Share

Tiga Puluh Petarung.

Penulis: Jimmy Chuu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-18 20:02:12

“Tuan-tuan, mohon minggir. Beri ruang bagi pelajar lemah ini,” ucap Rong Tian dengan nada merendah, seolah ingin menampilkan diri sebagai sosok yang tak berdaya.

Namun, sikapnya yang tenang dan matanya yang tajam sebenarnya menyimpan sesuatu yang jauh lebih berbahaya.

Alih-alih memberi ruang, para petarung itu malah semakin mendekat, sikap mereka semakin berani.

Beberapa dari mereka bahkan mulai menggerayangi kantong Rong Tian, berusaha mencuri uangnya. Rong Tian hanya diam, membiarkan mereka bertindak sejenak, sebelum akhirnya menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.

Ekspresi Rong Tian berubah menjadi hitam. “Kalian sungguh manusia sampah. Tidak tahu diri!” bisik Rong Tian, suaranya rendah penuh rasa benci.

Tangannya bergerak cepat, seperti gerakan tarian yang halus namun mematikan. Suara desiran halus terdengar. Dan dalam sekejap, dia sudah menempelkan jimat di dada setiap petarung itu, tanpa mereka sadari.

Tiba-tiba...

“TOLONG!”

“Mati aku!”

Tiga puluh petarung itu terjatuh ke lantai d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Perjumpaan Yang Tidak Sesuai Keinginan.

    Kedamaian sementara menyelimuti Kota Biramaki, meskipun di balik ketenangan itu, gelombang perubahan sedang bergulir.Rong Tian menikmati rumah pribadinya yang terletak di sudut kota. Rumah itu tidak terlalu sederhana, namun juga tidak berlebihan dalam kemewahan.Dua pelayan utama, Paman Wu dan Bibi Lan, memimpin lebih dari lima pelayan yang menjaga rumah dengan penuh dedikasi. Selain itu, ada tiga puluh tukang pukul yang merupakan petarung handal dari Arena Kota Biramaki.Pagar rumah yang tinggi dan pintu besar yang kokoh bertuliskan "Kediaman Keluarga Rong" menjadi penanda bahwa keluarga ini bukanlah keluarga biasa. Dalam waktu singkat, nama Keluarga Rong menjadi buah bibir di kalangan penduduk kota.“Keluarga Rong? Apakah mereka keturunan bangsawan dari kota lain?” tanya seorang warga sambil mengamati rumah itu dari kejauhan.“Tidak. Aku tidak pernah mendengar nama Keluarga itu sebelumnya. Tapi aku melihat banyak pria bertubuh tinggi di sana, sepertinya mereka kultivator. Rumah ini

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Gadis Bernama Qi Yu.

    Setelah melontarkan kata-kata hinaan seolah tidak pernah mengenal Rong Tian, Zhao Hua, putri Wakil Menteri, menarik tangan Chang Zhong dengan gerakan yang penuh kepastian. Suaranya manja, namun mengandung nada merendahkan, sambil melirik Rong Tian.“Kakak Chang, ayo kita pergi,” Ekspresinya manja dibuat-buat, “Aku sudah tak sabar menikmati layanan paripurna di kediaman. Untuk apa kita menghabiskan waktu melayani anak kusir yang tidak tahu tempatnya ini!”Zhao Hua lalu menggenggam erat tangan Chang Zhong, merasakan kehangatan yang membuat hatinya berdebar.Biasanya, Chang Zhong tak pernah mengizinkannya menyentuh tangannya, apalagi berbicara sambil menatap matanya langsung. Pemuda itu selalu menjaga jarak, bahkan cenderung dingin. Namun, hari ini pemuda pujaan hatinya tidak bereaksi menolaknya.Lalu Zhao Hua merasa ini adalah kesempatan emas untuk lebih dekat, dengan Chang Zhong.“Ini kesempatan terbaikku untuk menjerat kakak Chang. Kelak, jika sudah memilikinya seutuhnya sebagai keka

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Harta Raja Kelelawar Hitam.

