Home / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 21. DIPANDANG RENDAH

Share

Bab 21. DIPANDANG RENDAH

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2025-01-24 09:15:00

Bab 21. DIPANDANG RENDAH

Jaka tetap diam, sepasang matanya menatap direktur Bambang dan manajer Budi dengan tatapan datar.

Kedua orang yang dipandang Jaka, entah kenapa merasa bulu kuduknya meremang seakan sedang di tatap oleh sepasang mata binatang buas yang siap memangsa mereka.

Kedua orang ini juga merasa heran, kenapa perasaan mereka menjadi begitu aneh saat di tatap Jaka, padahal Jaka hanya seorang pemuda dengan pakaian sederhana yang terlihat sebagai pemuda miskin.

Akan tetapi jika mengingat uang yang dimiliki Jaka, mereka tentu saja tidak berani mengungkapkan apa yang dalam hatinya secara terang-terangan.

Apalagi setelah mereka tahu kalau Jaka mempunyai uang sebanyak lima ratus milyar, dan dia juga ingin memindahkan uang itu ke Bank lain yang merupakan saingan mereka.

Beberapa saat kemudian, Jaka berdiri dari duduknya, kemudian berkata, “Maaf pak direktur, saya masih punya pekerjaan lain. Sebaiknya saya keluar saja dulu untuk menyelesaikan ur
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 22. LAPTOP CANGGIH

    Bab 22. LAPTOP CANGGIH Melihat karyawan yang melayaninya tidak kunjung pergi untuk mengambil laptop yang diinginkannya, Jaka menatapnya dengan tatapan aneh yang membuat bulu kuduk karyawan wanita itu serasa tenggelam ke dunia lain saat bertemu dengan tatapan mata Jaka. Kemudian karyawan itu tersadar ketika Jaka menegurnya untuk mengambil laptop yang di inginkan. “Ehem… apakah laptopnya tidak ada? Kalau tidak ada saya akan pergi.” “Eh… eh… ada… ada, sebentar saya ambilkan dulu.”Dengan gugup karyawan wanita yang melayaninya segera bangkit dari duduknya dan menemui pemilik toko untuk mengambil laptop Acer Predator 21 X, karena seri laptop ini merupakan laptop yang sangat langka dan harganya juga sangat mahal, sehingga dia harus minta izin kepada pemilik toko. Pemilik toko menatap karyawannya ketika mendengar laporannya kalau ada pelanggan yang ingin membeli laptop edisi khusus yang harganya selangit itu. “Apa? Ada pelanggan yang mencari laptop Predator

    Last Updated : 2025-01-24
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 23. MENGEJUTKAN

    Bab 23. MENGEJUTKAN Jaka menerima Iphone 16 pro max seri tertinggi, setelah memeriksanya sebentar Jaka menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. “Saya beli ini juga, oh iya berikan juga casing Universal yang bisa menutup logo Iphonenya.” Karyawan wanita yang melayaninya dan pemilik toko tampak saling pandang begitu mendengar perkataan Jaka. “Apa maksud pria ini meminta casing Universal untuk menutup logo Iphone nya?”Mereka berdua bergumam dalam hati mendengar perkataan aneh Jaka, akan tetapi karena Jaka adalah pembeli maka mereka tetap melayaninya. Tak lama kemudian karyawan wanita itu sudah kembali dan meletakkan beberapa casing Universal yang ukurannya sesuai dengan Iphone 16 pro max yang di beli Jaka. Bukannya memilih casing yang bagus untuk melindungi Iphonenya, sebaliknya Jaka memilih casing warna hitam polos yang terlihat biasa saja dengan harga sepuluh ribu rupiah. Tentu saja pemandangan ini mengejutkan semua orang, sebenarnya apa yang

    Last Updated : 2025-01-25
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 24. MEMBELI RUMAH TIGA LANTAI

    Bab 24. MEMBELI RUMAH MEWAH TIGA LANTAI “Bisa, tentu saja bisa. Saya akan menunggu bapak di lokasi.” Setelah saling janjian untuk bertemu dengan marketing itu, Jaka menutup panggilan teleponnya, kemudian merapikan laptopnya dan menaruhnya ke dalam lemari agar lebih aman, Jaka keluar lagi dari rumah kontrakannya. Karena hari sudah sore dan bertepatan dengan waktu jam pulang kerja, maka waktu tempuh Jaka bertambah lama sebelum sampai ke lokasi. Akan tetapi karena sudah janjian, maka dia segera keluar dari rumah kontrakannya dan menaiki taksi ke lokasi rumah tiga lantai itu. Satu jam kemudian Jaka sudah tiba di tempat janjian sesuai dengan alamat yang tertera di aplikasi yang dibacanya. Begitu taksi yang dinaikinya berhenti, seorang wanita cantik datang menghampirinya sambil tersenyum. “Ini bapak Jaka?” “Iya betul, apa anda bu Widya?” “Betul sekali saya Widyawati biasa di panggil Widya dari PT Murni Buana Developer.”Widya langsung mengul

