Beranda / Pernikahan / Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam / Bab 4 | Puaskan Aku, Sentuh Aku

Share

Bab 4 | Puaskan Aku, Sentuh Aku

Penulis: MAMAZAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rosa yang baru selesai berdansa dan saling bercumbu dengan pria bernama George di lorong klub, memutuskan untuk kembali. Cukup lama dia meninggalkan Agnes sendirian.

Begitu dia mendekat di meja bartender, dia terkejut tidak mendapati sosok Agnes di mana pun.

“Shit! Aku terlalu lama meninggalkannya!” umpat Rosa yang lalu berlari kecil ke bartender untuk memastikan keberadaan Agnes.

George yang bingung pun ikut menyusul Rosa, “Hey, ada apa Rosa?”  tanyanya bingung.

“Temanku tidak ada, padahal tadi dia duduk di sini,” jawab Rosa, khawatir.

Rosa yang panik pun memanggil bartender, “Hai, apa kamu melihat wanita yang duduk di sini?” tanyanya pada sang bartender.

Sang bartender mengerutkan keningnya, mengingat wanita yang duduk di sini. “Ah, wanita cantik yang tadi duduk dengan anda?”

Rosa dengan cepat mengangguk, “Benar, apa kamu melihatnya? Dia sahabatku.”

Sang bartender pun tersenyum. “Nona tidak perlu khawatir, sepertinya teman anda mendapatkan teman kencan.”

Rosa yang mendengarnya terkejut dan menjadi panik. Dia takut Agnes pergi dengan orang yang berbahaya, apalagi hari ini pertama kalinya Agnes berada di klub malam.

“Teman kencan? Maksud kamu apa?” tanya Rosa, dia menatap tajam kepada pria bartender itu. Tatapan yang tersulut amarah.

“Iya, teman kamu berkencan dengan pria yang tadi ada di sudut sana. Tadi aku melihat mereka mengobrol di sini, lalu berdansa bersama. Tidak lama kemudian, mereka kembali dan keluar bersama.” Terang sang bartender dengan lengkap seraya menunjuk ke arah Brice duduk tadi.

Rosa lagi – lagi di buat terkejut. Rosa tahu dengan sekali lihat kalau pria yang duduk di sudut ruangan, bukanlah pria sembarang dan merupakan tamu VIP di klub ini, tapi hanya sebatas itu. “Apa kamu bilang? Pria yang duduk di sana? Pria yang tadi di kerumuni oleh wanita – wanita di sana?!” Rosa ingin memastikan jika benar Agnes pergi bersama pria itu.

Sang bartender mengangguk dengan pasti. “Benar Nona. Teman anda terlihat menikmati waktu bersama teman kencanya. Jadi, anda tidak perlu khawatir. Dan nikmati waktu anda disini, karena pria yang di sudut sana sudah membayar untuk bill anda dan teman anda.”

Rosa menyeringai. Dia bahagia kalau Agnes akhirnya bisa bertemu seorang pria. Dan dia ingat dengan jelas kalau pria itu sangat tampan. Dia sendiri tidak berani untuk mendekati pria tampan itu.

“Terima kasih,” seru Rosa dengan senyuman puas di wajahnya.

Dia senang sahabatnya itu mendapatkan teman kencan. “Nikmati waktumu, Agnes.” Gumamnya dengan wajah tersenyum lebar.

“Ada hal baik yang terjadi?” tanya George melihat Rosa senyum – senyum sendiri.

Rosa tambah melebarkan senyumannya, “Yes, mari kita kembali berdansa.” Ucapnya seraya mengedipkan matanya kepada George.  Membuat pria itu menyeringai dan menarik Rosa turun kembali ke lantai dansa. Yang tentu saja bukan lantai dansa sesungguhnya.

“Haruskah kita pindah tempat atau di sini, baby?”

Rosa menggigit bibir bawahnya dan berkata, “Di sini.”

George tersenyum dan langsung membawa Rosa semakin dalam di klub ini. Sambil berjalan, pria itu mengangkat tangannya kepada salah satu pelayan. “Private Room,” ucapnya, santai.

