Dan disisi Loyd, dia sedang pergi mencari Silvie. Kemudian, Silvie menatapnya dan bertanya. “Kamu ingin metode kultivasi tingkat Langit?”Loyd mengangguk, tetapi Silvie menggelengkan kepalanya. “Aku tidak bisa membantumu.”Loyd bertanya dengan bingung. “Kenapa tidak?”Silvie menjawab dengan tenang. “Sejujurnya, akademi ini hanya memiliki tiga metode kultivasi tingkat Langit, dan semuanya berada di dalam istana. Sayangnya, hanya orang-orang tertentu yang dapat mengakses Istana.”Loyd menatap Silvie dengan keraguan yang jelas di ekspresinya, tetapi dia akhirnya memutuskan untuk bertanya. “Bolehkah aku tahu metode kultivasi apa yang sedang kamu kembangkan, Guru?”Silvie tetap tenang sambil berkata. “Jangan coba-coba mempermainkanku. Ya, aku mengolah metode kultivasi tingkat Langit, tetapi kita tidak diperbolehkan mewariskan metode kultivasi kita kepada murid-murid. Jika seorang murid membutuhkan buku panduan kultivasi, maka mereka harus membelinya dengan Poin Akademi.”Loyd mengerutkan k
‘Lima puluh ribu?!’ Ekspresi Loyd berubah. Dia bahkan tidak punya sepuluh ribu batu giok emas, tetapi buku panduan kultivasi tingkat langit di sini sebenarnya berisi lima puluh ribu batu giok emas? Ini pertama kalinya Loyd merasa sangat miskin.Namun, Silvie memberikan sebuah cincin penyimpanan kepada lelaki tua berjubah abu-abu itu. "Bawa ke sini," katanya.Pria tua berjubah abu-abu itu buru-buru menyimpan cincin penyimpanannya dan berkata. “Baik, tunggu sebentar.” Loyd menatap Silvie dan berkata dengan ragu. “Guru, aku—”Namun, Silvie memotongnya. “Tidak apa-apa!”Loyd merasa tidak yakin. “Benarkah?”Silvie menjelaskan. “Aku seorang guru di Sekte Kunlun, jadi aku bisa saja menggelapkan sejumlah dana untuk mendapatkan uang itu kembali.”“Ah?” Loyd kehilangan kata-kata. Sementara itu, lelaki tua berjubah abu-abu itu akhirnya kembali dan dia menyerahkan gulungan hitam kepada Silvie. Silvie hanya melirik gulungan hitam itu sebelum memberikannya kepada Loyd. "Ayo berangkat!" katanya.
Tak lama kemudian, Loyd tiba di akademi, dan saat hendak mulai berkultivasi, seorang pemuda berdiri di depannya. Pemuda itu mengenakan jubah hitam ketat, dan tampak tinggi dan tegap. Otot-ototnya yang menonjol membuatnya tampak kuat dan mendominasi.Pemuda itu menatap Loyd dan bertanya. “Apakah kamu tunangan Nona Ashrain?”Loyd mengangguk dan bertanya. “Dan kamu?”Pemuda itu menatap Loyd dalam-dalam sebelum berkata. “Namaku Gideon!”‘Gideon?! Bukankah dia salah satu dari tiga talenta terbaik di akademi?’ Loyd sedikit terkejut dan bertanya. “Ada apa?”Gideon tersenyum padanya dan berkata. “Mari kita bertarung antara hidup dan mati!”‘Pertarungan hidup dan mati?!’ Kilatan dingin yang samar melintas di mata Loyd saat dia dengan tenang menjawab. "Baik."“Hahaha …. bagus!” Gideon tertawa dan berkata. “Setidaknya kamu punya nyali! Ayo pergi!”Setelah itu, dia berbalik dan melesat ke langit. Loyd menendang tanah dan mengejar Gideon. Apa alasan di balik undangan mendadak itu? Mengapa? Akan t
Loyd mengangguk sedikit sebelum berlari ke arah Gideon dengan kecepatan yang sangat tinggi. Mata Gideon menyipit dan dia membuka telapak tangannya, dan api muncul di atasnya. Dia mengepalkan tinjunya, dan api menyelimuti tinjunya sebelum dia menyerang Loyd dan melayangkan pukulan ke arahnya.“Haaaa!”Mata Loyd menyipit. Tinju mereka hampir bertemu, tetapi Loyd membuat keputusan terakhir untuk mengubah tinjunya menjadi telapak tangan. Telapak tangannya menghindari tinju Gideon dan bergerak ke leher Gideon. Namun, tinju Gideon juga mengenai dada Loyd. Bugh!Gideon dan Loyd terhempas mundur pada saat yang sama.Wajah Edmund tampak serius saat dia bertanya. “Kamu benar-benar mengajarinya manuver yang berisiko seperti itu?”Silvie menggelengkan kepalanya. “Tidak!” dia menatap Loyd dengan tatapan rumit. ‘Bocah itu sedang mempertaruhkan nyawanya?!’“Uhuk!”Darah mengalir keluar dari mulut Loyd, tetapi dia belum selesai. Dia menahan rasa sakit dan menyerang Gideon seperti seekor macan yang a
