Home / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 24. MEMBELI RUMAH TIGA LANTAI

Share

Bab 24. MEMBELI RUMAH TIGA LANTAI

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2025-01-26 19:20:23

Bab 24. MEMBELI RUMAH MEWAH TIGA LANTAI

“Bisa, tentu saja bisa. Saya akan menunggu bapak di lokasi.”

Setelah saling janjian untuk bertemu dengan marketing itu, Jaka menutup panggilan teleponnya, kemudian merapikan laptopnya dan menaruhnya ke dalam lemari agar lebih aman, Jaka keluar lagi dari rumah kontrakannya.

Karena hari sudah sore dan bertepatan dengan waktu jam pulang kerja, maka waktu tempuh Jaka bertambah lama sebelum sampai ke lokasi.

Akan tetapi karena sudah janjian, maka dia segera keluar dari rumah kontrakannya dan menaiki taksi ke lokasi rumah tiga lantai itu.

Satu jam kemudian Jaka sudah tiba di tempat janjian sesuai dengan alamat yang tertera di aplikasi yang dibacanya.

Begitu taksi yang dinaikinya berhenti, seorang wanita cantik datang menghampirinya sambil tersenyum.

“Ini bapak Jaka?”

“Iya betul, apa anda bu Widya?”

“Betul sekali saya Widyawati biasa di panggil Widya dari PT Murni Buana Developer.”

Widya langsung mengul
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 25. TIDAK PERCAYA

    Bab 25. TIDAK PERCAYA Tak lama kemudian sampailah mereka di kantor pemasaran PT Murni Buana Developer, meskipun hari sudah gelap akan tetapi masih banyak karyawan yang masih sibuk duduk di mejanya sambil menghadap monitor komputer. “Ada apa Widya kembali ke perusahaan? Apakah ada yang penting? Bukankah dia sudah pulang sejak tadi sore?” “Lihat dia kembali bersama seorang pria, apa mungkin pria itu pacarnya?” “Mana mungkin pria dengan penampilan dekil seperti itu menjadi pacar Widya, kita tahu sendiri seperti apa temperamennya?” “Mungkin pria itu OB baru yang akan bekerja di perusahaan kita.” “Tapi? Mana mungkin membawa karyawan baru malam-malam begini?” Sementara itu Widyawati sama sekali tidak peduli dengan pandangan curiga rekan kerjanya, dia terus berjalan kearah mejanya. “Silahkan duduk.”Widyawati segera mempersilahkan Jaka untuk duduk di depan mejanya, sementara itu dia terus mencari dokumen perjanjian jual beli dari dalam laci meja kerj

    Last Updated : 2025-01-26
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 26. MENJAUHI INTAN

    Bab 26. MENJAUHI INTAN Di tangannya ada tas yang berisi dokumen kepemilikan rumah mewah tiga lantai di kawasan Kemang Jakarta Selatan. “Sebaiknya saya pulang ke rumah kontrakan ataukah ke rumah yang baru saya beli untuk istirahat?”Jaka tampak bingung menentukan pilihan saat keluar dari kantor PT Murni Buana Developer, sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya Jaka memilih untuk pulang ke rumah kontrakannya terlebih dahulu daripada tidur di rumah barunya. Waktu berlalu dengan cepat, keesokan harinya Jaka berangkat kuliah seperti biasa dengan menaiki bus kota. Sorenya, Jaka pulang dengan cepat ke rumah kontrakannya usai jam kuliah selesai. Saat ini Jaka sedang merapikan barang-barangnya yang akan dibawa ke rumah barunya, ketika tiba-tiba terdengar pintu diketuk dari luar di ikuti suara seorang wanita menyebut namanya. Tok tok tok… “Mas Jaka, apa anda di dalam?” “Eh bu Ratna, iya saya ada di

    Last Updated : 2025-01-27
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 27. AJAKAN INTAN

    Bab 27. AJAKAN INTAN Jaka yang mendengarkan ucapan Intan hanya tersenyum tipis, sebagai seorang pria miskin tentu saja dia menyadari keadaan dirinya yang tidak pantas berhubungan dengan Intan. Hinaan Rustam Warsito atau ayahnya Intan saat itu masih teringat dalam hatinya, hinaan itu tertancap dengan dalam terukir di dalam pikirannya. Karena inilah, Jaka hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Intan. Karena dia tidak ingin memperpanjang masalah, dia hanya mengiyakan apa yang di katakan Intan. Saat sedang asik ngobrol, tiba-tiba terdengar seseorang memanggil nama Jaka dengan suara keras. “Jaka, kemarilah! Saya mencari-cari kamu sedari tadi!”Ternyata yang memanggil nama Jaka adalah mahasiswa senior yang bernama Yoga bersama kroni-kroninya. Jaka segera menoleh ke arah sumber suara, ekspresi wajahnya seketika menjadi buruk, setelah tahu siapa orang yang memanggilnya. “Saya menemui kak Yoga dulu, kamu lanjutkan saja ke kelas.”Sebelum pergi menem

