Share

47

"Nanang menolak menjalani kemo terakhir yang merupakan bagian dari iktiar kita bersama untuk kesembuhannya . Nanang terus mengigau nama Kamu," ungkap Harsa pada notifikasi pesan untuk Latifa.

Latifa termenung lama menatap ponsel di tangannya. Wanita itu bimbang akan mengatakan apa pada Harsa sebagai balasannya mengingat obrolan terakhir mereka sedang tidak baik-baik saja.

"Makanan itu di makan, bukan dianggurin," sindir Hana.

Ia duduk di bangku kosong seberang Latifa. Ikut mengambil beberapa potong kentang goreng untuk di masukan ke dalam mulutnya.

"Menurut Kamu, aku harus gimana, Mbak?" tanya Latifa , tiba-tiba.

"Gimana apanya? Kamu memang kenapa, Fa?" Hana menjawab pertanyaan latifa dengan bertanya kembali. Wanita itu sungguh tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada sahabatnya satu ini.

"Aku sama mas Harsa berantem. Dia terus paksa aku balik ke Bali. Aku nggak mau mbak, aku belum siap." Hening sesaat.

"Ini barusan mas Harsa kasih kabar Nanang kritis lagi dan menolak di kemo kemba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status