Share

Bertemu Sekutu

last update Last Updated: 2024-06-16 19:29:55

Bukan kebetulan Bellanca bisa menemui Claudia seorang diri di dalam toilet. Dia menerima informasi dari seseorang. Mengingat itu, Bellanca merasa akan meraih kemenangannya.

Dan setelah kepergian Claudia, Bellanca masih menunggu di toilet untuk menemui orang tersebut.

“Dia tidak lupa ‘kan aku menunggunya di sini?” ucap Bellanca yang bersandar di dinding toilet dekat kaca wastafel.

Dia menolehkan wajah ke arah cermin, melihat hasil kepangannya sendiri. Bellanca teringat ucapan Claudia soal Ryuga. Tanpa sadar dia mengepalkan kedua tangannya yang sedang terlipat di dada.

Bellanca tak berbohong jika Ryuga bisa mengepang rambut model French Braid itu karena belajar darinya. Bellanca sering mengepang rambutnya seperti itu dulu saat latihan.

“Gue nggak maksud buat lo nunggu, Bellanca.”

Lamunan mengenai Ryuga di masa lalu buyar kala seseorang yang dia tunggu datang juga. Bellanca berdecak kesal melihat ke arah jam tangan yang melingkar di tangan kanannya.

“Tidak masalah,” pasrah Bellanca yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Fauziah Indahpratiwi
makin gak jelas arah novel nya..
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
jelas noh kan, nenek lampir nya keluar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Presdir Posesif   Semakin Curiga

    Tak hanya menangani soal urusan kantor, pekerjaan Riel juga menangani soal putri dari atasannya itu serta menangani kisah asmara atasannya sendiri.Setelah memutuskan sambungan telepon dengan Claudia, Ryuga langsung memerintahkan Viona untuk memanggil Riel agar segera menuju ruangannya.“Pak Ryuga.” Sosok Riel dengan kacamata hitam andalan muncul dibalik pintu ruangan Ryuga. Kepalanya menunduk sebentar ke arah Ryuga, “Ada yang harus kulakukan, Pak?”Sepertinya Riel sudah paham betul jika Ryuga sudah memanggilnya, Ryuga akan segera memberikannya tugas.“Mmm. Bisakah kamu pergi kampus untuk memastikan Claudia baik-baik saja?”Demi mendengar itu, pandangan Riel naik untuk menatap Ryuga. Apa katanya tadi?Ryuga menyadarinya jika perintah itu terdengar konyol. Percayalah, Ryuga juga mengakuinya. Masa bodoh jika Riel akan menganggapnya konyol. Toh pria yang jauh lebih muda itu belum tentu berani menganggapnya demikian.“Bu Yuli bilang Bellanca ada di sana,” beritahu Ryuga. “Sudah pasti ala

    Last Updated : 2024-06-17
  • Pesona Presdir Posesif   Sikap Aneh Plus Berlebihan Ryuga

    Om Yel lihat sendiri ‘kan kalau Bu Claudia baik-baik saja?”Aruna mendekat ke arah Claudia. Matanya yang berbinar memindai Claudia dari atas kepala hingga pada kaki jenjang wanita itu.Pun, sama dengan Riel yang memperhatikan wanita itu dengan intens dibalik kacamata hitam yang dikenakannya. Tak lama pria itu menganggukkan kepala dan tangannya merogoh ponsel.“Saya harus memotret kamu untuk dikirimkan pada Pak Ryuga.”Karena Riel dan Claudia lahir di tahun yang sama, Claudia meminta Riel untuk menggunakan bahasa yang santai selayaknya teman.“A-apa? Aku nggak bersedia untuk difoto,” tolak Claudia.Claudia tak habis pikir dengan jalan pikiran Ryuga. Tak salah jika dirinya menganggap ini berlebihan.‘Ryuga memang berlebihan. Hal-hal seperti ini tidak ada di dalam kontrak.’ Claudia membatin.Tiba-tiba saja Aruna menjawil lengan Claudia. Keduanya bersisian dengan tangan Aruna yang masuk ke dalam tangan dosen muda tersebut.“Aruna?” panggil Claudia kebingungan.Gadis itu menoleh lantas ber

