Home / Fantasi / Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa / 43. Kekuatan Tersembunyi

Share

43. Kekuatan Tersembunyi

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2025-04-20 04:23:01
Aura kematian menebal di udara, menggelayut seperti kabut kelabu yang menyesakkan dada. Tanah di bawah kaki bergetar pelan, mengirimkan getaran gelisah hingga ke akar pepohonan tua. Daun-daun gugur berputar liar di udara, seolah ikut panik, seolah alam pun sadar akan malapetaka yang sebentar lagi meledak. Udara menjadi dingin, bukan karena cuaca, tapi karena kehadiran beberapa sosok berjubah hitam yang kini mengepung Kevin seperti bayangan kematian yang tak mengenal ampun.

Di antara mereka, Vaelen, pemimpin dari kelompok itu, menyeringai lebar—sebuah senyum yang lebih mirip cemoohan yang dibalut kebencian. Namun senyumnya hanya bertahan sebentar, karena segera berganti menjadi ekspresi haus darah yang liar dan gila.

"Hancurkan dia!" teriak Vaelen, suaranya tajam, membelah kesunyian seperti cambuk petir.

Dua anak buahnya tak menunggu aba-aba kedua. Mereka melesat ke depan seperti bayangan tanpa bentuk—gerakan mereka nyaris tak bersuara, hanya menyisakan desir angin tajam yang memotong d
Zhu Phi

Bab Utama : 1/2 Bab Bonus : 0/2 Bab Extra : 0/2 Bab Hadiah : ? Selamat pagi ... Bab pertama hari ini yang menunjukkan kekuatan Kevin yang sulit diprediksi. Untuk hari ini, Author khusus memberikan 2 Bab Extra ... semoga terhibur. Jumlah Gems juga sudah mencukupi untuk tambahan 2 Bab lagi ...

| 4
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   44. Melawan Vaelen

    Kevin menegakkan tubuhnya perlahan. Tangan kanannya terangkat, jari-jarinya bergerak cepat membentuk segel kuno yang rumit, seperti menggambar mantra di udara. Energi hitam dan cahaya kemerahan mulai berputar di telapak tangannya, menciptakan suara dengung yang dalam dan bergema.“Demon Strike Sword!”Sebuah pedang berwarna hitam kemerahan terwujud di tangannya—panas dan berdenyut seperti jantung makhluk hidup. Permukaannya diliputi kilatan energi gelap yang mendesis tiap kali disentuh oleh udara. Itu bukan Pedang Dewa Ilahi, yang kekuatannya masih dalam masa pemulihan. Ini adalah pedang yang memanggil sisi tergelap dari Kevin—senjata dari kehendak iblis yang ia kendalikan dengan sisa kehendak manusia.Cambuk Vaelen meluncur ganas, ujungnya berdesir dan mendesis, siap melilit tubuh Kevin dan mencabiknya menjadi potongan-potongan kecil. Namun sebelum sempat menyentuh kulitnya...WUSSSHHH!!!Kevin mengayunkan Demon Strike Sword dengan kekuatan penuh. Udara seolah terbelah, dan cambuk itu

    Last Updated : 2025-04-20
  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   45. Inti Naga Drakenis

    Malam telah melahap seluruh cakrawala, menyisakan langit kelam yang digelayuti awan tebal. Hujan gerimis baru saja reda saat Clara menyeret tubuh Kevin yang limbung menembus semak belukar dan akar-akar pohon yang menjulur liar. Nafasnya memburu, tubuhnya basah oleh peluh dan lumpur, namun tekad di matanya tak goyah.Akhirnya, di balik dinding hutan yang lebat dan gelap, tampaklah sebuah pondok kayu tua yang nyaris menyatu dengan alam sekitarnya. Ranting menjulur seperti tangan-tangan tua yang menjaga, sementara lumut hijau menutupi sebagian besar dinding dan atap jeraminya. Tempat itu pernah menjadi rahasia keluarga, dibangun oleh ayah Clara jauh dari jangkauan dunia luar—sebuah persembunyian bagi yang luka dan tersesat.Begitu pintu bambu berderit terbuka, kehangatan dari cahaya lilin spiritual menyambut mereka, memantulkan bayangan menari di dinding yang penuh anyaman. Aroma lavender yang menyegarkan bercampur dengan kayu manis yang menguar dari dupa menyusup lembut ke indera pencium

