Share

Bab 65 Tentang Perasaan

Author: XENA
last update Last Updated: 2024-10-28 13:16:47

Lama sudah Luna menanti balasan dari suaminya, tapi tak ada tanda-tanda sang suami akan membalas pesannya. Bahkan pesan tersebut tidak dibaca oleh suaminya.

"Sepertinya dia tidak akan membalasnya. Pasti dia sedang sibuk dengan istrinya sekarang," gumamnya seraya menghela nafas.

Bayangan sang suami yang sedang memanjakan istri pertamanya, membuat Luna semakin tersiksa. Diletakkannya ponsel miliknya di atas nakas, dan dia bersembunyi di bawah selimut yang pernah digunakannya bersama dengan suaminya.

Bau keringat sang suami masih bisa tercium oleh hidungnya. Aroma maskulin yang menyegarkan membuatnya ingin berada dalam dekapannya. Tanpa sadar air matanya pun menetes. Hati, pikiran dan tubuhnya sangat merindukan suaminya.

Larut dalam kesedihan membuatnya lelah akan segalanya. Tak terasa matanya pun terpejam. Dalam balutan selimut yang hangat, dia berharap sang suami datang untuk menggantikan peran selimut untuk memberinya kehangatan.

Di sisi lain, Kenzo sibuk membuat sang istri pertama p
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 66 Hamil

    Kenzo berlari mencari istri keduanya yang kemungkinan besar berada di rumah sakit, tepatnya di kamar perawatan ibunya. Pikirannya kacau. Tentu saja dia takut terjadi sesuatu dengan istri keduanya yang akan menjadi ibu pengganti anaknya. Akan tetapi, di dalam kamar tersebut hanya ada wanita tua yang terbaring di atas tempat tidur pasien dengan beberapa alat medis yang menempel di tubuhnya. "Luna, di mana kamu? Apa yang terjadi denganmu?" gumamnya sembari berjalan menyusuri ruangan kamar perawatan yang besar dan mewah tersebut. Namun, di dalam kamar tersebut tidak ada sosok wanita yang dicarinya. Bahkan di setiap sudut dan dalam toilet pun tidak juga ditemukannya. Sang dokter terlihat sangat panik. Dia kembali menghubungi saudara tirinya untuk memastikan di mana istri keduanya berada. "Carla, di mana--" tanya Kenzo begitu panggilan telponnya dijawab.'Luna bersamaku. Kami sedang berada di IGD,' sahut Carla dengan cepat. "IGD? IGD mana? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Kenzo kemb

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 67 Aku Menyukaimu

    Carla terpesona pada sosok dokter pria yang tidak kalah tampan dengan Kenzo. Balutan jas putih membuat sang dokter terlihat lebih gagah. Bahkan senyumannya seolah magnet yang membuatnya tertarik padanya.Sang dokter menahan senyumnya melihat Carla terpana olehnya. Begitu pula dengan perawat wanita yang berada di sampingnya. "Beliau adalah dokter kandungan yang akan memeriksa pasien," ucap perawat yang bermaksud untuk menyadarkannya.Sontak saja Carla tersadar. Dia merasa malu dan salah tingkah.'Kenapa aku bisa bertingkah bodoh begini? Tapi, salah dokternya. Kenapa dia tiba-tiba datang dan bikin kaget?' batinnya membela diri.Pandangannya masih tertuju pada sang dokter tampan yang berhasil mengalihkan perhatiannya. Bahkan pikirannya yang tadinya penuh dengan Kenzo, kini hilang seketika. Ketampanan dan senyuman sang dokter kandungan membuatnya terhipnotis. Tiba-tiba kedua mata Luna perlahan terbuka. Matanya mengerjap-ngerjap, menyesuaikan binar cahaya yang masuk ke dalam retina matan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 68 Ketakutan Luna

    Luna merasa tidak nyaman dengan kehadiran Carla yang selalu ada di dekatnya. Pernyataan rasa sukanya membuat Luna merasa harus waspada padanya. "Tenang saja, aku masih normal. Aku masih tertarik dan suka pada pria," tutur Carla sembari mengemudikan mobilnya."Lalu, kenapa tadi kamu mengatakan jika menyukaiku?" tanya Luna menyelidik.Carla terkekeh mendengar pertanyaan darinya. Sehingga membuat Luna menatap heran padanya."Karena aku memang menyukaimu, Luna," jawab Carla dengan entengnya.Seketika Luna menatap waspada padanya. Perlahan dia bergeser hingga menepi, agar jarak duduk mereka lebih jauh lagi. "Kenapa kamu menjauh? Apa kamu takut padaku?" tanya Carla di sela kekehannya. Luna menghadap ke arahnya. Dia menatap intens saudara tiri suaminya, seolah sedang mencari tahu sesuatu dari wajah tersebut. "Aku heran. Tadi kamu mengatakan masih menyukai pria, tapi baru saja kamu mengatakan menyukaiku. Apa kamu mempunyai kepribadian ganda?" Tawa Carla pecah. Air matanya kembali menetes