    Last Updated : 2024-06-17
  • Pesona Presdir Posesif   Tangga Darurat Kedua

    Beberapa jam kemudian, setelah Claudia selesai mengajar di kelas, dia mendapatkan satu pesan dari Fanya.[Fanya: Clau, lo langsung aja ke Gymnasium, ya. Kita udah di sini nungguin elo.]Setelah membaca pesan tersebut, Claudia langsung bergegas. Dia membawa tasnya agar sekalian bisa pulang setelah selesai latihan.Langkahnya terasa ringan saat ke luar dari ruangan dosen. Jujur saja, Claudia merasa tak sabar.Jadi, dia mempercepat langkahnya. “Aku nggak enak udah biarin mereka nunggu,” ucapnya pada diri sendiri.Sejurus kemudian, Claudia terpikirkan satu hal. “Apa aku ke luar dulu buat belikan mereka minum kali, ya?” pikir Claudia.Barangkali itu bisa membuat yang lainnya semangat sekaligus Claudia ingin berterima kasih karena sudah mau mengajaknya bergabung dalam tim voli putri di program studi Seni.Ketika sampai di tikungan depan dan melewati ruangan tangga darurat, tubuh Claudia mendadak oleng karena seseorang menariknya masuk ke dalam sana.“HMPHH.” Claudia belum sempat berteriak.

    Last Updated : 2024-06-17
  • Pesona Presdir Posesif   Ketidakpekaan Claudia

    Ekspresi Ryuga tampak kesulitan di dalam kegelapan itu. Pada akhirnya, setelah mendengar kejujuran Claudia, Ryuga seketika menarik tubuhnya.Refleks, tangan Claudia maju dan meraih jas bagian depan Ryuga.“Kamu mau ke mana?” tanya Claudia merengut pelan. “A-aku takut gelap, Ryuga,” ucapnya lagi.Hal itu membuat tangan Ryuga merambat naik ke atas, meraih pergelangan tangan Claudia dan dalam satu tarikan, Claudia sudah berada bahkan menempel pada tubuh Ryuga.Jantung Claudia berkejaran lagi. Dia menahan napas saat kedua tangan Ryuga ada di sisi pinggangnya, Menyentuh lalu mengusapnya perlahan.Tanpa sadar Claudia menggigit bibir bagian dalamnya kuat-kuat.‘Apa yang Ryuga lakukan sebenarnya!?’“Waktumu hanya satu jam, Claudia.” Ryuga mendekatkan wajah ke telinga wanita itu, berbisik dengan suaranya yang dalam di sana. Hidung tinggi Ryuga bahkan tak sengaja bergesekan dengan telinga Claudia. Ryuga menambahkan, “Lalu setelahnya, kamu ikut aku ke apartemen!”Belum sempat menjawab, Ryuga men

    Last Updated : 2024-06-18
  • Pesona Presdir Posesif   Rekan Voli Claudia

    Tahu ‘kan rasanya melelahkan tapi di sisi lain juga menyenangkan? Itu terjadi pada Claudia sekarang.Wanita itu berjalan ke luar dari Gymnasium bersama kelima rekan tim voli lainnya. Claudia diapit oleh Lilia dan Idellia. Sementara Fanya dan Zoya ada di belakang mereka.“Gimana, Clau? Seru nggak?” tanya Lilia tanpa menoleh ke arahnya. Dia sibuk mengipasi wajahnya yang masih berkeringat.“Iya, seru kok,” jujur Claudia menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum. “Makasih ya, kalian udah mau latihan malam-malam dan ngajarin aku juga.” Claudia melirik samping kanan kirinya dan menolehkan wajahnya ke belakang sebentar.Idellia mengibaskan tangannya ke udara. “Santai aja lagi, Clau. Aku juga makasih traktiran pizza-nya.”“Iya, justru kita yang makasih sama lo,” timpal Lilia memutar bola matanya. “Sumpah, ya … gue udah ngira lo tuh anaknya baik banget, Clau, cuma sayang ketutupan aja sama si Clai–“Lilia, aku boleh nebeng sama kamu nggak?”Ucapan Lilia terputus sebab selaan Fanya. Wanita i