    Last Updated : 2025-04-20
  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   46. Ramuan Obat Herbal Untuk Kevin

    Dengan gerakan lambat, Kevin merogoh saku bajunya yang sobek di bagian samping. Jemarinya bersentuhan dengan serpihan plastik—ponsel yang diberikan Claudia. Harapan kecil sempat menyala di dadanya, tapi segera padam saat ia menariknya keluar. Layar ponsel itu retak seperti kaca beku yang dihantam batu, retakan menyebar seperti jaring laba-laba. Ia menatapnya sejenak, mendesah pelan.“Sial… rusak total,” gumamnya pelan, matanya memicing melihat simbol baterai yang berkedip sesaat sebelum padam sepenuhnya.Ia mengingat Claudia—wajahnya yang tegas dan tenang saat memberikan ponsel itu. Tapi saat mencoba memanggil kembali nomor gadis itu di ingatannya, pikirannya seperti kabut tebal. Tak ada satu angka pun yang muncul jelas.Ia melirik ke arah Clara dari balik pintu yang terbuka ... terlihat Clara tengah jongkok di antara semak-semak herbal tak jauh dari pondok. Gadis itu tampak sibuk memilih daun-daun tertentu, tangannya cekatan memilah akar dan bunga yang tumbuh liar. Keringat membasahi

    Last Updated : 2025-04-20
  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   47. Semalam Bersama Clara

    “Jangan bicara begitu… Kamu pasti akan melakukan hal yang sama kalau aku yang sakit. Iya, kan? Betul atau betul?” Clara mengerling ke arah Kevin, tawanya renyah memecah keheningan malam.Suara tawa gadis itu seperti melodi lembut yang menembus dada Kevin, menghangatkan hati yang sempat membeku oleh pertarungan dan rasa sakit. Tanpa berpikir panjang, ia menjawab cepat, “Betul!” dan seketika itu juga, kedua lengannya bergerak, menarik Clara dalam pelukannya.Tubuh mungil gadis itu terhentak ringan ke arahnya. Clara membeku sesaat dalam pelukan Kevin—hangat, kuat, dan terasa begitu nyata. Tapi reaksi berikutnya bukanlah kemarahan seperti yang Kevin khawatirkan, melainkan suara panik yang justru terdengar manis di telinganya.“Eh? Kamu sudah sembuh? Jangan banyak gerak! Luka kamu belum sepenuhnya pulih!” ucap Clara cemas, matanya melebar. Tapi bukannya mendorong Kevin menjauh, ia justru membiarkan dirinya tetap berada dalam pelukan itu, bahkan kini ia terbaring di atas dada pemuda itu.Kev

    Last Updated : 2025-04-20
  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   JURUS PEDANG DEWA ILAHI

    Halo Sobat Readers ...Jumpa lagi dengan Author di Catatan Penulis ...Kali ini Author akan membahas Jurus Pedang Dewa Ilahi dan Jurus Mahadewa Pedang Tak Terkalahkan yang dimiliki oleh Kevin Drakenis biar mudah mengikuti pertarungannya di setiap cerita ...JURUS PEDANG DEWA ILAHI :~Phantom Gods BlastSerangan Kevin yang mengandalkan kecepatannya bergerak bagaikan tanpa bayangan dan bagaikan hantu yang melewati lawan dengan kematian di pedangnya. Kemampuan gerakannya yang tidak menimbulkan aura yang bisa dideteksi lawan membuat Kevin dengan mudah melewati mereka dengan cepat sambil menebaskan Pedang Dewa Ilahi ke leher lawan tanpa sempat menghindar.Jurus ini ampuh untuk melawan musuh yang banyak dan dalam jarak dekat.~Flying Gods BlastSerangan yang lebih mirip Niat Pedang tapi hanya mengandalkan satu Pedang Dewa Ilahi yang bergerak menebas lawan dengan mengandalkan Roh Pedang yang bisa menggerakkan pedang ini atas perintah Kevin.Selain itu Kevin juga dapat menggunakan ratusan ped

