulbuy lah yang bingung kini, si wanita nya malah ketahuan selingkuh.“Terserah, dasar lelaki hanya andalin wajah doank, selama ini kamu hidup dari pemberian aku, belagu lagi huh! Diam-diam malah main belakang dengan sahabatku, pergi kamu!”
“Ka, ini Iptu Chulbuy Alfonso,” Sita kenalkan Chulbuy dengan Cynthia dan keduanya sama-sama saling tatap.Cynthia agak berwajah serius dibandingkan Sita yang ceria persilahkan Chulbuy masuk, sikapnya elegan dan terlihat sekali atitudenya juga sangat di jaga.Cynthia agaknya memang terbiasa 'memerintah' dan itu tercermin dari sikapnya yang agak dingin pada Chulbuy, Sita pun terlihat agak segan dengan kakaknya ini.Dengan alasan mau ganti baju, Sita membiarkan Chulbuy dan Cynthia bicara berdua di ruang tamu rumah mewah ini.“Kenal di mana dengan Sita, mas..?” Cynthia mulai buka obrolan, wajah cantiknya datar saja. Chulbuy pun secara singkat menceritakannya.Chulbuy sengaja bertahan, karena Cynthia di matanya sangat ‘nyaman’ di lihat, wanita ini jauh lebih dewasa sikapnya, pembawaannya juga tenang dan kalem.Si ‘Nabila Syakieb’ ini terlihat hela nafas panjang, dia seolah pusing dengan ulah adiknya ini.“Tu anak memang sulit di nasehatin, asal ganteng dan mau beri perhatian, dianya yang k
Tak pernah Chulby sadari, pertemuannya dengan Sita dan Cynthia Soton justru membawnya pada Greta Jelantik ini, adik dari mendiang Topan Hasim Zailani, yang satu kandung beda ayah!Greta adalah anak Mr Marko Jelantik dan Sherly, sejak menjadi dalang pembunuh Fanny, istri pertama Brandi Hasim Zailani, Greta tak pernah bisa sembuh dari penyait depresinya.Cynthia ini anaknya bersama suaminya Henry Soton. Dulu saat masih sama-sama suka fly dan sangat muda, hubungan keduanya membuahkan Cynthia ini.Kalau Henry Soton cepat sadar dari ketergantungan narkoba dan meniti karir, setelah ortunya beri warning dan segera jauhi Greta.Karirnya kinclong sebagai ASN dan akhirnya jadi pejabat Kementrian Keuangan sebagai salah satu pejabat di Dinas Pajak.Tapi Greta malah makin tenggelam dan makin depresi di tinggal suaminya Henry Soton, yang kemudian menikah lagi dengan Tante Dewi, istri-nya sekarang dan memiliki anak yakni Sita serta Alex.Untungnya Henry sangat sayang dengan Cynthia, sehingga dia teta
Namun nasehat Cynthia agar dia mencari ayahnya tak di gubris Chulbuy, dia menyibukan diri dengan tugasnya sebagai aparat ganas dan kejam pada pelaku kejahatan.Hubungan keduanya makin dekat sebagai ‘sahabat’. Tapi Chulbuy tak bisa menyamakan Cynthia dengan wanita-wanita yang pernah dia dekati.Ajakan jalan atau sekedar makan malam pun di tolak Cynthia secara halus.“Kamu lebih baik dekati Sita, dia agaknya suka sama kamu tuh,” kata Cynthia, untuk sekian kalinya tolak ajakan jalan di malam minggu.Chulbuy hanya bisa senyum mesem, tak menanggapi jawaban telpon Cynthia. “Mungkin aku bukan tipe nya…!” batin Chulbuy mulai tahu diri, ingat jomplangnya status mereka.Cynthia adalah wanita higtclass…! Sedangkan dia? Hanya aparat yang ‘kaya raya’ karena suka terima uang haram saat jadi kapolsek.Tentu saja Chulbuy malas ladeni Sita, walaupun chat dan telpon adiknya Cynthia ini hampir saban hari ada.Chulbuy pun akhirnya tak mau lagi pedekati ke Cynthia, walaupun sesekali dia tetap chat wanita j