    Last Updated : 2024-06-18
  • Pesona Presdir Posesif   Beri Aku Sesuatu yang Manis

    “Apa maksudmu, Ryuga?”Claudia mengangkat satu alisnya mendengar pertanyaan pria itu.“Lupakan saja,” sahut Ryuga yang tidak ingin membahasnya lebih lanjut.Sejenak Claudia mengatur napasnya agar jauh lebih tenang. Claudia menyadari jika Ryuga kesal padanya. Pria itu sangat menghargai waktu sementara Claudia terlihat menyepelekannya.Selang sepuluh detik berikutnya, Claudia menolehkan kepala untuk melihat Ryuga yang menatap lurus ke depan.“Aku ingin minta maaf. Bisakah kamu melihatku, Ryuga?” pinta Claudia dengan lembut.Tanpa banyak bicara, Ryuga menolehkan wajahnya. Tangan pria itu melipat di dada. Manik hitam milik Ryuga menyorotnya tajam.Maksud Claudia, tidak bisakah Ryuga menatapnya biasa saja? Tatapan itu malah membuatnya gugup.“Jadi, kamu mau minta maaf atau bagaimana, Claudia?” Ryuga menaikkan satu alisnya, menunggu dengan kesal.Claudia menganggukkan kepalanya kuat-kuat. “J-jadi.”Meneguk ludahnya dalam-dalam, Claudia membuka suaranya lagi. “Maaf jika kamu merasa demikian

    Last Updated : 2024-06-18
  • Pesona Presdir Posesif   Jeruk Kesukaan Ryuga

    Sentuhan fisik di antara Ryuga dan Claudia terjadi lagi. Namun, itu tak melanggar syarat terakhir yang ada pada kontrak pertunangan keduanya. Claudia berusaha melepaskan tangannya yang masih dalam genggaman tangan Ryuga. Sebelum memanggil Ryuga, Claudia meneguk ludahnya dalam-dalam. “R-Ryuga.” Dia memberanikan diri menaikkan pandangan untuk melihat pria itu yang kini menunjukkan senyum menyeringainya. “Mmm?” Ryuga menaikkan satu alisnya. Manik hitamnya balas menatap Claudia dengan sorotan yang lembut. Wajah wanita itu akhir-akhir ini menjadi penyebab isi pikiran Ryuga kacau. Entah apa yang sudah Claudia lakukan padanya. Ditatap seintens itu oleh Ryuga membuat wajah Claudia memanas. Pipinya bersemu kemerahan. Apalagi mengingat apa yang baru saja dilakukan keduanya. “Tidak bisakah kamu berhenti menatapku, Ryuga!?” Sekuat tenaga, Claudia menarik paksa tangannya agar terlepas dari Ryuga. Siapa yang tidak salah tingkah jika pria tampan menatapnya seperti itu!? “Hanya jika kamu mem

    Last Updated : 2024-06-18
  • Pesona Presdir Posesif   Ingin Berduaan

    Aruna boleh menganggapku sebagai Mommy-nya. Aku sama sekali tidak keberatan kok, Ryuga.”Setelah membeku beberapa saat, akhirnya Claudia menjawabnya dengan enteng.“Aku juga senang jika memiliki putri seceria Aruna. Gadis itu punya aura positif dan dia menularkan itu pada orang di sekitarnya … termasuk aku,” ucap Claudia menambahkan. Dia benar-benar jujur tentang Aruna.Tiba-tiba saja Ryuga melepaskan rangkulannya di pundak Claudia. Pria itu menghadapkan tubuhnya agar bisa melihat Claudia dengan jelas.Ekspresi Ryuga tampak kesulitan. Mau tak mau Claudia ikut menghadapkan tubuhnya ke arah Ryuga.“Aruna menginginkan kamu sebagai Mommy-nya,” ulang Ryuga dengan tegas. Dia kembali melanjutkan, “Itu artinya, untuk menjadi Mommy Aruna, kamu harus menikah denganku, Claudia.”Mendengar pernyataan Ryuga membuat Claudia tak habis pikir. Ryuga terdengar seolah memaksanya.‘Pria ini sedang melamarku atau bagaimana?’“Jangan konyol, Ryuga,” komentar Claudia memutar tubuhnya ke posisi semula. Tanga

