Beranda / CEO / Pesona Pembantu Tuan David / 171. Biarkan Aku Melakukannya

Share

171. Biarkan Aku Melakukannya

Penulis: Rizu Key
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-27 20:52:41

"Hahhh ...." Terdengar helaan napas lega dari David. Pria itu menyandarkan punggungnya pada kursi kerjanya di dalam ruangan.

Kini dia bisa sedikitnya bersantai setelah selesai melewati masalah yang diakibatkan oleh Gladys. Mantan kekasihnya itu akan diawasi secara ketat setelah semua bukti kejahatannya terungkap.

"Pak David," panggil Farhan dengan sopan sembari berdiri di hadapan bosnya.

"Hm?" David mendongak menatap asisten kepercayaannya itu yang telah banyak membantunya.

"Saya mendapatkan informasi bahwa berita tentang Anda masih menjadi trending topik, hanya saja kali ini lebih ke arah positif. Di sisi lain, Gladys yang mulai mendapatkan cercaan di internet," jelas Farhan yang kini memegang tabletnya.

David menoleh ke sisi lain, menatap ke luar pada dinding kaca yang memperlihatkan gedung - gedung tinggi di sebelah gedung perusahaannya.

"Biarkanlah. Yang penting aku sudah meluruskan masalahku. Dan juga, Lila tidak akan mendapatkan cemoohan dari orang - orang berpikiran dangkal yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Pembantu Tuan David   172. Di Rumah Bagaikan Ratu

    "Kamu yakin mau di rumah saja?" tanya David. Tatapannya tertuju pada Lilara yang sedang duduk di hadapannya, menikmati sarapan pagi mereka.Wanita itu menatap suaminya lalu tersenyum manis. "Iya, Mas. Hari ini aku mau di rumah saja. Aku mau menghabiskan waktu bermalas - malasan di rumah," jawab Lila.David menautkan alisnya. Mendengar kata malas - malasan merupakan hal pertama kali yang dia dengar dari mulut sang istri."Tumben kamu bilang mau malas - malasan, Sayang?" tanya David.Lila terkekeh pelan. "Ya bagaimana, ya? Setelah kejadian kemarin mungkin orang - orang jadi tahu soal Mas David. Jadi lebih baik di rumah saja," jawabnya."Iya juga. Tapi itu nggak akan jadi masalah. Kamu tinggal mau pergi ke mana? Bilang saja padaku. Aku akan mengurusnya," sahut David dengan percaya diri. Pria itu pun meraih segelas air putih dan meneguknya."Di rumah dulu saja, Mas."David menatap wajah sang istri. "Baiklah ...." Akhirnya dia mengalah. Setidaknya dia bisa bermanja - manja dengan Lilara se

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Pesona Pembantu Tuan David   173. Perkara Kucing

    David menggendong kucing putih kecil itu dengan lembut, bersama Lilara, mereka berdua membawanya ke klinik hewan terdekat. Dengan mobil pribadinya, sang direktur kini menuju ke sebuah petshop dan juga klinik hewan terdekat. David duduk di bangku penumpang bersama istrinya. Lalu si kucing kecil diam menurut dalam pangkuannya dengan beralaskan kain."Jadi kita ke klinik, Tuan?" tanya sopir pribadi David."Ya. Tolong antarkan kami ke klinik hewan terdekat. Lalu setelah itu kami mau membelikan dia makan," jawab David sekaligus memberikan perintah."Baik, Tuan. Dan saya tahu tempat yang tepat. Di sana sudah jadi satu antara klinik dan petshop-nya," ucap sang sopir."Kalau begitu antarkan kami ke sana, Pak," sahut David."Tapi, Maaf, Tuan. Bukankah sebaiknya saya saja atau kepala pelayan yang melakukannya?" Sang sopir merasa heran."Tidak usah. Lagi pula aku sendiri ingin keluar bersama Lila," jawab David lagi dengan santainya."Baiklah kalau begitu, Tuan. Saya akan mengantarkan Anda berdua

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Pesona Pembantu Tuan David   174. Pergi Kencan