    Last Updated : 2025-04-21
  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   48. Tamu Tak Terduga

    TOK... TOK... TOK...!Suara ketukan itu menggema pelan namun tegas, memecah keheningan pagi saat cahaya matahari mulai menyusup malu-malu di antara celah pepohonan. Udara pagi masih lembap, dan kabut tipis menggantung seperti selimut gaib yang menyelimuti seluruh kawasan. Di dalam pondok kayu sederhana, Kevin langsung membuka mata. Gerak tubuhnya kaku, seolah tubuhnya telah diprogram untuk waspada terhadap bahaya kapan saja.Jantungnya berdetak lebih cepat. Apakah mereka menemukan kami...? pikirnya penuh curiga. Bayangan musuh lama dari Paviliun Drakenis melintas dalam benaknya, menyulut kekhawatiran yang selama ini ia tekan dalam-dalam.Di sampingnya, Clara masih terlelap. Wajah gadis itu terlihat damai, nafasnya teratur seperti alunan musik lembut yang menenangkan. Kevin menoleh sebentar, lalu perlahan-lahan menggeser selimut tipis yang menutupi dirinya, berhati-hati agar tidak mengganggu tidurnya.Tangannya terulur ke sisi ranjang, meraih Pedang Dewa Ilahi yang bersandar di dinding.

    Last Updated : 2025-04-21
  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   49. Membangkitkan Paviliun Drakenis

    Saat mata Claudia secara tak sengaja melirik ke dalam pondok, ia melihat sosok perempuan yang tengah tertidur lelap di atas ranjang kecil. Rambutnya terurai, kulitnya terlihat pucat tertimpa cahaya pagi, dan ekspresinya damai seperti bunga yang belum mekar.Ia kenal dengan gadis ini ... Clara Vasper. Gadis dari Paviliun Vasper yang kurang terkenal. Apa hubungan gadis ini dengan Kevin?Claudia menarik napas, menahan kekagetan yang nyaris menyatu dengan rasa lega. Semua pertanyaan dalam kepalanya seolah terjawab dalam satu pandangan singkat ke dalam pondok.“Maaf, Chief…” ucapnya akhirnya, suaranya pelan namun terasa berat. “Seharusnya kami sudah mencari keberadaan Chief tadi malam, tapi…”Kata-katanya menggantung di udara, tak selesai. Mungkin karena rasa bersalah. Mungkin karena Kevin yang masih tersenyum.Kevin memicingkan mata, nada suaranya berubah lebih serius namun tak kembali menjadi sedingin biasanya. “Ada apa? Apa sesuatu terjadi di Paviliun Dracarys?” tanyanya cepat. “Bagaiman

    Last Updated : 2025-04-21
  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   50. Cemburu

    Kevin sempat tersenyum kecil, pikirannya melayang kembali pada kekayaan luar biasa yang tersegel di dalam Kuburan Kuno Iblis dan Dewa. Ia tak pernah benar-benar menghitungnya, tapi kekuatan dan harta karun yang ia warisi dari Roh Dewa di dalam sana memang... luar biasa.“Aku masih ada urusan yang harus kuselesaikan sebentar lagi,” ucap Kevin akhirnya, dengan nada mulai serius kembali. Ia melirik ke dalam pondok, ke arah Clara yang kini mulai bergerak dalam tidurnya, seperti sedang bermimpi.“Oh ya, satu hal lagi,” sambungnya. “Bisakah kau menjaga Clara untuk sementara? Bawalah dia ke Paviliun Dracarys. Pastikan dia aman… dan dirawat dengan baik.”Claudia terdiam sejenak, kemudian mengangguk mantap. Tatapannya kini penuh penghormatan dan rasa tanggung jawab.“Akan aku jaga sebaik mungkin, Chief. Seperti menjaga nyawaku sendiri.”Kevin menatapnya lama, lalu mengangguk. Tak perlu banyak kata. Kepercayaan sudah tertanam di antara mereka, dan pagi itu… terasa seperti babak baru telah dimula

    Last Updated : 2025-04-21

Latest chapter

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   70. Dewa Pembantai

    KRRAAAK!!Suara mengerikan terdengar saat formasi raksasa itu mulai retak. Garis-garis merah membelah rune-rune suci, seperti es yang pecah di musim semi. Dalam sekejap, formasi itu runtuh, meledak menjadi serpihan cahaya darah yang berhamburan dan lenyap ditelan kekosongan.Grand Rune Master Weng terhuyung mundur, tubuhnya seakan kehilangan kekuatan. Wajahnya yang biasanya tenang kini pucat seperti kertas, matanya membelalak ngeri menatap kehancuran yang baru saja terjadi.Namun Kevin tidak memberinya waktu untuk bernapas.Dengan gerakan halus, tubuh Kevin melesat ke depan—hanya sebuah bayangan hitam yang membelah jarak di antara mereka. Dalam sekejap, ia sudah berdiri tepat di hadapan Grand Rune Master Weng.Mata mereka bertemu. Milik Weng penuh ketakutan. Milik Kevin, kosong. Tak berperasaan.Kevin menatap dingin ke arah lawannya, lalu berbisik dengan suara datar, nyaris seperti gumaman, namun setiap katanya menusuk seperti bilah pedang."Aku tidak suka bertarung menggunakan jima

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   69. Jimat Rune Pembantaian Kuno

    Namun sebelum Kevin sempat melangkah maju, udara di medan pertempuran tiba-tiba menegang.Dari kerumunan yang berjarak, sebuah suara mengguntur, berat dan dipenuhi kekuatan yang menusuk hingga ke sumsum."Kevin Drakenis!"Grand Rune Master Weng melangkah maju, jubah panjangnya berkibar keras dihempas badai spiritual yang ia ciptakan. Tatapan matanya tajam seperti tombak kuno, membelah jarak di antara mereka. Suaranya mengandung gema keabadian, seolah dunia itu sendiri berhenti sejenak untuk mendengarkan.Di tangannya, ia mencengkeram sebuah jimat kuno—selembar kain tipis berwarna merah darah, penuh dengan rune-rune kuno yang berdenyut seperti nadi makhluk hidup. Cahaya merah menyala dari jimat itu, membentuk pusaran rune raksasa di udara."Atas nama Dao... kuhancurkan kau!" teriak Weng, suara amarah bercampur dengan hukum alam itu sendiri.BOOOM!Jimat itu meledak, menghamburkan ratusan sinyal kuno ke segala penjuru. Rune-rune tersebut melesat, berpadu, dan berputar membentuk segel ko

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   68. Iblis

    “Dasar Iblis!”Seruan itu meluncur keras dari bibir salah satu dari Tujuh Cultivator Pedang Sekte Pedang Langit. Suara itu penuh amarah, namun juga diliputi ketakutan.Udara di sekeliling mereka mendadak berubah. Panas. Tajam. Mencekam. Niat pedang mereka menyembur keluar, tak kasatmata namun terasa seperti ribuan jarum mencabik kulit. Setiap langkah maju mereka menggores langit, membentuk retakan-retakan halus berwarna biru di udara—seakan dimensi itu sendiri enggan menyentuh kekuatan mereka.Salah satu pemimpin mereka mengangkat pedang tinggi-tinggi, suaranya bergema seperti dentang baja:"Formasi Pedang Tujuh Langit!"Tujuh sosok melesat ke langit—secepat kilat, sepadu nyawa. Tubuh mereka membentuk formasi bintang berujung tujuh, dan di tengahnya, badai spiritual mengamuk. Udara menjadi berat. Tanah bergetar. Energi murni meledak ke segala penjuru.Tapi Kevin... hanya berdiri.Angin menggoyang rambutnya yang tergerai. Tatapannya tenang, terlalu tenang untuk seseorang yang hendak di

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   67. Monster

    “BUNUH DIA!!”Teriakan sang kapten pengawal meledak seperti cambuk petir di langit malam. Suaranya serak dan dipenuhi kemarahan, menggema hingga sudut-sudut aula megah yang kini penuh ketegangan.Tanpa perlu aba-aba kedua, derap kaki ratusan prajurit menggema serempak, seperti gelombang badai hitam yang bangkit dari kedalaman neraka. Pedang-pedang terhunus, mata mereka menyala oleh api perintah.Namun di tengah pusaran itu, Kevin berdiri...Diam.Tak bergeming, seperti patung dewa kuno yang menatap hina pada makhluk fana yang mencoba memberontak pada takdir. Matanya menyipit sedikit, penuh keheningan mematikan. Bukan tatapan manusia—melainkan penilaian dingin dari makhluk yang jauh lebih tinggi.Lalu... suara itu terdengar.Pelan.Lembut.Nyaris seperti bisikan yang menggelitik telinga, namun mampu menggetarkan jiwa siapapun yang mendengarnya.“Phantom Gods Blast.”Sepersekian detik kemudian, dunia terasa terhenti. Waktu seolah ditahan napasnya.Angin berhenti bergerak.Jantung para p

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   66. Para Penjilat Gubernur - II

    Tiba-tiba, suara derap langkah bergema keras, teratur seperti genderang perang yang dipukul serempak. Dari kedua sisi aula, pasukan pengawal Gubernur Adam Smith memasuki ruangan dengan formasi militer yang disiplin. Lantainya bergetar pelan setiap kali kaki mereka menghantam marmer, seakan kekuatan kolektif mereka mampu mengguncang fondasi gedung tua itu.Ratusan pria dan wanita berseragam hitam berlapis emas muncul dari balik pintu besar. Seragam mereka berkilat di bawah cahaya kristal gantung, dengan hiasan logam berbentuk naga membungkus helm mereka seperti penjaga legenda kuno. Di dada masing-masing, terpatri lambang mata merah menyala—simbol ketaatan mutlak dan ambisi yang membara. Sorot mata mereka tajam, tidak hanya menyoroti kesiapan bertempur, tapi juga hasrat untuk diakui. Mereka bukan hanya datang untuk bertarung... mereka datang untuk terlihat bertarung.Seorang kapten, dengan jubah sedikit lebih panjang dan emblem perak di bahunya, melangkah ke depan dan mengacungkan peda

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   65. Para Penjilat Gubernur - I

    Udara di dalam aula megah itu mendadak berubah—seakan suhu turun beberapa derajat dalam sekejap. Aroma rempah dari alat aroma terapi yang sebelumnya mendominasi ruangan kini tercampur dengan jejak tipis asap rokok yang menggantung di langit-langit, membentuk sulur-sulur samar yang belum sempat lenyap. Di tengah keremangan cahaya kristal gantung, Kevin berdiri tenang, sebatang rokok terselip di jarinya, abu di ujungnya bergetar ringan—seperti merespon ketegangan yang menggumpal di udara.Lalu... BRAAAK! Sebuah tekanan spiritual menghantam ruangan seperti gelombang tak terlihat, membuat udara seolah-olah membeku. Para tamu tersentak. Sebagian kehilangan keseimbangan, dan yang lain meremas dada, berusaha bernapas. Seolah-olah langit menggantung tepat di atas kepala mereka—berat, gelap, dan penuh ancaman.Tiba-tiba, dari balik pilar-pilar marmer putih, kilatan cahaya menusuk udara. Secepat kilat, tujuh sosok muncul dalam lompatan nyaris tak terlihat mata biasa. Jubah panjang mereka berkib

