Pesona Istri Season 3 'Diare saat hamil pasti menimbulkan rasa tidak nyaman, apalagi jika disertai keluhan mual dan muntah. Jika tidak ditangani dengan tepat, diare pada ibu hamil dapat menyebabkan dehidrasi yang membahayakan ibu hamil dan janin. Ibu hamil disebut mengalami diare jika buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali dalam sehari dengan tekstur tinja yang cair.'Kucermati kata perkata dari artikel yang aku baca. Melihat ada kata 'membahayakan', tentu saja membuatku khawatir. Segera kutekan tombol untuk berbincang dengan dokter melalui ruang obrolan. Aku pernah mengunakannya saat dulu merasa badan tak enak dan malas pergi ke dokter. Tinggal konsultasi, dokter akan menanyakan keluhan lalu akan diberikan resep yang bisa ditebus di apotik. Atau kalau malas, bisa juga delivery. Ya, jaman sekarang semua semudah itu. Sebenarnya bisa saja aku membeli obat diare asal, tapi istriku sedang hamil. Dia tak bisa meminum obat sembarangan karena ada nyawa lain yang bisa terganggu dengan
Pesona Istri Season 3 Terlihat raut kecewa dari Nata saat mendengar jawaban dariku, tak jauh berbeda denganmu Queena. Keceriaannya yang tadi sempat terlihat saat berbincang dengan Zitni seakan hilang seketika."Aku juga repot, Nata. Kemarin Zitni juga hampir kubawa ke rumah sakit. Hanya saja dia tidak mau karena tidak mau Mama khawatirkan."Aku memang sempat mengajak Zitni ke dokter setelah meminum obat tapi dia masih beberapa kali ke kamar mandi. Namun wanita itu kukuh menolak karena tak membuat Mama dan Ibu khawatir. Tapi syukur alhamdulilah, akhirnya Zitni berhenti juga bolak balik ke kamar mandi. "Abang kali ini tolongin, sekali saja nanti untuk selanjutnya biar Abang Nata yang melakukan semuanya sendirian. Aku tak bisa jauh dari Abang Nata dan aku juga tak ingin menjadi penyebab suamiku terlambat untuk wisuda," rengek Queena dengan mata yang berkaca-kaca."Atau asal nggak, biarin aja lah kita pergi ke rumah Mama Nia. Aku ikut, pasti tidak akan terjadi apa-apa dengan bayi ini. D
Pesona Istri Season 3POV Nata "Nata, aku ketahuan!" Tanpa mengucap salam seperti biasanya Atma langsung berteriak padaku begitu panggilan telepon darinya aku jawab. Ketahuan bagaimana maksudnya, apa dia ketahuan kalau menggantikanku."Bagaimana maksudnya, bicara yang jelas. Prof Adam tahu kalau kamu bukan aku?" Aku bertanya memastikan."Bukan begitu, tapi ada temanmu yang tahu kalau aku bukan dirimu. Awalnya aku enggan berbicara dengannya, tapi saat aku meninggalkannya, dia berteriak memanggil namaku. Refleks aku menoleh, tentu saja dia langsung curiga," terang Atma panjang lebar. "Siapa namanya?" Aku bertanya. "Aslam."Ah teman rese itu rupanya yang tahu, kalau Atma menggantikanku. Tak masalah, sebenarnya dia tidak terlalu peduli dengan orang lain. Apalagi urusan seperti ini, dia tak pernah berusaha untuk menjatuhkan orang lain. Hanya saja kadang kala tingkahnya membuat emosi. "Tenang saja, aku yang akan bicara dengannya," ujarku, menenangkan saudara kembarku itu. "Tadi kamu b
Pesona istri season 3Kutatap tampangnya yang seperti orang tak merasa bersalah sudah menuduh suaminya asal masuk ke kamarnya, bahkan tidur dan memeluknya. Segala bilang, gimana kalau ketahuan Papa."Ya Abang di sini karena ini kamar Abang juga," balasku dengan santai. Aku yakin sekarang ini dia mulai melupakanku juga. "Sejak kapan kamar ini menjadi kamarmu?"Nah, 'kan. Aku hanya bisa menghela nafas panjang untuk meredam rasa gregetan. Dia benar-benar lupa atau sedang mengerjaiku karena marah tak segera diajak pergi ke restoran, tapi malah disuruh tidur tadi. "Sejak saat Abang menikah denganmu. Kamu ini lupa kalau kita sudah menikah dan bahkan sekarang kamu sudah hamil." Meskipun enggan Aku akhirnya menjelaskan juga. Daripada dia kembali berteriak dan menimbulkan kehebohan di rumah ini.Queena tanpa diam dan berpikir sebentar, lalu kemudian bibirnya tertarik membentuk segaris senyuman."Eh iya," ujarnya. Tuh kan, apa aku bilang, bikin gemas aja kalau sudah seperti ini. Andai bisa
