Share

Bab 23. Pertemuan Rahasia

"Lalu ayahmu sekarang di mana? Di penginapan ini juga?" Sekar Pandan menggeleng. Kedua mata beningnya yang bak telaga, beriak. Melihat itu, Umang Sari segera meminta maaf.

"Kau pasti sangat kehilangan ayahmu, Sekar. Aku juga telah kehilangan ibuku sejak kecil. Rasanya sedih sekali. Dulu, setiap aku kelaparan karena kami belum mendapatkan uang tanggapan dari orang-orang, aku selalu merindukan masakan ibuku. Kau tahu, masakan ibuku sangat enak."

Sekar Pandan menunduk. Jangankan rasa masakan ibunya, wajah ibunya saja dia tidak tahu. Sebab ibunya meninggal setelah melahirkan dirinya.

"Kau sendirian di sini?" Umang Sari bertanya kembali.

Sekar Pandan menggeleng.

"Bersama teman?"

Sekar Pandan mengangguk.

Jika bersama teman, jangan-jangan temannya ini tidak mengizinkan gadis remaja ini meminjamkan pedang miliknya. Umang Sari gelisah sendiri. Jari-jarinya saling remas. Digigitnya bibirnya send
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status