Share

BAB 16 Bisnis Trip?

Author: Alia Zach
last update Last Updated: 2024-02-15 13:21:01

“Kamu ngomong sama siapa tadi?” Ronald datang dengan langkah buru-buru. Matanya penuh selidik.

Tak tahu apakah harus berkata jujur atau tidak, Amanda masih terbungkam. Dia khawatir kalau-kalau salah bicara lagi dan menerima hukuman dari bos.

“Anu… tadi cuma lagi cari tempat teh di mana. Tapi sudah ketemu.” Kepalanya menunduk karena jelas saja dia terlihat berbohong.

“Ya sudah. Kalau begitu, cepat ikut aku ke kamar.” Perintah Ronald tanpa menunda lagi.

Langkah kaki Amanda sedikit ragu. Akankah Ronald akan melakukan sesuatu yang melanggar kontrak? Bayangan tentang adegan di mobil itu tadi sudah cukup membuat Amanda malu dan memerah.

“Lelet sekali kamu! Jalan gitu saja tidak bisa cepat.”

Amanda akhirnya berhasil mengikuti kecepatan Ronald menyusuri tangga, tentunya setelah mendengar omelan panjang suaminya, “Maaf!”

Itu saja yang dia katakan.

Memastikan pintu sudah tertutup, akhirnya Ronald buka suara.

“Aku tahu kamu tadi sedang berbincang dengan Simon.” Ancam Ronald dengan gigi yang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 17 Ingin Menyudahi

    Amanda merenungi nasibnya kini.Setelah dipaksa menikah tanpa alasan yang masuk akal baginya, kini dia seperti diserang dengan kalimat-kalimat yang membuatnya kehilangan kesabaran.Begitukah kelakuan suami yang seharusnya -paling tidak- saat ini menjadi sosok yang bisa menjaga hatinya.“Tante?” Mila yang sejak tadi mencarinya akhirnya menemukan Amanda sedang terduduk di kamarnya.“Tante menangis?” tangan kecil itu meraih pipi Amanda yang sudah basah oleh air mata.“Nggak, Sayang. Tante hanya kelilipan. Bentar lagi juga sembuh.” Dia menyeka air matanya sendiri.Anak sekecil Mila tidak boleh melihatnya cengeng dan menangis. Itu adalah prinsip Amanda. Dia tak pernah mau menampakkan air matanya pada anak-anak.“Kelilipan debu maksudnya Tante?” tanya Mila lagi.“Iya, Sayang. Tadi pas keluar kena debu, terus mata Tante rasanya pedih gitu. Mila mau berangkat ke mana kok dandan cant

    Last Updated : 2024-02-15
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 18 Kembali Pulang

    Mila berlarian di ruang keluarga sambil memamerkan boneka beruang yang barusan dibelikan Opanya.“Horeee… aku punya beruang baru!” dia berlari ke sana ke mari dengan ekspresi gembira.Ronald yang menyambutnya hanya tertawa melihat keponakannya mulai ceria dan semakin aktif bergerak lagi.“Lihat dia, Ronald. Dia tadi begitu melihat boneka beruang ini langsung minta dibelikan. Katanya mirip Papanya dan mirip Om Ronald.” Mama Ronald ikut tertawa karena melihat cucunya begitu aktif.“Begitu ya? Kamu menyamakan aku dengan makhluk berbulu ini, haa?” Ronald mengejar keponakannya dan menangkapnya dari belakang.Boneka besar itu terjatuh dan kaki Mila bergerak-gerak ingin dilepaskan dari jeratan tangan omnya.“Sudah Om, sudah! Aku geli sekarang.”“Katakan dulu, apa aku mirip dengan beruang cokelat ini?” bisik Ronald.Gadis kecil itu tersenyum dan terlihat beberapa giginya yang ompong. “Nggak, nggak mirip tapi muiiiriiip!”Dia tertawa lagi.“Awas, berarti kamu tidak akan aku lepaskan!”“Geli, O

    Last Updated : 2024-02-16
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 19 Tanpa Kabar

