Share

Bab 13

Author: Danastri
Frenny tak kuasa berpikir, 'Sebesar apa cintanya sampai dia bisa mengabaikan semua gosip yang beredar?'

Frenny tidak ingin melihat lebih lama lagi. Dia hendak berbalik dan pergi, tapi suara Natasha yang manja terdengar dari belakangnya. "Bu Frenny."

Frenny menoleh dan menatap pasangan busuk itu.

Natasha masih merangkul leher Lionel dengan erat, lalu berkata dengan manja, "Bu Frenny, aku dan Lionel nggak ada apa-apa, kok! Badanku tadi nggak nyaman, jadi dia cuma membantuku saja."

Belum sempat Frenny membuka suara, Messie langsung menyela dengan sopan, "Bu Frenny ya? Natasha dan Lionel sudah dekat sejak kecil. Mereka cuma saling perhatian, kamu pasti nggak keberatan, 'kan?"

Frenny memalingkan pandangan pada Lionel.

Suaminya masih memeluk Natasha, hanya saja alisnya sedikit mengernyit.

Frenny sama sekali tidak berminat untuk bersaing atau cemburu. Yang dia rasakan hanyalah perasaan muak terhadap ibu dan anak Keluarga Wijaya itu.

Akhirnya, dia tertawa sinis, "Bu Messie, kalau putrimu meman
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 14

    Larut malam, Frenny menyetir mobil pulang ke rumah.Begitu mobil berhenti, dia melepas sabuk pengaman dan hendak turun. Namun seketika, tatapannya membeku.Mobil Lionel terparkir di pohon seberang. Pria itu bersandar santai di sisi mobilnya dengan mengenakan setelan serba hitam. Kepalanya sedikit menengadah saat mengisap rokok, jakunnya yang menonjol tampak sangat menggoda.Asap rokok perlahan mengepul, meliputi wajah tampannya yang maskulin, lalu terembus oleh angin malam. Dalam gelapnya malam, sosok Lionel seolah menyatu dengan kegelapan itu sendiri.Begitu melihat Frenny, tatapan mata Lionel menjadi dalam dan tajam. Beberapa saat kemudian, dia menjatuhkan puntung rokok dan menginjaknya hingga padam, lalu berjalan mendekat.Frenny tidak ingin menemuinya. Begitu turun dari mobil, dia segera melangkah cepat ke arah pintu lift. Di belakangnya, langkah kaki Lionel terdengar stabil dan tak tergesa-gesa.Akhirnya, Lionel berhasil mengadangnya di depan pintu apartemen. "Frenny, kita bicara

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 15

    Sekarang, Frenny tidak lagi menyukainya. Sebenarnya sejak kapan dia mulai kehilangan perasaan cinta dari Frenny?....Tiga hari kemudian, di kantor direktur Grup Rahayu.Suasana hati Lionel jelas sedang buruk.Di atas meja kerjanya tergeletak sebuah surat panggilan dari pengadilan. Penggugatnya adalah istrinya sendiri, Frenny. Dalam surat itu, Frenny secara resmi meminta pengadilan untuk mengesahkan perceraian serta membagi harta gono-gini.Lionel bersandar di sofa, kakinya yang panjang disilangkan santai, dan satu tangan memegang surat panggilan itu. Dengan suara tenang, dia bertanya pada Reyna yang berdiri di samping, "Dia sudah sewa pengacara?"Reyna menjawab jujur, "Dia memakai jasa Pak Donald yang terkenal di dunia hukum. Orang itu sangat hebat. Kalau dia yang turun tangan, khawatirnya bahkan Pak Hardika juga tidak menjamin bisa menang."Lionel menoleh padanya dan berkata dengan datar, "Siapa bilang aku mau melawan Frenny di pengadilan? Itu hanya keinginannya sepihak. Aku nggak be

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 16

    Hardika tampil sangat rapi dan formal hari itu.Kemeja biru tua, jas hitam pas badan, dan dasi gelap berwarna kehitaman. Seluruh penampilannya mencerminkan kesan dingin, tegas, dan sulit dijangkau.Dia menatap Frenny sambil tersenyum tenang. "Boleh aku duduk dan minum secangkir kopi bersamamu?"Setelah beberapa detik, Frenny tersenyum tipis. "Tentu saja."Hardika meletakkan tas kerjanya di samping kursi. Baru saja duduk, seorang pramusaji sudah menghampiri dengan ramah. "Bapak mau pesan kopi apa?"Ujung jari Hardika yang ramping mengetuk meja ringan. "Blue Mountain.""Baik, Pak," jawab pelayan.Begitu pelayan pergi, Hardika menyandarkan punggungnya ke kursi, lalu menyentuh sakunya hendak mengambil rokok. Namun, begitu sadar akan lingkungannya, dia mengerutkan kening sedikit dan mengurungkan niatnya. Sebagai gantinya, dia menoleh menatap Frenny.Sudah beberapa waktu sejak terakhir kali mereka bertemu. Tampaknya, Frenny sekarang sudah banyak berubah.Gaun rajut wol panjang berwarna krem