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 69 Mengusir

    Hati Kenzo merasa berbunga-bunga mendengar berita kehamilan istri keduanya. Akan tetapi, gosip yang beredar di rumah sakit membuatnya terganggu. Tatapan para staf medis di ruang IGD membuatnya sadar akan posisinya saat ini. 'Sebaiknya aku pergi dari sini,' batinnya sembari berjalan cepat keluar dari dalam ruang IGD. Selain posisi Kenzo sebagai dokter berbakat andalan dari Metro Healthy Hospital, dia adalah seorang calon penerus dari keluarga Matteo yang akan diangkat menjadi penguasa semua aset kekayaan dan bisnis keluarga Matteo. Karena itulah dia harus menjaga nama baiknya, nama baik rumah sakit, dan juga nama baik keluarga Matteo. Kehamilan Luna seolah menjadi bumerang yang siap menghancurkannya kapan saja. "Sebenarnya apa rencana Kakek dengan semua ini? Seharusnya tidak akan ada kejadian seperti ini jika semuanya dirahasiakan, seperti rencanaku waktu itu. Tapi, lihatlah sekarang. Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya seraya menjambak rambutnya. Seketika dia teringat ak

    Last Updated : 2024-10-29
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 70 Ancaman

    "Kenapa?" tanya Serena dengan menatap kesal padanya.Kenzo gugup. Dia salah tingkah ditatap sang istri yang sedang kesal padanya. Dia tahu betul jika akan ada hal buruk nantinya apabila istri pertamanya benar-benar marah padanya, terutama pada Luna. "Ada apa, Ken?!" tanyanya kembali dengan tidak sabar."Apa karena ada hal yang tidak bisa kamu katakan padaku?" tanyanya dengan tatapan curiga."Tidak. Bukan begitu," jawab Kenzo disertai helaan nafasnya."Lalu kenapa? Jangan-jangan kamu mencintainya? Tidak mungkin, bukan?" tanyanya sembari terkekeh."Luna hamil. Aku harus memberikan semua ini padanya," jawab Kenzo seraya pergi meninggalkan istri pertamanya yang masih tertegun mendengar jawaban darinya.Serena terdiam. Hatinya tidak bisa menerima kenyataan bahwa Luna lebih bisa diandalkan daripada dirinya. Pikirannya berkecamuk membayangkan sang suami lebih menyayangi istri keduanya yang bisa memberikan keturunan untuknya."Tidak. Kenapa bisa? Kenapa harus dia? Kenapa bukan aku?" tanyanya

    Last Updated : 2024-10-30
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 71 Tidur Bersamanya

    Serena gelisah sepeninggalan Clara yang menyatakan perang padanya. Dia berjalan mondar-mandir menunggu suaminya yang masih berada di dalam kamar istri keduanya. "Kira-kira apa yang akan dilakukan Carla untuk mengalahkan Kenzo?" gumamnya seraya berpikir. Tanpa terasa dia telah menunggu suaminya selama hampir satu jam di ruang tamu. Sayangnya tidak ada tanda-tanda bahwa sang suami keluar dari kamar istri keduanya. Akhirnya dia sadar jika waktu telah berlalu dengan cepat. Sedangkan selama itu dia tidak mendapatkan apa pun dari hasil berpikirnya. "Mengapa dia lama sekali?" gumamnya sembari melihat jam tangan mewah dari brand ternama yang melingkar di tangan kirinya. Selang beberapa detik kemudian dia berjalan menuju area pelayan, dan masuk ke dalam area kamar pelayan wanita. Area itu sangat sepi dan sunyi. Tidak ada satu pun pelayan yang berada di luar kamar atau hanya sekedar mengobrol di lorong tersebut. Di sinilah kini dia berada. Sang nyonya rumah tersebut berdiri tepat

    Last Updated : 2024-10-30
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 72 Berbagi Suami

