Share

Pingsannya Emma

Waktu terus berjalan dan tahu-tahu saja mobil mewah keluarga Ryuga tiba di halaman depan rumah Aji. Kini, jam hampir menunjukkan pukul tiga sore.

Sebelum turun, Aruna berdecak kagum mengintip dibalik jendela mobil. “Wahh, banyak burung!”

Alih-alih fokus pada rumah dua lantai bercat putih itu, Aruna dibuat salah fokus melihat beberapa sangkar burung yang menggantung menghiasi langit-langit rumah tersebut.

Jari-jari lentiknya mengambang di udara, mencoba menghitung, “Satu … dua–

“Ayo turun, Aruna,” ajak Ryuga menyela kegiatan gadis itu.

“Oke, Dad,” jawabnya tidak membantah.

Sepertinya bisa ditemukan lebih dari lima. Aruna bertanya-tanya, ‘Apa Aki Aji memelihara burung?’ Rasa-rasanya tidak mungkin Aland.

Mata besar Aruna menatap lurus ke arah teras depan. Sudah ada Aji dan beberapa wanita paruh baya seusianya menyambut kedatangan keluarga Daksa. Rudi dan Emma tampak lebih dulu menghampiri.

“Maaf sedikit terlambat, Aji,” kata Rudi membuka percakapan.

Sementara Aruna celingukan, dia tidak
catatanintrovert

Sabar ya men-temen. Ini konflik terakhir kok, suerr deh hihi

| 13
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Jennisaa
janjii thorr gak ada konflik lagiii yaaaa
goodnovel comment avatar
ElisDha
harus nunggu 24 jam lagi thor buat nunggu tante emma sadar dari pingsan nya
goodnovel comment avatar
Susi Pujiastuti
Tinggal kewong doang masalah melulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status