    Pernikahan sepupunya dimajukan dua minggu. Ini yang membuat Amanda dan keluarga ikut kepontang-panting mengejar waktu dan persiapannya. “Mel, kalau nikah maju, yang enak di kamu dan gak enaknya di kita!” salah satu sepupunya protes. Meski bukan acara yang mewah tetap saja butuh banyak printilan yang harus disiapkan. Yang lain hanya ikut mengiyakan. Amanda bahkan ikut lembur beberapa hari ini. Saat dia sedang ke belakang mengambil bahan untuk dikemas, beberapa saudaranya membicarakan hal yang ganjil menurut mereka. “Itu suaminya ke mana? Kok masih manten baru, nggak lengket kayak prangko!” Disambut dengan serbuan berikutnya, “Lah itu si Tante bilang kalau Amanda pulang nggak diantar sama suaminya. Kira-kira apa dia dipulangkan ya?” “Hush, jangan keras-keras nanti dia denger. Setauku, dia pulang malam-malam. Itu juga pakai taksi. Bapakku bilang pas itu suaranya dia nangis-nangis.” Sepupu bertubuh gendut melanjutkan informasi. “Berarti… memang tidak mudah ya diterima oleh keluarg

    Last Updated : 2024-02-16
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 20 Kebaya Penggoda

    Orang serumah tidak tahu apa yang sejatinya ada di balik pintu. Pernikahan yang hanya bersifat kontrak ini berdampak di luar kuasa Ronald. Amanda adalah sosok pribadi sederhana yang rupanya berhasil mencuri cinta orang serumahnya, terutama Mila dan Omanya. Sejak tadi Ronald hanya memainkan handphone yang ada di tangan kanannya itu. Dipandanginya foto Amanda saat dia mengenakan baju kerja ketika ada acara di kantor. Itu adalah foto yang dia punya karena diberi oleh asisten pribadinya, tepatnya sebelum dia memutuskan untuk mengajak gadis keras kepala itu untuk menikah mendadak. Meski tidak seperti kebanyakan wanita yang pernah dekat dengannya, Amanda tetap saja menarik dengan kelebihan yang dia miliki. Tubuh seksi dan wajah menawan. Itu hal yang tak bisa dia pungkiri sebagai laki-laki. Kamu rindu pada ciumannya, bukan? Bisikan halus itu mulai mengusiknya. Tentu tidak! Ronald masih saja mengelak. Dia akan menyuruh Amanda

    Last Updated : 2024-02-17
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 21 Cinta Lama

    Amanda terkejut dengan pernyataan Ronald, meski dia tak mengerti apa benar yang dikatakan oleh suaminya.“Oops…” Ronald menjatuhkan isi air mineral yang dibawanya dari botol.Baju dan kain yang dikenakan Amanda basah. Dia langsung berdiri dan pergi dari tempat acara.Ronald tersenyum akhrinya bisa mengacaukan acara Amanda di sini. Bagaimana bisa seorang istri menebar pesona pada lelaki asing sementara suaminya tidak ada di situ?Dia berjalan keluar dan bermaksud menyusul Amanda.“Nak Ronald?”Sial. Ibu mertuanya mengenalinya dan menyapa di saat dia akan keluar.“Ibu?”“Lah kapan datangnya, kok ibu tidak tahu?” sapanya lagi ramah. “Sudah ketemu sama Amanda?”“Sudah, Bu. Tadi dia pulang dan menyuruh saya menyusulnya.” Tak lupa Ronald menyalami dan mencium tangan ibu mertuanya.Seluruh mata tertuju pada mereka berdua.Sosok tinggi,

    Last Updated : 2024-02-17
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 22 Telah Menyatu

    “Pak Ronald?”Terang saja ini membuat Amanda merasa tidak enak. Bukannya menjawab sapaan istrinya, Ronald justru terus bermain dengan spatula dan pan-nya.Dari aromanya, Amanda sudah bisa menebak kalau masakan itu akan terasa enak. Tapi, dia tak berani bilang ingin mencicipi.“Pak Ronald tadi tidak ikut ke acara ya? Maaf saya tinggal di rumah karena terlihat pulas tidurnya.” Amanda seperti bicara dengan dinding tembok. Tidak ada jawaban atau sahutan.Yang ditanya justru makin terlihat sibuk dan tak menggubris.“Pak Ronald sedang masak apa ini?” Amanda benar-benar ingin meluapkan emosinya karena demi lelaki ini tadi dia harus buru-buru kembali ke rumah.Dia tak mendapatkan respon sebagaimana yang diharapkan malah diacuhkan. Sia-sia sudah usahanya tadi. Kalau tahu begini, mungkin lebih baik dia lanjut mengobrol saja tadi dengan Mas Dani.Setelah mematikan kompor gasnya, Ronald menyajikan masakan itu di atas piring lalu membawanya ke meja makan.Dia mulai menyantap nasi goreng dengan top

    Last Updated : 2024-02-17
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 23 Memasuki Alam Liar