    Dua orang tukang pukul itu baru saja mengangkat tangan mereka untuk menghalangi Rong Tian dan Qi Yu ketika suara angin berdesir terdengar. Udara seketika berubah dingin, seolah dunia tiba-tiba berhenti.Chetar! Chetar!Cambuk di tangan Qi Yu meliuk laksana ular bertubuh panjang yang lapar.Ujung cambuk yang bermata pisau bergerigi bergerak dengan presisi, menyasar titik akupunktur di leher salah satu penjaga. Tangan kirinya ikut bergerak, asap hitam tipis keluar dari telapaknya, membentuk bayangan hitam yang siap menyusup ke paru-paru penjaga lainnya.“Ampun!”“Tolong!”Kedua penjaga itu tak menyangka bahwa sosok yang baru datang ini ternyata amat lihai. Mereka hanya bisa berteriak pelan, tubuh mereka kaku, siap menerima nasib yang tak terelakkan.Namun, dalam gerakan yang hampir tak terlihat, ada dua lembar kertas jimat melayang lebih cepat dari serangan Qi Yu.Jimat itu membentur kepala cambuk bergerigi, dan menghantam asap hitam berbentuk silet manusia – serangan Qi Yu. Dampaknya s

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Suku Xuefeng.

    “Kamu terkejut, bukan? Adik kecil... aku lihat meskipun bukan dari kalangan dunia persilatan, kamu tahu juga siapa Raja Kelelawar Hitam, bukan?” ujar Qi Yu dengan bangga, matanya bersinar dengan kesombongan yang jelas.“Sebagai pimpinan kultivator aliran iblis, ratusan tahun lalu Raja Kelelawar Hitam memang disegani!” Qi Yu menarik napas, menekankan kata-katanya. “Tak heran kalau kalangan di luar orang Jianghu juga mendengar nama besarnya!”Sementara itu, Rong Tian terdiam, mencerna informasi dari Qi Yu. Dia terkejut bukan karena pidato panjang lebar Qi Yu, tetapi karena berita bahwa harta karun peninggalan Raja Kelelawar Hitam menjadi rebutan.“Padahal, bukankah harta itu sudah aku temukan? Akulah waris Raja Kelelawar,” batin Rong Tian bingung, tak tahu bagaimana menyampaikan ini pada Qi Yu.Melihat ekspresi Rong Tian yang berubah dari kaget menjadi merenung, Qi Yu menepuk bahu Rong Tian dengan lembut, meski terasa kasar.“Jangan khawatir, Adik Rong. Meskipun kamu bukan dari dunia pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Peta Palsu.

    Rong Tian mengikuti Qi Yu menyusuri jalanan Kota Biramaki, menuju Pasar Timur, tempat segala sesuatu bisa ditemukan. Saat itu hari sudah sore, tetapi keadaan tetap ramai.Suara pedagang terdengar berteriak menawarkan dagangan, sementara pembeli menawar dengan suara yang tak kalah keras.Bau makanan menguar di udara, ketika penjaja makanan siap saji berteriak menawarkan hidangan seperti roti kukus isi daging atau bakmi. Aroma roti kukus isi daging dan kuah pangsit menggoda selera Rong Tian, membuatnya berhenti menatap dagangan kuliner dengan penuh minat.Tapi Qi Yu mendengus dingin, matanya tetap fokus pada tujuan mereka."Kita datang ke pasar bukan untuk bersenang-senang. Mari kita mencari toko yang menjual peta. Penting sekali jika ingin mengikuti perburuan, kita memiliki petunjuk atau peta wilayah yang akan kita jelajahi," ujar Qi Yu dengan nada serius.Pada saat itu, peta tidak dijual sembarangan. Kalau pun ada, paling-paling peta yang tidak lengkap, dengan keterangan seadanya.Pet

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pemilik Toko Busana Yang Arogan.

    Guna melengkapi perjalanan mereka menuju Gunung Qingyun, yang letaknya tak jauh dari Kota Biramaki, Qi Yu mengajak Rong Tian untuk bertukar pakaian.Ia menatap Rong Tian dengan wajah berkerut, matanya menyipit seperti sedang menilai setiap detail penampilannya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya melontarkan pendapatnya.“Aku tahu kalau penampilanku tidak meyakinkan sebagai kultivator aliran Putih. Tapi kamu, meski berpenampilan seperti pelajar atau sastrawan, dengan busana dominan hitam itu, kamu lebih cocok disebut iblis kecil aliran iblis,” ujar Qi Yu, suaranya datar tanpa ekspresi.Rong Tian merasa dadanya berdebar kencang. Dia khawatir penyamarannya sebagai sosok manusia fana yang bukan kultivator iblis sudah ditebak oleh Qi Yu.Namun, Rong Tian berusaha menenangkan diri dan menjawab dengan suara yang tenang, “Benarkah, Kakak Qi Yu? Aku kira busana warna hitam memberi kesan elegan penampilanku.”Qi Yu tertawa lepas, suaranya menggema di udara malam yang sepi. Dia melambai tangan,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kejamnya Dunia Hitam.

    “Tunggu! Jangan bunuh dia!” teriak Rong Tian dengan suara yang penuh kekhawatiran. Tangannya terulur nampak ingin menghentikan Qi Yu. Tapi terlambat.Dalam pikirannya, Rong Tian tidak menyangka bahwa hanya karena masalah sepele—penyepelean Qi Yu sebagai gadis tak beruang—gadis saliran iblis itu sudah berniat menghabisi nyawa pemilik toko.Rong Tian merasa hal ini tak masuk akal. Baginya, hinaan dan cibiran semacam ini sudah biasa dia terima sejak kecil. Namun, Qi Yu tampaknya memiliki cara berpikir yang berbeda.Namun, teriakan peringatannya terlambat.Dari mulut Qi Yu, gadis itu meludah ke arah wajah pemilik toko. “Cuih!” Cairan ludahnya berwarna ungu gelap, tampak mengerikan. Ketika ludah itu mendarat di wajah pemilik toko, seketika suara lolongan keras menggema di dalam toko yang sempit.Pemilik toko itu langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya terjatuh terduduk.Suara kesakitan mendominasi ruangan saat dia merasakan wajahnya terbakar seperti disiram api. Tampaknya,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kenalan Lama.

    Angin malam berhembus kencang, membawa serta aroma tanah dan dedaunan yang mulai layu. Daun-daun maple jatuh ke tanah, menciptakan lapisan permadani merah yang indah di bawah cahaya bintang yang redup.Suasana malam yang dingin dan sunyi seolah menjadi pendamping setia perjalanan Rong Tian dan Qi Yu menuju Puncak Gunung Qingyun.Faktanya, mereka berdua tidak menemui kesulitan dalam mendaki gunung. Ketika tiba di kaki gunung, tepatnya di gerbang Sekte Langit Murni, Qi Yu dengan cerdik menyapa para murid sekte yang berjaga di pintu gerbang.“Salam Tao untuk para murid Sekte Langit Murni,” ujar Qi Yu dengan suara yang lembut namun penuh keyakinan.“Apakah kami berdua, Taoist pengelana ini, bisa bergabung di puncak gunung? Dengar-dengar akan terjadi perburuan untuk membasmi monster mengerikan aliran iblis—Raja Kelelawar Hitam. Sebagai Roque Kultivator, kami ingin bergabung dan menyumbang tenaga!”Suara dan kata-kata Qi Yu terdengar sangat saleh, ditambah dengan penampilannya yang menipu d

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25

Bab terbaru

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pemimpin Sekte Iblis - An Ying

    "Baiklah," Pemimpin Tian akhirnya berkata, suaranya memecah keheningan yang mencekam, bagai gema di lembah sunyi. "Jika Pemimpin An begitu ingin melihat Pedang Berhati Api, maka keinginanmu akan terpenuhi. Namun, ingatlah, setiap tindakan memiliki konsekuensi yang tak terhindarkan."Namun, sebelum Pemimpin Tian sempat menyentuh kotak kayu hitam itu, sebelum ia sempat membuka rahasia yang tersimpan di dalamnya, An Ying tiba-tiba bergerak, bagai hantu yang melesat dalam kegelapan. Tanpa peringatan, tanpa tanda, ia mengayunkan telapak tangannya ke depan, gerakan yang begitu cepat hingga mata biasa tak mampu menangkapnya, hanya merasakan hembusan angin yang dingin."Teknik Tapak Bayangan Iblis!"Seketika, asap hitam pekat, bagai tinta yang tumpah, bergulung-gulung dari telapak tangannya, membentuk pusaran yang mengerikan, pusaran yang siap menelan segalanya. Asap itu bergerak, bagai makhluk hidup yang haus darah, melesat ke arah kotak kayu hitam dengan kecepatan yang luar biasa, bagai

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Sekte Iblis Si Pengganggu2

    Tiba-tiba, dari arah tenda para kultivator kelas tiga, sebuah bayangan hitam melesat dengan kecepatan luar biasa. Sosok itu bergerak bagaikan angin, meninggalkan jejak kabut tipis di belakangnya. Dalam sekejap mata, ia telah mendarat dengan anggun di tengah arena, tepat di hadapan Pemimpin Tian dan Wakil Pemimpin Zheng.Pria itu mengenakan jubah hitam dengan sulaman awan kelabu yang bergerak-gerak seperti hidup. Wajahnya yang tampan namun dingin dihiasi senyum mengejek. Rambutnya yang panjang terikat rapi dengan hiasan perak berbentuk tengkorak kecil. Ketika ia bergerak, aroma harum yang memabukkan menyebar ke seluruh arena, dibawa oleh hembusan angin yang tiba-tiba muncul."Pemimpin Sekte Bayangan Kegelapan!""An Ying!""Bagaimana mungkin dia berani datang ke sini?"Bisikan-bisikan ketakutan segera menyebar di seluruh arena. Para kultivator tingkat rendah mundur beberapa langkah, berusaha menjaga jarak dari aroma harum yang kini memenuhi udara.Para penatua dari berbagai sekte sege

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kedatangan Pemimpin Sekte Langit Murni.

    Ketika ketegangan antara Mu Cai dan Guang Jiang mencapai puncaknya, suara lantang memecah keheningan, bagai guntur membelah langit, menghentikan badai yang nyaris meledak."Pemimpin Sekte Langit Murni, Yang Mulia Tian Zhang, dan Wakil Pemimpin Zheng Yunru memasuki podium kehormatan!"Suara protokoler bergema, mengguncang arena, memecah konsentrasi semua orang. Semua mata beralih dari konfrontasi yang nyaris meledak menuju podium utama, tempat para pemimpin sekte akan berdiri.Mu Cai dan Guang Jiang, yang siap bertarung, langsung menurunkan tangan, menarik kembali energi spiritual mereka, seolah tersadar dari mimpi buruk yang mengerikan.Dua ular emas milik Mu Cai menghilang, kembali ke jubahnya, seolah hanya khayalan belaka.Di tenda sekte kelas tiga, bisik-bisik mulai terdengar, bagai desiran angin yang membawa rahasia dari dunia lain."Lihat Pemimpin Tian! Auranya lebih kuat dari lukisan," bisik seorang pemuda, matanya tak berkedip, terpukau oleh kehadiran sang pemimpin."Ssst! Pemi

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Zhao Hua – Gadis Bodoh.

    Dalam sekejap, dua ular berwarna emas muncul dari balik lengan jubahnya, bagai jelmaan iblis yang haus darah, berkilauan di bawah sinar matahari yang menyinari arena terbuka.Sisik mereka memantulkan cahaya bagai permata yang mematikan, mata mereka berkilat berbahaya dengan aura pembunuh yang dingin, seolah mereka adalah perwujudan dari kematian itu sendiri.Tubuh mereka bergerak secepat kilat, bagai sambaran petir yang membelah udara, melesat menuju Zhao Hua dengan taring beracun yang siap menancap, siap menghancurkan segalanya.Tepat ketika ular-ular itu hampir mencapai targetnya, ketika kematian sudah di depan mata, Mu Cai menghentikan tiupan seruling. Kedua ular emas itu membeku di udara, hanya beberapa inci dari wajah dan leher Zhao Hua, taring mereka berhenti hanya satu sentimeter dari kulit halus gadis itu.Hembusan racun mereka bahkan terasa mengikis kulitnya, seolah racun itu mampu melenyapkan segalanya.Wajah Zhao Hua seketika berubah pucat pasi, bagai kertas yang kehilangan

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Mu Cai Suku Xuefeng.

    "Itu Mu Cai, pemimpin Suku Xuefeng," jawab seorang kultivator tua, suaranya dipenuhi rasa hormat. "Kecantikannya termasyhur di seluruh Benua Longhai. Konon, ia adalah titisan dewi!"Dalam sekejap, semua mata tertuju pada Mu Cai. Para pria menatapnya dengan kekaguman yang mendalam, sementara para wanita memandangnya dengan iri yang tersembunyi.Bahkan Guang Jiang, yang dikenal sebagai sosok yang sulit terkesan, tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Matanya terus mengikuti sosok Mu Cai, seolah ia telah menemukan sebuah harta karun yang tak ternilai harganya.Zhao Hua, yang tadinya menjadi pusat perhatian, kini terlupakan, bagai debu yang tertiup angin. Wajahnya memerah karena cemburu dan amarah yang membara.Dia mencengkeram lengan Chang Zhong dengan kuat, kukunya yang tajam hampir menancap di kulit pemuda itu, menyalurkan rasa frustasinya."Apa hebatnya dia?" bisik Zhao Hua dengan nada sinis, suaranya dipenuhi dengki."Hanya karena dia dari Suku Xuefeng, semua orang memperlakukannya se

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kecurigaan di Gunung Qingyun.

    Rong Tian duduk tenang, menyatu dengan para kultivator Sekte Bintang Tiga. Jubah putihnya yang sederhana nyaris tak terlihat di tengah kerumunan, namun matanya yang tajam tak pernah berhenti mengamati, menelisik arena dengan tatapan setajam elang, menunggu saat acara dimulai.Sementara itu, di kaki Gunung Qingyun, tepat di area gerbang masuk, kekacauan merebak, menyebar bagai wabah. Para murid Sekte Langit Murni berkerumun, wajah mereka diliputi kepanikan yang mencekam."Lihat mereka!" teriak seorang murid, suaranya sarat ketakutan, menunjuk lima rekannya yang tergeletak tak berdaya di tanah. "Mereka tiba-tiba ambruk, tanpa sebab yang jelas!"Lima murid Sekte Langit Murni terbaring dengan wajah sepucat mayat, tubuh mereka bergetar hebat, seolah dihantam kekuatan tak kasat mata."Ini pasti serangan sihir gelap!" seru seorang murid senior, suaranya sarat amarah dan keputusasaan. "Hanya kultivator aliran iblis yang mampu melakukan serangan keji seperti ini!"Kepanikan menyebar bagai api

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Perhelatan Di Gunung Qingyung - Bagian Kedua

    Fang Long tersenyum tipis, mengangguk dengan anggun. Dia mempersilakan rombongan menuju podium VIP di puncak arena, tempat para tamu terhormat akan duduk. Zhao Hua dan Chang Zhong berjalan di belakang, mendapatkan tempat istimewa di barisan depan.Begitu duduk, Zhao Hua langsung mengamati sekeliling dengan pandangan merendahkan, tatapannya menyapu seluruh arena dengan cermat. "Sungguh sederhana," gumamnya dengan suara cukup keras agar didengar semua orang. "Di Sekte Pedang Cahaya, kami tidak akan pernah menggelar acara seperti ini."Dia menyentuh kursi tempat duduknya dengan ujung jari, seolah-olah kursi itu kotor dan tak pantas untuk disentuh. "Dekorasi ini sungguh ala kadarnya. Tidak ada sentuhan keindahan sama sekali."Para murid Sekte Langit Murni mengepalkan tangan, menahan amarah yang membara di dalam dada mereka. Beberapa melirik Zhao Hua dengan tatapan membunuh, ingin segera membungkam mulutnya yang sombong.Guang Jiang, yang mendengar komentar Zhao Hua, justru tersenyum, seny

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Perhelatan Di Gunung Qingyung - Bagian Pertama.

    Pagi hari di Gunung Qingyun, diselimuti kabut tipis yang berembus lembut, dipenuhi kesibukan luar biasa. Para murid Sekte Langit Murni, bagaikan deretan bangau putih yang anggun, bersiap dengan jubah upacara kebesaran mereka. Warna putih bersih memantulkan cahaya matahari pagi, menciptakan pemandangan yang memesona. Mereka berbaris rapi di sepanjang jalan setapak menuju arena utama di puncak gunung, tempat perhelatan akbar akan dimulai. Seorang tamu dari Sekte Bintang Empat, bernama Liu Wei, berbisik kepada rekannya dari Sekte Bintang Tiga, Zhang Hui. "Lihatlah, para murid Sekte Langit Murni! Gerak-gerik mereka begitu luwes, penuh dengan disiplin!" Zhang Hui mengangguk setuju, matanya mengamati dengan seksama. "Para pria tampak gagah, bahu mereka tegap, tatapan mata penuh tekad. Sementara para wanita, mereka memancarkan keteguhan yang memesona, seolah mampu menaklukkan langit." Seorang murid wanita Sekte Langit Murni melintas, jubah putihnya berkibar anggun ditiup angin. Rambut hit

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertemuan Pedang Di Gunung Qingyun.

    Rong Tian, yang duduk beberapa meja di belakang mereka, memasang telinga dengan seksama, perhatiannya sepenuhnya terfokus pada percakapan itu. Tangannya meremas cangkir teh, menciptakan retakan halus pada permukaannya, tanda bahwa pikirannya sedang bekerja keras."Apakah ini ada hubungannya dengan rencana Guru Negara?" batin Rong Tian, mata hitamnya berkilat penuh curiga, firasat buruk mulai menyelimutinya.Pengunjung rumah teh lainnya juga bergerak mendekat, rasa ingin tahu mengalahkan rasa malu. Seorang pedagang bertubuh gemuk menyeret kursinya lebih dekat, seorang wanita berpakaian sutra hijau pura-pura membenarkan sanggulnya sambil memasang telinga, mencoba menangkap setiap kata yang terucap.Kultivator bertubuh kurus itu, seolah tersulut api semangat, mulai bercerita dengan lebih bersemangat. "Huo Xin Jian bukanlah sekadar pedang biasa! Ia memiliki kesadaran spiritual yang setara dengan kultivator tingkat tinggi! Bahkan lebih!"Pria separuh baya dengan bekas luka di wajahnya meni

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status