Share

Bagian 46

Penulis: Irma W
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-17 20:01:22

Semua orang menatap Mayumi dengan iba. Tatapan mereka semua seolah tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Namun, dari pengakuan dan cara bicara Johny dan Rachel, membuat mereka menggelengkan kepala. Di sini, Jeff sangat percaya kalau Mayumi sudah melakukan hal itu pada Johny, tapi Sarah justru tidak terlalu percaya. Entah kenapa hati dia mengatakan, tidak.

Peter yang sebenarnya tahu, dia enggan bicara. Bocah itu selalu mencari aman. Sekarang pun setelah melihat perdebatan yang belum usai itu, Pete memilih menghindar atau pergi saja. Sementara Drako, dia juga tidak sepenuhnya percaya.

Sambil menatap Mayumi yang masih duduk di lantai sambil menunduk, Drako berkata, “Apa kamu benar-benar melakukan itu, Mayumi?”

“Kenapa kamu harus bertanya itu?” tanya Johny dengan nada menyalak. “ Kamu tidak mempercayai ayah?”

Drako mendesah lalu menatap ayahnya. “kita semua juga butuh penjelasan dari Mayumi, kan?”

Ketika Jeff akan maju dan mau bicara, dengan cepat Sarah menariknya. Sarah berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Pelayanku   Bagian 47

    Dua hari setelah kepergian Mayumi dari rumah ini, rumah kembali terlihat seperti biasanya. Hanya sedikit terlihat berbeda antara Johny dan Rachel. Mereka berdua masih saja saling diam bahkan terlihat tidak saling menyapa. Yang lain pikir mungkin karena masalah dua hari yang lalu.“Aku tidak melihat Jessy akhir-akhir ini,” kata Sarah. “Kalian baik-baik saja kan?”Drako mengangkat wajah sambil masih mengunyah makanannya. “Aku dan dia sudah berakhir.”Mereka semua langsung tercengang kecuali Johny dan Rachel.“Kenapa? Kupikir kalian akan segera menikah?”“Aku masih belum memikirkan tentang pernikahan. Dan lagi, Jessy sepertinya kurang cocok denganku.”Saat ini Drako belum tahu hubungan antara Jessy dengan ayahnya. Drako mungkin tidak akan peduli karena pada dasarnya dia sendiri sudah bosan dengan Jessy. Wanita itu selalu hidup mewah dan kurang mandiri.Lucu sekali, dulu Drako tidak terlalu mementingkan akan hal itu. Asal cantik dan bisa memuaskan, maka itulah Wanita yang tepat. Na

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-17
  • Pesona Pelayanku   Bagian 48

    Ini salah Frans karena tidak ada waktu untuk menghubungi Mayumi selama bermalam di luar kota. Terkadang sudah ingin menelpon, tapi selalu terganggu karena teman bisnisnya mengajak untuk makan atau sekedar mengobrol santai setelah membicarakan bisnis. Malam hari, harusnya bisa ia gunakan untuk menelpon, tapi raga sudah terlalu lelah. Sekarang, Frans berjalan menuju balkon dan berdiri santai di sana menikmati angin menjelang siang. Ia mengangkat ponselnya lalu menghubungi nomor seseorang yang tidak lain adalah Mayumi. Beberapa kali Frans mencoba sampai berdecak kesal, tetap saja tak kunjung mendapat balasan.“Di mana dia?” decak Frans. “Haruskah aku datang ke rumahnya?”Frans kemudian masuk, menutup pintu balkon dan menarik tirai hingga tertutup semua. Ia lantas memakai mantel panjangnya lalu beranjak meninggalkan kamar. Dia tidak akan pernah merasa tenang kalau belum bertemu Mayumi.“Apa kamu yakin bisa membayar sewa rumah ini?” tanya Hana. Dia masih terenyuh saat melihat wajah sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18
  • Pesona Pelayanku   Bagian 49

    Rekaman sudah di putar, semua mata menatap dengan saksama, terutama Frans yang sangat ingin tahu kenapa Mayumi sampai pindah. Awalnya mereka melihat Mayumi sedang ada di dapur mengambil minum, dan tidak lama kemudian datang Johny dan meminta sesuatu. Hingga menit berikutnya, Mayumi selesai membuat sesuatu dan membawa kek kamar Johny.Kedau tangan Frans sudah mengepal kuat dan deretan gigi di dalam mulutnya sudah saing menggertak kuat. Perasaan Frans sudah mulai tidak nyaman dan waswas pastinya menunggu apa yang akan terjadi setelah ini.Dan benar tebakan Frans, semua adalah kelakuan Johny sendiri. Dia dengan cepat menangkap Mayumi lalu mendorongnya ke atas ranjang. Jeff dan Sarah masih menatap layar monitor itu seketika membelalak dan membuka mulut masing-masing. Dan rekaman berikutnya menunjukkan di mana Johny sepeti sedang memaksa Mayumi untuk mengaku tentang sebuah kebohongan.Setelah rekaman itu berhenti, Frans berdiri tegak dan menatap wajah kedua orang tuanya. Frans tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18
  • Pesona Pelayanku   Bagian 50

    Tidak ada pikiran buruk saat Drako mengajak Mayumi masuk ke dalam mobil. Mayumi duduk dengan tenang sambil memangku kantong belanjaannya. Tidak lama kemudian, Drako menyusul masuk.“Di mana kita akan makan?” tanya Drako.Mayumi tersenyum kaku. “Terserah Tuan saja.”“Jangan memanggilku Tuan. Panggil saja namaku supaya lebih akrab.”Mayumi tersenyum lagi dan mengangguk. Lalu, Ketika mobil sudah melaju, Mayumi menatap lurus ke jalanan. Tidak ada percakapan Panjang lebar selain Drako bertanya dan Mayumi menjawab dengan singkat. Mungkin Mayumi merasa kaku dan gugup, apalagi mengingat kembali bagaimana kejadian hari itu. Sungguh memalukan menurut Mayumi.Mobil Frans berhenti di lampu merah. Banyak mobil-mobil yang juga berhenti di sini. Frans tidak cukup sabar untuk menunggu. Ingin sekali menerobos, tapi akan membahayakan keselamatannya. Tidak lama setelah itu, ada satu mobil yang berhenti di samping mobilnya. Frans belum menyadari mobil itu ada seseorang yang sedang ia cari. Dan Ketik

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • Pesona Pelayanku   Bagian 51

    Sepanjang perjalanan Frans terus mengoceh tanpa henti, menggurui dan menyalahkan Mayumi. Frans meluapkan amarah dan rasa khawatir hingga seisi mobil hampir dipenuhi oleh udaranya. Yang Mayumi lihat dan rasakan, Frans sedang marah besar padanya, tapi percayalah, Frans hanya sedang merasakan kekhawatiran yang amat sangat. Dia juga sebetulnya sedang menyalahkan dirinya karena pergi tanpa memberi kabar.Mayumi masih sesenggukan bahkan Ketika mobil sudah melaju di jalanan hutan pinus. Mayumi ingin bicara, tapi rasa takutnya mendorongnya untuk tetap diam.Sampai di halaman rumah besar yang beberapa waktu lalu Mayumi singgahi, mobil berhenti. Frans turun lebih dulu, kemudian membukakan pintu untuk Mayumi. “Ke luar!”Dengan tubuh gemetaran, Mayumi menurunkan kedua kakinya perlahan. Saat sudah berdiri, Mayumi masih menundukkan kepala dan belum berani mengangkat wajahnya.Tanpa basa-basi, Frans menarik dan menyeret Mayumi masuk ke dalam. Seperti bocah yang mendapat hukuman dari orang tuan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • Pesona Pelayanku   Bagian 52