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 17

    Penampilan istrinya pun kini berbeda dari dulu. Dia tidak lagi memakai setelan formal yang kaku, gaya berpakaiannya sekarang justru membawa kesan lembut dan menggoda, seperti seseorang yang dengan sengaja berdandan untuk sebuah kencan.Lionel merasa tidak nyaman. Dia mengambil ponselnya dan langsung menekan nomor Frenny.Begitu telepon tersambung dan Frenny baru saja menjawab, suara Lionel langsung terdengar dingin di seberang sana, "Kamu di mana?"Butuh beberapa detik sebelum Frenny menjawab, "Apa aku harus lapor padamu ke mana aku pergi? Lionel, kita ini sudah mau cerai."Lionel menjawab singkat, "Itu cuma keputusan sepihak darimu."Frenny tertawa pelan karena kesal. "Oh, begitu?"Dia tidak ingin lagi terlibat dalam perdebatan yang tiada akhir. Dengan nada yang ditahan agar tetap tenang, Frenny berkata, "Aku ini sudah nggak punya nilai guna lagi buat kamu. Jadi, kenapa kita nggak bisa berpisah baik-baik? Lionel, sejujurnya aku sudah nggak bisa ....""Frenny!" bentak Lionel menghentik

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 18

    Musim gugur, daun-daun berguguran membentuk aliran seperti sungai.Di sebuah vila di pinggiran Kota Iskap, deretan mobil hitam meluncur masuk satu per satu. Total ada tujuh hingga delapan mobil. Pemandangannya sungguh megah dan mencolok.Para pelayan di dalam vila berusaha menghentikan. Namun, bagaimana bisa mereka menahan 20 lebih pria berbaju hitam? Seorang pelayan tua bahkan diangkat secara paksa, lalu dibawa ke hadapan Frenny. Seluruh tubuhnya gemetar karena ketakutan.Tatapan mata Frenny dingin dan tajam. "Natasha ada di dalam?"Pelayan tua itu hanya berpura-pura bodoh melirik ke sekeliling, lalu mengoceh tidak jelas.Namun, Frenny tidak peduli. Dia melangkah melewati pelayan itu langsung menuju ruang utama vila, diiringi oleh Annie dan lebih dari 20 orang petugas keamanan.Di dalam, Natasha sedang bersantai di sofa sambil menikmati masker wajah. Namun, tiba-tiba ruangan dipenuhi orang-orang berseragam hitam.Dia terkejut sejenak, lalu segera berteriak, "Siapa kalian ini?! Kalian

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 19

    Para petugas keamanan menyeret Natasha tanpa sedikit pun rasa iba.Dalam waktu singkat, lengan dan pahanya yang putih mulus sudah dipenuhi dengan lebam-lebam. Penampilannya ini tampak sangat menakutkan. Seluruh vila pun dipenuhi dengan jeritan histerisnya yang membabi buta ...."Kamu itu perempuan tua jalang!""Kamu nggak bisa punya anak, makanya iri sama aku yang hamil!""Lionel nggak akan membiarkanmu! Dia bakal kasihan sama aku! Dia bakal makin sayang sama aku!"....Ucapan-ucapan itu bagaikan jarum yang menusuk hati Frenny. Begitu padat dan menyakitkan. Dia melangkah ke hadapan Natasha. Satu tangannya terangkat tinggi, bersiap untuk menampar keras wajah gadis itu.Namun, tamparan itu tidak pernah mendarat.Lionel sudah datang.Cahaya senja membingkai wajahnya yang kelam dan penuh amarah, membuat siapa pun yang melihat merasa merinding.Pandangan matanya menyapu seluruh vila yang kini hancur berantakan. Wajah Natasha yang bengkak, lengan dan pahanya yang memar, tubuhnya yang lemah s