“Baik Tuan,” jawab pelayan pria tersebut dan membuka pintu sebuah private room.

“Jangan ada yang masuk sebelum saya memanggil,” pesan George kepada pelayan pria itu sebelum menutup pintu.

Begitu pintu tertutup. George langsung menyambar Rosa, mereka berciuman dan berpagutan dengan kasar dan liar. Hanya dalam sekejap semua pakaian lepas dari tubuh mereka.

Suara music DJ diluar sana menutup suara desahan dan erangan mereka berdua yang sudah memenuhi ruangan ini.

***

Sedangkan di sebuah Hotel. Tubuh Agnes mengikuti langkah Brice. Wanita cantik itu kini sudah masuk ke dalam ruangan presidential suite. Dan begitu pintu tertutup.

Brice menyandarkan Agnes di belakang pintu. Melumat bibir Agnes dengan begitu dalam, di sesapnya dengan kuat. Membuat Agnes mengeluarkan suara erangan dan desahan yang begitu seksi.

Agnes membalas lumatan demi lumatan dari Brice. Rasanya sungguh memabukkan. Wanita cantik itu semakin mahir membalas ciuman Brice.

Bibir mereka saling mencecap dan melumat, Agnes sudah bergelayut di leher Brice. Memasrahkan dirinya di gendong oleh pria itu. Ciuman mereka semakin dalam dan penuh gairah. Tangan Brice yang saat ini berada di bokong Agnes, di remasnya dengan kuat bersamaan dengan menghisap kuat bibir Agnes. “Akhh….!”

Wanita cantik itu mengerang dengan seksi mendapat ciuman panas seperti itu.

“Kamu sangat cantik, Agnes.” Bisik Brice dengan suara seraknya begitu melepaskan pagutannya. Menatap manik indah dan wajah Agnes yang begitu sensual.

Agnes tersenyum dengan dada naik turun. Terlihat begitu erotis di mata Brice.

“Kamu juga sangat tampan Brice.” Ucap Agnes di telinga Brice, dengan sedikit hembusan napas panasnya.

Brice senang, dia menyeringai. Membalas perbuatan nakal Agnes. Dia masuk ke dalam ceruk leher Agnes, mengecupnya sesaat dan berkata. “Malam ini, aku akan membuat kenangan yang indah untukmu. Aku akan memberikan kenikmatan yang tidak akan pernah kamu lupakan dengan setiap sentuhan dan cumbuanku di tubuhmu.”

Agnes memundurkan wajahnya agar bisa melihat wajah Brice. Punggungnya ia sandarkan dipintu, membuat tangannya bisa leluasa memegang wajah tampan itu. Wanita cantik itu tersenyum, menangkup kedua pipi Brice. Di kecupnya bibir Brice dengan berani, dan mengedipkan matanya dengan penuh menggoda.

Brice tersenyum, “Kau sungguh seksi Agnes!” geramnya yang langsung melumat wanita cantik itu. Menurunkan Agnes perlahan, namun tangannya dengan kuat memeluk pinggang Agnes. Sedangkan tangannya yang satu sudah menurunkan restleting dress ketat Agnes.

Sambil saling berbalas lumatan. Agnes dan Brice saling melepaskan pakaian mereka. Dalam sekejap, kini mereka berdua hanya mengenakan dalaman saja.

Brice menatap tajam keindahan tubuh Agnes yang berada di depannya. Tubuh Agnes yang kini hanya berbalut bra dan dalaman segitiga berwarna hitam tampak begitu seksi. Lekukan gitar spanyol yang tadi terbungkus dress kini terpampang jelas di depannya. Kulit mulus dan putih miliknya, serta dada Agnes yang masih terbungkus itu membuat gairah Brice semakin membuncah tak tertahankan.

Begitu juga Agnes yang tidak bisa melepaskan sorot matanya. Mengagumi tubuh atletis Brice yang begitu sempurna. Tubuh Brice bagaikan mahakarya yang begitu luar biasa. Agnes mengusap dada Brice dengan lembut. Menyentuh dada, lengan, setiap otot di tubuh Brice. Tubuh pria di depannya ini sungguh meggoda dan menghipnotisnya. Dia tidak dapat mengelak dan menahan dirinya.

Brice menggeram merasakan sentuhan Agnes di tubuhnya. Tangan dan jemari lembut Agnes menelusuri kulitnya. Brice menutup matanya, menikmati setiap sentuhan yang begitu menggoda ini.

“Brice…?” ucap Agnes dengan napas berat dan mata sayu.

“Heem?” gumam Brice dan membuka matanya perlahan, menatap sorot indah dari Agnes.

“Malam ini…” gumam Agnes, membalas tatapan penuh gairah dari Brice, lalu mendekatkan wajahnya. Merapatkan kening mereka, “Puaskan aku, sentuh aku, Brice.” Bisik Agnes dengan bibir mereka yang saling bersentuhan.

Brice tersenyum, “As your wish, Agnes.” Kemudian melumat bibir Agnes dengan kasar. “Dan, kamu tidak akan pernah melupakan malam ini.” Bisiknya, lalu memeluk tubuh Agnes dengan kuat.

Pria tegap dan gagah itu membawa Agnes di dalam gendongannya menuju tempat tidur berukuran king size.

Di rebahkannya tubuh Agnes di atas tempat tidur. Membuat Agnes berada di bawah kungkungannya.

Brice mengusap lembut wajah cantik Agnes, menatapnya dengan penuh mendamba. “Kamu sangat cantik,”

Kemudian pria itu melepaskan bra milik Agnes dan melemparnya asal ke lantai.

Gluk!

Brice cukup terkejut melihat reaksi tubuhnya, menanggapi keindahan tubuh Agnes seperti ini. Seolah bukan seperti dirinya.

Dia seolah tersihir dengan kecantikan dan keindahan yang ada di depan matanya. Padahal sudah begitu banyak wanita yang ia tiduri karena sifatnya yang tidak betah hanya satu orang wanita saja.

Namun kini, Agnes membuatnya sangat menginginkannya. Dia ingin membuat wanita ini menjerit dan mendesah dengan kuat di bawah kungkungannya.

Brice menggeram menatap tubuh polos itu, pria itu langsung melumat bibir Agnes dengan kuat. Tangannya pun tidak tinggal diam dan meremas area sensitive milik Agnes.

“EUhmmm…. Akhhh… Brice…” suara erangan dan desahan Agnes yang lolos di sela lumatan mereka.

Bersambung…

Bab terkait

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 5 | (21+) You're a Virgin!

    Agnes menautkan tangannya di leher Brice, membalas lumatan Brice dengan begitu liar dan intim. Mereka berciuman dengan begitu panas, hingga suara decapan dan desisan terdengar begitu jelas. Alkohol benar – benar membuat Agnes lepas kendali, dia tidak bisa lagi menahan diri dan melepas semua batasan pada dirinya.Brice melepaskan pagutannya, bahkan sampai Agnes mengangkat kepalanya tidak rela saat Brice berhenti menciuminya. Namun itu hanya sesaat karena kini Agnes mendongakkan lehernya di saat ciuman Brice turun mencecap lehernya yang jenjang.“Ahhh Brice… Euhmmm…”Lengkingan Agnes lolos saat merasakan Brice menghisap lehernya hingga meninggalkan jejak kemerahan. Agnes menutup matanya merasakan ciuman Brice semakin turun ke bawah, sensasi geli dan kenikmatan luar biasa membuat tubuhnya meremang.Kini Brice turun mengulum bongkahan ranum milik Agnes, menghisap dan memainkannya menggunakan lidahnya. Tubuh Agnes bagai tersengat listrik, semua sendi – sendi di tubuhnya meremang karena se

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 6 | Melakukannya Berkali-kali

