Sementara itu, seorang lelaki tua dan seorang lelaki muda berdiri berhadapan di puncak gunung. Umeko menatap Karlus tanpa berkata apa-apa, sedangkan Karlus pun terdiam. Beberapa saat kemudian, Umeko akhirnya berbicara. “Hanya ada satu alasan mengapa dia berani menantangmu meskipun dia terluka. Dia mungkin yakin dengan peluangnya untuk membunuhmu.”Karlus tetap tenang saat menjawab. “Aku juga percaya diri!”Umeko berseru. “Bisakah kau melakukan apa yang dia lakukan pada Gideon? Bisakah kau mengalahkan Gideon dalam waktu singkat?”Karlus tersenyum getir.Umeko menggelengkan kepalanya sedikit dan berkata. “Aku sudah mendengar tentang apa yang terjadi di pegunungan Kelna. Tidak aneh jika kau ingin membalas dendam. Namun, kau harus lebih bersabar. Selain membocorkan kedokmu, kau juga menjadikan Gideon musuh!”Karlus mengepalkan tangan kanannya tanpa berkata apa-apa. Umeko membalik telapak tangannya, lalu sebuah gulungan muncul di hadapan Karlus. Karlus terkejut. “Apa itu?”Umeko berkata
Loyd membeku sebelum bertanya. "Apa ini?"“Buka dan lihat!” desak Shiri sambil tersenyum.Loyd membukanya dan menemukan ayam panggang harum di dalam kotak itu.Shiri tersenyum dan berseru. “Kejutan! Ini makanan favoritmu!”Tanpa berpikir panjang, Loyd langsung duduk dan mulai melahap ayam panggang itu. Para kultivator bisa tidak makan dalam jangka waktu yang lama, tetapi hal itu hanya berlaku bagi para kultivator yang kuat. Seorang kultivator seperti Loyd tetap harus makan.Sementara itu, Loyd tiba-tiba berpikir seraya terus melahap daging ayam panggang itu dan bertanya pada Champora. [Tuan Champora, apakah kamu pernah melihat naga sebelumnya?]Champora menjawab. [Ya, aku pernah melihatnya!]Kemudian, Loyd terdengar iri saat berkata. [Tuan Champora, aku benar-benar mengagumimu. Sepertinya, kamu sudah melihat semua yang ada dunia. Kamu benar-benar luar biasa!]Champora tidak tahu harus berkata apa dan tidak menjawab apapun.Shiri merapikan roknya dan duduk di sebelah Loyd sebelum mena
Silvie mengangguk. “Ada sembilan menara pelatihan di akademi. Menara-menara itu adalah tempat yang bagus untuk berkultivasi, karena memiliki sembilan tingkat kesulitan. Rupanya ada hadiah misterius setelah mencapai tingkat kesembilan menara itu.”“Hadiah?” rasa penasaran Loyd terusik saat dia bertanya. “Apa itu?”Silvie menggelengkan kepalanya ke arah Loyd. “Aku tidak tahu,” namun Silvie segera menjelaskan. "Hanya mereka yang berusia di bawah dua puluh empat tahun yang dapat memasuki menara-menara itu. Menara-menara itu dibangun oleh para kultivator kuat dari Akademi Utama bertahun-tahun yang lalu, jadi kita tidak tahu apa hadiah misterius itu."Rasa ingin tahu Loyd meningkat saat dia berseru. “Aku akan pergi dan mencoba keberuntunganku!”“Untuk memasuki menara dibutuhkan batu giok jamrud bermutu tinggi,” saran Silvie."Tidak apa-apa," kata Loyd sambil mengangguk. Namun, ekspresinya segera berubah rumit saat dia berkata dengan ragu-ragu. "Guru, mengapa kamu terdengar seperti kekurang
Tak lama kemudian, Loyd tiba di salah satu menara percobaan. Seorang lelaki tua berdiri di dekat pintu masuk menara percobaan. Lelaki tua itu melirik Loyd sebelum berkata. "Seratus batu giok jamrud untuk setiap dua jam."Loyd mengangguk dan membayar dua ratus batu giok.Orang tua itu menyimpan batu giok jamrud di dalam cincin penyimpanannya. "Kau punya waktu empat jam," katanya. Loyd membungkuk sedikit dan bertanya. “Tuan, apakah aku diizinkan pergi ke lantai mana pun?” Orang tua itu menatap Loyd dan menjawab. “Ya, tapi itu tergantung pada kekuatanmu.”“Baik!” Loyd tersenyum dan mengangguk. “Aku mengerti.” Kemudian, Loyd berjalan memasuki menara dan langsung dipindahkan ke alam ilusi. Saat tubuh Loyd mulai menampakan diri dalam alam ilusi itu, sosok hantu yang memegang pedang berdiri di depannya.Loyd sedikit terkejut saat melihatnya. “Pendekar pedang?!”Tanpa peringatan, hantu itu melesat maju dan menusukkan pedangnya ke Loyd. Hantu itu bergerak cepat. Loyd menghindar dan menghind