    Last Updated : 2025-01-28
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 28. MEMBELI MOBIL OFFROAD

    Bab 28. MEMBELI MOBIL OFFROAD Jaka tampak bersemangat setelah turun dari bis kota, perasaannya di penuhi dengan bayangan mobil SUV besar itu. Tak lama kemudian Jaka sudah sampai di toko mobil bekas yang memajang mobil SUV warna hitam yang sudah di modif dengan roda offroad. “Benar-benar keren mobil ini, berapa harganya ya?”Jaka tampak sangat bersemangat mengeliling mobil SUV warna hitam ini, tak lupa tangannya sibuk memegangi roda dan bodi mobil dengan penuh semangat. Saat sedang asik mengagumi mobil SUV ini, tiba-tiba Jaka dikejutkan oleh suara seorang wanita menyapanya. “Selamat sore kak, apakah kakak tertarik dengan mobil ini?” Jaka segera menoleh ke arah sumber suara, dengan ekspresi malu-malu Jaka tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Iya mbak, apakah saya boleh bertanya?” ucap Jaka dengan sedikit segan, bagaimanapun juga dia belum pernah membeli mobil, apalagi mobil sebagus yang ada di hadapannya meskipun hanya sebuah mobil bekas. “

    Last Updated : 2025-01-28
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 29. TAWARAN DEWI

    Bab 29. TAWARAN DEWI Jaka duduk terdiam sambil memegangi kemudi dan sedang berpikir apa yang harus dilakukannya dengan mobil yang baru dibelinya. Sementara itu pemilik toko dan marketing yang sebelumnya melayani Jaka, masih berdiri di depan toko menunggu Jaka pergi membawa mobilnya. “Dewi, coba kamu lihat pelanggan kita. Coba tanya apakah ada yang perlu dibantu? Lihat sedari tadi mesin mobilnya belum juga dihidupkan?” “Baik pak.”Dewi segera berjalan ke arah pintu kemudi dimana Jaka berada, kemudian dia mengetuk jendela kaca ruang kemudi. Tok tok tok Jaka yang sedang kebingungan sangat terkejut ketika mendengar ketukan pada kaca jendela di sampingnya, dia segera menoleh ke arah sumber suara. Seketika ekspresi wajahnya yang buruk langsung berubah cerah ketika mengetahui siapa orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya. Jaka segera membuka pintu, kemudian turun dari dalam mobil dan berdiri di depan Dewi sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gat

    Last Updated : 2025-01-29
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 30. DIKIRA SELINGKUHAN DEWI

    Bab 30. DIKIRA SELINGKUHAN DEWI Begitu mendapat persetujuan dari Jaka, ekspresi wajah Dewi langsung terlihat cerah, kemudian dia minta izin untuk mengambil tasnya dan berpamitan kepada pemilik toko untuk pulang bersama Jaka. Pemilik toko tidak tahu kalau Jaka sebenarnya tidak bisa mengemudi dan Dewi pulang bersamanya dikira Jaka mengajaknya makan malam. Mobil SUV hitam milik Jaka pergi meninggalkan toko mobil bekas ketika adzan maghrib terdengar dengan dikemudikan Dewi. “Kita langsung pulang atau mau pergi kemana terlebih dahulu?”Dewi membuka percakapan sambil menoleh sebentar kearah Jaka yang duduk di kursi yang ada di samping kursi pengemudi. “Langsung pulang saja, ini sudah malam nanti kamu pulangnya kemalaman,” sahut Jaka sambil menatap keramaian lalu lintas di depannya. “Saya biasa pulang malam, apalagi kalau toko sedang ramai.” “Kerja di toko mobil senang ya kak? Bisa mengemudikan mobil berbagai type.”Jaka melirik kearah Dewi sambil mencob

    Last Updated : 2025-01-29
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 31. SALAH PAHAM PARAH

