Hari demi hari berlalu, keadaan Cantika mulai membaik. Kini kemanapun dia pergi, ada seorang pengawal perempuan yang selalu mengawasi. Namanya Tantri, dia orang suruhan Alex. Kebetulan, Tantri masih saudari sepupu Alex.Sementara itu Alex mengurung Renata di dalam kamar seperti burung dalam sangkar. Dia tidak memperbolehkan Renata keluar sebelum mendapat informasi dimana Bam berada. