Share

60. Apa Bedanya?

last update Last Updated: 2024-10-25 12:37:48

Ola masih enggan menatap Bumi secara langsung. Bahkan dia terus memalingkan wajah sembari melipat lengan ke depan dada ketika Bumi menggiringnya duduk di pinggiran tempat tidur.

"Kamu mau begini terus?" tanya Bumi setelah menghela napas beberapa kali.

Dengan ujung mata Ola melirik sebal pria itu. "Kamu habis bentak aku loh."

"Oke aku minta maaf. Aku minta maaf juga soal tadi pagi." Bumi mencoba kembali lunak. Akan lebih mudah mengendalikan Ola jika mereka sedang berdua saja seperti ini. "Karena udah bikin kamu marah."

Ola makin melengos. Masih sebal dengan kejadian itu, ditambah lagi di panti barusan yang lagi-lagi Bumi bersikap sok care sama Dira. Rasa dongkolnya yang sudah mencapai leher, mendadak naik ke ubun-ubun.

"Tadinya Mbak Atin minta antar ke pasar. Tapi ternyata Ibu memanggil Mbak Atin untuk dimintai bantuannya. Mbak Atin bilang mau nyuruh anak panti yang gantiin dia belanja. Aku nggak tau kalau itu Dira. Aku nggak mungkin bilang nggak bisa setelah tau itu Dira kan?"

Ma
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Bundanya Ichaekaaksay
............ ya ampun Ola kirain beneran takut,,gak tau nya malah bilang sedikit lagi,,haha AQ yakin bumi cuma ngerjain Ola,,bangun Ola banguuuun wkkwkw
goodnovel comment avatar
Yuli F. Riyadi
Wkwkwk, jangan mau Olaaaaaa ktanya
goodnovel comment avatar
Yuli F. Riyadi
Dikit lagi mau ke mana?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   61. Pamit

    "Berhenti tertawa," hardik Bumi sebal melihat Ola terus tergelak. "Dasar cemen, baru juga aku pelorotin celana udah panik. Gegayaan mau nidurin aku," cibir Ola di tengah tawanya yang terdengar begitu renyah. Kejadiannya sama sekali tidak Bumi duga. Dia yang berencana menakuti gadis itu mendadak panik sendiri saat Ola ikut-ikutan membuka baju dan celananya. Hasilnya sudah bisa ditebak. Pria itu kehebohan sendiri meminta Ola untuk mengenakan pakaiannya kembali. Bumi membanting tubuhnya ke atas ranjang. Masih bertelanjang dada, dengan ikat pinggang yang masih belum dia kaitkan kembali. "Padahal aku nggak keberatan loh kalau Kak Bumi mau." "Diem!" Ola kembali terbahak. Gagal sudah dia melihat sesuatu yang Bumi sembunyikan di balik boxernya itu. Padahal dia sangat penasaran bentukannya wkwkwk. Gadis itu mendekati Bumi begitu tawanya reda. Menempelkan belakang kepala ke bahu pria itu. "Kak." "Hm." "Lain kali bisa tegas dikit nggak sama Dira? Aku nggak mau dia salah paham sama sikap

    Last Updated : 2024-10-25
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   62. Bukan Satu-satunya

    DUA TAHUN KEMUDIAN======================"Aspri Mas Gy?!" Ola menjerit saat mendengar kabar itu. Pasalnya Ola sedang berjuang menyelesaikan skripsi. Dan dia benar-benar butuh support lelaki itu untuk tetap berada di sisinya. Jatuh bangun menyelesaikan semua matkul agar bisa ikut skripsian semester ini setelah semester lalu gagal. Bahkan Ola harus rela melihat temannya lebih dulu memakai toga. Tahun ini dia berencana mengejar ketinggalan itu. Kadang Ola kesal mengapa dirinya diberi kapasitas otak yang pas-pasan. Sangat berbeda dengan kedua kakaknya yang pandai mengukir prestasi. Satu-satunya prestasi yang dia punya ialah suaranya yang sudah mengudara ke pelosok negeri. Beberapa kali juga menyabet juara dalam kontes tarik suara nasional. Namun meski itu membuat mami papinya bangga, gadis itu tidak diperkenankan meniti karir melalui jalur tarik suara. "Anggap menyanyi itu hobi. Bukan pekerjaan. Papi lebih suka kamu membantu Mas Gyan."Itu kata papi yang tidak bisa Ola bantah. Dan saa