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 20

    Annie menarik napas dalam-dalam.Suaranya bergetar saat dia melanjutkan, "Natasha hampir saja membuat nenek Bu Frenny meninggal! Dia bohong bahwa dia hamil anakmu. Waktu itu, nenek Bu Frenny nyaris kehilangan nyawa karena syok. Kamu ... kamu malah menampar Bu Frenny demi dia."Lionel tertegun.Natasha hamil? Mana mungkin?Tatapannya berubah kelam saat menoleh pada Natasha. "Kamu bilang ke neneknya Frenny kalau kamu hamil?"Natasha langsung panik.Dengan wajah memelas, dia merengek dan mencoba merayu Lionel, "Aku cuma kesal! Dia selalu sok hebat di depanku, makanya aku .... Lionel, aku nggak sengaja."Namun, Lionel mendadak melepaskan tangannya dari tubuh Natasha, lalu berbalik dan melangkah cepat keluar. Di belakang, suara Natasha terdengar makin panik, "Lionel ...."Akan tetapi, Lionel tak menoleh sedikit pun.Natasha terdiam. Ini pertama kalinya, Lionel benar-benar pergi dan tidak kembali padanya.Dia tidak mau percaya. Dia tak bisa menerima kenyataan bahwa Frenny ternyata punya temp

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 21

    Lionel tetap berdiri di sana dengan ekspresi datar, membuat orang tidak bisa menebak apa yang sedang dia pikirkan.....Lionel masih berdiri di ambang pintu saat orang tua Natasha akhirnya tiba. Begitu melihat vila yang berantakan, Messie langsung berteriak nyaring, "Apa yang terjadi di sini? Siapa yang berani hancurin rumah Presdir Grup Rahayu?"Natasha menutupi wajahnya. "Itu ulah Frenny."Aura galak Messie sontak mereda. Namun, tak lama kemudian, dia tertawa dingin. "Dia nggak akan bisa sombong terlalu lama! Begitu Lionel menceraikannya, dia hanya seorang yatim piatu. Kita bisa menginjaknya habis-habisan."Suaminya, Harvey, masih punya sedikit hati nurani. Dia mengernyit. "Jangan bicara begitu. Dia dan Lionel tetap suami istri yang sah!"Messie tampak tidak senang. "Sah apanya? Menurutku, mereka cuma pasangan palsu. Kalau bukan karena waktu itu ...."Harvey langsung menegur. Messie pun tidak melanjutkan lagi. Dia hanya memanggil pelayan untuk mengambilkan es batu dan membantu mengom

Latest chapter

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 50

    Di ruang presdir Grup Rahayu.Lionel bersandar di kursi kulit, tengah menganalisis dirinya sendiri dengan serius.Segala hal yang dia lakukan, semua demi menjaga kestabilan pernikahannya, demi seorang pewaris yang sah. Dia tidak membenci Frenny, bahkan sedikit menyukainya.Setidaknya dalam urusan itu, belakangan ini mereka cukup kompak. Pria memang makhluk penuh hasrat. Jika nafsu mereka terpenuhi di ranjang, mereka akan menjadi lebih murah hati.Lionel bersedia memperlakukan Frenny dengan baik, membiarkannya menikmati segala keuntungan dari sebuah pernikahan, memberi ilusi cinta kalau memang itu yang diinginkan Frenny.Namun, semua itu tidak ada hubungannya dengan cinta. Lionel tetap tidak mencintai Frenny.Saat dia tenggelam dalam pikirannya, Reyna mengetuk pintu dan masuk. "Pak Lionel, ada telepon dari Jenewa."Lionel menerima ponselnya, mengangguk ringan. "Kamu keluar dulu."Reyna kembali ke ruang sekretaris sambil berpikir dalam hati, 'Telepon dari Jenewa selalu datang seminggu se

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 49

    Lionel menghampiri Frenny, sorot matanya dalam. "Kenapa kamu ke sini?"Frenny mengangkat tas dokumennya. "Bukan buat kencan."Tatapan Lionel semakin suram. Dia mengajak istrinya, "Temani aku makan sedikit lagi ya?"Frenny tidak memberi muka. Dia bahkan tidak melirik ke arah Molly, hanya berkata dengan suara datar, "Aku sudah kenyang. Lionel, kalian lanjutkan urusan kalian. Aku pulang dulu."Detik berikutnya, Lionel meraih pergelangan tangannya. Dengan alis berkerut, dia memanggil, "Frenny."Frenny hanya tersenyum tipis, memandang Lionel sambil berkata, "Bukankah kalian sedang bicara soal kerja sama? Aku nggak seposesif itu, apalagi kita cuma pasangan kontrak, 'kan? Kalau waktunya habis, kita bubar. Kamu mau sama siapa, itu bukan urusanku."Alis Lionel berkerut semakin dalam. Tentu saja dia tahu Frenny merajuk. Namun, karena dia merasa tersinggung, dia pun tidak memiliki kesabaran untuk membujuk dan langsung membiarkannya pergi.Frenny juga tidak menunjukkan sedikit pun rasa menyesal. D