    Mayumi muncul dari balik lemari besar yang di dalamnya ada barang-barang milik Frans. Dia melangkah perlahan sambil mengamati tampilannya yang kini memakai baju tidur. Ini masih jam tiga sore, tapi kepalang tanggung, jadi Mayumi memutuskan untuk memakai piama saja. Mayumi wajib bersyukur karena piama yang tersedia tidak terlalu terbuka saat jubahnya ia kenakan.“Makanlah!” ucap Frans saat Mayumi sudah mendekat.Mayumi mengusap piama di bagian belakang—pada pantatnya—ke bawah, baru kemudian duduk dengan kaki rapat. “Terima kasih,” ucapannya.Mayumi mengambil satu lembar roti itu dan langsung memakannya tanpa selai. Dia lebih suka makan roti polosan, atau sebenarnya kalau bisa Mayumi lebih ingin makan buah dan daging. Sayur juga mau kalau ada.“Tidak suka?” tanya Frans.Mayumi mendongak melebarkan tatapan. “Suka, kok. Terima kasih.”Suasana kembali sunyi tak ada yang bicara lagi. Frans duduk diam membiarkan Mayumi menghabiskan rotinya lebih dulu. Sementara Mayumi, dia yang ingin s

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • Pesona Pelayanku   Bagian 53

    Satu minggu kemudian, Frans kembali pulang ke rumah tanpa membawa Mayumi bersamanya. Sampai di sini, mungkin sekitar pukul tuju malam, di mana semua orang sedang berada di rumah. Kedatangan Frans sama sekali tidak disambut oleh Rahel. Wanita itu pasti menyimpan dendam karena sudah menjebloskan suami dan putranya ke dalam penjara.“Kenapa kamu baru kembali?” tanya Jeff Ketika dengan santainya Frans duduk dan langsung meneguk satu gelas jus milik Pete.Frans tidak memperhatikan pertanyaan itu, melainkan langsung menatap Pete. “Kamu baik-baik saja, kan?”Pete yang sedang mengunyah makanan mengangguk.Frans tahu kalau Pete sudah sejak lama dimusuhi oleh Rachel dan Drako. Meski mereka tidak pernah melakukan kekerasan pada Pete, tapi sikap mereka membuktikan kalau Pete tidak disambut dengan baik.“Frans, ayah sedang bicara denganmu di sini,” hardik Jeff sambil menepuk meja. “Kamu menghilang sejak seminggu dan tidak memberi kabar, tapi kamu memasukkan paman dan sepupumu ke dalam penjara

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • Pesona Pelayanku   Bagian 54

    Tidak ada yang Frans katakana setelah kembali pulang. Mayumi yang sampai ketiduran menunggu waktu itu pun, tidak bertanya yang macam-macam karena memang yakin kalau Frans tidak berbuat aneh-aneh. Namun, ada sesuatu yang mengganjal di hati Mayumi beberapa hari yang lalu di mana Frans seperti bertingkah mengacuhkannya. Mayumi tidak mau ambil pusing, toh dia tahu kalau itu memang sifat Frans yang lebih sering acuh dengan siapa pun. Hingga hari-hari berikutnya, Mayumi dikejutkan dengan sebuah dekor indah di rumah ini. Sebuah dekor bernuansa putih membuat Mayumi bertanya-tanya dengan perasaan heran.Mayumi tidak menyangka kalau hari itu akan menjadi hari di mana ia menjadi ratu sehari yang di sambut begitu banyak orang. Menggunakan gaun putih berlengan brokat, rambut panjang yang digulung ke atas dihiasi kain tile, membuat Mayumi begitu cantik bak Cinderella.Mayumi ingin menangis. Menangis mengingat bagaimana saat Frans mengucapkan ikrar janji cinta yang suci di depan pendeta dan disaks

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19

Bab terbaru

  • Pesona Pelayanku   Bagian 60 (Tamat)

