"Awas kamu kalau sampai makanan nanti tidak enak," ancam Violeth yang sedari tadi sudah menahan lapar. Andai saja ke restoran, Violeth beranggapan laparnya akan segera hilang seiring dengan makanan dan minuman yang masuk ke dalam perutnya. "Kalau enak, kamu harus memberiku hadiah," ucap Carver. "Oke. Kalau makanan kamu enak, kamu boleh meminta permintaan apa saja sebagai hadiahnya." Violeth yakin dengan tawarannya. "Tapi kalau tidak enak, bersiap-siaplah aku akan meminta sesuatu darimu." "Setuju!" Carver mengacungkan jari kelingkingnya. Violeth langsung mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Carver sebagai tanpa persetujuan. "Jika masakan kamu tidak enak, aku akan memberimu hukuman dengan memintamu untuk bertelanjang di dalam kamarku selama satu bulan lamanya." Violeth berucap sembari memincingkan mata. "Tapi jika masakan kamu enak, kamu boleh meminta dariku apa saja.""Satu bulan? Lalu bagaimana aku bisa keluar rumah?" Carver terkejut. "Kamu takut?" "Tidak," bal
"Kenapa dilempar?" Violeth menghentikan kunyahan makanan di mulutnya. "Seseorang yang memberikan kotak itu hanya iseng dengan kita." Carver mengambil kotak yang sempat dibuang ke lantai. "Cobalah lihat apa isi didalamnya."Tampak di bagian dalam kotak yang terbuat dari bahan kardus murahan berlapis semacam kertas kado, sama sekali tidak ditemukan benda sekecil atom yang mengisi kotak berukuran 20 sentimeter kubik. Violeth mengambil kotak itu dan menghentakkan ke meja berharap ada sesuatu yang berada di kotak itu jatuh dan terlihat di pandangan matanya. Kotak itu adalah sebuah kotak hadiah yang diberikan oleh seseorang yang mengaku sebagai pengagum Violeth selaku putri CEO perusahaan Fletcher Company. Seseorang itu memberikan ketika Violeth akan melahap makanan yang dihidangkan oleh pelayan restoran. "Pantas saja ketika kuterima tadi sangat ringan, ternyata kosong," ucap Violeth. "Aku sejak tadi memang mencurigai kotak itu. Bahkan sebelum kotak itu diberikan kepadamu, kotak itu se
"Sudahlah, tidak perlu ke rumah sakit itu." Carver berbalik menuju masuk ke dalam restoran tempat Violeth terduduk di tempat itu. Namun langkahnya terhenti ketika merasakan seperti ada ikatan tertentu pada lelaki yang mengaku sebagai ayahnya. "Tapi sepertinya aku perlu ke sana." Carver meninggalkan sendiri Violeth di restoran tanpa memberitahu terlebih dahulu kepada Violeth. Carver menancapkan sebuah kunci ke mobil Supercar Lamborghini yang dibawanya ke restoran itu. "Setidaknya Violeth bisa pulang sendiri dengan tenang kalau dia membawa mobil ini." Di depan restoran sama sekali tidak ditemukan taksi maupun ojek yang bisa mengantarkan dirinya ke rumah sakit. Carver berjalan puluhan kaki untuk mendapatkan tumpangan. Tidak mungkin berjalan menuju ke tempat yang jaraknya cukup jauh dan memakan waktu yang tidaklah sebentar. "Kalau tidak ada tumpangan, aku harus naik apa?" Beberapa menit kemudian, Carver hanya berdiri di pinggiran trotoar untuk menunggu taksi yang biasa lewat. Beber
"Tidak, Carver ... uhukk! uhukk! ...hanya ingin kamu hidup dalam kecukupan dan menikmati semua kekayaan yang kumiliki," ucap Jackson dengan iringan batuk yang tiada usainya. "Apa ayah tetap ingin menjodohkan aku dengan Clara?" tanya Carver. Jackson menganggukkan kepala. "Aku sudah memikirkan yang terbaik untukmu. Harta kekayaanku, semua untukmu. Dan jika kamu sudah menikah dengan Clara, wanita itu pasti akan membantumu mengurus perusahaan," balas Jackson. "Aku masih ingin sendiri tanpa memiliki pasangan lebih dulu," tolak Carver. "Tapi kenapa, Carver?" Carver tidak bisa menjawab untuk pertanyaan yang kedua kalinya jika dirinya telah memiliki pasangan hidup untuk selama-lamanya. Wanita yang akan dijodohkan untuk Carver memang sangat cantik, tapi tidak mungkin Carver melalukan pertunangan sekalipun dengan Clara, dan pada akhirnya pasti akan dinikahkan dengan wanita itu padahal Carver telah memiliki seorang istri yang sangat mustahil untuk ditinggalkan. "Carver, apa kamu sudah