    Sejak mendengar tentang Carla dari istri pertamanya, Kenzo melarang saudara tirinya datang ke rumahnya."Kenzo! Kenapa semua orang di rumahmu mengusirku?! Pasti kamu yang memerintahkan pada mereka, bukan?!" protes Carla yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan saudara tirinya di rumah sakit tanpa permisi."Bukankah sangat tidak sopan, jika masuk ruangan orang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?" tanya sang dokter tanpa melihat ke arah saudara tirinya yang berdiri di depan meja kerjanya.Brak!Kenzo berjingkat kaget. Dia menatap bengis pada wanita yang telah memukul meja kerjanya dengan sangat keras."Apa maumu?!" tanyanya kembali dengan kilatan amarah yang terlihat jelas di matanya."Kenapa kamu melarangku bertemu dengan Luna?!" tanya Clara melampiaskan kekesalannya.Kenzo beranjak dari duduknya, dan kedua tangannya bertumpu pada meja. Tubuhnya sedikit condong ke depan, sehingga wajahnya hampir tidak berjarak. Dia menatap lekat kedua mata wanita yang sejak dulu dibencinya. Deg!Jantun

    Last Updated : 2024-10-31
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 73 Antara Janji dan Kewajiban

    Hormon kehamilan membuat Luna sangat sensitif. Dia sangat gampang sekali bersedih tiap kali mendengar perkataan yang menyenggol dirinya. Bahkan air matanya bisa luruh begitu saja tiap harinya merasa sedih."Hentikan ucapanmu, Serena!" bentak Kenzo dengan menatap marah pada istri pertamanya.Sontak saja Serena merasa malu. Harga dirinya terinjak-injak karena sang suami terkesan membela istri keduanya."Kamu membentakku, Ken?!" tanya Serena dengan meninggikan suaranya. ASeketika Kenzo tersadar. Dia telah , membuat istri pertamanya marah. Tanpa sadar dia telah membangunkan singa yang sedang tertidur dalam diri Serena Hogan."Tidak. Bukan maksudku seperti itu. Mengertilah, Sayang. Luna sedang hamil. Dia sedang lemah dan mengalami gejala-gejala yang biasa dialami ketika hamil muda. Jika bukan aku yang merawatnya, lalu siapa lagi yang mau merawatnya? Apa kamu mau merawatnya?" tanya balik Kenzo pada istri pertamanya.'Shit! Dia memanfaatkan keadaan!' umpat Serena dalam hati."Kenapa harus

    Last Updated : 2024-10-31

Latest chapter

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 167 Cerai

    "Maafkan Papa, Carla."Tiba-tiba saja terdengar suara pria yang membuat Carla terhenyak dari lamunannya. Wanita muda itu menoleh ke arah sumber suara yang sangat diyakininya milik Damian, papa tirinya. "Papa," ucapnya lemah sambil memaksakan senyumnya. Damian tersenyum menanggapinya. Pria paruh baya tersebut duduk di samping putri tirinya, dan menatap ke arah yang sama dengannya. "Papa tidak mengira jika kamu sudah mengetahuinya," tukas Damian sembari menatap lurus ke depan."Maafkan Carla, Pa. Bukan maksud Carla untuk menutupi atau berada di pihak Mama. Carla hanya butuh waktu untuk membuktikan kecurigaan Carla selama ini pada Mama," tutur putri tiri Damian dengan penuh penyesalan. Pria paruh baya yang berkarisma itu menoleh ke arah sampingnya, di mana putri tirinya sedang duduk bersamanya. "Kenapa kamu meminta maaf pada Papa? Kamu sama sekali tidak bersalah, Carla. Semua ini terjadi karena Papa. Jadi, jangan menyalahkan atau membenci mamamu."Senyuman Damian yang tulus membuat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 166 Mari Berpisah

    Tubuh Kania lemas seketika. Tak pernah sedikit pun dia mengira, jika sang suami mengetahui perselingkuhannya. "Bagaimana bisa itu terjadi?" gumamnya sembari duduk lemas di lantai, dan bersandar pada dinding. "Kenapa, Ma? Apa Mama tidak mengira jika Papa Damian akan mengetahuinya?" tanya Carla dengan sinis. Wanita muda itu menyeringai melihat sang mama lemas tidak berdaya, seolah telah kehilangan semangat hidupnya. Kania menatap kesal pada putri tunggalnya. Bagaimana tidak, Carla yang notabenenya adalah putri kandungnya, malah memihak papa tirinya. "Hilangkan pikiran jelek Mama tentangku. Carla tidak memihak siapa pun, Ma. Carla hanya berada di pihak yang benar. Jika memang Mama sudah tidak mencintai Papa Damian, lebih baik katakan baik-baik padanya, dan mintalah untuk berpisah secara baik-baik pula. Carla ingin hubungan baik kita tetap baik dengan keluarga Matteo," tutur Carla yang mencoba menebak isi hati sang mama ketika melihat tatapan kesalnya. "Sok tahu sekali kamu, Carla! K

