Share

Bab 69. Bubuk Hijau Pembawa Maut.

Dengan cekatan, selendang itu disampirkan untuk menutupi tubuh atasnya. Si muka codet menyeringai ke arah Sekar Pandan yang kini telah berdiri gagah di tepi sungai. Gadis itu mendengkus marah.

"Cantik sekali, siapa namamu, Dewi?" Sekar Pandan diam. Kedua matanya tajam memperhatikan gerak gerik tiga laki-laki itu.

"Mengapa kau diam, Gadis cantik?" Laki-laki bermuka codet itu menyeringai buas. Sekar Pandan diam dan tetap dengan kewaspadaan penuh. Urat-uratnya menegang. Baru saja dia ingin menikmati kebebasannya dari kejaran dua wanita itu, kini telah muncul lagi pengganggu.

"Kau terlalu basa basi, Kakang. Cepat tangkap dia," usul laki-laki berkepala botak tidak sabar. Yang segera diiyakan temannya yang berbadan gempal dan pendek.

Si muka codet mendengkus. "Dasar mata keranjang."

Laki-laki itu mendekati Sekar Pandan dengan mengerling genit. Gadis itu menatapnya dengan kening berkerut. Perutnya terasa mual. Gadis polos itu menaksir bahwa ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status