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   64. Pemuda Tak Tahu Diri

    Di dalam aula mewah yang dikelilingi lampu kristal berkilauan dan aroma wine mahal yang menguar lembut di udara, Gubernur Adam Smith duduk dengan santai di singgasananya yang megah. Matanya yang tajam menyapu seluruh ruangan, namun sedikit pun tak menunjukkan keterkejutannya saat Kevin Drakenis masuk ke dalam aula pesta dan menghinanya.Asistennya, seorang wanita berjas putih dengan tablet di tangan, telah menunjukkan video viral yang menampilkan pria itu—Kevin Drakenis, sosok misterius yang mengendarai peti mati spiritual di tengah Kota Godam. Adam mengangguk pelan kala itu, sambil menyesap anggur merahnya.Kini, ia memandangi Kevin dari singgasananya, menilai dengan penuh minat, lalu berdiri. Dengan suara berat yang bergema ke seluruh ruangan, ia berkata sambil membuka kedua tangannya lebar, "Kau datang juga akhirnya. Keberanianmu patut dipuji! Aku memang selalu menyukai anak muda yang tangguh dan punya nyali besar!"Ia melangkah turun, mendekati Kevin. Para tamu menahan napas."Apa

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   63. Selamat Ulang Tahun, Gubernur!

    Hening berubah menjadi gelombang riuh."Apa?! Peti mati?"“Gila! Itu penghinaan! Apa Paviliun Drakenis sudah bosan hidup?”“Bukankah mereka sudah musnah lima tahun lalu?”Kerumunan mulai berdesis dan mengerutkan kening, mencari siapa yang berani menyebut nama itu—nama yang seharusnya sudah terkubur dalam sejarah berdarah.Lalu, perlahan, sebuah bayangan muncul dari balik gerbang utama. Peti mati hitam berukir pola naga terkutuk melayang anggun di udara, mengeluarkan aura dingin yang membuat suhu ruangan turun beberapa derajat. Di atasnya berdiri seorang pemuda berjubah putih, tubuhnya tegak, langkahnya tenang bagai tak tersentuh tekanan ratusan pasang mata yang menatap tajam.Wajah-wajah para tamu berubah pucat, sebagian bahkan mundur setapak, seolah keberadaan pemuda itu adalah racun yang bisa meledak kapan saja. Namun pemuda itu tidak menunjukkan ketegangan sedikit pun. Dengan santai, ia mengambil sebungkus rokok dari dalam jubahnya, menyalakan sebatang, lalu menghembuskan asap ke la

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   62. Hadiah Untuk Gubernur

    Halaman depan kediaman Gubernur Adam Smith malam itu bagaikan lautan manusia. Lentera kristal tergantung di sepanjang jalan masuk, memancarkan cahaya keemasan yang menari-nari di permukaan marmer putih, memantulkan siluet para tamu berpakaian mewah. Aroma dupa kayu cendana dan bunga kastuba bercampur dalam udara malam, menambah suasana sakral dan megah.Di tengah keramaian, para petinggi kota dan pemimpin paviliun berdiri berbaris dengan wajah penuh senyum dan tangan memegang kotak persembahan. Mereka tidak hanya datang untuk merayakan ulang tahun Gubernur yang ke-55, tetapi juga berlomba-lomba menunjukkan loyalitas dan mencari restu dari orang paling berpengaruh di Provinsi Xandaria.Desiran bisik-bisik terdengar dari paviliun-paviliun kecil yang berdiri di bawah tenda-tenda bermotif naga dan burung phoenix. Meskipun mereka tahu posisi mereka jauh di bawah nama-nama besar seperti Paviliun Caraxis—yang reputasinya musnah hanya dalam satu hari oleh tangan dingin Kevin Drakenis—namun mer

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status