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 48

    "Istriku sangat baik, dia adalah wanita yang luar biasa. Tapi, aku nggak mencintainya.""Aku yakin, aku nggak punya perasaan cinta sebagai pria kepada wanita terhadapnya. Aku berhubungan intim dengannya hanya karena ingin punya ahli waris yang sah.""Tapi, entah kenapa aku seperti kecanduan. Padahal sebelumnya, aku ini pria yang selalu bisa menahan diri."Lionel benar-benar bingung.Beberapa saat kemudian setelah evaluasi, dokter berkata, "Pak Lionel, yang pertama-tama harus kamu pastikan adalah apa kamu benar-benar nggak mencintai istrimu? Perasaan antara pria dan wanita itu sangat sulit dipahami, bukan hal yang sepenuhnya subjektif maupun objektif."Lionel mengerutkan kening, menolak untuk berpikir ke arah sana. Karena di masa mudanya, dia pernah mencintai seseorang. Dia tahu betul seperti apa rasanya jatuh cinta.Setelah sesi konsultasi berakhir, Lionel mengancingkan jasnya dan keluar dari ruang konsultasi.Di luar, Reyna menunggu di depan pintu. Saat melihatnya keluar, Reyna bertan

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 47

    Frenny sedang sakit, jadi tentu tidak mungkin melakukan hubungan suami istri. Dia kembali ke ranjang untuk beristirahat.Dari arah kamar mandi, terdengar suara gemercik air. Lionel sedang mandi. Suara air itu menenangkan, membuat Frenny mengantuk. Tanpa sadar, Frenny pun tertidur.Dalam mimpinya, Lionel masih saja terus mengganggunya, tidak mau melepaskannya. Saat terbangun lagi, waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.Di kamar hanya ada satu lampu baca yang menyala. Lionel bersandar di ujung ranjang, sedang membaca dokumen penting.Penampilannya memang luar biasa. Bahkan hanya dengan jubah mandi putih, dia tetap tampak memukau. Frenny sekalipun tidak bisa menahan diri untuk menatapnya beberapa kali.Gerakan kecil dari tempat tidur membuat Lionel menoleh. Dia menatap Frenny sambil bertanya pelan, "Sudah bangun?"Frenny mengangguk. "Sekarang jam berapa?"Lionel meletakkan dokumen di tangan, lalu membaringkan setengah badannya dan merangkul pundak istrinya. Suaranya terdengar lembut d

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 46

    Tak lama kemudian, Lionel membuka pintu kamar utama.Kamar itu tenang dan sunyi. Di udara tercium samar aroma feminin. Saat melangkah lebih dalam, dia melihat Frenny terbaring di ranjang. Tampaknya sedang tertidur.Lionel berjalan mendekat, lalu berlutut di sisi ranjang. Dia menyibakkan helaian rambut dari wajah Frenny dan menyentuh keningnya. Masih panas.Frenny terbangun, demam membuatnya tampak linglung. Tatapannya bertemu mata Lionel. Suara lembut keluar dari bibirnya. "Kamu sudah pulang?"Jantung Lionel berdebar-debar. Dia mengelus lembut wajah istrinya dan menjawab pelan, "Aku sudah minta mereka bawakan bubur ke atas. Makan sedikit, baru tidur lagi. Badanmu masih nggak enak ya?"Saat menyentuhnya, Lionel seperti mengelus anak anjing kecil. Frenny merasa sedikit canggung. Dia mengangkat tangan dan menyentuh kening Lionel. Pria ini tidak demam.Lionel terkekeh-kekeh, merasa kesal sekaligus geli. "Salah ya kalau aku perhatian? Dulu kamu selalu bilang aku kurang peka."Frenny bersand

