Share

36. Perubahan Leo

Penulis: GREYWIND
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-31 08:27:51

‘’Sayang, maaf ya akhir-akhir ini aku gak perhatian sama kamu,’’ Vania memeluk Leo dari belakang. ‘’Badan kamu jadi lebih kurus. Karena itu aku bawain kamu makan siang dari rumah.’’

Leo buru-buru menghapus pesan yang ia kirim pada Valerie sebelum berbalik.

‘’Tidak apa-apa.’’ Hanya sebentar Leo membalas pelukan Vania. Setelah itu, mengajak Vania duduk berhadap-hadapan.

‘’Aku bawain makanan kesukaan kamu, Mas. Ada seafood.’’

Rantang-rantang disusun rapi di depan Leo. Vania perhatikan, gurat di wajah Leo seperti tak tertarik dengan masakannya.

‘’Aku yang masak loh,’’ sambungnya mengharapkan Leo merubah ekspresi itu. Tapi yang didapat hanya sebuah senyum tipis. Leo terlihat tak terkejut. Padahal memasak adalah sesuatu yang sangat jarang Vania lakukan.

Sejak mulai bekerja, Leo sudah jarang makan banyak. Dan bukan itu saja, Leo jarang sekali mau diajak berhubungan. Lelah menjadi alasan Leo untuk tidak melakukannya.

Di tengah malam, kadang Vania terbangun hanya untuk memandangi suaminya ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   37. Kedatangan Mertua

    Saat matahari mulai menampakkan cahayanya, membuat Vania terbangun dari tidur lelapnya. Ia pandangi Leo yang masih terjaga di alam mimpi. Urung ia bangunkan karena Leo terlihat sangat lelah sekali.‘’Selamat pagi, Sayang,’’ Kecupan yang ia sematkan di pipi Leo menjadi awal kesibukan Vania pagi itu.Mulai dari menyiapkan pakaian Leo untuk ke kantor hingga membuatkan teh hangat kesukaan sang suami.Kebetulan di mana Vania tak sengaja berpapasan dengan Valerie di dapur, menyadarkan Vania bila kehamilan berandil besar pada perubahan bentuk tubuh adiknya. Selain pinggang melebar, dada Valerie juga begitu montok.Bila mengulas kembali, Vania tidak mengalami morning sickness, juga gejala-gejala pertanda adanya janin di dalam rahim selain perutnya yang membesar. ‘’Kenapa melamun? Kamu sakit?’’ Kata-kata Leo menyadarkannya. Akan nasi goreng yang belum ia sentuh sejak duduk di meja makan.‘’Ah, enggak, Mas,’’ kilahnya dengan menyumpalkan makanan ke dalam mulut. ‘’Hari ini mami sama papi mau

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   38. Rahasia Delia

    ‘’Mas, kamu ngapain ke sini?’’ Kaget karena Leo sudah duduk di atas tempat tidur saat dia masuk.Krek.‘’Bukannya mengusir, tapi malah mengunci pintu,’’ goda Leo menghampiri Valerie.‘’Gak lucu kan kalau kita ketahuan di saat ada orang tuamu di sini, Mas?’’‘’Mereka juga mertuamu, Sayang.’’Oh, iya. Sekalipun memang begitu, mereka tidak akan menganggap Valerie sebagai menantu. Istri simpanan tidak akan pernah bisa diterima keluarga suami.Lagi pula, Nyonya dan Tuan Arka tidak akan tau kalau mereka memiliki menantu lain. ‘’Nanti malam jangan begadang. Hari ini mas gak bisa kunjungin.’’ Valerie menghirup udara dalam-dalam, merasakan tangan Leo di pinggang. Valerie akan merindukan sentuhan Leo untuk sementara waktu.Bagi madu sepertinya, kunjungan singkat seperti ini sangat-sangat berharga.‘’Iya, Mas,’’ ucap Valerie, mencoba bersabar. Keluarga Leo tidak akan lama berada di Jakarta, bukan? Leo pasti akan mengunjunginya lagi. Seperti biasanya. Dalam keheningan malam atau di dalam saran

