Share

Bab 41. Fitnah Keji

"Cepat pergi, Sempana!" bentak Ki Anjarsewu menekan dadanya yang sakit.

Tidak ada jalan lain bagi Ki Sempana selain meninggalkan Ki Anjarsewu untuk mencari kedua anaknya serta membawa Nyai Anjarsewu dan pelayan wanita itu menyingkir. Mereka meninggalkan laki-laki tua itu sekarat seorang diri.

"Kakang ...." Nyai Anjarsewu berat meninggalkan suaminya.

"Pergilah, Nyai." Tangan ketua Perguruan Tangan Seribu bergerak menyuruhnya pergi.

"Layangsewu, iblis apa yang telah bercokol di otakmu hingga kau tega melakukan semua ini padaku?" Tubuh ketua yang selama ini menjadi panutan dan pelindung padepokan justru terkulai meregang nyawa. Dari ujung lorong, muncul dua bayangan hitam memegang pedang terhunus. Keduanya terus maju dengan sikap waspada.

"Kalian … begundal-begundal Layangsewu."

"Rupanya kau belum mampus , Orang tua!" Salah satu bayangan hitam itu berkata. Ki Anjarsewu tidak mengenali wajah dua orang itu karena tert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status