    “Ugh….”Agnes menggeliatkan tubuhnya di saat sinar matahari pagi menyapu wajahnya. Agnes merasakan tubuhnya begitu remuk, bahkan yang lebih parahnya dia merasakan perih yang luar biasa di inti tubuhnya.“Aoch….”Wanita cantik itu mengerjapkan matanya dan mulai memijit keningnya. Bukan hanya seluruh tubuhnya terasa remuk, kepalanya pun terasa begitu berat. Di saat ia mulai membuka mata, Agnes mengedarkan pandangannya. Melihat ke sekeliling hingga matanya tertuju kepada sosok pria yang sedang tertidur pulas di sampingnya. Bahkan tangan pria itu terlihat begitu posesif berada di atas perutnya.Agnes membelalakkan matanya. “Sh – “ hampir saja dia memaki dengan keras saat melihat sosok pria yang ada di sisinya saat ini. Dan yang lebih membuatnya shock adalah dadanya saat ini di penuhi dengan bercak merah dan tubuhnya yang polos hanya di tutupi oleh selimut.Jantung Agnes begitu shock, bukan hanya dirinya yang tidak mengenakan sehelai benang pun. Tetapi pria di sampingnya itu juga tidak men

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 7 | Noda Merah

    Ting tong ting tongAgnes menekan bel berkali – kali tanpa jeda, membuat siapa saja sang pemilik akan merasa sangat terganggu dengan suara bell yang di timbulkan.Wanita cantik itu kembali menekan bel dengan tidak sabaran hingga suara pintu terdengar dan pintu terbuka dengan kasar. “Astaga naga ya dragon Agnes!” sambut Rosa menyembur sahabatnya itu. Namun Agnes berjalan masuk menghiraukan omelan Rosa.Melihat penampilan Rosa yang hanya mengenakan gaun tidur seksi, rambut berantakan, mata sayu, terlihat jelas kalau Rosa juga baru saja bangun dan tergesa-gesa membuka pintu untuk dirinya.Rosa menutup pintu dan ikut menyusul Agnes. Namun matanya memindai dari ujung kepala sampai ujung kaki sahabatnya itu. “Tunggu! Kenapa penampilanmu seperti gembel? Bukannya semalam kamu habis kencan dengan pria tampan itu?” cecar Rosa.Agnes mendengkus kesal dan menatap Rosa, kemudian dia duduk di sofa dengan hati – hati. “Jangan mengada-ngada, aku tidak berkencan dengannya! Lalu dari mana kamu tahu aku

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 8 | Di Bayar Oleh Wanita Untuk Pertama Kali

    Brice memilih untuk membersihkan tubuhnya. Menyiram kepalanya dengan air dingin di bawah guyuran shower. Pria itu menikmati waktunya, menutup mata namun lagi – lagi dia terngiang dengan percintaan yang dia lakukan semalam.Tadi malam dia harus mengakui bahwa itu adalah seksnya yang terbaik selama hidupnya. Sampai dia melakukannya berkali – kali dengan wanita asing itu.Aroma tubuhnya, kulitnya yang lembut, lekukan tubuh yang sempurna, bahkan desahan terdengar begitu seksi. “Damn!”Brice menyeringai, kemudian menyelesaikan mandinya dengan cepat. Dia ingin menemui para bawahannya.Setelah selesai berpakaian yang sudah di siapkan oleh para The Angel’s. Brice menghubungi Gamma untuk memberikan laporan.“Masuk,” ucapnya singkat di telpon lalu melempar kembali ponselnya itu ke sofa. Pria itu duduk dengan santai di sofa sambil menikmati sarapannya.Gamma mengetuk dua kali, kemudian membuka pintu. “Selamat pagi, Tuan.” Ucap Gamma menyapa Brice.“Hhmm, bagaimana ? Apa kamu sudah lakukan sesuai