Ternyata Richard tidak hanya memberikan satu lembar saja yang perlu di tanda tangani sebagai persetujuan Carver menerima harta kekayaan itu, melainkan tiga lembar. Satu lembar berisi uang seratus juta dolar di dalam MasterCard Diamond dan yang kedua adalah tentang pewarisan perusahaan dan semua aset kekayaan Jackson yang bernilai miliaran dolar, lebih dari seorang miliarderAku tidak mungkin bisa menerima ini semua. Dan bagaimana caraku memimpin perusahaan dengan diriku yang tidak memiliki pengalaman sedikitpun?" Carver kebingungan, dirinya di pastikan akan jarang bertemu dengan istrinya karena sibuk mengurus perusahaan Leopard Enterprise. "Sepertinya aku akan tenang dan sehat kembali setelah kamu mau menerima semua harta kekayaan dan menandatangani persetujuan warisan ini. Kalau aku sudah sehat, aku pasti akan membantumu mengurus perusahaan," ucap Jackson. "Aku mulai besok menjadi CEO Leopard Enterprise? Memimpin perusahaan sebesar itu?" Carver menatap ke arah ayahnya, dimana jik
"Tapi kenapa, Carver?" Jackson bertanya semakin penasaran karena lagi-lagi putra semata wayangnya selalu menolak untuk tinggal di rumah yang sangat mewah. "Apa kamu masih tidak percaya jika aku adalah ayah kandungmu?" Carver membuang napas kasar. "Iya." Sebenarnya bukan itu alasan Carver. Menolak karena telah beristri dan tidak mungkin tidak tidur serumah dengan Violeth. "Richard, ambilkan sekarang," perintah Jackson. "Baik, Tuan." Richard beranjak dari duduknya, membuka sebuah tas ransel yang diletakkan di lantai untuk mengambil sesuatu yang akan membuat Carver percaya jika Jackson adalah benar ayah kandung Carver yang sebenarnya. Sebuah foto anak kecil digendong oleh seorang wanita muda yang tidak asing di mata Carver. Itu adalah foto ibu dari Carver saat masih muda dulu, sedangkan foto lelaki di samping wanita itu adalah Jackson. Carver memegangi foto itu dan mengusap foto ibunya yang telah tiada beberapa tahun yang lalu. "Ibu sudah meninggalkanku untuk selamanya." "Tidak pe
"Baik, Pak. Terima kasih banyak." Seorang pegawai rumah sakit keluar dari ruangan itu setelah mendengar ucapan Richard. Pintu kaca ruangan ICU tertutup.Jackson melepas selang oksigen dan selang infus yang menempel di punggung tangannya. Selang infus yang berada di punggung tangannya bukanlah memakai jarum, melainkan hanya selang saja yang diberi perban tebal sehingga terlihat seperti kenyataan. "Setidaknya dengan uang seratus juta dolar untuk Carver, akan tercukupi hidupnya untuk hari esok dan seterusnya," ucap Jackson. "Apa perlu tindakan lain lagi?" tanya Richard. "Iya." jackson mengambil kertas yang telah ditandatangani oleh Carver. "Para pengawal harus tetap menjaga dan mengawasi putraku kemanapun dia pergi dan pastikan Carver dalam keadaan aman." "Baik, Tuan." Richard mengiyakan perintah itu. "Oh, ternyata Carver hanya menandatangani uang seratus juta dolar saja." Jackson menatap selembar kertas yang telah tertanda tangani. Di dekat pintu keluar rumah sakit ... "Tuan
Bab 47. Mencari Carver Edward menoleh ke arah seseorang yang berada di belakangnya. "Violeth? Sejak kapan kamu kesini?" Edward merapikan beberapa kertas yang berada di meja pegawai di luar ruangan khusus. "Apa Carver tadi kesini?" tanya Violeth. "Kesini? Untuk apa juga Carver kesini, Violeth? Ayah sudah memberikan berkas yang perlu di pelajarinya dari kemarin," balas Edward. Violeth berbalik membelakangi ayahnya yang masih tampak sibuk memberesi kertas-kertas penting. "Carver tidak ada disini? Lalu kemana dia?" gumam Violeth. "Untuk apa juga Carver kesini tanpa ku suruh, yang ada dia hanya akan seperti orang hilang," ucap Edward. Violeth berbalik ke arah ayahnya. "Tapi, ayah, Carver pergi meninggalkanku ketika kita makan di restoran tadi. Dia bahkan pergi tanpa membawa mobil yang dipakai untuk pergi ke restoran tadi." "Mungkin Carver ingin membeli sesuatu dan lupa memberitahukan terlebih dahulu denganmu," balas Edward dengan santainya. Violeth menggebu-gebukan kepala