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   63. Provokasi

    Sudah Ola duga. Bumi bakal sibuk setelah menjadi asisten pribadi Gyan yang saat ini sudah menerima tongkat estafet dari Daniel. Baru seminggu menjadi aspri, pesan dari Ola sering diabaikan. Bukan sepenuhnya diabaikan, tepatnya telat mendapat balasan. Kirim pagi, siang atau sorenya baru dapat balasan. Gyan benar-benar merampas Bumi. Tidak hanya fisik, bahkan waktu lelaki itu juga. "Mas, apa nggak ada orang lain yang bisa dijadiin aspri? Jangan Kak Bumi dong. Aku butuh dia," protes Ola pada Gyan via telepon saat akhirnya dia tak tahan karena sering Bumi abaikan. "Pusat lebih butuh kakak kesayanganmu itu, Sayang." Ola mengerutkan dahi. Dua tahun lalu sebenarnya papi sudah meminta Bumi kembali ke kantor pusat. Namun karena ada beberapa sebab terkait cabang di Bandung, Daniel menunda penarikan kembali lelaki itu. "Mas, Kak Bumi lagi bantu aku skripsian. Tanggung banget, sebentar lagi udah otw bab tiga." "Bentar lagi selesai tuh. Aku yakin tanpa Bumi kamu bisa menyusun sendiri. Adik

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   64. Sahabat Baik

    Ini seperti mimpi saat dosen menyetujui untuk lanjut sidang. Di sisi lain Ola senang luar bisa, tapi dia juga merasa deg-degan. Selama menggarap sisa skripsi, Ola benar-benar menantang diri untuk tidak menghubungi Bumi lebih dulu. Sekuat hati dia menahan keinginannya juga rindunya untuk melihat pria itu. Bahkan jika Bumi tidak mengirim pesan lebih dulu, Ola tidak mau memulainya. "Demi lo, gue sama Galen bakal cuti saat hari sidang!" seru Yara di ujung telepon sana saat Ola memberi tahu kabar itu. Gadis itu juga benar-benar ikut bahagia dengar sahabatnya bisa melalui tantangan ini. "Sweet banget sih kalian. Sumpah, kalau nggak ada support kalian, gue nggak tau bisa selesein ini atau enggak." Ola mengusap pipinya yang mendadak basah. "Hei, ini semua kan hasil usaha lo sendiri. Sebagai bestie gue cuma bisa support. Galen kayaknya bakal yang duluan ke sana. Gue ntar nyusul ya." Ola mengempaskan diri ke kasur seraya tersenyum lebar. "No problem, yang penting kalian ada pas hari H.""C

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   65. Baru Awal

    Ola langsung disambut pelukan hangat Daniel ketika dia keluar dari ruang sidang dengan perasaan yang luar biasa lega. Hampir-hampir dia menangis karena merasa terharu dan tidak menyangka bahwa dirinya bisa melewati tantangan ini dengan baik. "I'm proud of you. Congratulation, My Dear Daughter," ucap Daniel mengecup sayang kening Ola. "Thanks, Pi." Ola tersenyum senang sambil menatap sang papi sebelum Delotta meraih gadis itu dalam pelukannya. "Selamat ya, Sayang. Akhirnya kamu lulus juga. Mami sempat khawatir, untung papi kamu selalu ngingetin mami kalau kamu udah dewasa sekarang." "Ini baru awal. Tantangan yang sebenarnya akan kamu lihat sebentar lagi," sambar Kavia sambil mengerlingkan mata. Ketika wanita cantik itu merentangkan tangan, Ola langsung menghambur ke pelukannya. "Makasih ya, Mbak. Udah sempet datang," ucap Ola makin tersenyum bahagia. Terlebih ketika dia juga melihat Resta ikut datang untuk mendukungnya. "Mbak sekaligus wakili Mas Gyan buat ucapin selamat." Tidak

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   66. Kak Bumi Jahat!