Chulbuy cepat-cepat rapikan celana Sita yang sudah melorot, dia sempat mendengus melihat perabotan Sita yang berumput tipis jelas terpampang di depan mata.Chulbuy langsung menelpon anak buahnya, agar segera ke sin dan amankan dua pria yang sudah dia bikin pingsan ini di parkiran THM ini.Ponsel yang di gunakan untuk merekam adegan tadi di amankan Chulbuy sebagai barang bukti.Mendapat kabar adiknya hampir di ‘perkaos’, Cynthia buru-buru datang ke Mapolsek dan dia kaget Sita masih OD, gara-gara narkoboy dan belum sadar-sadar juga, lalu di bawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.“Cynthia, aku pergi dulu, aku akan lakukan penggrebekan, ini agaknya sindikat penjualan video dewasa!” Chulbuy pamit dan tak bisa menemani Cynthia di rumah sakit.“Terima kasih mas Chul, hati-hati,” kata Cynthia dengan suara lembut, saat mengantarnya di pelataran rumah sakit. Chulbuy pun mengangguk, lalu buru-buru mau berangkat.Namun dia kaget saat lengannya di pegang wanita cantik ini.Chulbuy mendek
Dengan emosi yang masih meluap, Chulbuy berbalik dan kini mulai mengincar 3 orang tersisa dan masih terus menembaki ia dan anak buahnya saat ini.Adu tembak menembak ini makin sengit di halaman rumah mewah ini, ke 3 orang itu bahkan sempat-sempat isi peluru lagi, ini yang membuat Chulbuy jadi tak sabaran.Sedangkan anak buahnya malah kebanyakan berlindung, tak ada yang berani maju menembak. "Sialan, senjata di pinggang buat aksesoris saja ternyata, saat begini malah sembunyi mulu," sungut Chulbuy dalam hati, gemas melihat ke 8 anak buahnya.Dua orang anak buahnya yang tertembak tadi kini diminta Chulbuy mundur. Chulbuy pun nekat, dia dia keluar dari persembunyiannya dan 3 tembakan dia lepaskan.Dorrr…dorr…dua orang yang sedang adu tembak dengan anak buahnya, terjengkang ke belakang, satu orang langsung diam dan bergerak, satu orang luput, karena dia sempat merunduk.Orang ini lalu berlari ke arah rumah mewah, Chulbuy tak ingin buruannya kabur, dia bergerak cepat mengejar.Brakkk…!Pint
Kini keduanya duduk sambil menikmati bekal yang mereka bawa, kisah yang barusan Datuk sampaikan benar-benar bikin Hagu bergidik.Tak pernah dalam mimpi sekalipun, Hagu akan bertemu dengan roh Datuk Hasim Zailan junior, bahkan hebatnyamereka kini bisa bercakap-cakap layaknya dua manusia biasa.Kadang dia menatap wajah Datuk yang selalu muram, kadang tangannya sengaja menyentuh lengan Datuk, untuk memastikan, kalau roh ini benar-benar ‘hidup’.Datuk yang tahu kelakuan Hagu menahan senyumnya.“Jangan takut, aku saat ini tetap berujud manusia, tapi…asal kamu tahu, aku tak bisamembunuh siapapun. Lagianmasa takut dengan roh saudara sendiri…!” seloroh Datuk.“Masa sih Bang…minggu yang lalu kan saat kita bertempur Abang menembaki pasukan Jepang?”“Itu semua…kamulah yang melakukan! Emangnya kamu nggak sadar yaa saat berduaan dengan Park Hymin, ayahnya Park Min diam saja? Padahal asal kamu tahu Prem, tidak sedikit laki-laki yang ingin jadikan Park Hymin istri…!”Hagu tentu saja menggeleng mend
“Bang Hagu…hati-hati!”Park Hymin langsung pegang tangan Hagu, saat pamit meninggalkan tempat ini.“Iya…makasih?”Keduanya saling tatap dan kini tak ragu saling peluk. Datuk Junior hanya memandang keduanya, lalu angkat bahu, seakan memaklumi perasaan kedua orang muda ini.Sejak bicara kemarin pagi hingga kini, hubungan Hagu dan Park Hymin makin dekat, mereka sering curhat satu sama lain.Mereka seolah teman lama yang baru bertemu.Kadang keduanya berjalan-jalan di bibir pantai dan Park Min ayahnya termasuk Datuk anehnya, tidak melarang apalagi menegur keduanya.Awalnya Hagu sempat bertanya, kenapa Park Hymin tak suka dengan Datuk Junior.Park Hymin terkekeh dan bilang, dia sudah anggap Datuk itu pamannya sendiri saking dekatnya dan tak ada rasa cinta, kecuali cinta ponakan dan paman saja. “Kekasih Abang Datuk dulu adalah kakak aku, tapi mereka tak berjodoh, karena kakakku meninggal dunia tertembak pasukan Jepang, sejak saat itulah Bang Datuk selalu murung hingga ini…!” Hagu pun m