Para penonton terkejut saat mereka melihat Karlus. Silvie pun menatap Karlus tanpa berkata apa-apa. Karlus juga terkejut dan tatapan matanya berubah dalam saat dia menatap Loyd.Tetapi dia akhirnya tersenyum dan berkata. “Tuan Muda Agres, aku tidak tahu apa yang kamu—”"Turunlah, brengsek!" Loyd berteriak. "Hentikan omong kosongmu! Aku akan menghabisimu hari ini, jadi turunlah ke sini dan bersiaplah untuk mati!"Ekspresi Karlus berubah menjadi buruk, dia tidak menyangka bahwa Loyd akan mempersulitnya di depan semua orang. Dia tahu bahwa Loyd telah mencurigainya, tetapi dia juga tahu bahwa Loyd tidak memiliki bukti yang memberatkannya. Namun, dia tidak menyangka bahwa Loyd akan menantangnya tanpa repot-repot mengumpulkan bukti apa pun yang memberatkannya.Akira menatap Karlus dengan dingin. Dia bukan orang bodoh, jadi dia tahu bahwa seseorang telah memanipulasi muridnya. Dia tidak mengetahui identitas dalangnya, tetapi Loyd baru saja mengungkapkan dalangnya.Senyum Karlus semakin dalam
Loyd kembali ke kuilnya dan melihat Silvie yang tiba-tiba sudah berada di kuilnya. Kemudian, Silvie tiba-tiba berkata. “Berbaringlah.”Loyd terpaku, dan dia berdiri terpaku di tempatnya. “Apa yang—”Silvie mendorongnya ke lantai dan merobek pakaiannya sebelum dia sempat pulih. Loyd segera menutupi selangkangannya, dan dia tampak kesal seraya mendengus. “Guru! Jangan gunakan kekerasan pada anak kecil sepertiku!”Mendengar ucapan dari mulut pria di hadapan, Silvie tidak tahu harus berkata apa.PLAK!Silvie menepuk kepala Loyd. “Omong kosong apa yang ada di kepalamu itu?”Loyd menjadi bingung. “Bu-bukankah kau mencoba berlatih kultivasi ganda denganku?”Silvie melotot ke arah Loyd sebelum merobek bajunya. Sreeek!Terlihat dengan jelas ada bekas tinju merah di dada Loyd, dan kulit di sekitar bekas tinju itu robek. Silvie mengeluarkan botol porselen berwarna putih dan dia membukanya lalu memiringkannya perlahan ke arah luka di dada Loyd. Beberapa saat kemudian, cairan hijau tua mengalir
Sementara itu, seorang lelaki tua dan seorang lelaki muda berdiri berhadapan di puncak gunung. Umeko menatap Karlus tanpa berkata apa-apa, sedangkan Karlus pun terdiam. Beberapa saat kemudian, Umeko akhirnya berbicara. “Hanya ada satu alasan mengapa dia berani menantangmu meskipun dia terluka. Dia mungkin yakin dengan peluangnya untuk membunuhmu.”Karlus tetap tenang saat menjawab. “Aku juga percaya diri!”Umeko berseru. “Bisakah kau melakukan apa yang dia lakukan pada Gideon? Bisakah kau mengalahkan Gideon dalam waktu singkat?”Karlus tersenyum getir.Umeko menggelengkan kepalanya sedikit dan berkata. “Aku sudah mendengar tentang apa yang terjadi di pegunungan Kelna. Tidak aneh jika kau ingin membalas dendam. Namun, kau harus lebih bersabar. Selain membocorkan kedokmu, kau juga menjadikan Gideon musuh!”Karlus mengepalkan tangan kanannya tanpa berkata apa-apa. Umeko membalik telapak tangannya, lalu sebuah gulungan muncul di hadapan Karlus. Karlus terkejut. “Apa itu?”Umeko berkata
Loyd membeku sebelum bertanya. "Apa ini?"“Buka dan lihat!” desak Shiri sambil tersenyum.Loyd membukanya dan menemukan ayam panggang harum di dalam kotak itu.Shiri tersenyum dan berseru. “Kejutan! Ini makanan favoritmu!”Tanpa berpikir panjang, Loyd langsung duduk dan mulai melahap ayam panggang itu. Para kultivator bisa tidak makan dalam jangka waktu yang lama, tetapi hal itu hanya berlaku bagi para kultivator yang kuat. Seorang kultivator seperti Loyd tetap harus makan.Sementara itu, Loyd tiba-tiba berpikir seraya terus melahap daging ayam panggang itu dan bertanya pada Champora. [Tuan Champora, apakah kamu pernah melihat naga sebelumnya?]Champora menjawab. [Ya, aku pernah melihatnya!]Kemudian, Loyd terdengar iri saat berkata. [Tuan Champora, aku benar-benar mengagumimu. Sepertinya, kamu sudah melihat semua yang ada dunia. Kamu benar-benar luar biasa!]Champora tidak tahu harus berkata apa dan tidak menjawab apapun.Shiri merapikan roknya dan duduk di sebelah Loyd sebelum mena