BERSAMBUNG
Tak pernah Chulby sadari, pertemuannya dengan Sita dan Cynthia Soton justru membawnya pada Greta Jelantik ini, adik dari mendiang Topan Hasim Zailani, yang satu kandung beda ayah!Greta adalah anak Mr Marko Jelantik dan Sherly, sejak menjadi dalang pembunuh Fanny, istri pertama Brandi Hasim Zailani, Greta tak pernah bisa sembuh dari penyait depresinya.Cynthia ini anaknya bersama suaminya Henry Soton. Dulu saat masih sama-sama suka fly dan sangat muda, hubungan keduanya membuahkan Cynthia ini.Kalau Henry Soton cepat sadar dari ketergantungan narkoba dan meniti karir, setelah ortunya beri warning dan segera jauhi Greta.Karirnya kinclong sebagai ASN dan akhirnya jadi pejabat Kementrian Keuangan sebagai salah satu pejabat di Dinas Pajak.Tapi Greta malah makin tenggelam dan makin depresi di tinggal suaminya Henry Soton, yang kemudian menikah lagi dengan Tante Dewi, istri-nya sekarang dan memiliki anak yakni Sita serta Alex.Untungnya Henry sangat sayang dengan Cynthia, sehingga dia teta
Namun nasehat Cynthia agar dia mencari ayahnya tak di gubris Chulbuy, dia menyibukan diri dengan tugasnya sebagai aparat ganas dan kejam pada pelaku kejahatan.Hubungan keduanya makin dekat sebagai ‘sahabat’. Tapi Chulbuy tak bisa menyamakan Cynthia dengan wanita-wanita yang pernah dia dekati.Ajakan jalan atau sekedar makan malam pun di tolak Cynthia secara halus.“Kamu lebih baik dekati Sita, dia agaknya suka sama kamu tuh,” kata Cynthia, untuk sekian kalinya tolak ajakan jalan di malam minggu.Chulbuy hanya bisa senyum mesem, tak menanggapi jawaban telpon Cynthia. “Mungkin aku bukan tipe nya…!” batin Chulbuy mulai tahu diri, ingat jomplangnya status mereka.Cynthia adalah wanita higtclass…! Sedangkan dia? Hanya aparat yang ‘kaya raya’ karena suka terima uang haram saat jadi kapolsek.Tentu saja Chulbuy malas ladeni Sita, walaupun chat dan telpon adiknya Cynthia ini hampir saban hari ada.Chulbuy pun akhirnya tak mau lagi pedekati ke Cynthia, walaupun sesekali dia tetap chat wanita j
Chulbuy cepat-cepat rapikan celana Sita yang sudah melorot, dia sempat mendengus melihat perabotan Sita yang berumput tipis jelas terpampang di depan mata.Chulbuy langsung menelpon anak buahnya, agar segera ke sin dan amankan dua pria yang sudah dia bikin pingsan ini di parkiran THM ini.Ponsel yang di gunakan untuk merekam adegan tadi di amankan Chulbuy sebagai barang bukti.Mendapat kabar adiknya hampir di ‘perkaos’, Cynthia buru-buru datang ke Mapolsek dan dia kaget Sita masih OD, gara-gara narkoboy dan belum sadar-sadar juga, lalu di bawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.“Cynthia, aku pergi dulu, aku akan lakukan penggrebekan, ini agaknya sindikat penjualan video dewasa!” Chulbuy pamit dan tak bisa menemani Cynthia di rumah sakit.“Terima kasih mas Chul, hati-hati,” kata Cynthia dengan suara lembut, saat mengantarnya di pelataran rumah sakit. Chulbuy pun mengangguk, lalu buru-buru mau berangkat.Namun dia kaget saat lengannya di pegang wanita cantik ini.Chulbuy mendek