“Iya Park Hymin, aku ingin selamatkan salah satu keturunanku ini…inilah kenapa aku membawa adikku si Hagu dari alam berbeda. Yang kalau di masa depan dia paman luarku, untuk bantu aku di sini. Awalnya aku mau ajak Prem, tapi tak bisa, karena Ange sedang hamil, Prem tak bisa meninggalkanya, si Ange amat manja agaknya...!” sahut Datuk sambil hembuskan asap cerutunya, lalu senyum kecil.“He-he…Angelina…! Cakep banget ya nama salah satu cicitku di masa depan, sayang ya si Prem, terlebih si Ange tak bisa di bawa ke sini, penasaran aku mau lihat wajahnya, secantik apa dia?” sahut Park Hymin tiba-tiba, hingga mata Hagu melotot.“Kalau di bawa akan ada musibah besar Hymin, kita jangan berlebihan melawan gravitasi alam, aku saja dengan bolak-balik ke dunia masa depan, usiaku tak bakalan panjang lagi, inilah resiko yang harus aku terima…!” sahut Datuk lagi-lagi dengan suara pelan dan tenang.“Ihh segitunya…menakutkan sekali!” sahut Park Hymin terkaget-kaget.Hagu lalu muncul dan di tatap Park Hy
Pesta pun berakhir setelah hampir tengah malam, Hagu tentu saja di buat kagum dengan gaya Datuk Junior yang sangat berwibawa dan gayanya sangat berkharisma.“Pantas Bang Prem bilang, kalau ingin attitude dan gaya berbusana, contoh-lah Bang Datuk ini…benar-benar falmboyan sejati, cara pakaian dan cara bicaranya benar-benar top habis…!” batin Hagu.“Hagu kita pindah ke pondok yang disediakan Tuan Park Min.” Datuk ajak Hagu bangkit.Hagu pun mengangguk dan mengikuti langkah Datuk. Saat berjalan begini, tiba-tiba Hagu teringat, orang tuanya Ange atau besann-ya Prem marga-nya juga Park...?Jangan-jangan mereka ini ada hubungan, pikir Hagu.“Bang Datuk….apakah Park Min ini…kakek buyutnya si Ange?” ceplos Hagu tiba-tiba dan tanpa di duga-duga Datuk langsung mengangguk ambil senyum.Hagu kontan melongo.“Dan…ini kelak ada hubungannya dengan kamu juga salah satu keturunan kamu di masa depan!” sahut Datuk, lagi-lagi dengan suara kalem.“A-apa…maksud Abang..???”“Aku tak bisa menjelaskan saat ini
"Kita melawan tentara Jepang, ini tahun 1945! Saat ini kita membantu Korea, yang di jajah negara kate ini,” sahut Datuk sambil membidik dua tentara Jepang dan tak lama...door...doorr, dua serdadu bidikannya terjungkal, terkena tembakan akurat Datuk.“Bang, aku bisa mati nggak kalau kena peluru?” Hagu masih ngeyel bertanya, sambil kagum melihat tembakan Datuk yang hebat ini.“Tentu saja, makanya kamu hati-hati agar jangan tertembak, sudah jangan banyak tanya, ayo kita tembaki pasukan Jepang, agar desa ini bisa di pertahankan pasukan Korea.”Usai berkata begitu Datuk lalu berlari dan berlindung di sebuah lubang.Tuinggg…“Sompretttt…hampir aku kena!” teriak Hagu dan dia buru-buru merunduk dan kini dia pun mulai bidik pasukan musuh. "Ini bukan mimpi, ini nyata!" batin Hagu mulai waspada.Pertempuran benar-benar seru dan Hagu yang tak pernah berkhayal berada di masa lalu berkali-kali hampir saja kena tembak musuh.“Bangsat…ini sih bukan ilusi, ini benaran!” dengus Hagu marah bukan kepa