    Semakin lama sentuhan itu semakin terasa panas. Tubuh Amanda kini sudah benar-benar sedekat itu dengan bosnya.Siapa sangka pertengkaran yang tadinya memanas, kini berubah sehingga mereka bersatu di balik selimut berwarna abu-abu.“Amanda, apa aku boleh?” di saat Amanda sudah menggeliat tidak sadar akan apapun yang terjadi di sekitarnya, bagaimana bisa Ronald masih meminta ijin!Rasanya sesuatu yang ada di dalam dirinya ingin meledak.“Hm, iya Pak. Boleh banget…” itu saja kalimat yang masih dia ingat.Selainnya, dia lupa akibat rasa yang ditawarkan oleh sentuhan Ronald kepadanya.“Pak Ronald, saya… di situ… iya…”“Aku tidak menyangka kamu seberisik ini, Amanda.” Kini ibu jari Ronald menelusuri bibir gadis yang sebentar lagi akan menyerahkan sesuatu yang paling berharga dari dirinya. “Kamu masih rapat sekali ya?”Nafas Amanda semakin terengah-engah. Melihat wanitanya memohon lewat kedua mata indah itu, Ronald segera beraksi.Dia tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Serangan yang ses

    Last Updated : 2024-02-18
  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 24 Gara-gara Diary Lama

    Siapa yang tidak sakit hati kalau dituduh macam-macam oleh suami sendiri? Meski sampai sekarang Amanda harus ingat kalau Ronald bukanlah suaminya seratus persen.“Pak Ronald, apa maksud Bapak?”“Aku tahu Amanda. Mengapa bagimu sangat sulit bahkan untuk memanggilku ‘sayang’ atau ‘mas’.” Dia mendengus kesal dan melampiaskan kemarahannya. “Itu karena kamu hanya mencintai Dani sialan itu! Benar bukan?”Amanda terkejut.Dari mana datangnya kesimpulan membabi buta seperti ini di saat malam mencekam yang akan hujan?“Itu tidak benar, Pak. Bapak salah sangka.” Amanda dengan mata penuh khawatir menjawab.Akankah Ronald menerima pembelaan ini? Selalu saja Ronald mendahulukan asumsinya daripada sebuah fakta.“Ah, sudahlah. Aku sudah lihat sendiri dengan mata kepalaku. Perjanjian kita, tidak boleh saat masih dalam masa pernikahan kita, salah satu berpacaran dengan orang lain. Apa sebegitu susahnya kamu menjaga dirimu!?”PLAAK!Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Ronald. Tentu saja terasa panas

    Last Updated : 2024-02-19

Latest chapter

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 142 Bukan Miliknya

    "Amanda?" Ronald menyapanya.Dia yang semula terpejam, perlahan mulai membuka mata."Aku dengar dia laki-laki." Sahutnya lemah. Matanya menerawang ke langit-langit ruangan. Berusaha menyimpan lukanya."Kamu...istirahatlah dulu." Ronald mengelus tangannya."Apa dia sempat menangis saat lahir?" Pertanyaannya mulai ke mana-mana. Ronald menggeleng."Jadi, saat di rahimku, dia sudah tidak bernyawa lagi? Pantas saja dia tidak menendang-nendangku lagi..." Dia meraba perutnya. "Biasanya dia akan menendangku lebih keras saat kamu ada di dekatku. Aneh bukan?"Matanya yang sembab setelah menangis, kini harus dibasahi lagi dengan air mata."Jangan berpikir yang berat-berat dulu. Kamu harus istirahat biar cepat pulih..." Ronald tak kalah terpukul dan sedihnya dari wanita yang kini terbaring lemah itu."Apa Simon di sini juga?" Tanya Amanda ketakutan dan cemas."Tidak. Apa aku perlu memberitahu dia?" Meski dadanya terasa panas, Ronald harus mengontrol diri dan mengalah untuk saat ini.Dia tahu kal

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 141 Fatal

    "Amanda?" Wanita itu mulai terlihat gusar. "Kita harus ke klinik terdekat, kalau ke rumah sakit akan terlalu jauh!" Sambung Ronald sambil membopong Amanda keluar rumah dan menuju mobil di depan.Meski kesulitan, akhirnya mereka berdua berhasil ke mobil dan mulai berkendara."Aduh..." Amanda memegangi perutnya yang sudah tak bisa lagi ditahan. Seolah ada sesuatu yang mau keluar.Dia semakin terlihat gelisah dan matanya sesekali menyipit karena menahan rasa sakit.Ronald dengan gugup sesekali melihat ke arah maps yang menunjukkan ke arah tempat bidan bersalin sedekat mungkin dari lokasi mereka sekarang."Aku sudah menemukan tempat praktek bidan, Amanda. Bertahanlah!" Pikiran Ronald saat ini adalah mengira bahwa Amanda akan melahirkan. Itu saja.Bisa saja kan sekarang ini wanita itu mengalami kontraksi. Tapi seingatnya tadi, kandungannya baru tujuh bulan saja umurnya."Sakiit..." Dia semakin menunjukkan rasa tak karuan yang dihadapinya. "Bertahanlah, Sayang..." Tangan kiri Ronald sese