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 9 | Hidangan Basi

    Waktu pun berlalu, langit sudah semakin gelap. Brice sudah bersiap – siap untuk kembali ke klub.Pria tampan itu membuka pintu mobilnya, dan begitu ia masuk ke dalam mobil. Brice dapat menghirup aroma manis dari parfum yang di kenakan Agnes. Aroma dalam mobilnya ini di dominasi dengan aroma tubuh Agnes.Brice menghela napas dalam-dalam, memastikan kalau dia tidak salah. Dia takut jika seandainya dia hanya berhalusinasi saja. Tapi semakin lama, aroma manis itu masuk ke dalam rongga hidung hingga di kepalanya. “Shit!” umpat Brice, sekarang dia dapat memastikan satu hal. Aroma yang saat ini ia hirup sama persis dengan aroma tubuh Agnes.Baru kali ini ada seorang wanita yang mengganggu pikirannya. Selama ini dia menganggap wanita hanya angin lalu. Bahkan pria ini di juluki manusia es tidak berperasaan. Dia akan dengan santai meninggalkan wanitanya usai mereka selesai bercinta.Brice mencoba menfokuskan kembali dirinya, dia melajukan kendaraannya dengan cepat menuju klub yang berada tidak

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 10 | Misi Rahasia The Angel's

    Tiga hari sudah berlalu, dan selama tiga hari ini pula Brice setiap malam ke klub. Satu per satu klub malam ia datangi untuk mencari seorang wanita yang bisa dia jadikan istrinya.Tetapi tidak ada satupun yang cocok dengan kriteria yang ia cari. Sampai para The Angel’s ikut pusing memikirkan keinginan Tuan mereka. Mr. B yang di kenal tidak peduli terhadap wanita yang ia tiduri kini menjadi pria yang begitu pemilih. Kini para The Angel’s sedang berkumpul di markas mereka untuk membahas pengintaian yang akan mereka lakukan malam ini. Namun ada hal yang jauh lebih penting yang harus mereka bahas bersama. Yaitu tentang Tuan mereka, Mr. B.“Delta kumpulkan semua data wanita yang sudah bersama Tuan, setelah itu berikan kepada saya.” Ujar Alpha seraya memijit pelipisnya.“Baik Kak Alpha, akan saya kumpulkan secepatnya!” sahut Delta paham.Alpha mengangguk, “Ingat jangan sampai ada yang terlewatkan !”Delta mengangkat jempolnya mengiyakan.“Kak Alpha, sebenarnya Tuan ini mencari istri sementa

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 11 | Kencan Buta

    “Agnes, jangan lupa di Ciel Bleu jam 8 malam, Shawn Edelberto.” Tukas Eloise kepada Agnes, dan berlalu berjalan keluar dari mansion mewah mereka.“Ingat! Kamu jangan sampai terlambat, jangan permalukan Dad and Mom, dia adalah putra dari salah satu rekan bisnis kami.” Tambah Patricia seraya menyusul suaminya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil. Wanita paruh baya yang masih begitu cantik itu memberikan peringatan kepada sang putri.Agnes yang juga sedang bersiap – siap untuk menuju ke kantornya hanya bisa memutar malas bola mata nya yang indah. “Again?!”Wanita cantik itu mendengkus kesal. Paginya yang tadi cerah kini rusak karena permintaan orang tuanya, bahkan ini bukan permintaan melainkan perintah.Dengan langkah malas di pun berjalan menuju mobilnya. Dia yang malas menggunakan sopir pribadi, memilih untuk menyetir kendaraannya sendiri. Dia merasa lebih bebas dan saat seperti inilah dia bisa mendapatkan ruangnya sendiri. Menikmati keindahan pagi, meskipun hanya sesaat.Dia ya

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 12 | Hazel Biru

    Agnes mengumpulkan moodnya kembali untuk bertemu seorang pria yang lagi-lagi tidak dia kenali. Hanya demi mengikuti perjodohan antara dua keluarga ini. Agnes menghela nafas dalam-dalam saat keluar dari mansion mewahnya. Gaun malam yang dipilihnya sungguh menawan, mengalir dengan sangat elegan di sepanjang tubuhnya. Gaun tersebut terbuat dari sutra merah maroon yang memeluk lekuk tubuhnya dengan sempurna, diberi sentuhan berkilauan dari batu swaroski yang memperlihatkan keanggunan dan kemewahan. Rambutnya yang indah dibiarkan tergerai dan memberikan sedikit efek wave namun mempesona, dengan beberapa helai berombak jatuh di sebelah wajahnya yang semakin memancarkan kecantikan alami dari Agnes. Wanita cantik itu memasuki mobil mewahnya, duduk di kursi belakang yang berbalut kulit kulit lembut. Karena titah Mommy nya, malam ini dia di antar oleh sopir. Begitu Agnes duduk dengan manis, sang sopir segera menyalakan mesin dan mengarahkan kendaraan menuju restaurant Ciel Bleu, sebuah tempat