Pesona istri season 3 Pandanganku langsung teralihkan dari William dan Queena, beralih pada wanita yang berdiri di dekatku. Apakah Yuanita cemburu?"Kamu cemburu pada mereka berdua?" Aku bertanya. "Entahlah. Mungkin iya mungkin tidak. Apa kamu tak cemburu?" Yuanita kembali bertanya. "Tidak, aku tahu Queena seperti apa. Dia begitu dengan William karena suka dengan karakter William yang mudah bergaul. Queena tetap istriku, apalagi dia sedang mengandung buah hatiku. Masa aku cemburu." Panjang lebar kukatakan pada Yuanita kenapa aku tak perlu cemburu kedekatan William dan Queena. Walaupun kadang kala rasa itu juga datang. Rasa tak rela wanitaku akrab dan nyaman dengan pria lain. Aku hanya ingin Queena bergantung dan manja padaku.Sejak dulu hingga kini, aku yakin hanya ada aku di hatinya. Tak mungkin tiba-tiba dia berpaling pada pria lain. "Aku tak pernah melihat William semanis itu pada wanita lain, bahkan padaku yang berstatus tunangannya. Tapi kenapa dengan Queena dia bisa melakuk
Pesona Istri Season 3Hah?! Tidur di sebelah. Queena mengusirku dari kamar? Dia tak ingin aku tidur bersamanya. "Queen, jangan seperti ini. Abang minta maaf kalau salah ucap. Buka pintunya, Abang gak bisa tidur tanpa kalian." Aku berbicara sambil mengetuk pintu. Diam tak ada jawaban. Ah, sudahlah, kalau kupaksa percuma juga. Pasti dia tak akan membukakan pintunya untukku. Kuayunkan langkah menuju kamar sebelah, tanganku meraih handel pintu dan berusaha membukanya begitu aku sudah berada di depan pintu.Terkunci! Tentu saja, pintunya terkunci dari dalam. Kalau mau masuk, harus lewat pintu depan, bukan pintu bagian belakang. Tak ingin banyak drama, akhirnya aku memilih tidur di luar saja. Duduk di kursi dengan kedua kaki kuangkat ke meja dan memakai selimut yang tadi diberikan oleh Queena. Tak masalah, mudah-mudahan aku tak sakit leher esok hari. Aku berusaha memejamkan mata, sembari memikirkan apakah aku salah dalam berucap. Lelah seharian yang mendera membuatku secepatnya memeja
Pesona istri season 3"William hanya perhatian, Ma. Tidak lebih dari itu, dia tak mungkin suka padaku," sanggah Queena. "Apa perhatian Nata padamu kurang, hingga kamu butuh perhatian dari pria lain. Suamimu melakukan apa saja untukmu bagaimana bisa kamu mencari perhatian dari pria lain," ucap Tante Syifa. Aku masih dengan setia mendengar percakapan Ibu dan anak tersebut dan mengabaikan tujuanku datang ke sini tadi mencari Queena. "Abang Nata sibuk mengurus tesisnya. Sibuk dengan urusan restorannya," ucap Queena. Tante Syifa tertawa mendengar perkataan putrinya. "Sibuk bagaimana, sesibuk-sibuknya Nata, suamimu tetap peduli padamu. Lihat saja dia lebih memilih tidak pergi menemui dosennya demi kamu, setiap hari kamu diajaknya pergi ke restoran. Meskipun mungkin saja dia tak nyaman dengan kedekatanmu dengan William.""Tetap saja aku merasa Abang Nata, tak peduli padaku dan William lebih peduli." Aku menghela nafas dalam-dalam. Kupikir aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk memahami
Pesona Istri Season 3 bab"Mau kemana?" tanya Yuanita yang melihatku tergesa hendak pamitan padanya. "Biasa ibu hamil," jawabku sambil tertawa. "Maaf yaa, kalau ada apa-apa langsung telepon saja," sambungku. Yuanita hanya tertawa untuk membalas perkataanku. Dia masih terlihat sibuk dengan smartphonenya, mungkin masih berusaha menelpon William. Pria yang saat ini sedang ada di rumahku, entah apa yang dia lakukan. Setelah berpamitan dengan Yuanita, bergegas aku pulang ke rumah. Seperti yang aku katakan tadi, aku hanya bilang ada sesuatu dengan Queena, tak mau mengatakan ada William di rumah kami. Tak ada yang perlu dikhawatirkan sebenarnya, di rumah ada Tante Syifa, ada juga asisten rumah tangga dan satpam. Hanya saja, aku penasaran dengan tujuan pria itu datang ke rumah kami. Apa sekarang dia terang-terangan akan memberikan perhatian pada istri orang. Tak peduli apapun lagi. Ah, William. Apa sebenarnya yang ada di kepalanya itu kenapa dia nekat melakukan semua ini. Mendatangi rumah