    Frans sudah menarik Mayumi ke luar dan memutuskan untuk membawa pulang. Reaksi Frans itu, sempat membuat semuanya bingung dan bertanya-tanya. Rencananya, Bastian akan langsung menjelaskan, tapi sayangnya Frans malah langsung pergi begitu saja.“Ada apa, Ian?” tanya Kate.Mereka semua yang di sini menatap serius ke arah Bastian menunggu jawaban. Sebelum bicara, Bastian duduk dan terdiam beberapa saat. Kemungkinan ia masih syok atau tidak menyangka kalau Wanita yang sempat ia cari ternyata sudah menikah dengan saudaranya.Sudah sekitar satu tahun Bastian menyerah mencari Mayumi. Bastian berharap bertemu lagi, tapi kalau keadaannya seperti ini, sebaiknya tidak usah bertemu. Bastian sebenarnya juga sudah memiliki kekasih, dia menghampiri Mayumi mungkin hanya melepas rindu dan ingin menyampaikan maaf.“Dia orang yang aku cari.”“Apa maksud kamu?” tanya Jiel.“Istri Frans. Dia Wanita jepang yang pernah menjadi kekasihku.”Mereka semua seketika tercengang dengan bibir terbuka dan semp

  • Pesona Pelayanku   Bagian 59

    “Bagaimana mungkin kamu bisa mencintai seorang pelayan?” tanya satu Wanita yang sedari tadi sibuk makan camilan. Dia Keysha, saudara kembar Harrys.“Apa ada yang salah?” tanya Frans malas. Kedua mata Frans lurus mengarah pada sang istri yang sedang ikut bakar-membakar bersama ibunya dan juga bibi Jane.“Bukan apa-apa, aku hanya heran dan yang lain juga pasti heran sepertiku. Ayolah, Frans, kita semua tahu seperti apa tipemu.” Keysha terkekeh.Frans yang sontak menoleh membuat mereka menutup mulut. “Ada apa dengan tipeku? Aku tidak pernah memilih-milih Wanita.”“Oh, ya? Lalu bagaimana dengan Lucy dan Rose.”“Jangan membicarakan mereka!” Frans melotot.“Tenanglah, Frans. Kita hanya ingin tahu tentang kamu dan istrimu. Tidak apa kan kalai kita sedikit membahas hal sebelumnya? Sebagai sepupumu, aku hanya ragu dengan istrimu itu.”“Why?” sungut Frans sambil menyingkirkan tangan Harrys yang mendarat di pundaknya.Keysha berpaling dar camilannya kemudian melipat kedua tangan di atas

  • Pesona Pelayanku   Bagian 58

    Hari berikutnya, Frans dan Mayumi diundang ke rumah untuk sekedar makan malam. Mungkin ayah dan ibu sudah rindu karena satu mingguan mereka berdua tidak datang untuk berkunjung. Di dalam kamar, Mayumi sudah sibuk mencari pakaian, sementara Frans sudah duduk santai di sofa sambil menatap layar ponselnya.“Kenapa kamu santai sekali? Tidak bisakah membantuku?” Mayumi mulai mengoceh. Dia mendengkus dan menghentak kaki karena tak kunjung menemukan pakaian yang cocok.Frans mendesah lalu meletakkan ponselnya. “Memang aku harus apa, hm?”Mayumi mendengkus lagi. “Huh! Kamu sangat menyebalkan!”Frans berdiri lalu merangkul sang istri dari belakang. Ia sandarkan dagu pada pundak yang polos belum berpakaian itu. Bukan telanjang, melainkan saat ini Mayumi masih memakai handuk yang melingkar di badannya.“Semua baju yang kamu belikan untukku, terlalu mahal. Aku takut tidak akan cocok.”“Oh, Ya?” Frans menaikkan satu alisnya dan memiringkan kepala hingga bisa melihat Sebagian wajah Mayumi. “K