    Last Updated : 2025-01-26
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 25. TIDAK PERCAYA

    Bab 25. TIDAK PERCAYA Tak lama kemudian sampailah mereka di kantor pemasaran PT Murni Buana Developer, meskipun hari sudah gelap akan tetapi masih banyak karyawan yang masih sibuk duduk di mejanya sambil menghadap monitor komputer. “Ada apa Widya kembali ke perusahaan? Apakah ada yang penting? Bukankah dia sudah pulang sejak tadi sore?” “Lihat dia kembali bersama seorang pria, apa mungkin pria itu pacarnya?” “Mana mungkin pria dengan penampilan dekil seperti itu menjadi pacar Widya, kita tahu sendiri seperti apa temperamennya?” “Mungkin pria itu OB baru yang akan bekerja di perusahaan kita.” “Tapi? Mana mungkin membawa karyawan baru malam-malam begini?” Sementara itu Widyawati sama sekali tidak peduli dengan pandangan curiga rekan kerjanya, dia terus berjalan kearah mejanya. “Silahkan duduk.”Widyawati segera mempersilahkan Jaka untuk duduk di depan mejanya, sementara itu dia terus mencari dokumen perjanjian jual beli dari dalam laci meja kerj

    Last Updated : 2025-01-26
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 26. MENJAUHI INTAN

    Bab 26. MENJAUHI INTAN Di tangannya ada tas yang berisi dokumen kepemilikan rumah mewah tiga lantai di kawasan Kemang Jakarta Selatan. “Sebaiknya saya pulang ke rumah kontrakan ataukah ke rumah yang baru saya beli untuk istirahat?”Jaka tampak bingung menentukan pilihan saat keluar dari kantor PT Murni Buana Developer, sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya Jaka memilih untuk pulang ke rumah kontrakannya terlebih dahulu daripada tidur di rumah barunya. Waktu berlalu dengan cepat, keesokan harinya Jaka berangkat kuliah seperti biasa dengan menaiki bus kota. Sorenya, Jaka pulang dengan cepat ke rumah kontrakannya usai jam kuliah selesai. Saat ini Jaka sedang merapikan barang-barangnya yang akan dibawa ke rumah barunya, ketika tiba-tiba terdengar pintu diketuk dari luar di ikuti suara seorang wanita menyebut namanya. Tok tok tok… “Mas Jaka, apa anda di dalam?” “Eh bu Ratna, iya saya ada di

    Last Updated : 2025-01-27
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 27. AJAKAN INTAN

    Bab 27. AJAKAN INTAN Jaka yang mendengarkan ucapan Intan hanya tersenyum tipis, sebagai seorang pria miskin tentu saja dia menyadari keadaan dirinya yang tidak pantas berhubungan dengan Intan. Hinaan Rustam Warsito atau ayahnya Intan saat itu masih teringat dalam hatinya, hinaan itu tertancap dengan dalam terukir di dalam pikirannya. Karena inilah, Jaka hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Intan. Karena dia tidak ingin memperpanjang masalah, dia hanya mengiyakan apa yang di katakan Intan. Saat sedang asik ngobrol, tiba-tiba terdengar seseorang memanggil nama Jaka dengan suara keras. “Jaka, kemarilah! Saya mencari-cari kamu sedari tadi!”Ternyata yang memanggil nama Jaka adalah mahasiswa senior yang bernama Yoga bersama kroni-kroninya. Jaka segera menoleh ke arah sumber suara, ekspresi wajahnya seketika menjadi buruk, setelah tahu siapa orang yang memanggilnya. “Saya menemui kak Yoga dulu, kamu lanjutkan saja ke kelas.”Sebelum pergi menem

    Last Updated : 2025-01-28
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 28. MEMBELI MOBIL OFFROAD

