Kania menikmati makanan yang dia pesan bersama Diah dengan perlahan. Dia masih merasakan sakit didadanya, sepertinya dia sudah tidak kuat lagi. Dia harus merelakan Arga pergi mencari cinta sejatinya. Semakin ditahan, Arga semakin memperlihatkan penolakannya.Diah hanya menatap iba teman baiknya, "Sudahlah Nia, kalau saran aku sih mending kamu cari yang lain aja deh. Dari pada setiap hari makan hati liat sikap Arga yang begitu. "Kania mengangguk lesu, "Aku juga sepemikiran sama kamu, aku udah ngga kuat kalau liat Arga selalu dekat dengan perempuan lain. Apalagi sikap Arga padaku juga udah jauh berubah."Ditempat lain, Misya masih asyik menanggapi cerita Nino sedangkan Arga hanya tersenyum melihat mereka. Tiba-tiba Misya melihat jam mungil yang melingkar ditangannya."Aduh, maaf nih tante harus ketemuan sama temen tante dulu ya Nino." Saat melihat ponselnya ternyata sudah ada panggilan di ponselnya dua kali dari orang yang ditunggunya.Nino hanya mengangguk dan Arga masih bengong. "Me
Rasanya Arga masih belum puas bermain bersama Nino. Tapi sesuai perjanjian dia harus mengembalikan Nino kepada Ica.Wajah sedih terlihat dari Nino,karena harus berpisah dengan Ayahnya. Terlihat Ica dan Aldo sudah menunggunya disana, Nino berlari menyambut kedatangan Ica yang menjemputnya.Setelah mengantarkan Nino, Arga tidak segera pulang. Arga malas jika harus bertemu lagi dengan Kania, dia kembali berbalik ke dalam Mall. Kali ini matanya menyipit melihat dua insan sedang saling menyuapi makanannya."Bukankan itu Misya, jadi laki-laki itu yang tadi dia tunggu! " Arga hanya bisa membuang nafasnya dengan kasar. Ternyata selera Misya tidak berubah selain tampan dan kaya dia tidak pernah tertarik dengan laki-laki miskin seperti dirinya.Tadinya Arga sempat berharap dapat kembali menjalin hubungan dengan Misya. Namun pemandangan di depan matanya sudah menjawab semua keinginannya.Misya sudah pasti akan menolaknya dan memilih laki-laki itu yang terlihat lebih mapan dari pada dirinya. Lang
Karen akhirnya mengikuti saran dokter untuk mengobati traumanya ke psikiater. Dia tidak ingin Sean jauh darinya karena rasa trauma yang selalu menghantuinya."Sayang, maafkan aku yang tidak bisa membuat Sean nyaman denganku. "Tatapan Karen yang memelas membuat Kay trenyuh merasa iba."Sudahlah sayang, yang penting kamu sembuh dulu dari operasimu, nanti kita bareng-bareng mengatasi masalah traumamu."Damon masih percaya dengan keajaiban cinta yang kini mengikatnya dengan Misya. Akhirnya mereka menggelar pernikahan mewah meskipun bukan yang pertama untuk Damon dan Misya.Shafira sendiri tidak terlalu peduli dengan pernikahan ayahnya. Sedangkan Misya tentu saja bahagia, dia menyebar banyak undangan agar pesta pernikahannya direstui oleh orang-orang yang dia undang.Termasuk Arga temannya, dan Sita sahabatnya yang kini sudah memiliki tiga anaknya. Diantara kebahagiaan ini ternyata banyak hati yang terluka terutama kepada Damon.Salah satunya adalah Lia yang pernah menjadi korban peleceha
Mata Damon terlihat mengerjap perlahan, setelah beberapa hari dia tidak sadarkan diri. Kini dia mulai melihat ruangan dan dirinya yang sedang terbaring ditempat tidurnya.Damon masih berpikir apa yang sedang terjadi padanya, tiba-tiba dia melihat dua orang perempuan yang tertidur di sofa. Matanya menyipit, akhirnya dia tersenyum melihat Misya istrinya yang baru saja dinikahinya.Seorang lagi perempuan remaja itu adalah Shafira putri cantiknya. Terdengar tarikan nafas lega dari Damon, akhirnya mereka bisa bersama juga.Rasa sakit pada tubuhnya kini mulai terasa. Damon merintih tanpa sadar hingga membuat Misya tetsentak. "Mas Damon! Kamu sudah sadar mas, sebentar saya panggilkan dokter! "Misya segera menekan bel panggilan darurat diatas nakas di kamar inap suaminya. Dokter dan perawat segera tiba dan memeriksa Damon, mereka menarik nafas lega karena kondisi Damon baik-baik saja.Karena tidak sadarkan diri cukup lama maka fisiknya juga masih lemah. Kini tinggal pemulihan saja menurut do