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 165 Kebahagiaan dan Kesengsaraan

    Luna terkesiap mendengar pertanyaan dari sang ibu yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Dia tidak menyangka jika ibunya mengetahui tentang buah hatinya bersama dengan Kenzo yang masih dalam kandungannya."I-ibu," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Lidahnya kelu, tidak bisa mengeluarkan kata-kata untuk meneruskan apa yang ingin dikatakannya pada sang ibu.Tangan wanita paruh baya itu bergerak perlahan untuk mengusap air mata putrinya. Dia tersenyum tipis, dan menatap dalam pada kedua mata putri kesayangannya. Sang ibu melihat ada kesedihan yang teramat mendalam pada mata indah tersebut. "Maafkan Ibu, Luna," ucapnya dengan susah payah. "Tidak. Tidak, Bu. Ibu tidak salah," sahut Luna dengan cepat, sembari menggelengkan kepalanya. Tanpa sadar air matanya pun kembali menetes di pipinya. Suasana haru itu berlangsung beberapa saat. Ibu dan anak tersebut saling melepaskan kerinduannya. Luna pun menceritakan semua yang terjadi padanya selama sang ibu berada di rumah sakit. Han

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 164 Bangun Dari Alam Bawah Sadar

    Kenzo dapat melihat kekhawatiran sang istri yang mengarah pada kecemburuan. Pria beristri dua itu tersenyum, dan mendekati sang istri, seraya memperlihatkan layar ponselnya. "Dari rumah sakit, Sayang. Sebentar ya, aku akan menjawab panggilan ini dulu. Siapa tahu panggilan ini sangat penting, dan mungkin saja mereka sedang membutuhkanku," ucapnya dengan lembut, sembari tersenyum pada sang istri. Luna menganggukkan kepalanya. Dia mengijinkan suaminya untuk menjawab panggilan tersebut. Hanya saja, wanita yang sedang hamil itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sang suami. Bahkan dia memasang baik-baik indera pendengarnya untuk bisa mendengarkan percakapan suaminya dengan si penelpon. "Apa?!" ujarnya terperanjat kaget, sembari beranjak dari duduknya. Sontak saja Luna terhenyak, dan berusaha untuk mencari tahu dengan mendekati suaminya. "Lalu, bagaimana keadaannya sekarang? Apa ada yang tidak beres?" tanyanya dengan cemas pada seseorang di seberang sana. Kenzo bernafas lega. Ad

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 163 Nasib Sial

    Setelah berkali-kali tersedak, Serena masih saja mengalami kesialan. Madam Anna mengharuskannya untuk mencuci peralatan makan yang telah dipakainya. "Sialan! Apa mereka kira aku pembantu?!" umpatnya sambil berjalan menuju dapur. Omelannya turut menyertai sepanjang perjalanannya menuju dapur yang terletak di ujung paling belakang rumah tersebut. Karena sibuknya merangkai umpatan, Serena tidak memperhatikan sekelilingnya. Keadaan lorong dan sekitarnya yang sangat sepi pun tidak disadarinya. Wanita angkuh itu berjalan dengan sangat percaya diri dengan membawa piring yang di atasnya terdapat sendok, garpu, dan juga gelas bekas dipakainya. Bahkan ketika masuk ke dalam dapur yang sunyi itu pun Serena masih saja mengomel tanpa henti. Piring beserta pelengkapnya itu diletakkan dengan keras pada sink pencuci piring, hingga mengeluarkan bunyi yang membuatnya kaget."Apa piringnya pecah?" gumamnya sembari melihat keadaan piring tersebut. Seketika dia tersenyum melihat kondisi piring tersebut

