Share

Kopi Tanpa Gula

"Kenapa lo membahasnya?" ujar Kiara penuh emosi, namun tertahan.

"Ya, ka-karena aku gak tega kalau sampai melihat kamu di telantarkan Devan karena dia tahu kamu sudah gak perawan."

"Kenapa lo seyakin itu kalau Devan bakal ninggalin gue," lanjutnya dengan menahan amarahnya.

"Gue tahu persis dia, Ra. Gue tahu dia dulu berandal. Dan pria itu cari enaknya. Mana mungkin dia mau menikahi wanita yang sudah ternoda? Setidaknya itu yang gue pikirin tentang elo, Ra. Gue gak mau lo tersakiti."

"Bukannya itu menggambarkan elo sendiri?"

Satrio kelimpungan. Wajah Kiara datar sekali.

"I-itu ... aku kan udah bilang tadi. Aku punya alasan, Ra. Aku terpaksa saat itu. Dan kini aku sadar, aku gak bisa kehilangan kamu. Aku mencintaimu. Jadi sebelum Devan mengetahuinya, bercerailah, dan kembali denganku. Kita menikah. Lalu..."

Plak!

Satrio memagangi pipinya yang di tampar Kiara.

"Brengsek lo Sat! Gue selama ini cukup sabar ngadepin elo. Gue mencoba bersikap biasa dengan elo. Gue usaha ngelupain sifat penge
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status