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   39. Panggilan Yang Lupa Dimatikan

    ‘’Astaga. Itu bukannya Vania?’’ Delia menelusupkan kepala dari celah pintu, lalu menutupnya lagi. Beruntung, Delia sempat melihat dan bertindak cepat dengan menjauhkan Valerie dari koridor. Sudah jelas itu kakaknya. Tapi bukan itu masalahnya sekarang. ‘’Kamu akan menikahi anggota keluarga Arka?’’ tanya Valerie, cemas. ‘’Arka siapa, sih? Keluarga Leo? Enggak lah,’’ Delia berbaring tanpa menggubris wajah penasaran Valerie. ‘’Beritahu aku siapa nama laki-laki itu,’’ cecar Valerie sembari menyusul ke atas kasur. ‘’Namanya Rendi.’’ Valerie mengusap wajah, kaget dengan situasi rumit ini. ‘’Kamu kenapa, sih? Kamu kenal?’’ Selidiknya melihat tingkah aneh Valerie. ‘’Apa jangan-jangan orang yang perkosa kamu itu Rendi?’’ ‘’Lihat ini!’’ Saat Valerie menunjukkan foto pernikahan Vania dan Leo, rahang Delia langsung mengatup. ‘’Ya ampun, Val.’’ Sepanjang menjelaskan, Valerie dan Delia sama-sama dikagetkan dengan rahasia yang keduanya sembunyikan. Valerie bercerita dan tak lagi menyimpan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   40. Valerie Cemburu

    ‘’Aku mau pulang saja, Del.’’ Baru saja sampai di kamar, Delia malah melihat Valerie memasukkan pakaian ke dalam tas.‘’Tapi ini sudah malam, Val. Besok aja, ya.’’Valerie tau itu. Tapi ia tidak bisa mengabaikan rasa sakit karena telepon tadi. Hanya dengan membayangkannya, Valerie sudah mengeluarkan air mata.‘’Eh, kok kamu nangis?’’ ‘’Aku gak tau, Del,’’ isaknya terduduk di tepi ranjang. ‘’Semakin lama membiarkan pernikahan ini ada, aku jadi semakin menderita. Aku ini kenapa, Del? Kenapa aku gak rela Leo sama Vania?’’‘’Val,’’ Sebelum mendekati Valerie perlahan, Delia mencoba memikirkan solusinya. ‘’Bukannya kamu tidak mencintai Leo? Seharusnya kamu tidak perlu merasa begitu kalau memang tidak ada rasa padanya.’’Cinta?Valerie menatap Delia dalam. Aku jatuh cinta pada Leo?‘’Gak mungkin, Del. Aku gak mungkin…’’Itukah alasan kenapa dirinya tidak nyaman bertemu dengan Nathan kemarin? Ia merasa perlu menjaga hati Leo karena mencintai laki-laki itu?Tapi sebagai orang dekat Valeri

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   41. Kamu Melacur, kan?

    ‘’Apa aku benar-benar hamil?’’ Vania mengelus perutnya begitu keluar dari kamar. Pintu Valerie tidak tertutup rapat, Vania bisa mendengar jika Valerie sedang muntah-muntah. Kenapa aku tidak pernah seperti itu? Batin Vania penasaran.‘’Van?’’‘’Ya, ma?’’ Entah sejak kapan Vira sudah berada di depannya.‘’Lagi hamil, gak boleh berdiri di depan pintu lama-lama, Nak. Pamali.’’Vania tersenyum dan mengelus perutnya lagi.‘’Ikut mama ke kebun, yuk?’’Vira sibuk memetik cabai di halaman belakang dan Vania duduk di ayunan memperhatikan. Setengah jam di sana, selama itu pula Vania tidak bersuara. ‘’Baru kembali dari puncak kok murung? Kamu gak lagi berantem sama Leo kan, Nak?’’Akhir-akhir ini Vania memang banyak pikiran. Leo mungkin selalu ada di dekatnya. Tapi hati seorang istri tak bisa dibohongi. Vania merasa ada sesuatu yang disembunyikan Leo darinya. ‘’Enggak,’’ jawabnya disertai senyum. ‘’Ma, tanda-tanda hamil selain perut membesar itu apa sih, Ma?’’‘’Kayak adik kamu. Muntah-munt