Dengan emosi yang masih meluap, Chulbuy berbalik dan kini mulai mengincar 3 orang tersisa dan masih terus menembaki ia dan anak buahnya saat ini.Adu tembak menembak ini makin sengit di halaman rumah mewah ini, ke 3 orang itu bahkan sempat-sempat isi peluru lagi, ini yang membuat Chulbuy jadi tak sabaran.Sedangkan anak buahnya malah kebanyakan berlindung, tak ada yang berani maju menembak. "Sialan, senjata di pinggang buat aksesoris saja ternyata, saat begini malah sembunyi mulu," sungut Chulbuy dalam hati, gemas melihat ke 8 anak buahnya.Dua orang anak buahnya yang tertembak tadi kini diminta Chulbuy mundur. Chulbuy pun nekat, dia dia keluar dari persembunyiannya dan 3 tembakan dia lepaskan.Dorrr…dorr…dua orang yang sedang adu tembak dengan anak buahnya, terjengkang ke belakang, satu orang langsung diam dan bergerak, satu orang luput, karena dia sempat merunduk.Orang ini lalu berlari ke arah rumah mewah, Chulbuy tak ingin buruannya kabur, dia bergerak cepat mengejar.Brakkk…!Pint
Chulbuy pandangi ke 10 anak buahnya, termasuk dua orang yang tertembak tadi dan ini sudah di balut, karena mereka hanya terserempet tembakan, tidak kena telak.3 orang yang tertembak tidak tewas tapi kritis dan sudah mereka amankan, termasuk 4 wanita yang tadi telanjang dan masih fly.“Sekarang…apa pendapat kalian, mau duit 25 miliar…atau kita serahkan semua barbuk ini ke markas?” tanya Chulbuy.“Izin Ndan…ee…maaf, jangan marah ya Ndan…gimana kalo separu kita serahkan, separunya nggak?” ceplos Sanusi, kaget juga Chulbuy dengan usul nekat Sanusi.Yang lain terlihat saling pandang, bingung apa yang akan mereka lakukan. Godaan 25 miliaran sangat sayang utuk di lewatkan, batin mereka. Sampai pensiunpun tak bakal mereka bisa dapatkan 'kesempatan' kaya raya mendadak ini.Saking bingungnya kini mereka kompak menatap wajah Chulbuy, sang atasan mereka. Chulbuy tersenyum dan dengan suara perlahan dia pun mengutarakan rencananya, semuanya…oke!Semua narkoba ini di masukan ke dalam dua buah mob
“Cynthia….ada apa?” sahut Chulbuy.“Mas…Sita makin kritis, narkoba yang dia konsumsi melebihi batas, aku sendirian di rumah sakit. Papa dan mama belum tiba dari Riau, tolong temani, aku takut dan bingung!” kata Cynthia, suaranya terdengar panik."Iya Cynthia, tenang saja, aku langsung berangkat!" sahut Chulbuy.Chulbuy pun geber mobilnya dan menyusul ke rumah sakit. Jalanan sangat macet dan biarpun Chulbuy beberapa kali zig zag, tetap saja dia terjebak ke macetan lalu lintas.Cynthia sudah 3X menelpon dan jawaban Chulbuy membuatnya hanya bisa pasrah. Macet jadi penghalang bagi si perwira ini cepat sampai ke rumah sakit.Hampr 3,5 jam barulah Chulbuy sampai, andai tak macet, kurang dari 1 jam dia sampai di rumah sakit ini.Dan Cynthia menghambur dalam pelukannya sambil menangis dan bilang Sita tak bisa di selamatkan lagi.Over dosis akibat narkoba yang berlebihan membuat gadis cantik ini tak bisa bertahan dan sejak di bawa ke rumah sakit ini, dia tak pernah sadar dari komanya.Lemas ju
Kombes Purnomo tanda tangani izin cuti Chulbuy. “Kamu ku beri cuti 2 minggu, jangan telat balik ke markas,” Kombes Purnomo beri peringatan pada anak buahnya ini.“Siap Ndan, sudah lama aku tak pulkam dan ingin lihat kampung halamanku sendiri,” kata Chulbuy.“Ada kekasih ya di kampung halaman?” olok Kombes Purnomo tertawa. Chulbuy tak menjawab.Tak menunggu lama, besoknya Chulbuy langsung terbang ke Banjarbaru dan sewa mobil berangkat ke Batupecah, untuk menuju ke Desa Dudur.Lalu menuju Kampung Raha atau Dusun Dudur dan kini sudah jadi desa sendiri dengan nama Desa Dudur Raha, kampung halamannya ini.Inilah kepulangannya sejak kematian ibunya 2,5 tahunan yang lalu. Chulbuy tak langsung ke rumahnya, tapi ziarah ke makam ibunya, apalgi ini masih siang.Melihat semak belukar yang menutupi makam ini, Chulbuy tanpa ragu meminjam arit pada petugas pemakaman dan membersihkannya, sampai kuburan ini terlihat rapi tanpa semak belukar lagi. Chulbuy kini duduk termangu di dekat makam ibunya. “Bu