    Last Updated : 2024-06-18

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Perdebatan Kecil

    “Daddy!” Sebuah protesan dilayangkan Aruna tepat saat dia diinterograsi Ryuga di ruang tamu bersama Pras. Ya, suara lain itu milik Ryuga. Bukan milik hantu penunggu rumah ataupun kucing jadi-jadian. “Semua yang Daddy tuduhkan pada Kak Pras salah besar,” ucapnya dengan tegas. Aruna sudah menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Namun, ekspresi Ryuga menunjukkan jika dirinya tidak percaya. Kedua alis Ryuga berkedut samar. “Oh, kamu membelanya, Aruna?” Mata besar Aruna memicing menatap ke arah Daddy-nya. Besok-besok, Aruna harus memberikan saran pada Aji untuk memasang CCTV di dalam rumah agar kejadian seperti ini bisa terekam oleh bukti. “Bukan begitu, Daddy …,” geleng Aruna dengan suara yang putus asa. Aruna frustasi. Mencoba menghilangkan ketakutannya, dia berucap, “Mommy mana? Cuma Mommy yang bisa bersikap netral dan tidak kekanakan seperti Daddy.” Aruna tidak peduli lagi jika kemarahan Ryuga bertambah dua kali lipat. Saat Ryuga mengeluarkan tanduk tak kasat mata di kepalanya, Arun

  • Pesona Presdir Posesif   Beruang Kembar

    Selang beberapa menit di kamar mandi, Aruna baru ke luar dengan wajah yang sudah tampak lebih segar. ‘Nggak perlu panik, Na. Itu cuma Kak Pras ‘kan? Bukan Kak Sam aktor terkenal?’ batinnya mencoba menenangkan diri. Tidak dipungkiri jika debar itu hadir dalam dadanya saat melihat Pras bersama Aland tadi. Wajahnya dibiarkan setengah basah. Tidak ada poni yang menghiasi dahi Aruna. Rambutnya terurai, sedikit berantakan. Namun, justru itu daya pikat alaminya. Mata besar Aruna celingukan melihat ke arah ruang tamu yang sudah tidak ada siapa-siapa. “Ke mana perginya beruang kembar itu?” Satu alis Aruna naik, keheranan. Yang Aruna maksud dengan beruang kembar itu Pras dan Aland. Rasa-rasanya julukan beruang kembar sudah cocok untuk keduanya. Detik setelah gumaman itu mengudara, knop pintu dibuka dari luar. Satu sosok beruang yang Aruna cari muncul. Dia melangkah masuk dan mengambil asbak kecil yang ada di atas meja. Belum sempat Aruna bertanya, suara berat pemuda di hadapannya lebih du

  • Pesona Presdir Posesif   Dua Suasana Pagi yang Berbeda

    Ternyata Ryuga benar. Dia sama sekali tidak salah mendengar. “Mas Ryuga?” ulang Ryuga lalu menusukkan ujung lidahnya di salah satu pipi. Dia mengurungkan niat–sebenarnya Ryuga hanya sekadar menggoda Claudia. Mendapati Ryuga yang merangkak mendekatinya, Claudia buru-buru meraih selimut dengan susah payah untuk menutupi tubuhnya yang polos. Setengah dari wajahnya sudah hampir tertutupi selimut, hanya saja Ryuga berhasil menariknya turun sebatas leher. “Ulangi, Claudia,” pintanya dengan suara yang rendah. Claudia menaikkan pandangan, menatap Ryuga, sebab tangan suaminya itu mengangkat dagunya. Seluruh wajah Claudia memanas. Bibir cherry-nya perlahan disentuh Ryuga dengan cara yang sensual. “Baiklah, jika memang Nyonya Daksa ini tidak mau bicara, aku menganggapmu tidak ingin melanjutkan– “Ja-hat!” Mendengar Claudia merutuk, sudut bibir Ryuga tertarik ke atas. Demi apapun, Claudia tampak menggemaskan. Apalagi Claudia yang menghindari kontak mata dengan manik hitamnya. “A–aku masih b