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   42. Pergi Dari Rumah

    ‘’Cepat katakan!’’ sentak Vira tak sabar. ‘’Apa benar kamu wanita malam?’’Vania menahan tawa melihat betapa tersudutnya Valerie sekarang.‘’Tidak, Ma. Valerie bukan wanita seperti itu.’’‘’Jadi tanda-tanda itu apa, Valerie? Siapa yang melakukannya?’’‘’Jangan-jangan dia lesbian nya Delia lagi, Ma?’’Vania betul-betul kompor. Vira bahkan langsung melotot pada Valerie, meminta pembenaran.‘’Tidak. Aku dan Delia hanya teman. Kami bersahabat.’’Tapi penjelasan itu tetap saja tak menghentikan sidang ini.‘’Valerie sudah menikah, Ma. Yang melakukan ini… adalah suami Valerie,’’ jabarnya pada akhirnya. Tapi selain itu, tak mampu Valerie katakan siapa orangnya.‘’Jadi kamu memang jadi simpanan suami orang, ya?’’ Tuduhan Vania kembali membuat kekecewaan Vira bertambah besar. Terlebih Valerie tidak berani membuka mulut dan hanya menangis tertunduk. Vira sudah tak mampu lagi berkata-kata. Dari luar Valerie memang terlihat seperti putrinya yang pemalu, tapi dari dalam, Valerie benar-benar sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   43. Apa Aku Iri?

    ‘’Sayang, terimakasih sudah mengajakku ke sini,’’ ujar Vania sambil berlari-larian kecil menghindari air laut seolah-olah mengejarnya. Tapi begitu air di pantai itu kembali ke lautan, Vania malah balik mengejar.Seminggu bersama, Vania selalu membuat Leo tertawa. Vania lebih memilih mempertahankan rumah tangganya dari pada terus-terusan merasa curiga. Bali menjadi pilihan tepat untuk memperbaiki hubungan mereka yang merenggang. Leo memandangi Vania dari tempatnya berselonjoran di tepi pantai. Sudah lama tak ia lihat Vania sebahagia ini. Untuk bisa seperti sekarang, Leo harus mengorbankan Valerie, yang sudah seminggu tak ia beri kabar. Rumah tangganya dan Vania jauh lebih penting. Valerie mungkin penting, tapi tak akan mampu mengungguli rasa cintanya pada Vania. Leo memastikan itu dalam hatinya.‘’Jangan sampai terseret ombak,’’ pekik Leo karena Vania hampir ke tengah.Vania menurut, ia hampiri Leo yang tengah meneguk jus jeruk.‘’Mas, ayo berenang. Udah lama kita gak main air,’’ aj

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-07
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   44. Permintaan Vira

    Hanya ada Inah dan Pak Sena yang sibuk menyusun barang-barang hasil lemparan Vira begitu Valerie sampai. ‘’Anakku, aku mau anakku,’’ teriaknya histeris.Valerie yang tadinya termangu di depan pintu langsung merangsek memeluk Vira. ‘’Jangan tinggalkan mama lagi, Nak,’’ ucapnya sambil mendekap dan menciumi Valerie tiada henti. Manik Valerie berair mendapati penderitaan Vira karena ia tinggalkan. Bermaksud tak ingin menambah beban, rupanya Vira tidak siap bila harus berpisah dengannya.‘’Tidak, Ma. Valerie akan tetap di sini bersama mama,’’ ucapnya meyakinkan.Dua jam terlewati hanya untuk membuat Vira tenang, akhirnya Valerie berbicara empat mata pada Inah dan Pak Sena. Sedangkan Delia, diminta Valerie untuk menjaga Vira sebentar.‘’Sejak kapan mama seperti ini?’’ tanyanya penasaran. Kondisi Vira cukup buruk. Bisa dibilang tak terurus.Inah melirik Pak Sena sebelum menjawab. Dari tatapan itu, Valerie tau ada sesuatu yang dua orang itu sembunyikan darinya. ‘’Sejak Non Valerie pergi,’