    David dan Lila akhirnya memutuskan untuk mulai memelihara kucing putih kecil yang diperkirakan usianya sudah dua bulan. Lila yang begitu senang dengan hewan berbulu itu pun merasa terhibur ketika si anak kucing mau makan dengan lahap setelah mereka bawa pulang kembali."Akh, gemes banget, Mas. Dia akhirnya mau makan," ucap Lila dengan senyuman ceria."Dia kelaparan. Sekarang dia juga sudah bersih," ucap David yang baru saja selesai membersihkan tubuh si kucing."Makasih, Mas!" Lila langsung memeluk suaminya setelah pria itu memperlakukan kucing putih itu dengan baik. Tak disangka sang direktur ternyata cukup ahli dalam merawat binatang peliharaan."Sama - sama. Yang penting dia sehat. Sekarang kamu mandi, dan ganti baju. Biar kucingnya di sini." David memeluk pinggang sang istri."Iya, Mas ... Dadah kucing kecil nanti kita main lagi," ucap Lila seperti anak kecil. Bahkan wanita itu melambaikan tangan padanya."Ya ampun ... Dasar anak kecil," ejek David."Nggak boleh?""Boleh, dong. Ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Pesona Pembantu Tuan David   175. Lila Jahil

    Saat David sedang asyik berkencan dengan istrinya, di tempat lain terlihat pasangan yang juga sedang menikmati waktu cuti mereka setelah bekerja keras sebelumnya."Kenapa kamu diam saja?" tanya sang pria berkacamata yang kini sedang menyetir.Di sampingnya, seorang gadis manis sedang duduk diam. Rambutnya yang pendek terlihat begitu lembut bergerak saat perlahan dia menoleh ke arah sang pria."Eummm. Memangnya mau cerita apa?" tanya gadis itu sembari tersipu malu.Farhan menoleh menatapnya tepat saat pria itu menghentikan mobilnya di lampu merah. Sebuah senyuman dia berikan pada kekasihnya, Cindy."Apa saja. Aku akan mendengarkannya," jawab Farhan.Kedua pandangan mata mereka saling bertemu. "Perasaan dari tadi aku udah cerita, sekarang biarkan aku yang mendengarkan cerita Mas Farhan," sahut Cindy kemudian.Farhan terkekeh pelan. "Padahal aku lebih suka mendengar suaramu dari pada suaraku sendiri.""Gombal ...." kekeh Cindy sembari menampar lengan atas Farhan dan membuat pria itu tert

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Pesona Pembantu Tuan David   176. Shining Star

    Waktu yang ditentukan telah tiba, kini istri sang direktur DR kembali bekerja sebagai pendampingnya. Dengan keadaan dan kesehatan yang sudah stabil, Lila mulai bekerja di dalam ruangan yang sama dengan David lagi. Tak ada yang berubah, suasana serta tata letak di dalam ruangan itu masih sama seperti saat terakhir kali ditinggalkan olehnya."Hahhh. Aku kangen duduk di sini ...." desah Lila pelan saat duduk pada kursi kerjanya yang empuk.David menggeleng pelan melihat tingkah sang istri yang terkadang memang seperti anak kecil. Pria itu pun berjalan mendekati meja Lila dan berdiri tepat di depannya."Berjanjilah kalau capek harus berhenti dan istirahat," ucap pria itu sembari mengusap lembut pucuk kepala Lilara.Lila tersenyum menerima perhatian dari suaminya. "Iya, Mas ...." kekehnya pelan.David tiba - tiba menangkup wajah mungil Lila dengan kedua tangannya. Dia tatap lekat - lekat wajah cantik itu. "Aku serius," tegasnya.Lila kembali tersenyum. "Iya, aku tahu, Mas. Tapi aku juga in

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Pesona Pembantu Tuan David   177. Gara-Gara Istri Ngidam

    Semakin bertambahnya hari, usia kehamilan Lilara semakin bertambah pula. Perutnya pun bertambah besar dengan bayi sehat di dalam kandungannya yang rutin melakukan pemeriksaan. Sesuai dengan perjanjian, Lilara sudah kembali bekerja di perusahaan. Dan kini wanita itu selalu mendampingi suaminya.Saat ini, usia kandungan Lila telah mencapai empat belas minggu, sudah memasuki tahap trimester kedua. Lila dan David kini sedang berada di ruangan, hanya berdua. Suasana begitu tenang saat keduanya serius dalam pekerjaan masing - masing.Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Lila duduk dengan tenang. Melihat Lila seperti itu, David merasa ada yang berbeda dan bertanya kepadanya."Ada apa, Sayang?" tanya pria itu dengan tatapan lurus tertuju pada wajah cantik istrinya."Emmm. Soal Lucas, Mas," jawab Lila."Kenapa dengan anak itu?" David kembali bertanya.Lila membalas tatapan suaminya. "Apa dia baik - baik saja, ya? Secara ibunya dipenjara," tanya wanita itu terdengar khawatir.David meletakkan be

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Pesona Pembantu Tuan David   178. Gara-Gara Istri Ngidam 2