    "Ya ampun, Kak Ola. Repot banget kamu nganterin ke sini. Padahal tadi WA aja sih." Ola tersenyum sambil menyerahkan satu kotak dus berisi buku-buku mata kuliah kepada Irma. Salah seorang adik tingkat, yang meminta agar buku-buku materi yang Ola punya diwariskan padanya. "Nggak apa-apa. Aku sekalian buang sampah tadi." "Makasih banyak, Kak. Misal kamu perlu bantuan lagi tinggal bilang ya, Kak." "Udah beres semua kok, Ir. Tinggal cabut aja." "Wah, sukses terus ya buat kamu, Kak. Semoga ke depannya makin lancar. Insyaallah aku datang ke wisudaan ntar." Ola menatap suasana kosan tiga lantai ini dari bawah. Akhirnya datang, hari di mana dia meninggalkan tempat yang sudah menjadi rumahnya selama hampir lima tahun ini. Saksi perjuangannya selama menjadi mahasiswa. Ola pasti akan merindukan kos-kosan yang terawat ini. Ola memutar langkah. Namun, baru saja hendak kembali ke lantai dua ponselnya berdering. Dia merogoh saku celana dan melihat layar ponselnya berkedip menampilkan nama Galen

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   67. Rindu

    "Mas Gyan harus bayar kompensasi ke aku. Pelit banget, masa cuma kasih kamu cuti dua hari?" "Kerjaan benar-benar lagi padat banget, Ola." Bumi menyingkirkan anak rambut Ola yang menjuntai. "Kamu akan tahu gimana sibuknya kami kalau udah kerja di sana." "I can't wait kerja bareng kamu." Ola tersenyum sampai matanya menyipit, lalu memeluk Bumi erat-erat seolah tidak mau melepasnya lagi. "Kayaknya kamu menikmati banget hidup jauh dari aku?" tanya Bumi, mengingat beberapa bulan terakhir gadis itu benar-benar mengabaikannya. "Kata siapa? Bukannya sebaliknya? Di pusat kan banyak karyawan cantik-cantik. Kamu betah kan di sana? Bebas godain mereka karena nggak ada aku. Kamu pasti udah kepincut salah satu dari mereka, makanya males balesin chat-chat aku."Mendengar itu Bumi memutar bola mata. Kenapa wanita suka sekali memutar balikan fakta? Bumi tidak punya waktu untuk hal-hal yang tidak berguna seperti itu."Gimana dengan Galen? Kayaknya akhir-akhir ini kamu intens ketemu dia? Ada yang ak

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   68. Buket Cokelat

    Bumi menangkap tangan Ola yang bergerak nakal di dadanya. Dia menyunggingkan senyum dan menahan tangan gadis itu agar tidak bisa bergerak lagi. Napasnya berembus pelan. "Yang tadi belum cukup?" tanya Bumi dengan mata terpejam, ngantuk. "Memang kita pernah cukup?" Ola bergerak memeluk pria itu setelah berhasil menarik tangannya kembali. "Kak..." "Hm..." "Setelah prosesi wisuda besok, kamu bakal umumin hubungan kita kan?" Ola berharap Bumi bisa menjawab pertanyaan dengan segera. Namun beberapa lama menunggu pria itu belum juga bersuara. "Kak... Kamu tidur?" Kepala Ola terangkat. Mata Bumi memang terpejam, tapi dia tahu lelaki itu belum tidur. "Kak, jawab dong. Jangan malah pura-pura tidur. Sudah lebih dari dua tahun kita backstreet, aku juga udah lulus. Mau sampai kapan kita main rahasiaan terus sama mereka?" Bumi masih bergeming. "Kamu nggak niat rahasiain ini selamanya kan?" Melihat belum ada tanggapan dari pria itu Ola beranjak menjauh. Dia menarik selimut dan bergerak memungg