    Bab 28. MEMBELI MOBIL OFFROAD Jaka tampak bersemangat setelah turun dari bis kota, perasaannya di penuhi dengan bayangan mobil SUV besar itu. Tak lama kemudian Jaka sudah sampai di toko mobil bekas yang memajang mobil SUV warna hitam yang sudah di modif dengan roda offroad. “Benar-benar keren mobil ini, berapa harganya ya?”Jaka tampak sangat bersemangat mengeliling mobil SUV warna hitam ini, tak lupa tangannya sibuk memegangi roda dan bodi mobil dengan penuh semangat. Saat sedang asik mengagumi mobil SUV ini, tiba-tiba Jaka dikejutkan oleh suara seorang wanita menyapanya. “Selamat sore kak, apakah kakak tertarik dengan mobil ini?” Jaka segera menoleh ke arah sumber suara, dengan ekspresi malu-malu Jaka tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Iya mbak, apakah saya boleh bertanya?” ucap Jaka dengan sedikit segan, bagaimanapun juga dia belum pernah membeli mobil, apalagi mobil sebagus yang ada di hadapannya meskipun hanya sebuah mobil bekas. “

    Last Updated : 2025-01-28
  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 29. TAWARAN DEWI

    Bab 29. TAWARAN DEWI Jaka duduk terdiam sambil memegangi kemudi dan sedang berpikir apa yang harus dilakukannya dengan mobil yang baru dibelinya. Sementara itu pemilik toko dan marketing yang sebelumnya melayani Jaka, masih berdiri di depan toko menunggu Jaka pergi membawa mobilnya. “Dewi, coba kamu lihat pelanggan kita. Coba tanya apakah ada yang perlu dibantu? Lihat sedari tadi mesin mobilnya belum juga dihidupkan?” “Baik pak.”Dewi segera berjalan ke arah pintu kemudi dimana Jaka berada, kemudian dia mengetuk jendela kaca ruang kemudi. Tok tok tok Jaka yang sedang kebingungan sangat terkejut ketika mendengar ketukan pada kaca jendela di sampingnya, dia segera menoleh ke arah sumber suara. Seketika ekspresi wajahnya yang buruk langsung berubah cerah ketika mengetahui siapa orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya. Jaka segera membuka pintu, kemudian turun dari dalam mobil dan berdiri di depan Dewi sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gat

    Last Updated : 2025-01-29

Latest chapter

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 166. KIBASAN TANGAN JAKA KELUD

    Bab 166. KIBASAN TANGAN JAKA KELUD Mendengar perkataan karyawan wanita itu, segera saja Jaka Kelud tahu, kalau semua orang sedang melakukan pertemuan dengan Raden Tukimin. Setelah mengucapkan terimakasih kepada karyawan pria itu, Jaka bergegas menuju ruang meeting. Saat ini suasana ruang meeting sedang panas, setelah kedatangan Raden Tukimin bersama anak buahnya. “Bu Sulistina, kamu sebagai pimpinan perusahaan cepat tanda tangani pemindahtanganan PT Nusa Bangsa ke PT Marcopolo. Uang pemindahtanganan akan saya transfer ke rekening anda saat ini juga.” Raden Tukimin yang sudah menyuruh pengacara kepercayaannya, Razman SH untuk menyiapkan kontrak, segera memerintahkan sekretaris sulistina untuk menandatangani proses pemindahtanganan PT Nusa Bangsa. Sementara itu sekretaris Sulistina yang di perintah Raden Tukimin untuk menandatangani kontrak di depannya menghiraukan dan tetap diam, meskipun keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Melihat perinta

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 165. DATANG KE PERUSAHAAN

    Bab 165. DATANG KE PERUSAHAAN “Boss….” dengan suara gemetar sekretaris Sulistina memanggil Jaka kelud. Akan tetapi sebelum sekretaris Sulistina melanjutkan perkataannya, Jaka Kelud sudah memotongnya. “Ada masalah apa sekretaris Sulis? Kenapa kamu menulis pesan seperti itu? Ada masalah apa sebenarnya? Apakah dana operasional perusahaan kurang? Kalau kurang nanti saya kirim lagi?” “Bu… bu… bukan seperti itu Boss. Kita sedang menghadapi masalah besar, di perusahaan kita kedatangan Raden Tukimin dan anak buahnya yang akan memaksa kita untuk menyerahkan perusahaan kita kepada mereka.” “Apa? Kurang ajar, bagaimana mungkin ada orang yang bisa begitu kurang ajar dan tidak punya malu seperti itu. Apakah kamu tidak bisa mengusir mereka?” “Tidak bisa Boss, mana mungkin saya berani mengusir Raden Tukimin dan anak buahnya. Mereka adalah konglomerat besar di kota Jakarta ini, sebelumnya perusahaan memang sudah di serang mereka, sebelum Denmas Jaka mengakuisisi PT