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 162 Ungkapan Hati

    Selama perjalanan, Luna memperlihatkan wajah kesalnya. Di dalam mobil pun dia duduk menjauh dari suaminya. Melihat hal itu, Kenzo tidak tahan. Apalagi dijauhi oleh istri kesayangannya, ibu dari anak-anaknya. Kenzo meraih pinggang sang istri, dan menariknya hingga berdempetan dengannya. Luna terkesiap. Dengan reflek dia menoleh ke arah sang suami. Kedua mata mereka pun saling bertemu."Sayang, jangan kesal seperti ini. Aku sangat tersiksa," ucap Kenzo sembari mengiba dengan tatapan matanya.Hati Luna benar-benar tidak tega melihatnya. Rasa cintanya pada sang suami begitu besar, sehingga mengalahkan rasa kesalnya pada pria yang berstatus sebagai suaminya. "Aku mohon," sambungnya dengan penuh harap.Hati Luna bergetar. Egonya mengatakan untuk tetap bersikap kesal, dan mengacuhkan suaminya. Akan tetapi, dia tidak bisa membohongi hatinya. Cinta seorang wanita yang telah mengandung buah hati dari pria tersebut, membuatnya luluh. Tanpa sadar dia pun menganggukkan kepalanya.Seketika senyum

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 161 Permintaan Istri

    Kenzo menghempaskan tangan istri pertamanya, dan menghampiri istri keduanya. Pria beristri dua tersebut memeluk erat istri keduanya, dan menatap tajam pada istri pertamanya. "Luna akan tetap bersamaku. Di mana pun dia berada, aku akan selalu ada di sampingnya," ucapnya dengan tegas. Serena terperangah melihatnya. Kini, dia bagaikan seorang istri yang terbuang. Parahnya lagi posisinya telah digantikan oleh madunya. Semua orang menatapnya seolah sedang menertawakannya. "Baguslah. Ayo kita pulang sekarang. Badanku sudah sangat lelah," ujar Kania sembari memijit tengkuk lehernya. "Tetap di tempat! Semua sudah diputuskan. Hukuman kalian bertiga harus tetap dilakukan hingga selesai. Jika kalian tidak melakukan hukuman dengan baik, maka akan ditambah satu hari lagi untuk setiap kesalahan," tutur Ron Matteo dengan tegas. "Tapi, Pa--" "Diam!" bentak Ron Matteo menyahuti sang menantu yang ingin memprotesnya. Seketika Kania bersembunyi di belakang tubuh suaminya. Tangannya mence

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 160 Hukuman

    "Ayo turun!" bentak seorang polisi yang membukakan pintu mobil untuk mereka. Kania, Serena, dan Carla turun bergantian dari dalam mobil. Kaki mereka terasa berat, sehingga enggan melangkah. "Kenapa masih berdiri di sini?!" tanya polisi tersebut dengan tegas.Ketiga wanita itu saling mendekat, merasa takut akan wajah garang polisi yang menggertak mereka. "Cepat jalan!" bentak polisi tersebut dengan mempertegas wajah garangnya. Sontak saja mereka bertiga saling mendorong untuk berjalan terlebih dahulu. Tidak hanya itu saja, bahkan suara mereka layaknya lebah yang mendengung untuk saling memerintah."Sepertinya peluru ini tidak akan meleset, meskipun dari jarak jauh," ujar sang polisi dengan meninggikan suaranya. Seketika badan mereka menegang. Saat itu juga ketiga wanita tersebut berjalan cepat, seolah sedang berlomba menuju bangunan yang berjarak tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Para polisi terkekeh melihat tingkah ketiga wanita yang akan dihukum oleh keluarga Matteo, kelua

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 159 Pencuri Teriak Pencuri

    Seketika senjata yang dipegang oleh beberapa polisi mengarah pada Luna, wanita yang berdiri di samping Kenzo, suami Serena. Sontak saja Luna beringsut ketakutan. Wanitayang sedang hamil tersebut mencengkeram tangan suaminya, dan berpegangan erat padanya."Turunkan senjata kalian!" perintah Kenzo dengan tegas pada polisi-polisi tersebut. Sebagian polisi masih mengarahkan senjatanya pada ketiga wanita yang telah membuat keributan dalam rumah utama keluarga Matteo, dan sebagian lagi mengarahkan senjatanya pada Luna."Apa kalian tuli?! Turunkan senjata kalian! Wanita ini istriku! Dia sedang mengandung anakku!" bentak Kenzo sambil merangkul tubuh istri kecilnya. Ron Matteo memberikan tanda pada sang putra untuk menyelesaikan kekacauan yang ada. Damian pun mengerti. Pria paruh baya tersebut berjalan dengan penuh wibawa mendekati salah satu polisi yang mengarahkan senjatanya ke arah Luna. "Turunkan senjata kalian. Dia menantuku, dan sedang mengandung keturunan Matteo," perintahnya dengan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status