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   Extra Part - Bintang

    "Kamu nggak bosan seumur hidup bareng aku terus? Dari kecil, dari kamu umur lima tahun." Ola menggeleng dan tersenyum kecil mendapat pertanyaan dari suaminya. Dia makin merapatkan diri. "Meski hubungan kita nggak mulus, tapi aku bahagia seumur hidup sama kamu. Justru yang harusnya tanya itu aku. Emang kamu nggak capek ngadepin sifat childish aku dari dulu sampai sekarang?""Sebenarnya sih capek." Jawaban Bumi sontak membuat Ola menjauhkan kepala dan menatap lelaki ituu dengan alis tertaut. "kok gitu?!" Reaksi Ola membuat Bumi terkekeh. Pria itu kembali meraih kepala Ola untuk bersandar di pundaknya lagi. "Nggak dong, Sayang. Kalau capek mana mungkin bisa bertahan sampai anak tiga." Mendengar itu Ola ikut terkekeh dan makin merapatkan diri. Matanya terpejam saat tangan Bumi menyentuh perutnya yang sudah makin besar. "Nggak nyangka anak manja seperti kamu bisa melahirkan anak-anak hebat seperti mereka." "Sekarang aku udah nggak manja lagi loh, Kak." "Iya, sekarang Ola si manja da

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   Extra Part - Pelan-pelan

    Jika biasanya Ola liburan ke Eropa bersama keluarganya, kali ini dia memilih destinasi New Zealand. Sesuatu yang tidak dia rencanakan karena terlintas begitu saja. Bumi bilang itu kado kehamilan ketiganya. Ola membuang napas, rasanya jahitan di perut baru saja kering. Membayangkan perutnya akan dibedah ketiga kalinya membuat Ola merinding. "Kamu ibu yang kuat, kamu pasti bisa," ucap Bumi menyemangati dan menenangkan saat Ola gelisah dengan segala pikiran buruk yang ada. "Tapi janji ini yang terakhir ya." "Hu-üm." Kehamilan Ola kali ini tidak seperti kehamilan sebelumnya. Dia menjadi gampang lelah, dan haus. Bahkan morning sick tidak bisa dihindari. Jadi, selama seminggu liburan dia tidak bisa menikmati dengan maksimal. Lebih banyak tinggal di hotel daripada berwisata musim semi. "Aku nggak mau tau, setelah anak ini lahir kamu harus mengajakku ke sini lagi," rengek Ola saat baru keluar dari kamar mandi memuntahkan isi perutnya. Wajahnya memucat, keringat dingin keluar begitu deras

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   Extra Part - Dua Garis Merah

    Bumi menyentak tangan Ola yang berdiri di dekatnya hingga wanita itu jatuh di pangkuannya. Niat Ola menghampiri anak-anaknya yang sedang asyik main pasir pantai pun urung lantaran Bumi memeluknya begitu erat. Terlebih dengan iseng pria itu mulai mengendus pundaknya yang terbuka. "Kak, nanti anak-anak liat," tegur Ola ketika tangan Bumi menyelinap ke balik kain pantai yang dia pakai. "Anak-anak lagi sibuk sendiri," sahut Bumi, lantas mengecup lembut punggung Ola. Dia terkekeh ketika tubuh istrinya berjengit. Ola masih begitu sensitif dengan sentuhannya. "Kak, udah. Aku harus temeni anak-anak main." Ola berusaha menyingkirkan tangan Bumi yang masih bergerak naik turun di atas pahanya. Alih-alih berhenti pria itu makin menjadi. Ola sampai melebarkan mata saat merasakan tangan Bumi merambat ke dadanya. Buru-buru dia menjauhkan tangan nakal itu dari sana dan menggeram. "Ada Gyan dan Javas, mereka aman. Kita kembali ke cottage dulu, ya," bujuk Bumi saat Ola berusaha lepas dari kungkung