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 140 Takdir Lain

    Mungkinkah jika sebenarnya Tuhan sudah menunjukkan jawaban?Mungkinkah jika sebenarnya Tuhan sudah memberikan tanda-tanda dan keajaiban itu? Hanya saja kita sebagai manusia terlalu banyak membangkang dan sok mengatur Tuhan?Ronald terkejut mendengar pengakuan dari mulut Amanda sendiri.Amanda, seandainya kamu tahu, bahwa anak itu bukanlah anak Simon dan bisa jadi adalah anakku.Belaian lembut Ronald rupanya berhasil menidurkan Amanda di sofa mungil itu."Aaaarhhh..." Dia merintih dan akhirnya dibopong oleh Ronald untuk dibawa ke dalam kamar tidur.Perlahan dia membaringkannya.Tidak cukup hanya sampai di situ, Ronald juga melepaskan rok panjang yang membuat Amanda tak leluasa bergerak."Mmmm..." entah apa yang sekarang sedang dimimpikan oleh Amanda, Ronald hanya mengelus kening dan pipinya.Muncullah rasa itu yang mendadak membuatnya seakan terbangun dari masa 'tidur'."Oh, God!" Ronald menyadari ini benar-benar bukan saat yang tepat untuk ini.Amanda dalam keadaan mengantuk dan sudah

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 139 Bitter-truth

    "Mari masuk, Pak!" Dengan susah payah akhirnya Amanda menemukan kunci gerbang dan rumahnya yang terletak di tasnya.Setelah menyalakan lampu yang sejak senja tak ada yang mengurusi, ruangan mungil itu menjadi hangat dan terang benderang."Kamu tidak menawari aku makan sesuatu?" Ronald mengaku merasa sangat lapar.Pantaskah Amanda menawarinya semangkuk mi instant atau ramen? Lantas, bagaimana jika Ronald tidak selera dengan makanan instant semacam ini?"Saya bisa memesankan makanan, Pak." Nadanya sudah disetting seformal mungkin.Amanda sudah yakin kalau dia lebih terdengar seperti sekretaris sungguhan daripada sebagai seorang mantan istri."Oh, begitu? Kenapa kamu tidak memberiku mi atau apapun tadi yang kamu beli dari minimarket itu?""Hmmm, Pak Ronald, rumah ini bukan warteg atau cafe. Jika ingin makan sesuatu, bisa ke restoran di jalan besar sana atau di mana gitu... Fine dining di hotel keluarga Bapak barangkali..." Amanda mengelus dada."Aku ke sini tadi niatnya bukan untuk makan

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 138 Terkejut

    "PAPA?"Gema suara Ronald benar-benar menyita perhatian semua orang.Bahkan beberapa nakes juga ikut berhenti dan melihat betapa pandangan mata Ronald layaknya seekor singa yang siap menerkam binatang buruan!Langkahnya makin dipercepat. Papanya tak lagi punya kesempatan untuk melarikan diri atau sekedar bersembunyi."RONALD?" Papanya benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa keterkejutan itu.Nampak sekali kalau dia ingin ditelan bumi saat itu juga. Pegangan tangan yang awalnya erat itu mendadak ia lepaskan."Monica, kamu ke sana dulu." Dia berbisik pada teman wanitanya agar tak ikut dalam forum keluarga.Meski kesal, wanita berambut panjang dan memakai hot pants itu akhrinya menurut."Siapa dia, Pa?" Ronald pura-pura bertanya, padahal dia tau semua seluk beluk perempuan simpanan sang Papa,"Oh, dia anak buah Papa," Jawab sang Papa sambil membenarkan letak jam tangannya.Baru kali ini dia seperti tertangkap basah dan malu setengah mati."Anak buah? Kerja di bagian apa dia?" Ronald ber