  • Pesona Presdir Posesif   Kunjungan Kesekian Ryuga (Vit.C)

    Warning: Mature content! Bagi yg kurang nyaman untuk baca, bisa skip bab ini okayyyy. Thank u … di atas ranjang.Namun, bukan berarti kehadiran calon anaknya yang sebentar lagi akan lahir tidak diinginkan oleh Ryuga. Dia sudah sangat menantikannya.“Lebih turun sedikit lagi, Claudia,” pinta Ryuga berbisik pelan di telinga istrinya itu dengan suaranya yang dalam. Tangannya membelai sisi pinggang atas Claudia yang terasa lembut.Pada kehamilan Claudia yang sudah menginjak tujuh bulan, Claudia tampak lebih berisi di beberapa bagian tubuh, salah satunya di bagian dada. Tangan Ryuga sudah bergeser pada bagian itu. Menekan lalu menggoda cherry di dada Claudia menggunakan dua jarinya.Satu lenguhan pelan mengudara. “Engh~”Dia

  • Pesona Presdir Posesif   Menginginkan Vitamin

    Mas RyugaMungkin sudah ratusan kali–oke, bagi Claudia itu berlebihan, rasanya sudah puluhan kali dia merapalkannya baik dalam hati maupun isi pikirannya. Bibirnya terlalu kelu untuk memanggil Ryuga demikian.Lidahnya terlalu kaku. Sisi dalam diri Claudia berbisik, ‘Semua akan terbiasa. Jadi, dicoba dulu, Clauuuu!’“Ryuga dan Aland belum pulang, Clau?”Celetukkan itu membuat Claudia mengerjapkan mata lantas menatap Sang Ayah yang sudah tampil rapi di hadapannya. “Ha? O–oh, belum, Yah. Sepertinya sebentar lagi,” jawab Claudia menduga-duga.Dia mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding yang kini menunjukkan baru pukul tujuh pagi. Sekitar satu setengah jam lalu, Aji mengatakan jika Ryuga dan Aland ke luar untuk lari pagi.Baru Claudia ketahui setelah menikah jika Ryuga akan pergi berolahraga minimal satu kali dalam seminggu. Claudia menolehkan wajahnya lagi ke arah Aji. “Ayah sudah harus pergi sekarang?”Aji menganggukkan kepalanya. “Rasanya ada yang kurang kalau belum Ayah pastikan s

  • Pesona Presdir Posesif   Mas Ryuga?

    Pras mengantarkan Aruna pulang sesuai jam yang sudah ditetapkan Aji. Tidak ada keanehan. Sepanjang makan malam pun, Aruna bahkan tak segan memamerkan manik-manik yang dibelikan Pras di Pasar Sabtu. Namun, sekitar hampir jam setengah sembilan malam, gadis itu mulai terbatuk-batuk dan kesulitan bernapas. Asma Aruna … kambuh. Dan di saat-saat seperti itu, kekhawatiran Ryuga datang dua kali lipat. Pria itu cekatan memastikan kebutuhan Aruna terpenuhi. Claudia tidak diperbolehkan membantu, hanya menemani Aruna yang berbaring di ranjang tidur. Lagi-lagi Claudia dibuat terpesona. Dia beberapa kali kedapatan menggigit bibir bawahnya, menginginkan sesuatu dari suaminya itu. Akan tetapi, dengan cepat Claudia menepis jauh-jauh pemikirannya. ‘Ish, mikir apa, sih, kamu, Clau?!’ “Mom, tidur dengan Aruna, ya, malam ini?” pinta gadis itu sambil memeluk lengan Claudia. Hal itu membuat fokus Claudia teralihkan. Dia tidak langsung mengiakan. Malah melemparkan pandangan pada Ryuga yang ternyata sudah