    Meskipun ragu, David tetap membeli mangga matang tersebut untuk Lila, berharap mungkin kali ini istrinya bisa menikmatinya. 'Sudahlah. Ambil saja mangga ini,' batinnya kemudian sembari memasukkan beberapa buah mangga ke dalam keranjang belanjaan.Pria itu segera membayar dan membawanya pulang. Melihat suaminya membawakan satu kantong plastik penuh dengan mangga membuat Lila kaget namun juga terharu dengan usaha yang dilakukan oleh David."Banyak banget, Mas?""Biar kamu puas milihnya," jawab David dengan santai."Harusnya tadi aku ikut masuk buat milih," gumam Lila."Jangan ... Nggak baik kalau wanita kelamaan masuk toko swalayan. Yang ada kita nggak pulang - pulang karena belanja yang lainnya. Apa lagi kamu nggak boleh terlalu capek," ucap David.Lila menggeleng pelan dengan senyuman. "Iya, iya. Tapi makasih, ya, Mas?""Sama - sama, Sayang."Sesampainya di rumah, seperti yang diduga, Lila hanya ingin makan mangga muda dan menolak mangga matang yang David belikan. Bukannya kecewa, ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • Pesona Pembantu Tuan David   179. Gara-Gara Istri Ngidam 3

    Waktu makan malam, Lila dan David makan di ruang makan berdua saja. Beberapa asisten rumah tangga sedang mencarikan mangga muda untuk Nona mereka. Dan sebagian yang lainnya sedang beristirahat di rumah lain di belakang rumah utama."Kok kaya sepi, Mas? Orang - orang pada ke mana?" tanya Lila yang merasakan ada yang aneh. Karena biasanya beberapa asisten rumah tangga masih terlihat membereskan dapur. Namun tadi yang terlihat hanya satu orang saja.David mengalihkan pandangannya. "Mereka mungkin sedang istirahat.""Iya juga, ya? Apa lagi mereka kerja seharian beres - beres rumah," sahut Lila dengan polosnya. Wanita itu kembali menyiapkan makan malamnya berupa sup ayam."Meong!" Shiro yang duduk di sebelah David terlihat ingin ikut makan sup ayam."Kamu sudah makan," sahut David menanggapi ngeongan kucing peliharaannya yang memiliki warna mata biru yang cerah."Kucing kan nggak ada kenyangnya, Mas. Lihatlah wajahnya yang bulat itu," ucap Lila sembari menunjuk wajah Shiro yang memang nyat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31

Bab terbaru

  • Pesona Pembantu Tuan David   190. Akhirnya ... [Tamat]

    Setelah mengetahui siapa yang membuat masalah dengannya, David tentu saja tak tinggal diam. Pria itu memanggil Tristan, orang yang pernah merebut mantan kekasihnya dulu dan berhasil menghancurkan rencana pernikahannya. Dia sendiri mengenal Tristan sebagai anak seorang pemilik perusahaan yang cukup terkenal.Setelah membuat jadwal dan undangan, akhirnya David bisa menemui Tristan. David segera pergi ke Singapura. Dua orang yang sudah lama tak berjumpa itu pun kembali saling berhadapan dengan atmosfer yang penuh dengan ketegangan."Jadi, apa maksud dari semua ini, Pak Tristan?" David langsung memberikan pertanyaan inti meski masih tetap mencoba bersikap sopan pada pria di hadapannya.Tristan melihat laporan yang ditunjukkan asisten kepercayaan David padanya. Kedua alisnya pun saling bertaut. "Saha memang tidak menyukai Anda, Pak David. Tapi saya tidak punya waktu untuk melakukan tindakan kotor seperti ini." Tristan mulai berkilah."Mohon jangan berkilah, Pak Tristan," tekan David menco

  • Pesona Pembantu Tuan David   189. Vito Tertangkap

    Lila menaikkan kedua alisnya. "Aku nggak bentak Mas David ....""Tapi terdengar begitu. Kenapa kamu menyuruhku mandi? Padahal aku capek, Sayang. Aku hanya ingin bermanja - manja denganmu dulu," ujar David dengan ekspresi sedihnya yang berubah menjadi kesal.Lila menatap heran suaminya yang salah sangka. Melihat pertengkaran kecil tersebut, Shiro memilih pergi. Sementara Lila masih menatap suaminya. Dia merasa takut jika David kembali bersikap kasar dan dingin seperti saat mereka masih menikah kontrak."Maaf ...." David menunduk. Pria itu merasa bersalah. Dia pun memeluk sang istri."Aku seharusnya tidak bersikap seperti ini. Maafkan aku, Sayang ...." sesalnya sembari mencium kening Lila dan memeluk lembut wanitanya itu.Lila menghela napas. Sepertinya memang David terlalu banyak pikiran. Wajar saja. Pria itu bekerja tanpa henti. Apa lagi David semakin sibuk selain ikut mengurus anak pertama mereka. Sebelumnya juga dia sering menghadapi masalah dan mungkin saja David sudah jengah."Aku