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 137 Tak Sengaja

    "Mila, ini susu hangatnya sudah aku buatkan!" Amanda membawa segelas susu hangat yang dia sengaja bawa ke lantai dua.Rupanya, ia terkejut saat kembali ke atas, Ronald sudah pulang ke rumah. Dia tertunduk malu. Tak tahu harus melakukan apa sekarang.Kakinya terhenti. Sementara Ronald mengamati lekuk tubuhnya yang semakin ekstreme. Perutnya terlihat semakin meruncing seolah siap kapanpun untuk melahirkan bayinya."Amanda!" Panggil Ronald lirih.Ia malu selama ini sudah berbuat tidak baik pada wanita itu. Bahkan terang-terangan menuduhnya melakukan selingkuh dan merendahkannya lebih rendah dari wanita pela*ur."Maaf aku harus mengantarkan susu ini ke kamar Mila. Setelah ini, aku akan pergi." Dia buru-buru ke kamar Mila lalu meletakkannya di meja.Rupanya anak itu sudah tertidur karena sepertinya kelelahan setelah menangis dan tantrum dalam waktu yang cukup lama."Amanda?" Saat dia sudah keluar dari kamar Mila dan membawa tasnya, Ronald mencegah wanita itu pergi."Maaf aku harus pulang

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 136 Tantangan Baru

    Ronald merenung di meja kantornya.Seusai meeting, dia tak banyak bicara dengan siapapun. Kalimat sopir pribadinya itu terdengar menggoda dan menantang.Tes DNA?Kenapa ini tak pernah terpikir olehnya setelah tahu kalau Simon bukan ayah dari anak itu?Ah, ini bisa saja hanya hawa nafsunya sendiri yang berbicara. Bagaimana jika ternyata Amanda tak sebaik yang ia duga? Bisa saja kan, selama ini dia berhubungan lebih dari dua laki-laki."Boss?" Anak buahnya yang biasa melakukan investigasi tiba-tiba menelpon. Padahal ini baru jam sepuluh pagi."Iya, bagaimana?" Ronald menekan alisnya dengan telunjuk dan ibu jari.Kepalanya terasa berat memikirkan semuanya seorang diri."Papa Boss sudah terdeteksi menginap lagi di apartemen itu. Apa Boss sudah mencoba menghubungi Monica?"Giliran Ronald sekarang yang ditanya oleh anak buahnya. Celakanya, dia lupa menghubungi Monica karena sudah terlalu larut dalam investigasinya tentang tes DNA itu."Belum. Aku belum sempat." Jawab Ronald asal."Tidak mas

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 135 Sadar Diri

    "Kurang ajar!"Ronald memukulkan kepalan tangannya di atas meja kafe di mana mereka bertiga berbincang."Boss, tenangkan diri dulu. Jangan mencuri perhatian orang!" Anak buahnya mengingatkan."Aku tidak bisa terima saja, Kenapa Mamaku setega itu pada Amanda? Apa hukumannya dikeluarkan dari rumah dan bercerai dariku itu kurang?" Ronald kini mulai sadar, kalau selama ini bisa jadi memang Mamanya lah yang menjadi penjahat bukannya malah Amanda."Kita tidak bisa menyimpulkan secepat ini, Boss. Pasti Mama Anda melakukan ini ada alasan kuat dan tidak serta merta melakukan hanya untuk kesenangan semata!" Anak buahnya yang biasanya beringas, rupanya masih memiliki hati nurani untuk memberikan nasehat pada bosnya."Minum dulu, Boss..." Yang satunya mengingatkan Ronald untuk meminum minuman yang dipesannya tadi.Dengan gegabah, ia menghabiskan satu cangkir kopi itu dalam sekali minum.Lalu mengembalikan cangkir itu di atas tempatnya dengan sembarangan. Rasanya sudah tak ada gunanya lagi dia ber

  • Pesona Istri Bayaran CEO Arogan   BAB 134 Karma?

    "Bagaimana maksud kamu mencari pekerjaan itu?" Simon tentu saja terkejut dengan pernyataan Amanda barusan.Mencari pekerjaan untuk menghidupi anaknya yang akan lahir? Bukankah kehidupan Simon sudah bergelimang harta dan rasanya itu sudah lebih dari cukup untuk memberikan penghidupan yang layak buat mereka."Kurasa itu adalah jalan yang terbaik untuk kita semua. Aku tidak mau selamanya bergantung padamu, Simon. Aku merasa seperti pengemis sekarang. Apa-apa harus menunggu pemberianmu." Amanda meneteskan air matanya.Ini karena setelah beberapa waktu terakhir, dia merasa betapa sulitnya hidup saat memenuhi kebutuhan harus menunggu pemberian pria itu.Ia tak mau diatur-atur terus dan merasa tidak berdaya. Akan jadi apa nanti anaknya."Amanda... Anak itu adalah darah dagingku dan kamu adalah ibunya. Aku tak akan pernah membiarkan kalian hidup dalam kekurangan apapun. Apa kamu tidak lihat, bagaimana yang aku lakukan padamu?" Simon mengelusnya lagi meski Amanda menunjukkan raut muka yang tid

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status