  • Pesona Presdir Posesif   Jalan-Jalan Sore

    Ryuga menjeda ucapannya, dia belum sepenuhnya selesai. “Coba saja kalau kamu berani, Al.”Suaranya yang terdengar tegas dengan manik hitam yang menyorot tajam membuat Aland perlahan menarik kembali kepalanya ke dalam dan menutup pintu rapat-rapat setelah memberikan cengiran khasnya.‘Ya mana berani kalau sama Om Ryuga.’ Aland berani menghadapi masalah lain di luar sana, tapi jika menyangkut kakak iparnya, Aland rasanya sudah menyerah duluan.Pemuda itu meneguk ludahnya dalam-dalam. “Om Ryuga kapan nggak kelihatan seremnya, sih, Mbak?” keluhnya sambil berjalan mendekati Claudia. Jari telunjuk Aland mengambang, menunjuk ke arah perut besar kakak perempuannya. “Curiga … anaknya bakal mirip Om Ryuga banget kalau sudah dewasa.”Claudia mengelus perutnya dengan sayang. Bibir cherry-nya tersenyum mendengar Ryuga dalam keadaan marah pun masih peduli padanya. “Kok mesti dicurigai segala, Al? Wajar kalau mirip Ryuga, ‘kan memang Daddy-nya.”Mendaratkan bokongnya kembali di ranjang tidur, Aland

  • Pesona Presdir Posesif   Singkat, Padat, Oke

    “Ryuga Ryuga.”Tidak ingin membuat suaminya itu cemburu dan berakhir salah paham, Claudia mengangkat kedua tangannya dan menyentuh pipi Ryuga agar mendongak supaya bertukar pandangan dengannya.Sepasang manik hitam Ryuga yang menyorotnya tajam cukup berhasil membuat Claudia terintimidasi. Claudia meneguk ludahnya dalam-dalam. Dia membatin, ‘Satu-satunya yang tahu soal Dokter Valky hanya Ayah …. Apa saja yang Ayah katakan pada Ryuga?’Claudia yakin sekali dengan soal yang satu itu. Kecil kemungkinan jika Aland yang memberitahu soal Dokter Valky.“Tolong dengarkan penjelasanku dulu, ya?” pinta Claudia dengan suara yang lembut. Karena jika dilihat dari ekspresi Ryuga yang tampak kesulitan, sepertinya akan sulit mengajaknya untuk bicara.Ryuga menggelengkan kepala. Dia sudah mendengarnya dari Aji. Kira-kira begini, “Ayah baru ingat jika dulu sebelum Claudia pergi ke kota untuk melamar sebagai dosen, Dokter Valky sempat ditugaskan di Desa ini.”Mendengar informasi itu, Ryuga menyimaknya de

  • Pesona Presdir Posesif   Cemburunya Ryuga

    Valky …Berulang kali Ryuga memikirkan nama itu saat membersihkan dirinya di kamar mandi. Seingatnya, Aruna tidak memiliki teman pria dengan nama yang disebutkan tadi.Kalau begitu, kemungkinan besar Claudia mungkin saja mengenalnya? Dilanda penasaran, cepat-cepat Ryuga menyelesaikan kegiatan mandinya itu.Saat Ryuga membuka pintu kamar mandi, manik hitamnya tak sengaja menangkap kehadiran Aji yang hendak menuju dapur rumahnya. “Baru selesai mandi, Ryu?”Ryuga hanya menjawabnya dengan gumaman. Namun, langkah kakinya mengikuti Aji menuju dapur. Hubungan keduanya sebagai menantu dan mertua tidak bisa dibilang buruk. Meskipun tidak bisa dibilang akrab, keduanya masih bisa mengobrol dalam beberapa hal, termasuk mengenai festival yang akan diselenggarakan di Desa tempat Claudia tinggal.Alasan itulah yang menyebabkan Ryuga ada di desa kediaman istrinya–Claudia.“Semuanya sudah selesai, Yah?” Selaku sponsor yang mendanai besar acara festival tersebut, Ryuga memastikan. Beberapa saat yang la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status