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08

Bab terbaru

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   259. Cinta Sejati Tidak Ditemukan Dari Satu Wanita

    Selain itu, walau dulunya sering bertengkar, kini Rian sangat menyayangi Gia. Tidak ada lagi aksi nakal hingga Gia menangis.Rian sudah bisa menerima Gia.Bahkan memanggil Gia dan Alia dengan julukan si kembar kedua.‘’Nggak nyangka, ya, kita jadi kakak adik.’’ Rian tersenyum pada Gia, mungkin itu untuk pertama kalinya. Entahlah, mungkin sejak lama Rian sudah peduli dan sayang pada Gia tetapi terlalu malu menunjukkannya karena Gia bukan Alia. Alias sang adik.Tetapi kini sudah resmi. Sehingga Rian tidak menutup apapun lagi.‘’Iya. Semoga kamu jadi kakak yang baik seperti baiknya kamu ke Alia.’’ Gia pun membalas senyuman tersebut. ‘’Kalau mas nggak baik, kasih tau aku saja. Nanti aku laporin ke Papi Leo,’’ celetuk Alia walau mata dan tanganya sibuk menata boneka.Ketiganya tengah main bersama. Tak lama si kembar datang bersama orang tua mereka.‘’Rian, mana kedua mami sama papimu?’’ seru Delia.‘’Di kamar, Tante.’’‘’Ngapain?’’ Alin kini yang bertanya. Padahal mereka sekeluarga beren

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   258. Rumah Sakit Jiwa

    Beberapa hari setelahnya…Vania, Valerie dan Leo kompak menuju rumah sakit jiwa. Melihat Gavi tidak sendiri di dalam dunianya. Sandra dan Elsa menemani, satu ruangan berisi tiga orang.Elsa kehilangan bayinya saat di rumah sakit dan berakhir seperti Sandra yang terobsesi pada Gavi.Hingga kini pun Sandra memanggil nama Gavi.Elsa menyebut nama Rendi.Dan Gavi menyebut nama Vania.‘’Apa ada kemungkinan bisa sembuh?’’ tanya Vania pada perawat yang mendampingi.‘’Bisa. Tapi tidak bisa sembuh total. Hanya jika gejalanya diredakan, mereka akan kembali normal. Tetapi, kemungkinan kambuhnya juga akan sangat tinggi.’’Vania tidak menyangka jika kembalinya dirinya pada Leo adalah penyebabnya. ‘’Lebih baik jangan diredakan. Dia itu kriminal. Kalaupun disembuhkan untuk menjalani pemeriksaan biar bisa dikurung di penjara.’’ Leo masih memendam dendam yang belum terlampiaskan.‘’Dia sudah mendapat hukuman setimpal. Mungkin bukan penjara tempatnya dihukum, tapi di sini.’’ Valerie menepuk bahu Vani

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   257. Buah Dari Perbuatannya Sendiri

    ‘’Kamu biadab!’’Gavi ingin sekali melayangkan tamparan, tetapi…‘’Jangan bergerak!’’ Polisi berteriak tegas.Kenyataan itu membuat peluh bercucuran membasahi tubuhnya. Penyesalan menyeruak masuk, menusuk kalbu. Berawal dari cinta dan abadi menjadi benci.Baru terasa bila memilih Sandra adalah kesalahan terbesar seumur hidup. Dan dirinya menyia-nyiakan Vania. Yang tidak sadar makin tidak ada orangnya makin Gavi jatuh cinta.Pipinya basah meneteskan air mata penyesalan.Mengapa semua diketahui ketika sudah terlambat?Apakah tidak ada lagi kesempatan kedua untuknya dan Vania bahagia dengan anak mereka?Gavi hanya ingin lepas. Bebas dari sini dan menjemput Vania dengan mulut terucap meminta maaf dan kedua tangan menangkup memohon ampun.Seorang suami pun hanya manusia biasa tidak ada yang sempurna.‘’Aku harus bertemu Vania.’’ Itulah yang terucap dari bibir Gavi.‘’Tidak akan ku biarkan kau mendekati adik iparku lagi.’’ Rendi mendesis sinis.Adik ipar?Tetapi sayangnya belum resmi. Gavi