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   136 | I Love You (The End)

    Agnes menarik napas dalam dan berkata dengan cepat, “Apa kamu pernah melakukan ‘itu’ dengan para asistentmu?” Brice terdiam sesaat. Alhasil membuat Agnes semakin gugup dan cemburu. “Brice?” “Hmm, kalau itu—” “Sepertinya aku tahu jawabannya,” potong Agnes lalu menyingkirkan tangan Brice, turun dari pangkuan Brice. “Mau kemana?” Brice menahan tangan Agnes. Agnes menoleh dengan mata berkaca-kaca, “Aku ingin sendiri Brice, aku tidak sangka jika selama ini mereka juga menemanimu untuk hal seperti itu…” “Rasanya aku tidak bisa, maaf…” Brice mengerutkan keningnya, ia menarik lembut tangan Agnes, membuat Agnes otomatis mendekat padanya, “Sweety, sepertinya kamu salah paham.” “Salah paham apa Brice? Bukannya tadi kamu sendiri yang bilang iya?” suara serak Agnes terdengar lirih. “Aku tidak pernah mengatakan iya, sweety.” Brice tersenyum lembut dan mengusap sudut mata Agnes, “Aku tidak pernah melakukan hal seperti yang kamu pikirkan. Aku menjaga hubungan kerja kami dengan bersih.” Agne

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   135 | Aku Ingin Kamu Jujur

    “Hem...” gumaman Agnes.“Namaku Brice Elroy Harold, seperti yang kamu lihat sendiri, Austin Harold adalah kakak sepupuku, jadi aku salah satu penerus keluarga Harold di Jerman. Aku memiliki beberapa perusahaan besar di jerman, amsterdam, dan beberapa negara lainnya. Dan untuk identitas lainku adalah...”Agnes menoleh, menunggu jawaban Brice.“Aku seorang agen rahasia yang berhubungan dengan dark organitation, uhm, orang menyebutnya dengan Mafia, lalu aku memiliki enam orang kepercayaan, sebagian besar dari mereka sudah pernah bertemu denganmu, ada Alpha, Beta, Gamma, Delta, Epsilon dan Zeta.”“Dan orang yang menculikmu adalah salah satu dari organisasi yang sedang aku selidiki.”Agnes diam, mendengar kata demi kata penjelasan dari Brice, ia enggan memotong apapun itu.“Maaf sudah melibatkanmu ke hal yang sangat berbahaya, jika tahu seperti ini, aku tidak akan membawamu masuk ke dalam misi ini,” ujar Brice dengan suara seraknya.Agnes menoleh dan meraih wajah Brice, ia tersenyum lembut

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   134 | Brice Elroy Harold

    "Sweety..." Brice yang hendak mengulurkan tangannya, seketika berhenti melihat tangannya yang kotor dipenuhi bercak darah, ia lalu menyembunyikan tangannya di belakang tubuhnya."Bugh!"Agnes berdiri dan memeluk erat tubuh Brice, "Aku takut Brice..." gumaman yang terdengar lirih dan tubuh Agnes dapat ia rasakan saat ini gemetar ketakutan.“Ma-maaf...” Brice merasa begitu bersalah karena dirinya, Agnes harus melalui hal mengerikan seperti ini.“Yang kamu lakukan itu jahat Brice! Kamu jahat!” isak Agnes yang tidak melepaskan pelukannya dari Brice.Brice menutup matanya, “Iya sweety, aku jahat, maafkan aku.”“La-lalu kenapa kamu tidak memelukku? Kamu sangat jahat!”Deg!Brice terperangah, “Swe-sweety, bukannya kamu takut melihatku sekarang?”Agnes merenggangkan pelukannya, menatap tajam ke arah Brice, wanita cantik itu mengusap kasar wajahnya, “Iya aku takut!”Mafia berdarah dingin itu seketika merasakan dadanya sakit mendengar penuturan sang istri, ia kemudian berdiri dengan tangan yang

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   133 | Anda Siapa?