Yusak sampai ingin cium tangan Chulbuy, andai pemuda ini tak cepat-cepat tarik tangannya. Jengah dia, apalagi Yusak ini pamannya dan usianya lebih tua darinya.“Sudahlah paman, kini keluarga terdekatku adalah paman dan keluarga di sini. Aku permisi mau langsung ke rumah ibuku,” kata Chulbuy, rumah Yusak dan rumah milik ibunya yang kini di tempati kerabat jauh ibunya hanya beda RT.“Chulbuy, semoga benar Brandi Alfonso itu ayah kandungmu dan kalian bisa akur,” kata Yusak, saat antar Chulbuy ke dekat mobilnya.“Ya paman, semoga!’ kata Chulbuy lagi.Hanya satu malam berada di rumah ibunya dan kembali Chulbuy bikin kerabat ibunya melongo, saat dia tinggali uang sampai 150 juta."Chul ini....banyak sekali?" kata kerabat ibunya yang menempati rumah ini saling pandang dengan suaminya."Simpan buat paman dan bibi," sahut Chulbuy ringan, Chulbuy paginya balik lagi ke Batupecah dan cari hotel di sini.Sejak kematian Sita akibat over dosis narkoba, Chulbuy berniat akan sedekahkan uang-uang haram
Sudah 5 batang rokok dia habiskan, pikirannya benar-benar blank saat ini, bahkan ada botol wine yang sudah separu dia minum di lobby merangkap kafe Hotel Audrey ini.“Stefani…Putri Zeremiah, ya Tuhan kenapa aku baru nyadar sekarang, pantas si Putri lengket denganku saat bertemu, juga Fanny! Ternyata mereka adik-adikku sendiri, juga kakak Okta sengaja menyuruhku menemui Tante Mona, entah apa maksudnya, kenapa tak langsung saja terbuka, anehh...!” gumam Chulbuy baru nyadar.Ada rasa bangga, senang dan terharu, tak menyangka ayah kandungnya bukan pria sembarangan, apalagi kakeknya. Pokoknya se Indonesia pastinya bangga tak ketulungan punya darah keluarga Hasim Zailani.Tapi…pemuda ini beda!Ada rasa marah, mangkel dan penasaran bersatu padu di dalam dadanya. Sudah menikahi siri ibunya, lalu bikin hamil, kenapa malah seakan lupa ‘diri’ dan tidak pernah sekalipun jenguk ibunya.“Apa karena dia keturunan orang kaya dan berpengaruh di Republik ini, lalu malu punya istri ibuku, yang hanya seo
Ting tong…!Sudah 3X Chulbuy pencet bel rumah yang tergolong sangat mewah di daerah ini, tak lama terdengar suara langkah kaki menuju ke pintu.Dulu daerah sini sepi, kini berbeda 180 derajat, tempat ini seolah jadi tempat tinggal orang-orang berdokat, karena letaknya yang strategis.Pintu terbuka dan keluarlah wajah seorang wanita setengah tua, yang agaknya seorang ART.“Cari siapa Om..?” kata si ART ini.“Apakah aku bisa bertemu Tante Mona atau Om Ryan?” sahut Chulbuy.“Kalau bu Mona dan suaminya masih ada acara, tapi paling bentar lagi pulang, tapi Om Ryan tinggal di rumah yang lain bersama istrinya.Chulbuy di persilahkan menunggu di teras rumah mewah ini, tak lama si ART datang lagi dengan segelas kopi hitam yang masih mengepul.Terkesan juga Chulbuy, walaupun dia orang asing, namun tetap di sambut ramah, sesaat dia kitari rumah ini, yang agaknya sudah beberapa kali di rehab, sehingga terlihat makin mewah dan luas.Di sisi kiri halaman berjejer 3 buah mobil, semuanya kategori pre