Ryan paham anak sulungnya ini sedang galau, kehilangan wanita yang di sayangi memang terlihat dari wajah anaknya ini.Hagu rupanya tipikal orang yang tak suka pura-pura, dia lalu curhat pada ayahnya. Ryan senyum saja, tuh dia juga punya dua istri. Aneh kok bisa nurun ke Hagu, pikirnya geli sendiri.“Kalau kamu ingin pergi ke Korea, tidak apa-apa silahkan! Tapi ingat tetap waspada, kamu masih di incar orang-orang jahat, yang namanya musuh, di manapun kamu berada pasti akan di buru. Ada baiknya kamu latihan menembak dulu dengan Prem,” sara Ryan.Sebagai mantan milisi Ryan tahu Hagu kadang suka bertindak sembrono dan nekat, terbawa darah mudanya yang gampang panas.Dan...Hagu juga tak kenal takut! Benar-benar turunan Klan Hasim Zailani sejati, yang tak keder dengan musuh. Hagu pun mengangguk, dia senang sekali ayahnya ternyata sangat bijak. Ibunya beda lagi, malah mendesak padanya agar segera menikah!Tak main-main, Fareeha bilang...ibu kandung Saleha, yang juga sepupunya sering menanyak
Hagu pun ini putuskan langsung menemui Widya, Hagu tak sadar, inilah bedanya dia dengan klan Hasim Zailani lainnya, anak muda ini tak lupa dengan janji dengan wanita, walaupun telat.Hagu masih ingat jalan menuju ke rumah yang dulu diberikan Balanara, sehingga tak takut lagi nyasar, beiarpun harus di bantu peta satelit, karena Hagu belum begitu hapal Jakarta.Namun, begitu sampai di sini, lagi-lagi dia kaget, Widya tidak berada di sini lagi. Bahkan rumah inipun sepi dan terkunci rapat, tak ada satupun penghuni yang ada di sini, termasuk ART-nya dahulu.Merasa penasaran, Hagu pun tancap gas menuju ke rumah Bibik Ayin yang selama ini jadi ART-nya Widya dan tinggal-nya di Bogor.Akan tetapi lagi-lagi Hagu terdiam, Bibik Ayin ternyata sudah meninggal dunia 6 bulan yang lalu, atau 5 bulan setelah pulang kembali ke sini.“Ibu nggak pernah cerita kemana Mba Widya-nya pergi Om,” sebut anak Bibik Ayin, saat Hagu bertanya kemana kekasihnya itu menghilang. Otak Hagu pun buntu, dua anak Sofia
“Dua tahun yang lalu mantan suaminya datang, lalu mengajak Sofia rujuk, namun Sofia menolak dan bilang dua sudah memiliki suami,” pria setengah tua yang sebelumnya kenalkan dirinya Haji Ibak sesaat menatap tajam wajah Hagu.Orang tua ini agaknya sudah bisa menebak, inilah ‘suami’ kedua mendiang Sofia. Hati Hagu pun bak teriris sembilu, ingat memang dia adalah 'suami' siri Sofia.Haji Ibak melanjutkan kisahnya, mantan suami pertama Sofia lalu marah dan terjadilah pertengkaran fatal, yang berakibat meninggalnya Sofia.“Sofia tak sengaja tertusuk belati yang di bawa mantan suaminya, lalu pria ini kabur dengan membawa anak tertuanya yang bernama Risna. Sedangkan anak keduanya yang masih berusia kurang dari 2 tahun di bawa sepupu Sofia.”Namun mantan suami Sofia berhasil di tangkap polisi dan saat melakukan perlawanan mantan suami Sofia itu tertembak dan tewas, kata Haji Ibak menambahkan kisahnya.Hagu sampai menghela nafas, tak menyangka tragisnya kehidupan Sofia dan pastinya suaminya yang
Dua bulan kemudian…Hari ini Hagu resmi di kenalkan sebagai sulung dari Ryan Hasim Zailani, seluruh keluarga Klan Hasim Zailani ngumpul.Rumah besar Ryan bak acara reuni keluarga saja, kakek Radin tentu saja yang paling di tuakan. Biarpun usianya sudah mendekati 68 tahunan, tubuh si kakek ini tetap kokoh dan tegap.Chulbuy yang kini juga berusia 65 tahunan tak kalah gagahnya.Tapi semua sepakat, yang paling ganteng di usia matang ini pemenangnya Balang Hasim Zailani, di usia 53 tahun, Balang di puji tak kalah dari dua anak laki-lakinya, Balanara dan Prem yang sudah memiliki istri.Hagu juga di tasbihkan sebagai nama resminya, bukan Reyhan, karena pemuda lebih suka nama itu!“Hmm…jadi siapa yang patut kamu curigai kira-kira Hagu,” Prem langsung tanya sepupunya ini.Balanara yang duduk di samping juga penasaran, siapa yang patut di curigai sebagai penembak sepupu mereka ini.Ketiganya sengaja duduk santai di taman, sambil menatap sepupu-sepupu mereka yang ramai berceloteh, termasuk ortu-