    Sang pilot pun mengikuti perintah Max, “Di sini Tuan,” seru pilot tersebut.Austin memalingkan wajahnya, menatap Max yang duduk di seberangnya. Tatapan mereka bertemu, dan tanpa perlu kata-kata, Max mengangguk memahami instruksi dari bosnya itu.Max berdiri, tangannya terangkat untuk menjaga keseimbangan saat helikopter bergoyang sedikit akibat turbulensi. Suara angin semakin kencang saat pintu helikopter dibuka, seperti raungan binatang buas. Max, dengan gerakan yang mantap dan cekatan, berjalan lebih dulu ke arah pintu. Setiap langkahnya terasa berat karena angin yang seolah ingin melemparnya keluar.Dia meraih tangga gantung yang tergantung di sisi pintu, dan mulai menuruni anak-anak tangga satu per satu, tubuhnya bergoyang-goyang di bawah kekuatan angin. Austin menyusul di belakangnya, tetap tenang meskipun angin terus menerpa wajahnya dengan kekuatan besar.Begitu mereka mencapai ujung tangga, di depan jendela kaca besar yang menjadi target mereka, Max menarik napas dalam-dalam.

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   132 | Aksi Heroik Austin Harold

    Beberapa jam sebelumnya, Austin dan Bella yang baru saja kembal ke Amsterdam untuk melanjutkan honeymoon mereka, serta Austin yang sekalian melakukan perjalanan bisnis di sini.Di saat Austin dan Bella sedang makan di sebuah restaurant, Max menghampiri mereka dengan wajah serius. “Tuan, Brice sepertinya sedang menghadapi masalah besar.”Austin mengerutkan keningnya, “Maksud kamu?”“Uhm sebenarnya orangku memberitahukan kalau Brice saat ini sudah memiliki seorang istri, satu bulan lalu dia mendaftarkan pernikahannya,” terang Max sambil memberikan sebuah map coklat.“Brice menikah? Kenapa dia tidak bilang-bilang hubby?” kaget Bella dengan senyum merekah, ikut bahagia dengan kabar tersebut.“Hmm, mungkin dia memiliki alasan tersendiri, love. Sebaiknya aku lihat laporan yang di berikan Max dulu—““Tuan, bukan maksud saya ingin memotong, tapi saat ini sangat darurat, istri Brice di culik oleh seseorang yang berasal dari sebuah club yang menamakan diri mereka Club Billionaire dan setelah sa

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 131 | Aku Takut Brice

    "Mr.B semua yang datang malam itu sudah berada di dalam," ucap Gamma menyambut Brice di depan pintu besi.Gamma cukup terkejut melihat penampilan Brice saat ini.Ia melirik ke Alpha yang berada di samping Brice, Alpha hanya menggeleng pelan kepalanya agar Gamma tidak menanyakan perihal tersebut.Tanpa menjawab Brice terus melangkah masuk, ia melihat pasangan suami istri yang ikut di pertemuan malam itu.Ia berdiri tepat di tengah menatap wajah ketakutan orang-orang yang saat ini melihatnya, "Siapa yang tahu di mana keberadaan istriku?!" suara berat Brice terdengar mencekam."Hmmppph! Hmmmmp!" seorang pria berusaha untuk berbicara.Bticr memberi kode agar membuka pengikat di mulut pria tersebut, "Brengsekkk! Lepaskan kami! Apa kau tidak tahu berurusan dengan siapa! Hah!!!! Kami tidak perduli dengan keberadaan istrimu!!"Brice menggeretakkan rahangnya, ia berjalan cepat dan mengangkat kakinya tinggi-tinggi, "Brugh!""Arggghhh!" pekikan sakit terdengar mengisi gudang yang luas ini."Bahk