  • Pesona Pelayanku   Bagian 57

    Mayumi masih membuang muka, ia duduk di tepi ranjang dengan wajah merengut dan kedua tangan terlipat di depan dada. Mayumi ingin marah, tapi tidak tahu caranya. Ini baru dua hari menikah tapi kenapa sudah ada hal yang membuat kecewa dan kesal.Frans menghela napas kemudian mendekat. “Kamu marah?”Mayumi berdecak dan masih enggan membuka mulut. Dia kesal kenapa Frans harus bertanya, padahal jelas sekali tidak pulang tanpa memberi kabar adalah sebuah kesalahan.“Untuk apa aku marah,” kata Mayumi kemudian. “Memang kalau aku marah, aku akan menang?”Frans duduk di samping Mayumi. “Jadi kamu memang sedang marah? Aku minta maaf, aku tidak bisa pulang semalam.”Mayumi tersenyum tipis dengan tatapan sengit. “Lalu dengan begitu apa tidak bisa memberi kabar? Meneleponku, misalnya.”“Aku kehilangan ponselku semalam. Aku melupakan ponselku di ruang makan, jadi aku tidak mendengar kalau ada panggilan masuk karena mode getar saja.”“Ruang makan? Ruang makan mana maksud kamu?” Mayumi melotot.

  • Pesona Pelayanku   Bagian 56

    Frans sampai di rumah sekitar pukul sepuluh siang, dia mampir lebih dulu ke pusat perbelanjaan membeli sesuatu untuk Mayumi. Mungkin dengan membelikan sesuatu, akan membuat Mayumi urung marah. Bagaimana Frans bisa tahu kalau Mayumi marah? Hal itu terbukti dari panggilan dan pesan yang tidak Mayumi balas dan jawab.Sampai di rumah, Frans menyelonong begitu saja masuk ke dalam, bahkan tidak bicara apa pun saat berpapasan dengan Leo. Leo yang harusnya bicara, urung karena melihat Tuannya berjalan begitu cepat.Sampai di lantai atas, Frans meletakkan belanjaannya di atas sofa, sementara mulutnya sudah berteriak memanggil sang istri.“Mayumi!”Tidak ada jawaban sama sekali, yang terdengar hanya suara tokek yang entah di mana keberadaannya. Frans coba memeriksa ke balkon dan kamar mandi, tetap saja tidak menemukan siapa pun. Frans lantas berjalan meninggalkan kamar, lalu berhenti di pinggir lantai atas.“Liana!”Liana masih di belakang dan sedang sibuk menata pakaian yang sudah bersi

  • Pesona Pelayanku   Bagian 55

    Pagi harinya, Mayumi tidak mendapati sang suami ada di sampingnya. Mayumi pikir Frans sudah bangun lebih dulu dan berangkat bekerja, atau mungkin sedang sarapan di bawah.Mayumi mengikat rambut panjangnya, kemudian duduk dengan kedua kaki menggantung di bibir ranjang. Mayumi hendak meraih ponselnya, tapi urung karena mendadak perutnya berbunyi. Sepertinya rasa lapar sudah datang tanpa rasa sabar.Mayumi menghela napas kemudian beranjak. Dia pergi meninggalkan kamar masih memakai piamanya. Tenang saja, piama itu tidak akan terlihat terbuka saat memakai jubahnya, jadi Mayumi tetap akan nyaman berjalan di rumah ini.“Selamat pagi, Nona?” sapa pelayan yang sedang mengelap lemari kaca di dekat tangga menuju ruang tengah.Mayumi tersenyum dan mengangguk membalas sapaan itu. Sebelum kembali melangkah, Mayumi bertanya lebih dulu pada pelayan itu.“Maaf, apa Frans ada di ruang makan?”“Em, maaf, Nona, Saya belum melihat Tuan Frans sedari tadi. Saya pikir Tuan Frans belum turun.”Kepala