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   Extra Part - Kaki Kecil

    Kaki-kaki kecil berlarian di lantai rumah besar milik Daniel. Suara celotehan anak-anak terdengar meriah di setiap penjuru ruangan. Sesekali suara tangisan saling bersahutan saat mereka saling berebut mainan. Sebentar kemudian tawa-tawa lucu mereka bersusulan. Pemandangan itu-lah yang Daniel inginkan. Menghabiskan masa tua dengan cucu-cucunya yang melimpah ruah. Daniel sedang menikmati teh hangat yang sudah Delotta sajikan saat suara tangisan Vyora--anak kedua Ola--melengking. Hampir saja dia menyemburkan isi mulutnya sebelum bergegas meletakkan cangkirnya kembali. Dengan cepat pria tua itu melangkah mendekati sang cucu yang mukanya sudah memerah. "Hei, hei, cucu kesayangan Opa kenapa?" tanya pria itu sambil menggendong anak perempuan berusia satu tahun itu. "Adek digigit semut, Opa," jawab Vion--anak pertama Ola--seraya sibuk dengan mainan di tangannya. "Digigit semut? Mana coba Opa liat." Vion langsung meninggalkan mainannya lalu menunjuk paha chubbi Vyora yang memerah. "Tuh li

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   136. Dua Kebahagiaan

    Tepuk tangan bersahutan ketika Bumi berhasil memotong pita, tanda dibukanya bengkel baru di Kota Surabaya. Senyum lebar serta ucapan terima kasih dia layangkan. Jabatan tangan bersama pemilik perusahaan otomotif yang bekerjasama dengannya pun terayun erat. Setelah pemotongan pita para tamu yang hadir lantas berkeliling untuk melihat area bengkel. Area bengkel yang luas serta peralatan yang lengkap membuat bengkel ini bisa menampung lebih banyak mobil yang akan diservis. Fasilitas juga ditambah, seperti ruang tunggu yang nyaman juga area play ground. Selain memperkenalkan bengkel baru, mereka juga memperkenalkan tipe mobil keluaran terbaru yang beberapa bulan lalu launching. Banyak promo yang ditawarkan baik dari showroom mau pun bengkel di acara grand opening ini. Ola memilih duduk di sofa lantaran merasa kelelahan. Sejak bangun pagi tadi, sebenarnya dia merasa kurang enak badan. Namun karena ini hari penting bagi Bumi, dia bersikap seolah tidak ada masalah. Sejauh ini dia bisa men

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   135. Terlanjur

    Ola meletakkan satu gelas susu hangat di meja kerja Daniel ketika pria tua itu tengah fokus membaca sebuah dokumen. Daniel mengangkat wajah, dan sontak tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Langkah Ola lantas bergerak ke belakang kursi sang papi dan melihat apa yang yang tengah pria itu baca. "Apa nggak sebaiknya papi istirahat aja?" tanya Ola saat tahu apa yang papinya baca itu sebuah proposal pendirian perusahaan baru milik Bumi. "Papi akan istirahat setelah baca proposal milik suamimu ini. Kenapa kamu nggak tidur?" "Sebenarnya aku sudah tidur. Aku tadi haus jadi kebangun. Terus liat ruang kerja papi lampunya masih nyala." Ola menunduk, lantas mengambil alih proposal itu dari tangan Daniel. "Papi minum susu itu terus pergi tidur." Kepalanya menggeleng ketika mulut Daniel terbuka dan terlihat ingin mengambil kembali proposal tersebut. Ola tidak memberi kesempatan papinya untuk protes. Dia tersenyum menang ketika Daniel tampak menyerah. "Oke, papi akan minum susu buatan my