Setelah melihat kebersamaan Damon dengan Misya saat itu juga keinginan Arga langsung sirna. Dia segera pulang dan tidak lagi memikirkan Misya, namun saat ini setelah melihat kejadian langsung pernikahan Damon dan Misya hati Arga merasa tercubit.Ada sedikit rasa sakit dihatinya, orang yang dulu pernah dia cintai dan sampai saat ini belum bisa diraih hatinya. Tapi memang Misya dari dulu tidak pernah meliriknya sedikitpun.Arga mendapat undangan dari Misya, tadinya Arga tidak berniat datang namun setelah ditimbang-timbang lagi akhirnya Arga memutuskan untuk menghadiri pernikahan orang yang pernah dia cintai.Arga juga melihat kekacauan yang terjadi di acara pernikahan Misya. Bahkan Arga juga turut membantu Misya mengangkat pengantin prianya saat bersimbah darah, dan kejadian itu tidak terduga sama sekali.Miris memang disaat seharusnya acara pernikahan itu berlangsung penuh kebahagiaan ini malah sebaliknya. Jerit histeris para tamu yang ketakutan melihat seorang perempuan yang secara sa
Arga kembali dari toko Intan dengan langkah lesu, tidak sengaja dia melihat Kania sedang kedatangan seorang tamu laki-laki yang menurutnya mungkin teman dari kampungnya. Arga melirik gaya laki-laki yang sedang asyik bicara dengan Kania.Tatapan laki-laki itu menyiratkan keinginan untuk dekat dengan Kania. Namun Arga tidak menghentikan langkahnya, dia langsung masuk ke rumahnya tanpa menyapa mereka.Kania yang saat itu melihat Arga habis belanja di toko Intan masih terlihat berharap bisa memperbaiki hubungannya dengan Arga. Meskipun dia sudah memaafkan Feri namun hatinya masih terpaut dengan Arga.Karena Kania gengsi untuk merendahkan dirinya lagi di depan Arga, maka sikap Kaniapun dibuat manja saat bicara dengan Feri. Dahi Feri langsung berkerut saat melihat sikap Kania berubah, tanpa disadarinya Feri melihat pandangan Kania saat itu.Ternyata Kania menatap kedatangan laki-laki yang kini masuk ke rumahnya. Rupanya dia tetangga Kania, namun saat melihat binar bahagia dimata Kania tentu
Kania mulai kebingungan, disatu sisi dia sudah memaafkan Feri tapi disisi lain dia tidak mau menjadi bulan-bulanan laki-laki mesum seperti Feri. Dia harus lepas dari Feri secepatnya, jika tidak Feri akan terus memanfaatkannya.Setelah Feri mengantarkannya pulang, Kania bergegas mengepak baju-bajunya ke koper. Dia tidak mau Feri menemukan kembali tempat tinggalnya, tanpa berpamitan pada bi Parni dia segera pergi.Bi Parni memang saat itu sedang keluar katanya ada yang mau dibeli. Namun Kania tidak ingin memberitahu siapapun kepergiannya. Kania berhasil menghubungi temannya yang tinggal tidak jauh dari tempat tinggalnya.Kania yakin jika Feri pasti tidak akan bisa menemukannya. Dia tau Feri pasti akan berusaha mencarinya kemanapun dia pergi. Bi Parni yang baru tiba mendapati rumahnya kosong dengan pintu tidak terkunci.Saat itu bi Parni hanya mengira Kania sedang membeli sesuatu sebentar diluar. Namun ternyata hingga maghrib tiba Kania belum juga pulang. Bi Parni mulai gelisah, ponsel
Darel menghadiri pernikahan Misya dengan Damon. Darel pernah mengenal Damon karena mereka sama-sama pengusaha. Dia diundang oleh Damon, bahkan peristiwa berdarah saat pernikahan merekapun Darel melihatnya karena dia tercatat sebagai tamu undangan saat itu.Dia sudah melepas Misya dengan ikhlas karena Misya memang tidak tulus mencintainya. Darel masih bersama Yuna, setelah memiliki tiga anak ternyata Darel masih memiliki keinginan untuk menikah lagi.Setelah kembali pada Yuna, Darel tetap tidak bisa menerima kekurangan Yuna. Dimatanya Yuna bukanlah istri idamannya, dibandingkan dengan yang lain Yuna terhitung bukan istri yang berkelas.Banyak sekali kekurangan Yuna menurut Darel, apalagi Yuna tidak bisa membuatnya bertahan disisinya. Darel memang bukan laki-laki yang pandai bersyukur. Kini dia juga mendekati lagi seorang gadis yang menurutnya lebih menggairahkan dibanding dengan Yuna.Yuna tidak bisa mengurus penampilannya, tanpa dia sadari kini semakin menumpuk lemaknya. Kian lama tub