Beberapa saat kemudian, Loyd berhenti berkultivasi. Dia merasa bahwa dia sudah hampir pulih, jadi dia memutuskan untuk membiarkan tubuhnya mengobati luka-lukanya yang tersisa. Dia berganti pakaian bersih dan menatap portal teleportasi. Dia hanya perlu masuk ke portal teleportasi itu, dan dia akan tiba di lantai delapan.Loyd melangkahkan kakinya ke portal teleportasi, dan dalam sekejap mata, dia dipindahkan ke alam ilusi lain. Dia dikelilingi oleh kehampaan, dan tidak ada seorang pun di sana selain sosok penjaga lain di kejauhan, sosok penjaga lantai delapan itu memegang pedang. Loyd meningkatkan kewaspadaannya dan mengepalkan tangan kanannya. Namun, penjaga itu tidak menyerang Loyd.Swooosshhhh!Tiba-tiba penjaga itu mengangkat pedangnya dan menebas, diiringi angin yang kencang, sebuah cahaya terang melesat dengan cepat ke arah Loyd.Ekspresi Loyd berubah. “Energi pedang?! Astaga, dia bisa menggunakan energi pedang!” Loyd juga seorang pendekar pedang, tetapi dia hanya bisa mengguna
“Tuanku ternyata seorang pendekar pedang legendaris yang hebat? Aku benar-benar tidak menyangka itu! Wah …. senang sekali rasanya memiliki tuan sekuat itu, hahaha!” Loyd tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban positif itu. Namun, sebuah ide tiba-tiba muncul di benaknya, dan dia buru-buru bertanya, “Tuan Champora, bisakah dia membelah gunung menjadi dua dengan pedang Ashura? Aku berbicara tentang gunung yang sangat tinggi!” Champora memikirkannya sejenak sebelum menjawab. “Aku yakin kau mampu melakukan itu jika mau berusaha.” “Woah!” Loyd melonjak kegirangan, tetapi dia segera menenangkan diri. “Tenanglah, aku harus tenang .... Dialah yang paling hebat, bukan aku! Aku harus bekerja lebih keras agar aku bisa menjadi seoarng pendekar pedang legendaris suatu hari nanti!” Champora tersenyum dan berseru. “Benar sekali!”Kemudian, Loyd menarik napas dalam-dalam saat tujuan baru terbentuk di dalam hatinya. ‘Pendekar pedang Legendaris! Aku harus menjadi pendekar pedang legendaris! Begitu
Penjaga itu tidak menggunakan kemampuan ilahi apa pun, tetapi energi pedangnya cukup kuat untuk menghancurkan satu kota dan juga sangat cepat. Jika Loyd tidak terbiasa dengan kecepatan penjaga di lantai sebelumnya, dan jika dia menantang lantai ini secara langsung dari awal, dia akan langsung mati.Melawan penjaga di lantai ini sekuat itu, dia tidak punya peluang sama sekali.Loyd menarik napas dalam-dalam dan mendekatkan pedang penjaga itu padanya sebelum fokus pada penyembuhan. Pemandangan itu tampaknya membuat penjaga itu terdiam. Setelah beberapa saat, dia berdiri dan mengambil pedang di tanah sebelum menyerahkannya kepada penjaga itu."Ayo kita lakukan lagi!" seru Loyd.Penjaga itu tidak repot-repot mengatakan apa pun, dia bergegas maju dan menusukkan pedangnya ke dahi Loyd dalam sekejap mata. Loyd masih tidak melakukan serangan balik, dia terus menghindar dengan kemampuan terbaiknya. Tak lama kemudian, dia dipenuhi luka-luka, dan dia mengambil pedang penjaga itu sekali lagi unt
“Namaku Ruffus Sandogal, dan aku bukan penjaga disini” jawabnya kemudian bertanya. “Siapa namamu?”“Loyd, Tuan Muda Agres dari Sekte Kunlun!” Loyd menghampiri Ruffus sambil melihat sekelilingnya dengan ekspresi bingung. “Ruffus, mengapa tidak ada penjaga di sini?”“Sekte kunlun?” Ruffus kemudian menunjuk ke arah pintu yang bersinar dan berkata. “Ketuk pintu itu, dan bajingan itu akan muncul!”Loyd berkedip dan bertanya. “Apakah dia kuat?”Ruffus berkata dengan wajah serius. “Tidak, aku sudah mengalahkannya berkali-kali sebelumnya.”Loyd hanya menatap Ruffus. Seolah-olah, aku akan mempercayaimu!Ruffus berkedip dan menyarankan. “Loyd, mengapa kamu tidak mencobanya sendiri?”Loyd tertawa dan setuju. “Tentu saja,” dia berjalan menuju pintu yang bersinar itu. Sudut bibir Ruffus sedikit melengkung ke atas, dan matanya bersinar jahat.Tok! Tok! Tok!Loyd mengetuk pintu. Senyum Ruffus melebar, tetapi ekspresinya tiba-tiba menjadi kaku. Dia berbalik untuk berlari, dan dia bergerak sangat c