    Bab 31. SALAH PAHAM PARAH “Ha ha ha ha…. seperti inikah kelakuanmu? Kita ini sebentar lagi akan tunangan, apa kamu begitu tega berkhianat di belakangku? Kalau begini kita putus saja, selamat tinggal tunangan!” “Kak Bagas, kejadiannya tidak seperti itu. Nanti pasti akan saya jelaskan, sebaiknya kak Bagas pulang terlebih dahulu atau mencari meja yang lain saja.”Dewi yang mendengar perkataan Bagas yang mengingatkannya akan pertunangan dan mendengar ancamannya yang menginginkan memutus hubungan mereka langsung mendinginkan hatinya yang memanas. “Kak Bagas, perkenalkan ini pak Jaka Customer toko saya.” Melihat situasi semakin tidak kondusif, Dewi yang awalnya merasa terganggu dan ikut marah dengan kedatangan Bagas, setelah melihat banyak puluhan pasang mata tertuju padanya, hatinya mulai melunak dan mulai memperkenalkan Jaka kepada Bagas. “Jadi begini kelakuanmu di belakangku dan suka bermain dengan Customer kamu?”Emosi Bagas sepertinya belum menurun, dia masih t

    Last Updated : 2025-01-30
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 32. MENGUTUK BAGAS

    Bab 32. MENGUTUK BAGAS “Kak Bagas siapa wanita itu, kenapa dia menamparmu?”Wanita cantik yang datang bersama Bagas bertanya dengan penuh penasaran sambil menunjuk ke arah Dewi. “Jangan banyak tanya, dia hanya wanita gila yang kebetulan bertemu denganku.” Suara Bagas yang cukup keras saat menjawab perkataan wanita yang bersamanya terdengar dengan jelas, sehingga emosi yang masih mengendap di dada Dewi kembali meluap. Dengan langkah tegap dan emosi bergemuruh di dadanya, dia berbalik kembali menuju kearah Bagas. “Apa yang kamu katakan? Kamu bilang aku wanita gila? Dasar pria tidak berguna, kamu ini orang yang tidak berguna dan tidak punya pendirian! Kamu ini wanita bodoh, mau-maunya dipacari pria yang tidak bisa setia seperti dia.” Wanita yang bersama Bagas, seketika memerah wajahnya mendengar perkataan Dewi, kemudian dia membalas perkataan Dewi dengan tidak kalah pedasnya. “Kamu ini wanita gila yang sebenarnya, untuk apa kamu mengata-ngatai sa

    Last Updated : 2025-01-30

Latest chapter

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 146. HUKUMAN BAGI PARA PREMAN

    Bab 146. HUKUMAN BAGI PARA PREMAN Tap…. Kepalan tangan preman itu di pegang dengan kuat oleh tangan Jaka kelud yang telah menghadang tinjunya. “Eh… apa yang kamu lakukan? Cepat lepaskan tanganku, atau kamu akan mati!” bentak preman yang di pegang kepalan tangannya oleh Jaka Kelud. Sebenarnya perkataan preman ini sangat lucu, bagaimana mungkin dia bisa menggertak Jaka Kelud, ketika tangannya dipegang dengan kuat oleh orang yang dia gertak. Sementara itu Jaka Kelud yang sudah mengunci kepalan tangan preman itu, menatapnya sambil tersenyum sinis. “Apa katamu? Kamu mengancam membunuhku? Ha ha ha ha… sepertinya kamu tidak tahu apa yang sedang kamu hadapi. Baiklah kalau begitu, sebaiknya kamu saya kirim ke neraka agar dunia ini lebih aman dari orang-orang seperti kalian,” kata Jaka datar. Setelah itu dia mengangkat tubuh preman itu melalui tangan yang di pegangnya dan melemparnya sejauh lima puluh meter hingga terhenti ketika tubuhnya menghantam

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 145. ANITA TEMAN SEMASA SMA

    Bab 145. ANITA TEMAN SEMASA SMA “Apakah orang yang kamu ceritakan itu, pria dan sopirnya yang tertabrak mobil SUV putih di jalan dekat jembatan layang?” kata Jaka sambil menatap wajah cantik Intan yang duduk di depannya. “Ternyata kamu tahu juga tentang kecelakaan itu?” “Tentu saja tahu, kan sekarang apapun yang terjadi di mana-mana akan cepat masuk ke berita online,” kata Jaka Kelud diplomatis. Tentu saja Jaka Kelud membuat alasan ini untuk menghindari kecurigaan Intan, kalau dia menceritakan pengalamannya secara jujur, kalau yang menolong pria itu adalah dia, maka kemungkinan besar Intan malah akan menuduhnya yang menabrak mobilnya, alih-alih memuji dirinya. Hal ini tentu saja tidak dikehendaki Jaka Kelud. Setelah berbicara mengenai suami dari wanita yang bertemu dengan mereka di lobi Cafe, akhirnya pesanan mereka dihidangkan diatas meja. Mereka makan dalam diam, menikmati makan malamnya, hingga tak lama kemudian diatas meja yang terlihat hanya piring