Adik Jay seorang bayi perempuan yang sangat cantik, Chulbuy sampai tak mau jauh-jauh dari ‘keponakannya’ ini.Oktaviani dan Iskandar sampai saling pandang dan bingung, tapi Oktaviani berbisik dan Iskandar melongo lalu mengangguk.Oktaviani kini terlihat bugar, kelahiran anak keduanya kembali normal, sehingga fisiknya cepat pulih.“Chulbuy kesini sebentar aku mau tanya,” panggil Oktaviani, Iskandar terlihat setia mendampingi istrinya ini, Jay sudah nyenyak tidur di jaga baby sitternya di ruangan klinik VIP ini juga.“Iya ka…!” Chulbuy mendekat.“Mirip sekali?” gumam Oktaviani tanpa sadar dan Iskandar pun ikut mengangguk. Balik kini Chulbuy yang keheranan.“Mirip apanya kak? Eeh adiknya Jay cakep banget, tak jauh beda dengan kaka, kalian kini punya sepasang anak yang cantik dan tampan!” puji Chulbuy.Oktaviani dan Iskandar langsung senyum dan papanya Jay ini ucapkan terima kasih atas pujian Chulbuy.“Aku mau tanya…siapakah orang tuamu Chul, logat bahasa kamu agaknya orang sini juga,” p
Yusak sampai ingin cium tangan Chulbuy, andai pemuda ini tak cepat-cepat tarik tangannya. Jengah dia, apalagi Yusak ini pamannya dan usianya lebih tua darinya.“Sudahlah paman, kini keluarga terdekatku adalah paman dan keluarga di sini. Aku permisi mau langsung ke rumah ibuku,” kata Chulbuy, rumah Yusak dan rumah milik ibunya yang kini di tempati kerabat jauh ibunya hanya beda RT.“Chulbuy, semoga benar Brandi Alfonso itu ayah kandungmu dan kalian bisa akur,” kata Yusak, saat antar Chulbuy ke dekat mobilnya.“Ya paman, semoga!’ kata Chulbuy lagi.Hanya satu malam berada di rumah ibunya dan kembali Chulbuy bikin kerabat ibunya melongo, saat dia tinggali uang sampai 150 juta."Chul ini....banyak sekali?" kata kerabat ibunya yang menempati rumah ini saling pandang dengan suaminya."Simpan buat paman dan bibi," sahut Chulbuy ringan, Chulbuy paginya balik lagi ke Batupecah dan cari hotel di sini.Sejak kematian Sita akibat over dosis narkoba, Chulbuy berniat akan sedekahkan uang-uang haram
Kombes Purnomo tanda tangani izin cuti Chulbuy. “Kamu ku beri cuti 2 minggu, jangan telat balik ke markas,” Kombes Purnomo beri peringatan pada anak buahnya ini.“Siap Ndan, sudah lama aku tak pulkam dan ingin lihat kampung halamanku sendiri,” kata Chulbuy.“Ada kekasih ya di kampung halaman?” olok Kombes Purnomo tertawa. Chulbuy tak menjawab.Tak menunggu lama, besoknya Chulbuy langsung terbang ke Banjarbaru dan sewa mobil berangkat ke Batupecah, untuk menuju ke Desa Dudur.Lalu menuju Kampung Raha atau Dusun Dudur dan kini sudah jadi desa sendiri dengan nama Desa Dudur Raha, kampung halamannya ini.Inilah kepulangannya sejak kematian ibunya 2,5 tahunan yang lalu. Chulbuy tak langsung ke rumahnya, tapi ziarah ke makam ibunya, apalgi ini masih siang.Melihat semak belukar yang menutupi makam ini, Chulbuy tanpa ragu meminjam arit pada petugas pemakaman dan membersihkannya, sampai kuburan ini terlihat rapi tanpa semak belukar lagi. Chulbuy kini duduk termangu di dekat makam ibunya. “Bu
“Cynthia….ada apa?” sahut Chulbuy.“Mas…Sita makin kritis, narkoba yang dia konsumsi melebihi batas, aku sendirian di rumah sakit. Papa dan mama belum tiba dari Riau, tolong temani, aku takut dan bingung!” kata Cynthia, suaranya terdengar panik."Iya Cynthia, tenang saja, aku langsung berangkat!" sahut Chulbuy.Chulbuy pun geber mobilnya dan menyusul ke rumah sakit. Jalanan sangat macet dan biarpun Chulbuy beberapa kali zig zag, tetap saja dia terjebak ke macetan lalu lintas.Cynthia sudah 3X menelpon dan jawaban Chulbuy membuatnya hanya bisa pasrah. Macet jadi penghalang bagi si perwira ini cepat sampai ke rumah sakit.Hampr 3,5 jam barulah Chulbuy sampai, andai tak macet, kurang dari 1 jam dia sampai di rumah sakit ini.Dan Cynthia menghambur dalam pelukannya sambil menangis dan bilang Sita tak bisa di selamatkan lagi.Over dosis akibat narkoba yang berlebihan membuat gadis cantik ini tak bisa bertahan dan sejak di bawa ke rumah sakit ini, dia tak pernah sadar dari komanya.Lemas ju