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   256. Terkuak

    ‘’Apa-apaan…’’‘’Gav, ini anak-anak kita. Aku membawanya karena bayi kita telah gugur. Dan ini sebagai penggantinya. Lihat, lihat,’’ Sandra menarik si kembar ke depan Gavi yang kebingungan dan dua bocah itu semakin takut. ‘’Aku bisa memberimu anak. Mereka lucu juga menggemaskan. Artinya, kita tidak bercerai, bukan?’’Saat ini Sandra terlihat seperti wanita gila. Takut ditinggalkan, membutuhkan kepastian. Ternyata perkataan Gavi membuatnya putus asa sehingga menculik anak orang untuk diakui. ‘’Jika kamu tidak bisa memberiku anak, maka aku akan menceraikanmu,’’ Sandra mengulang kalimat yang pernah Gavi ucapkan. ‘’Dan mereka adalah alasan kamu tidak bisa menceraikan aku, Gav.’’Gavi kian geram dengan tingkah Sandra. Perkataannya sudah kemana-mana.‘’Yang aku maksud dari rahimmu. Bukan dari rahim orang lain!’’ desisnya. Andai bisa berteriak tentu dibarengi kekerasan. Tapi ini rumah sakit. Di mana dirinya sedang bersembunyi untuk menjalankan rencana.‘’Ini anakku, Gav. Mereka adalah anak

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   255. Leo Menggantikannya

    Senja di sore hari. Pemandangan indah untuk dinikmati dengan mata telanjang. Di saat orang-orang baru pulang dari lelahnya mencari uang, Gavi berdiri di balkon dengan earphone yang baru saja dihancurkan olehnya.Penyadap yang diletakkan di jendela tempat Vania dirawat meremukkan hatinya menghancurkan rencana yang telah disusun matang.Rasanya tidak mungkin secepat itu Vania memutuskan menikah lagi. Mungkinkah dengan trauma yang diberikannya Vania bisa membangun rumah tangga dalam waktu dekat? Apalagi menikah lagi dengan mantan suami pertama.Tidakkah Vania merasa malu?Tidakkah Vania berpikir sampai ke sana?Setelah Vania keluar dari rumah sakit, dirinya akan menculik Vania dan juga putri mereka tinggal bersamanya.Di rumah yang dibelinya ketika melihat gelagat Vania tidak mau lagi serumah dengan Yura.Gavi tidak sudi, putrinya memanggil Leo sebutan papa padahal Gia adalah anaknya.Mungkinkah Gia dipaksa? Gia dicuci otaknya agar lupa padanya yang kini menyesal menyia-nyiakan anak dan

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   254. Pertanda Mimpi

    ‘’Gia kangen dipeluk. Dicium. Dibacakan dongeng sebelum tidur.’’ Betapa bayangan Gavi mencuat ke relung hati. Tangisan itu tidak lagi tentang keinginan melainkan tentang kerinduan.Rindu dengan sang ayah.Mulai dari caranya bicara.Mengajaknya bercanda.Menyuapinya.Dada Gia kian terasa sesak, menyadari kalau itu semua tinggal kenangan. Luka yang dicurahkan sang ayah sudah terlalu dalam, mengobati pun akan percuma karena tidak akan bisa sembuh.‘’Gia mau ketemu sama papa, Nak?’’ Terasa berat sekali bertanya. Tetapi sebrengsek apapun mantan suaminya itu, tetaplah ayah bagi putrinya.Namun dengan tegas Gia menggeleng.Valerie dan Vania pun dibuat heran.Gia angkat kepala yang menyembunyikan air matanya. Lalu menyeka walau airnya masih saja keluar. Terlalu sakit sehingga butuh sedikit lebih lama untuk kembali bicara.‘’Gia nggak mau papa Gavi.’’ Intinya, Gia cukup ingat kenangannya dengan Gavi tapi tidak mau papanya Gavi lagi. Traumanya sudah mendarah daging. Gia bisa mengingat dengan