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 144. KENANGAN SEORANG WANITA PARUH BAYA

    Bab 144. KENANGAN SEORANG WANITA PARUH BAYA Pemilik sepasang mata ini adalah seorang wanita paruh baya yang sebelumnya pernah melihat Jaka Kelud di Cafe Bintang saat sedang berkumpul bersama teman sosialitanya. “Bukankah ini pemuda yang sebelumnya pernah saya lihat di Cafe? Jadi pemuda ini namanya adalah Jaka Kelud .” “Ternyata pemuda ini adalah seorang mahasiswa yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional.” “Tapi yang membuat saya heran, kenapa wajahnya sangat mirip dengan wajah mas Rustam semasa masih muda? Apakah… apakah… jangan-jangan dia adalah Rangga Buwono anakku yang hanyut di sungai dua puluh tahun yang lalu? Tapi namanya Jaka kelud, itu bukan seperti nama anakku? Sebenarnya apa yang terjadi pada dunia ini? Apakah mas Rustam punya saudara di kampung selain yang pernah saya kenal? Ataukah mas Rustam diam-diam bermain api di belakangmu dan berselingkuh dengan wanita lain?” Wanita paruh baya yang mempunyai wajah cant

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 143. IDOLA GEN Z

    Bab 143. IDOLA GEN Z Pada Ronde kedua, barulah Jaka mulai mengincar kelemahan lawannya. Kali ini dia melakukan gerakan bantingan yang sangat cepat dengan cara menangkap pukulan Tagumi dan membantingnya dengan kecepatan yang tidak diduga-duga sebelumnya. Pukulan Tagumi sebenarnya sangat cepat, dan kembali dengan cepat pula ke posisi awalnya. Akan tetapi kecepatan pukulan Tagumi, masih terlalu lambat bagi Jaka Kelud. Sehingga dia bisa dengan cepat menangkap tangan Tagumi dan membantingnya mengikuti luncuran tenaga pukulannya. Bugh….!Suara berdebam menggema di arena pertandingan ketika tubuh Tagumi jatuh terbanting dengan telak. Sebenarnya bantingan Jaka Kelud tidak terlalu keras dalam pikirannya, akan tetapi kenyataannya berbeda bagi lawannya. Begitu tubuhnya terbanting ke atas matras, secara kebetulan tulang punggungnya terkilir, sehingga Tagumi terkapar tidak berdaya. “Satu… dua… tiga… sepuluh…” Wasit menghitung dengan cepat ke arah Ta

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 142. MONSTER TURNAMEN

    Bab 142. MONSTER TURNAMEN Darah menyembur dari mulut Ronaldo, setelah terkena tendangan Legendaris Jaka Kelud. Begitu terkena tendangan, tulang rusuknya patah membuat kesombongannya langsung di bungkam. Tim Official dari Amerika langsung emosi melihat Ronaldo kalah dengan telak menghadapi peserta dari Indonesia. Kemenangan Jaka dan Hendra Putra, membuat Indonesia bisa mengikuti babak selanjutnya. Hari berikutnya Jaka dan Hendra Putra tidak ada jadwal bertanding, akan tetapi mereka tetap mengikuti setiap pertandingan yang menghadirkan tim dari Indonesia. Kali ini ada dua peserta dari Indonesia yang giliran tanding, yaitu Rubiman dan Bas Wahyu. Kedua peserta ini berasal dari provinsi Riau dan provinsi Kalimantan barat. Jaka tampak bersemangat melihat penampilan mereka berdua, apalagi dengan penampilan Rubiman yang merupakan pesilat tangguh yang menguasai Silat harimau Minang. Rubiman menang angka melawan peserta dari negara Afrika, sedangkan Ba

