Share

Bab 68. Bertemu Penjagal Hutan

Tidak terasa, perutnya berbunyi. Dia ingat, sejak kemarin satu butir nasi pun belum mampir ke perutnya. Diremasnya perut ramping itu dengan wajah meringis. Naluri laparnya memaksa kedua netra berhias bulu lentik itu berburu ikan dalam sungai. Beberapa ikan gabus yang besar tampak diam di dasar sungai.

Warna tubuhnya memang samar saat diam di dasar sungai, tetapi sepasang mata pemburu Sekar Pandan berhasil membidiknya. Gadis berambut panjang bergelombang sepinggul itu beringsut mengambil beberapa batu kecil.

Dia mengendap-endap mendekati tempat ikan gabus. Setelah dekat mulailah dia membidikkan batu-batu itu pada ikan gabus yang tetap diam. Kecepatan dan ketepatan dalam membidik ikan dalam air adalah salah satu kemampuan hebat Sekar Pandan. Bagaimana tidak? Sejak kecil kedua ayah angkat sekaligus gurunya itu selalu mengajarinya berburu ikan di laut. Ya, mereka hidup di sebuah tempat indah yang bernama perguruan Pulau Pandan. Lambat laun, kemampuannya dalam berburu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status