  • Pesona Pembantu Tuan David   188. Mencari Pelaku yang Kabur

    Keheningan itu membuat Farhan merasa tidak nyaman. Sang bos belum memberikan respon apa pun atas pengakuannya kerena teledor. Perlahan pria itu mendongak, memberanikan diri untuk menatap dan menghadapi sang atasan.David ternyata diam sembari menatap lurus ke arahnya. Ketegangan semakin bertambah saat kedua mata Farhan bertemu dengan iris kecokelatan Davidson."Kalau kamu memang merasa bersalah dan bertanggung jawab soal masalah ini, maka cari dan tangkap karyawan itu! Kamu harus menyerahkannya padaku dan cari tahu alasannya serta pada siapa dia 'menjual' rahasia perusahaan!" David berujar tegas dan dingin saat memberikan perintah.Farhan menelan ludahnya. Sudah lama sekali dia tak diperlakukan sedingin ini oleh sang bos. Namun dia harus tetap patuh."Baik, Pak.""Aku tidak akan memecatmu. Karena bagaimana pun juga kamu telah membantuku agar aku bisa tiba di rumah sakit tepat waktu," imbuh David sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerja.Farhan lagi - lagi terkejut at

  • Pesona Pembantu Tuan David   187. Keteledoran Farhan

    Penyelidikan segera dilaksanakan. David memerintahkan anak buahnya terlebih dahulu sebelum melibatkan pihak luar. Apa lagi ini merupakan masalah internal yang memang harus diatasi oleh perusahaan.Di dalam perusahaan yang terlihat baik - baik saja dari luar, para petingginya sedang mencoba membereskan masalah yang ada. David bersama Farhan kini sedang memeriksa beberapa data yang sudah terlanjur tersebar dan sedang mencoba menghentikannya.Farhan sendiri sudah mendapatkan rekaman CCTV yang dia butuhkan. Kini pria itu memeriksa rekaman yang ada. Beberapa video dari beberapa sudut telah dia periksa. Namun tak ada yang mencurigakan. Hingga dia menemukan video di mana saat dirinya sebelum mengantarkan sang bos menuju ke rumah sakit untuk mendampingi sang istri yang melahirkan."I-ini ...." Farhan bergumam sembari membetulkan kacamatanya.Kedua alis pria itu saling bertaut. Kini memorinya tertuju pada saat dia menyerahkan hasil rapat pada salah satu karyawan pria yang dia mintai tolong unt

  • Pesona Pembantu Tuan David   186. Masalah di Perusahaan

    Farhan menarik napas sebelum menjawab. "Maaf, Pak David. Tapi data itu telah bocor."David membulatkan kedua matanya. "Apa?! Bagaimana bisa?" tanya pria itu dengan ekspresi kaget dan tak percaya.Lila pun mendongak menatap heran ke arah suaminya. Terlihat jelas bahwa David sedang terkejut."Maaf, Pak David. Saya dan juga Cindy sedang menyelidikinya. Kami sedang mencari tahu bagaimana data itu sampai bocor," jawab Farhan terdengar ketakutan.David menghela napas kasar. Pria itu kemudian duduk di samping sang istri, tepatnya pada salah satu sisi tempat tidur. Tangan kanannya menggenggam ponsel, sementara tangan kirinya menyugar rambutnya."Kalau begitu teruslah selidiki. Aku akan segera ke kantor," ucap David kemudian sembari menutup panggilan telepon.Pria itu kini menunduk. Lila yang merasa khawatir segera mendekati suaminya dan meraih lengan kekar pria itu dengan lembut."Mas ... Ada apa?" tanya wanita itu khawatir. Melihat dari respon suaminya, dia menduga adanya masalah yang sedang