  • Pesona Pelayanku   Bagian 54

    Tidak ada yang Frans katakana setelah kembali pulang. Mayumi yang sampai ketiduran menunggu waktu itu pun, tidak bertanya yang macam-macam karena memang yakin kalau Frans tidak berbuat aneh-aneh. Namun, ada sesuatu yang mengganjal di hati Mayumi beberapa hari yang lalu di mana Frans seperti bertingkah mengacuhkannya. Mayumi tidak mau ambil pusing, toh dia tahu kalau itu memang sifat Frans yang lebih sering acuh dengan siapa pun. Hingga hari-hari berikutnya, Mayumi dikejutkan dengan sebuah dekor indah di rumah ini. Sebuah dekor bernuansa putih membuat Mayumi bertanya-tanya dengan perasaan heran.Mayumi tidak menyangka kalau hari itu akan menjadi hari di mana ia menjadi ratu sehari yang di sambut begitu banyak orang. Menggunakan gaun putih berlengan brokat, rambut panjang yang digulung ke atas dihiasi kain tile, membuat Mayumi begitu cantik bak Cinderella.Mayumi ingin menangis. Menangis mengingat bagaimana saat Frans mengucapkan ikrar janji cinta yang suci di depan pendeta dan disaks

  • Pesona Pelayanku   Bagian 53

    Satu minggu kemudian, Frans kembali pulang ke rumah tanpa membawa Mayumi bersamanya. Sampai di sini, mungkin sekitar pukul tuju malam, di mana semua orang sedang berada di rumah. Kedatangan Frans sama sekali tidak disambut oleh Rahel. Wanita itu pasti menyimpan dendam karena sudah menjebloskan suami dan putranya ke dalam penjara.“Kenapa kamu baru kembali?” tanya Jeff Ketika dengan santainya Frans duduk dan langsung meneguk satu gelas jus milik Pete.Frans tidak memperhatikan pertanyaan itu, melainkan langsung menatap Pete. “Kamu baik-baik saja, kan?”Pete yang sedang mengunyah makanan mengangguk.Frans tahu kalau Pete sudah sejak lama dimusuhi oleh Rachel dan Drako. Meski mereka tidak pernah melakukan kekerasan pada Pete, tapi sikap mereka membuktikan kalau Pete tidak disambut dengan baik.“Frans, ayah sedang bicara denganmu di sini,” hardik Jeff sambil menepuk meja. “Kamu menghilang sejak seminggu dan tidak memberi kabar, tapi kamu memasukkan paman dan sepupumu ke dalam penjara

  • Pesona Pelayanku   Bagian 52

    Mayumi muncul dari balik lemari besar yang di dalamnya ada barang-barang milik Frans. Dia melangkah perlahan sambil mengamati tampilannya yang kini memakai baju tidur. Ini masih jam tiga sore, tapi kepalang tanggung, jadi Mayumi memutuskan untuk memakai piama saja. Mayumi wajib bersyukur karena piama yang tersedia tidak terlalu terbuka saat jubahnya ia kenakan.“Makanlah!” ucap Frans saat Mayumi sudah mendekat.Mayumi mengusap piama di bagian belakang—pada pantatnya—ke bawah, baru kemudian duduk dengan kaki rapat. “Terima kasih,” ucapannya.Mayumi mengambil satu lembar roti itu dan langsung memakannya tanpa selai. Dia lebih suka makan roti polosan, atau sebenarnya kalau bisa Mayumi lebih ingin makan buah dan daging. Sayur juga mau kalau ada.“Tidak suka?” tanya Frans.Mayumi mendongak melebarkan tatapan. “Suka, kok. Terima kasih.”Suasana kembali sunyi tak ada yang bicara lagi. Frans duduk diam membiarkan Mayumi menghabiskan rotinya lebih dulu. Sementara Mayumi, dia yang ingin s

DMCA.com Protection Status