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 141. TENDANGAN LEGENDARIS

    Bab 141. TENDANGAN LEGENDARIS Jaka menghindari setiap serangan Chao Phraya dengan sangat mudah, tubuhnya meliuk-liuk seperti pohon bambu yang tertiup angin. Para penonton langsung berdecak kagum melihat begitu luwes nya tubuh Jaka Kelud menghindari setiap serangan dari atlet Muay Thai ini. Chao Phraya yang begitu semangat menyerang Jaka Kelud dan semua serangannya tidak ada yang mengenai sasaran, terlihat semakin emosi. Wajah Chao Phraya memerah, keringat sebesar kacang kedelai mulai menghiasi wajahnya dan nafasnya mulai memburu, saking semangatnya untuk segera mengalahkan Jaka kelud. Para penonton bersorak memberi semangat kepada Jaka Kelud, bahkan ada yang berteriak meminta Jaka Kelud untuk segera membalas serangan lawannya. “Jaka, cepat beraksi, hajar lawanmu!” “Jaka jangan diam saja!” Mendengar teriakan para penonton, Jaka mulai terpancing untuk melakukan serangan balasan. Tatapan mata Jaka yang sedari tadi tampak santai, mulai terli

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 140. MELAWAN CHAO PHRAYA ATLET MUAY THAI

    Bab 140. MELAWAN CHAO PHRAYA ATLET MUAY THAI Senyum Jaka seketika mengembang, ketika melihat mobil yang dikendarai Ridwan memasuki terowongan. Dan kebetulan juga jalanan sepi dan hanya ada mobil Ridwan yang memasuki terowongan itu. Tubuh Jaka yang sedang melayang di langit segera menukik seperti pesawat tempur yang akan menjatuhkan Bom ke sasarannya. Bummm…! Begitu memasuki terowongan dan tepat berada di belakang mobil Ridwan, tangan Jaka bergerak mengibas. Seketika mobil Ridwan yang sudah oleng jalannya, akibat pengemudinya dalam keadaan mabuk langsung terangkat. Kemudian Jaka mengibas dengan kuat hingga mobil Ridwan meluncur dengan cepat menabrak dinding terowongan dan menimbulkan suara dentuman yang sangat keras, menggema di dalam terowongan. Dalam sekejap mobil yang dikemudikan Ridwan langsung ringsek, berubah menjadi besi gepeng, setelah terkena kibasan tangan Jaka Kelud yang dipenuhi energi Prana yang sangat kuat. Tubuh Ridwan ya

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 139. MENGIKUTI RIDWAN

    Bab 139. MENGIKUTI RIDWAN Kemudian Jaka segera mengetik sesuatu di laptopnya, tak lama kemudian di layar laptopnya muncul penampakan peta denah lokasi tempat tinggal Ridwan, sesuai dengan nomor telepon yang baru saja di hack Jaka Kelud. “Hmmm… ternyata rumahmu cukup bagus juga. Baiklah, saya akan memberimu pelajaran yang tidak bisa dilupakan, agar kamu tidak macam-macam lagi kepadaku.” Jaka menutup layar laptopnya setelah mengetahui alamat rumah Ridwan, Jaka segera menyeruput kopi hitamnya perlahan untuk menikmati sensasinya. Akhirnya waktu yang di tunggunya pun tiba, yaitu tengah malam untuk melaksanakan misinya. Begitu waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, sosok Jaka terbang melayang keluar dari lantai tiga rumahnya, melesat seperti kelelawar membelah gelapnya malam. Begitu cepatnya tubuh Jaka melesat menuju arah yang sudah di tentukan dalam benaknya, tak lama kemudian sosok hitam sudah berdiri di atas sebuah bangunan mewah sesuai dengan

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 138. MENGHACK PONSEL BANG SAPTO DAN RIDWAN

    Bab 138. MENGHACK PONSEL BANG SAPTO DAN RIDWAN Sementara itu mahasiswa yang keluar dari gedung Olah raga dengan ekspresi jelek, sudah sampai di depan markas tentara bayaran Hitam. “Loh, ada apa nih? Kenapa kantornya diberi garis Polisi?” mahasiswa itu berkata sambil mengernyitkan dahinya melihat pemandangan yang tidak diharapkan. Pandangannya menyebar ke segala penjuru, dia bisa melihat kalau di setiap sudut jalan ada anggota Polisi yang memakai seragam maupun memakai pakaian sipil sedang berkumpul. “Apa sebenarnya yang terjadi dengan kantor Bang Sapto? Kenapa saya bisa tidak tahu?” Mahasiswa itu tidak jadi menghentikan kendaraannya, dia terus berjalan dengan pelan sambil mengamati situasi perusahaan penyedia petugas keamanan, tempat bang Sapto berkantor. Setelah cukup jauh meninggalkan markas tentara bayaran yang di jaga Polisi, mahasiswa itu menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Kemudian dia keluar dari mobil menuju warung rokok untuk membe

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status