Chulbuy pandangi ke 10 anak buahnya, termasuk dua orang yang tertembak tadi dan ini sudah di balut, karena mereka hanya terserempet tembakan, tidak kena telak.3 orang yang tertembak tidak tewas tapi kritis dan sudah mereka amankan, termasuk 4 wanita yang tadi telanjang dan masih fly.“Sekarang…apa pendapat kalian, mau duit 25 miliar…atau kita serahkan semua barbuk ini ke markas?” tanya Chulbuy.“Izin Ndan…ee…maaf, jangan marah ya Ndan…gimana kalo separu kita serahkan, separunya nggak?” ceplos Sanusi, kaget juga Chulbuy dengan usul nekat Sanusi.Yang lain terlihat saling pandang, bingung apa yang akan mereka lakukan. Godaan 25 miliaran sangat sayang utuk di lewatkan, batin mereka. Sampai pensiunpun tak bakal mereka bisa dapatkan 'kesempatan' kaya raya mendadak ini.Saking bingungnya kini mereka kompak menatap wajah Chulbuy, sang atasan mereka. Chulbuy tersenyum dan dengan suara perlahan dia pun mengutarakan rencananya, semuanya…oke!Semua narkoba ini di masukan ke dalam dua buah mob
Dengan emosi yang masih meluap, Chulbuy berbalik dan kini mulai mengincar 3 orang tersisa dan masih terus menembaki ia dan anak buahnya saat ini.Adu tembak menembak ini makin sengit di halaman rumah mewah ini, ke 3 orang itu bahkan sempat-sempat isi peluru lagi, ini yang membuat Chulbuy jadi tak sabaran.Sedangkan anak buahnya malah kebanyakan berlindung, tak ada yang berani maju menembak. "Sialan, senjata di pinggang buat aksesoris saja ternyata, saat begini malah sembunyi mulu," sungut Chulbuy dalam hati, gemas melihat ke 8 anak buahnya.Dua orang anak buahnya yang tertembak tadi kini diminta Chulbuy mundur. Chulbuy pun nekat, dia dia keluar dari persembunyiannya dan 3 tembakan dia lepaskan.Dorrr…dorr…dua orang yang sedang adu tembak dengan anak buahnya, terjengkang ke belakang, satu orang langsung diam dan bergerak, satu orang luput, karena dia sempat merunduk.Orang ini lalu berlari ke arah rumah mewah, Chulbuy tak ingin buruannya kabur, dia bergerak cepat mengejar.Brakkk…!Pint
Chulbuy cepat-cepat rapikan celana Sita yang sudah melorot, dia sempat mendengus melihat perabotan Sita yang berumput tipis jelas terpampang di depan mata.Chulbuy langsung menelpon anak buahnya, agar segera ke sin dan amankan dua pria yang sudah dia bikin pingsan ini di parkiran THM ini.Ponsel yang di gunakan untuk merekam adegan tadi di amankan Chulbuy sebagai barang bukti.Mendapat kabar adiknya hampir di ‘perkaos’, Cynthia buru-buru datang ke Mapolsek dan dia kaget Sita masih OD, gara-gara narkoboy dan belum sadar-sadar juga, lalu di bawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.“Cynthia, aku pergi dulu, aku akan lakukan penggrebekan, ini agaknya sindikat penjualan video dewasa!” Chulbuy pamit dan tak bisa menemani Cynthia di rumah sakit.“Terima kasih mas Chul, hati-hati,” kata Cynthia dengan suara lembut, saat mengantarnya di pelataran rumah sakit. Chulbuy pun mengangguk, lalu buru-buru mau berangkat.Namun dia kaget saat lengannya di pegang wanita cantik ini.Chulbuy mendek