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 130 | Tanpa Ampun

    Tanpa menunggu persetujuan Mr.Kinsgton, Brice mengambil keputusan untuk menyerbu markas organisasi yang tengah mereka selidiki.Ponsel Brice terus berdering, panggilan Mr. Kingston ia abaikan begitu saja. Hingga earphone yang ia kenakan bersuara, "Mr.B, Tuan Kingston ingin berbicara dengan anda.""Shit! Sambungkan!""Ya Mr. Kinston?""Mr.B, apa yang anda pikirkan langsung menyerbu markas organisasi begitu saja? Padahal kita sudah dekat untuk mengetahui jaringan mereka!" serbu Mr. Kinsgton yang terdengar marah."Aku harap anda menarik semua orang anda Mr.B!" titah Mr. Kingston."Damn! Istriku saat ini menghilang!" sahut Brice geram."Yes I know! Ingat! Dia hanya istri kontrak! Kita bisa menyelamatkannya tapi tidak sekarang!" tegas Mr. Kingston.Brice mengepal erat tangannya, "Mr. Kingston, aku tidak peduli dengan misi ini!""Tidak bisa! Anda harus kembali! Ingat terlalu banyak nyawa yang harus di korbankan jika anda ceroboh seperti ini""Bahkan aku tidak segan meratakan laboratorium an

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 129 | POV Agnes

    POV Agnes"Hai Agnes!" seru Maria Sanchez saat melihat Agnes keluar dari lobby perusahaan."Hai Madam..." Agnes melangkahkan kakinya sambil melambaikan tangan."Maaf karena membuat anda menunggu," ucap Agnes lembut sambil menerima sapaan kecup pipi dari Maria"Kamu tidak peerlu sungkan! Dan kenapa masih memanggilku madam? Cukup Maria? Ok? Kamu sudah aku anggap seperti adik perempuanku!" ujar Maria sembari membuka pimtu mobil untuk Agnes.BlushAgnes tersenyum bahagia mendapatkan perlakuan tulus dari Maria, "Terimakasih."Maria tersenyum dan ikut masuk ke dalam mobil, duduk di sisi Agnes, “Langsung menuju restaurant,” ujarnya pada sopir.Sepuluh menit perjalanan, Agnes dan Maria bercerita mengenai diri mereka masing-masing, “Kamu pasti terkejut dengan kegiatan di klub waktu itu?”BlushWajah Agnes merona merah mengingat betapa intensnya aktifitas yang ia lihat malam itu, “Ah iya, itu pertama kali untukku.”“Hhahhaa, wajahmu merona merah, kau sangat menggemaskan Agnes!” tawa Maria mengg

  • Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam   Bab 128 | Selesaikan!

    Satu jam berlalu sejak Agnes mengabari dirinya tiba di restaurant.Brice mondar mandir di depan meja, sesekali ia duduk dan mengirimkan Agnes pesan singkat.bTapi sampai detik ini tidak ada satu pun balasan dari sang istri.Brice menekan nomor Gamma, "Cek lokasi Istriku!""Nona Agnes masih berada di Restaurant Tuan.""Apa Beta tidak bisa melihat ke dalam ruangan?""Akan saya tanyakan Tuan, maaf karena kami tidak tahu jika Maria Sanchez mengganti tempat janji.""Hmm, lakukan dengan cepat!"Brice memutuskan sambungan telpon, dirinya gelisah hanya karena tidak mendapat kabar dari sang istri.Sepuluh menit...Tiga puluh menit....Brak!!!Brice memukul meja kerjanya dengan keras.Ia menatap kesal pada ponselnya karena Agnes tidak kunjung menjawab panggilan telponnya."Tuan?" Gamma membuka pintu, terkejut mendengar suara keras dari ruangan Brice."Siapkan mobil Gamma! Feelingku mengatakan ini tidak baik-baik saja!”Gamma segera keluar dari ruangan Brice untuk memberikan kabar kepada seluruh

DMCA.com Protection Status