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   134. Nikmati Prosesnya

    "Ada opening bengkel baru di Surabaya, kamu mau ikut?" Enam bulan belakangan, selain sibuk mengurus tetek bengek pembukaan pabrik, Bumi juga sibuk mengurus pembukaan cabang bengkelnya yang baru di Surabaya. Satu per satu bengkel miliknya didirikan secara berkala di kota-kota besar bergabung dengan sebuah showroom perusahaan mobil yang bekerjasama dengannya. "Kapan?" "Pekan depan. Sekalian berkunjung ke rumah Kakek Gunadi.""Boleh, tapi aku nggak bisa lama. Kamu kan tahu aku masih belum diizinin Mas Gyan buat ambil cuti."Bumi terkekeh kecil lantas menekan kakinya agar ayunan yang dirinya tempati bersama Ola bergoyang. Saat ini keduanya memang tengah bersantai menikmati sore di taman belakang yang berdampingan dengan kolam renang. Biasanya tempat ini dikuasai Daniel dan Delotta jika sore menjelang. Namun kali ini sepasang suami istri itu sedang tidak ada di rumah. "Gyan itu masih pelit banget kalau ngasih cuti. Harus ada alasan yang urgent banget baru bisa dikabulin permohonan cuti

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   133. Istri Rasa Pacar

    "Aku tau akhirnya pasti begini." Kekehan Bumi terdengar lirih saat mendengar kalimat itu. Sekarang ini dirinya masih merebah di atas kasur dengan Ola yang memeluknya seperti guling. Salah satu paha wanita itu menindih perutnya. Sehingga Bumi bisa dengan bebas mengusap paha terbuka itu dengan mudah. "Nggak sabaran," ucap Ola lagi. Dia bergerak menarik kakinya, tapi dengan cepat Bumi menahannya. "Kak!" "Sebentar, kamu mau ke mana sih?" "Sebentar lagi pasti Bibi nyuruh kita turun buat makan malam. Terus kita mau selimutan terus begini?" Ola menyingkir karena dia merasakan milik Bumi sudah kembali menegang. Kalau harus tambah satu permainan lagi, dia akan lebih lama terkurung di kamar. Akibatnya papi pasti ngomel karena mereka tidak ikut makan malam lagi. Lagi? Ya, karena kejadian seperti itu tidak cuma sekali dua kali sejak mereka pulang dari Raja Ampat. Bumi memiliki hobi baru yaitu mengurung Ola di kamar setelah wanita itu pulang kerja. Dengan gemas Bumi mencium pipi Ola. "Ngga

  • Pesona Kekasih Rahasia Anak Asuh Presdir   132. Yang Belum Move On

    "Memang kalian nggak bosan ke Raja Ampat? Atau suami lo nggak mampu biayain honeymoon? Ola, kalau lo butuh sponsor, bilang dong!" Kalimat itu terlontar dari mulut seorang Galen. Pria itu memasang wajah meremehkan saat Ola bilang baru balik dari Raja Ampat. Terang saja hal itu membuat Ola jengkel dan rasanya ingin menyiram muka sohibnya itu dengan air kobokan. "Bukannya laki gue nggak mampu, ya. Tapi kami emang udah janji mau balik ke sana kalau kami dapat izin nikah. Jadi ini tuh semacam utang yang wajib kami penuhi," ujar Ola dengan nada gemas. Dengan kesal dia menyambar jus jeruknya. Langit Jakarta mulai gelap lantaran mau hujan, tapi dada Ola malah kepanasan. "Poinnya itu, bukan ke mana kita pergi. Tapi dengan siapa kita pergi," timpal Yara. "Meski perginya ke surga, tapi kalau ke sananya sama lo, jelas nggak bakal bikin happy si Ola." "Nah!" Merasa dapat pembelaan, Ola kembali bersemangat. Dia kembali tersenyum puas ketika melihat wajah Galen memberengut. "Asyik enggak kemari

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status