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 164. MASALAH PADA PERUSAHAAN JAKA KELUD

    Bab 164. MASALAH PADA PERUSAHAAN JAKA KELUD Batin Mayang berkecamuk di penuhi dengan kekaguman terhadap Jaka Kelud yang begitu mudahnya memberi uang kepadanya untuk membayar sewa kost rumah kontrakannya. Mata Mayang tidak lepas mengikuti kepergian Jaka kelud, hingga mobil mewah Jaka menghilang di jalan kampung. Mata indah Mayang mulai berkabut ketika mobil Jaka kelud menghilang dari pandangannya, dia masih tetap berdiri di tempatnya semula. Nafas Mayang sedikit tersendat menahan isak yang tidak bisa ditahan, sebelum isak tangisnya mulai terdengar orang lain, dia segera berlari memasuki kamar kostnya. Sementara itu Jaka Kelud yang sudah meninggalkan tempat kost Mayang, di dalam mobilnya tersenyum kecut mengingat pertemuannya dengan mahasiswa yang begitu berani menawarkan tubuhnya, demi untuk bisa membayar sewa kamar kostnya. Tadi Jaka sengaja tidak bertanya asal kampung Mayang, karena dia hanya mampir saja di kota Semarang ini. “Ternyata r

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 163. MALAIKAT TAK BERSAYAP

    Bab 163. MALAIKAT TAK BERSAYAP Jaka menatap wajah Mayang dengan perasaan dongkol, bagaimana dia tidak dongkol kalau kebaikannya dimanfaatkan wanita yang tidak dikenalnya ini. “Baiklah, saya akan menemani menemui ibu kost,” kata Jaka Kelud pada akhirnya. Kemudian mereka berdua keluar dari mobil, ibu kost dan para penghuni rumah kontrakan juga memandang ke arah mereka penuh dengan penasaran. “Hei Mayang, kamu datang dengan siapa? Apa kamu sudah punya uang untuk membayar sewa kontrakan?” Terdengar suara seorang wanita menyebut nama Mayang yang merupakan penghuni rumah kontrakannya. Mayang segera mendatangi ibu kost sambil menggandeng tangan Jaka Kelud, setelah berada didepan ibu kost, Mayang segera berkata, “Bu Siti, maaf saya terlambat membayar kost. Perkenalkan ini mas Jaka yang akan membayar tunggakan sewa kontrakan saya.” Ekspresi wajah Jaka Kelud langsung menjadi buruk, begitu mendengar perkataan Mayang. “Apa maksudmu ini?” kata J

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 162. RAYUAN MAYANG

    Bab 162. RAYUAN MAYANG Jaka langsung terdiam mendengar perkataan Mayang, wanita cantik yang datang entah dari mana ke mejanya. Melihat Jaka Kelud terdiam dan tidak jadi pergi, Mayang segera melanjutkan perkataannya, “sebenarnya saya sedang kesusahan untuk membayar sewa kontrakan, karena itulah saya berani mendekati anda.” Jaka tetap diam, tidak ada keinginan untuk bertanya maupun simpati atas perkataan Mayang. Melihat sikap Jaka yang pasif, sekali lagi Mayang mulai berkata, “Sebenarnya saya masih kuliah semester tiga, tapi… karena saya berasal dari keluarga miskin akhirnya saya menjajakan tubuh saya agar bisa membiayai kuliah dan hidup saya di kota Semarang ini.” Jaka masih tetap diam, hanya saja dahinya tampak berkerut begitu mendengar pengakuan Mayang, kalau dia adalah seorang penjaja cinta atau pelacur. Rasa sesak mulai menyesakkan dada Jaka Kelud mendengar pengakuan ini, ternyata bagi wanita yang berasal dari keluarga miskin dan mempunyai iman y

