Share

Bab 80. Cinta yang Tersembunyi

Pria yang selalu setia dengan perguruan Tangan Seribu itu pun memandangnya. Siapa pun tahu, akhir-akhir ini Mahisa Dahana dan Umang Sari terlihat dekat. Ki Sempana pun seperti setuju jika anak gadisnya menjadi pendamping putra bungsu ketua perguruan Tangan Seribu yang lama.

"Aku dan Sekar Pandan hanya berteman," ujar Mahisa Dahana ingin menjaga perasaan Ki Sempana. Lelaki itu berjalan menuju bagian dapur umum. Sejak kemarin perutnya belum terisi apa pun. Saatnya minta jatah makanan yang mengenyangkan.

"Aku tahu suara hatimu seperti apa, Adikku." Paksi Jingga berbisik di depan adiknya. Mahisa Dahana menentang pandangan mata saudaranya itu. Kicauan burung-burung di sekitar gua menjadi penengah gejolak perasaan mereka.

"Apa menurut kakang Paksi Jingga, aku tidak tahu isi hatimu ini?" Telunjuk Mahisa Dahana menekan dada berbulu Paksi Jingga. Raut wajah yang terdapat tanda luka itu pias. Tangannya menyingkirkan telunjuk adiknya dari dadanya.

"Kau tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status