  • Pesona Pembantu Tuan David   185. Mengganggu Cuti

    Malam itu suhu cukup panas. Bayi mungil David dan Lila mulai rewel karena kegerahan. Beruntung sang ayah dengan sigap menyetel suhu dalam ruangan tersebut agar putranya kembali nyaman."Ternyata dia merasa kegerahan juga," ucap David yang kini berjalan mendekati istri dan anaknya."Iya, Mas. Sekarang cukup sejuk," sahut Lila.Bayi mungilnya masih menangis. Lalu segera saja Lila memberikan ASI padanya. Dan ternyata tak hanya kegerahan saja, bayi kecil itu juga meredakan haus dan lapar."Ternyata lapar juga Adek, ya?" Lila bertanya dengan lembut seolah sedang bertanya langsung pada putranya.David duduk di samping Lila yang sedang menyusui putranya. Tatapan pria itu tertuju pada payudara Lila yang terlihat padat dan berisi. Kini dia menelan ludahnya seolah ikut merasakan kehausan."Kenapa lihatinnya kaya gitu, Mas?" tanya Lila menatap curiga pada suaminya.David tersenyum penuh arti. Pria itu kemudian beralih menatap wajah cantik istrinya."Aku hanya penasaran bagaimana rasanya," gumam

  • Pesona Pembantu Tuan David   184. Shiro dan Bayi Kecil

    Sehari setelahnya, Lila diperbolehkan pulang. Wanita cantik itu pun berjalan dengan menggendong putranya yang tampan dan menggemaskan."Biarkan Mamah yang gendong. Kamu jalan aja duluan sama David," ujar Helena sembari mengulurkan kedua tangannya."Nggak papa, Mah?" tanya Lila merasa tak enak hati karena membiarkan ibu mertuanya yang menggendong bayinya."Nggak papa. Kamu jalan duluan aja. Mamah juga pengen gendong cucu Mamah," jawab Helena dengan senyuman senang dan terlihat jelas bahwa wanita itu tidak sabar ingin menggendong cucunya untuk pertama kali."Baiklah, Mah. Makasih, ya," ucap Lila sembari menyerahkan putranya pada sang ibu mertua.Lila pun berjalan dengan dituntun oleh suaminya. David begitu protektif pada sang istri yang baru saja melahirkan. Sementara di belakangnya ada ibu beserta salah satu asisten rumah tangga yang membantu membawakan barang - barang mereka.Selama dalam perjalanan pulang, putra kecil David tertidur lelap di pangkuan Lila. Terlihat jelas bahwa bayi m

  • Pesona Pembantu Tuan David   183. Kehangatan Menyambut Bayi yang Manis

    Semua orang yang datang ikut menatap ke arah bayi yang baru saja lahir itu. Mereka ikut penasaran karena David dan Lila tak juga memberi tahu mereka soal jenis kelamin bayinya.Lila pun melirik sang suami. Terlihat David yang sedang tersenyum karena rasa penasaran dari ibunya. Mungkin menurutnya seru merahasiakan jenis kelamin anaknya pada keluarganya sendiri, bahkan sejak kehamilan Lila yang semakin besar."Coba Mamah perhatikan dia laki - laki atau perempuan?" tanya David sengaja ingin menbuat ibunya menebak."Kok gitu? Mamah penasaran, loh. Lila juga nggak mau kasih tahu Mamah pas hamil," protes Helena."Sudahlah, Mah. Nanti kita juga akan tahu sendiri," ucap Norman sembari mengusap lembut bahu istrinya."Tapi Mamah penasaran, Pah. Mamah kan pengen manggil ganteng apa cantik gitu," protes Helena lagi. Terlihat jelas bahwa wanita itu akan sangat menyayangi cucunya."Mas David, kita kasih tahu Mamah saja kenapa, sih? Yang lainnya juga penasaran, tuh," ucap Lila ikut membujuk suaminya

  • Pesona Pembantu Tuan David   182. Welcome, Baby

    Peluh mulai membasahi dahi Lilara. Dengan sigap dan sabar David mengelapnya dengan sapu tangannya. Tak lupa pria itu terus berdoa di dalam hati agar persalinan sang istri berjalan dengan lancar.Saat ini dia semakin menyadari bahwa wanita hebatnya juga sedang berjuang untuk melahirkan anak pertama mereka. Wajah Lila yang terlihat pucat, menunjukkan bahwa wanita itu merasakan kesakitan. Jujur saja sebagai suami, David tentu merasa tak tega saat melihat kesakitan istrinya."Ughhhh." Lila kembali mengejan sesuai dengan instruksi Dokter Nimas. Tangan kanannya menggenggam erat tangan David yang duduk di sampingnya.'Kamu pasti bisa, Sayang,' bisiknya dalam hati.Lila kembali mengejan lagi. Karena pembukaan sudah lengkap, maka wanita itu siap untuk melahirkan anaknya. Suasana di dalam ruangan begitu menegangkan. Apa lagi David terus saja merasakan desiran tak mengenakkan sehingga dia terus saja berdoa untuk keselamatan anak dan istrinya. Sebagai pria yang sudah sangat mencintai mantan pemb

DMCA.com Protection Status