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 45

    Di ruang rapat, Lionel sedang memimpin rapat pagi saat Reyna masuk sambil membawa ponselnya. Lionel mengangkat alis, sedikit terkejut, lalu mengambil ponsel itu.Suara dari seberang adalah suara asisten rumah tangganya. "Tuan, Nyonya sakit. Demamnya sudah sampai 39 derajat, aku khawatir Nyonya nggak kuat."Meskipun agak dramatis, pesannya cukup jelas.Lionel hendak bicara, tetapi menyadari para eksekutif di ruang rapat sedang memandangnya, dia tersenyum ringan. "Frenny sakit. Dia telepon cuma buat manja-manja, suruh aku pulang cepat."Para eksekutif terdiam. Kalau bukan karena mereka tahu betapa parahnya pertengkaran Lionel dengan Frenny sebelumnya, mereka mungkin akan percaya.Setelah pamer kemesraan, Lionel berpesan kepada pembantu untuk menjaga Frenny baik-baik dan berjanji akan pulang lebih cepat. Tutur katanya penuh perhatian, seolah-olah dirinya adalah suami ideal.Setelah menutup telepon, Lionel lanjut memimpin rapat. Hal pertama yang diumumkan adalah Natasha dikeluarkan dari Pr

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 44

    Lionel menyalakan sebatang rokok, lalu melangkah masuk ke ruang VIP di rumah sakit. Kebetulan saat itu, Dennis sedang melakukan konsultasi di sana.Melihat Lionel datang, Dennis menyapa dengan senyum tenang. "Lionel, kamu juga datang. Rencana operasinya sudah hampir beres, tinggal menentukan tanggal operasinya saja."Kondisi tubuh Tabita belum cukup kuat, jadi masih perlu pemulihan. Akhirnya, Dennis menetapkan operasi akan dilakukan dua minggu lagi. Frenny pun merasa lega.Dennis juga mengundang seorang teman lamanya. Lionel pun mengantar mereka sampai ke tempat parkir.Sepanjang jalan, Dennis terus memuji Frenny. Sebelum pergi, dia menepuk pundak Lionel sambil berpesan, "Perlakukan dia baik-baik. Dia gadis yang baik, aku bisa lihat itu. Kalau kamu lepasin dia, belum tentu dapat yang sebaik ini lagi."Lionel tersenyum tipis dan membukakan pintu mobil untuk Dennis. "Tenang saja, Paman Dennis."Dennis tertawa dan masuk ke mobil. Tak lama kemudian, mobil mewah itu perlahan melaju dan mele

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 43

    Lionel berbaring di atas ranjang, tatapannya dalam dan kelam. Tak lama kemudian, dia juga turun dan masuk ke kamar mandi. Frenny sedang mencuci muka.Pria itu memeluk pinggang rampingnya dari belakang, dagunya bertumpu di bahu sang istri. Suaranya rendah dan serak. "Tunggu dua tahun lagi ya? Setelah aku 30 tahun, kita baru punya anak. Kamu 'kan selalu bilang ingin melakukan sesuatu."Frenny mengangkat kepala, menatap wajah tampan Lionel di cermin, seolah-olah sedang melihat orang asing.Setelah hening beberapa saat, Frenny tersenyum tipis. "Lionel, trik apa lagi yang kamu mainkan?"Ucapan itu menohok. Hati Lionel terasa sakit. Dia tidak menjawab, hanya langsung mengangkat tubuh Frenny, menggendongnya sampai ke depan jendela besar kamar. Di bawah cahaya matahari pagi, dia terus mencium Frenny ....Tirai putih melambai ringan ditiup angin pagi. Tubuh wanita itu lembut dan halus bagaikan sutra.....Menjelang siang, pasangan suami istri itu baru keluar dari kamar. Frenny masih harus menje

  • Pesona Istri Yang Dikhianati   Bab 42

    Di luar dugaan, Lionel berhenti bergerak. Dia menunduk menatap Frenny yang berada dalam pelukannya. Jakunnya bergerak naik turun, menunjukkan betapa berusaha dia menahan diri.Beberapa saat kemudian, Lionel bangkit dari tubuhnya. Bisa dibilang, dia melepaskan wanita itu malam ini. Dengan ekspresi datar, Lionel berkata, "Mandi sana."Ketika Frenny bangkit, kedua kakinya terasa lemas dan gemetar. Saat tertatih-tatih menuju kamar mandi, dia bahkan terkejut melihat bayangannya sendiri di cermin, terlalu berantakan dan kacau.Di kamar tidur, Lionel membalikkan tubuh. Setelah menarik napas beberapa kali, dia meraih laci di samping tempat tidur, mengambil sebungkus rokok, lalu meletakkan sebatang rokok di bibirnya.Kemudian, dia berjalan ke depan jendela besar di ruang tamu untuk duduk, membuka sedikit celah, dan berdiri di sana sambil perlahan mengisap rokoknya.Cahaya lampu kekuningan menyinari wajah Lionel. Bagian wajah yang terkena cahaya terlihat bersih, sementara kelopak matanya membent

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status