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 161. PELACUR KESEPIAN

    Bab 161. PELACUR KESEPIAN “Sialan aku telah dikadali kedua gadis sialan ini, baiklah mungkin memang tidak seharusnya aku berebut dengan kedua gadis ini,” gumam Jaka Kelud sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Kemudian Jaka Kelud meninggalkan kedua gadis belia itu dan menuju ke saung utama yang merupakan bangunan joglo yang cukup besar, yang bisa menampung dua puluh meja. “Sepertinya saya harus duduk beramai-ramai dengan banyak orang di joglo ini,” gumam Jaka Kelud yang segera duduk di salah satu meja yang kosong. Setelah duduk di meja yang kosong, Jaka meletakkan nomor meja yang dibawanya. Memang di Cafe ini nomor meja tidak berurut, karena setiap pelanggan bebas memilih meja dimanapun mereka akan makan dengan meletakkan nomor meja yang dipasang pada sebuah tongkat kecil yang bisa di letakkan di atas meja yang mereka pilih. Tak lama kemudian pesanan Jaka kelud datang diantar pelayan, saat sedang menikmati makan malamnya. Tiba-tiba

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 160. REBUTAN TEMPAT

    Bab 160. REBUTAN TEMPAT “Eh nak Jaka, kenalkan ini pak Ir Hendra, arsitek yang akan membantu mengawasi pembangunan rumah nak Jaka,” kata lurah Bambang memperkenalkan pria yang terlihat berpendidikan disampingnya. “Saya Jaka, tolong dibantu ya pak,” kata Jaka sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Ir Hendra. “Baik mas, anda tenang saja, saya pasti akan memberikan hasil yang memuaskan anda. Saya juga tidak ingin mengecewakan kepercayaan pak Lurah,” kata Ir Hendra sambil menyambut uluran tangan Jaka Kelud. Setelah itu mereka bertiga berbincang cukup serius membahas pembangunan rumah Jaka Kelud. Ternyata Ir Hendra lebih lengkapnya Ir Hendra Putra cukup berpengalaman dalam proyek pembangunan rumah. Bahkan dia memberi ide yang sangat bagus mengenai konstruksi dan dekorasi rumah yang akan dibangun. Sementara itu Suminten yang melihat begitu banyak orang bekerja di rumahnya tampak bersemangat. Bahkan banyak warga kampung y

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 159. MENGHIBUR SUMINTEN

    Bab 159. MENGHIBUR SUMINTEN Melihat ibunya tampak gemetar memegang uang pemberiannya, Jaka Kelud segera berpindah tempat duduknya dan duduk di samping Suminten. “Mak, itu uang hasil kerja Jaka di Jakarta. Mulai sekarang emak tidak perlu bekerja menjual sayur lagi. Emak itu sudah tua, jadi Jaka ingin emak bersantai saja di rumah dan tidak perlu bekerja menjual sayur di pasar. Kalau emak memang ingin tetap jualan sayur, sebaiknya emak memanggil orang untuk menjualnya ke pasar,” kata Jaka Kelud sambil memeluk bahu Suminten dengan penuh kasih sayang. Sepasang mata tua Suminten tiba-tiba berkabut begitu mendengar perkataan Jaka Kelud. Dalam hati, Suminten tidak menyangka kalau anak yang dipungutnya di sungai melakukan dirinya dengan begitu baik setelah dia dewasa. Perasaan haru inilah yang membuat sepasang mata Suminten berkaca-kaca dan dengan sembunyi-sembunyi berusaha mengusap matanya yang akan menjatuhkan bulir air mata. “Mak, nanti mungkin pak Lur

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 158. KETERKEJUTAN SUMINTEN

    Bab 158. KETERKEJUTAN SUMINTEN “Tapi kalau kamu memang punya uangnya, maka tidak masalah jika kamu ingin merenovasi rumah orang tuamu,” kata lurah Bambang melanjutkan perkataannya setelah menjeda perkataannya. Kemudian mereka mulai melakukan pembicaraan serius untuk merenovasi rumah orang tua Jaka Kelud. Dan sebagai bukti kalau Jaka Kelud serius dengan rencananya, dia mentransfer uang sebanyak lima ratus juta sebagai modal awal renovasi rumah orang tuanya. “Pak Lurah, uangnya sudah saya transfer. Nanti akan saya kirim lagi jika uang ini sudah habis. Saya mempercayakan pembangunan rumah ini kepada anda,” kata Jaka Kelud dengan nada penuh dengan pengharapan. Maklumlah, Jaka sebagai anak dari keluarga miskin, sama sekali tidak punya orang yang bisa dipercaya selain lurah Bambang yang terkenal bijaksana dan amanah. “Baiklah, saya akan segera mencari pekerja untuk merenovasi rumah orang tuamu dan melakukan pemesanan materialnya ke toko bangunan.”

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status