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   253. Meminang Sang Kakak

    ‘’Kamu mau menikah lagi?’’Begitulah yang didengar Leo.Valerie mendesah panjang. Membuatnya harus mengulang lagi. Mengatakannya saja sudah sangat sulit apalagi ini sampai dua kali.Wanita kuat sekalipun akan rapuh bila meminta sang suami mendua.‘’Dengar, nggak? Tolong nikahi Mbak Van,’’ ucapnya lemah tanpa berkedip.Kata-kata itu membuat Leo membesarkan matanya. Sekaligus menggelengkan kepala. Lalu tertawa merasa tidak masuk akal.‘’Sayang, pikiran kamu nggak beres di sini. Sebaiknya kita pulang ke Kalimantan. Mas pesan tiket sekarang.’’ Leo mengambil ponsel dan langsung membuka aplikasi pemesanan penerbangan, tetapi, Valerie menurunkannya.‘’Valerie serius!’’ Cara bicara Valerie bukanlah cara bicara yang biasanya. Leo merasa permintaan itu sangat konyol. Karena tidak sama seperti meminta permen ataupun tas mahal. Leo mengira jika menurut apa yang diinginkan Valerie semua akan lebih mudah ke depannya. Tetapi dugaannya salah.Dirinya pun sampai hati tidak mau membantu Vania lagi.

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   252. Memberi Separuh Atap

    ‘’Iya, Ma. Tapi Gia takut kalau nanti di sekolah ada Tante Sandra lagi. Boleh nggak, Gia bawa om-om itu besok?’’ Gia menunjuk pengawal di depan ruangan.Sebagai ibu, Vania sedih anaknya jadi merasa terancam. Seolah keselamatannya berada di ujung tanduk.Seharusnya Vania menjadi tameng terdepan untuk melindungi, tetapi di saat Gia membutuhkannya Vania malah terbaring sakit.Dan ketika bangun penyerangan itu sudah terjadi.‘’Gimana, Ma? Boleh, nggak?’’ pintanya penuh harap.‘’Jangan om itu, ya. Om lain saja. Gimana kalau Pak Sena?’’ Vania tidak mau merepotkan Valerie. Takutnya Valerie kian benci padanya.Sudah bagus Valerie ada bersamanya walau tidak berkata apapun sejak dirinya bangun. Meski sebenarnya Vania mengharapkan pelukan hangat juga beberapa kalimat dari sang adik. ‘’Tentu boleh. Gia mau yang mana?’’ Valerie mendekati ponakannya, seolah menawarkan mainan boneka.Sejak tadi menunggu waktu yang tepat, akhirnya ada pembicaraan yang bisa membuatnya terlibat.Vania menatap Valerie d

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   251. Luka Kehilangan Anak

    ‘’Siapa yang nggak punya otak, Al?’’ Tiba-tiba saja Rian sudah berada di sebelah Rico.‘’Itu tuh, Mas.’’ Menunjuk si kembar dengan mulut yang dimajukan.‘’Kalian apakan adikku?’’ ‘’Jangan salah paham, Sepupu. Kami hanya bercanda.’’ Raffi cengengesan lalu menyenggol lengan Rico untuk ikut tertawa. ‘’Dasar kalian!’’ Alia menggeleng-geleng tetapi sesaat kemudian sudah berdamai lagi.Rian melihat sedikit embun di mata Gia, tetapi tidak berkata apapun. Ingin berempati namun kelakuannya selama ini membuatnya malu untuk tiba-tiba memberi perhatian.‘’Kamu sudah nggak sedih lagi, kan?’’ ‘’Sedikit,’’ jawab Gia pelan.‘’Ayo kita main. Nanti papa aku jemput, terus ngajak kita main di mall,’’ jabar Alia dengan rasa bahagia.Lili dan Nathan sudah menganggap Gia juga sebagai anak mereka. Sangat tidak tega melihat Gia sendirian bertemankan Pak Sena dan Inah saja. Apalagi Alia sering bercerita, betapa sedihnya Gia selama sekolah.Tidak adanya kemajuan tentang Vania, berpengaruh besar pada sang pu

DMCA.com Protection Status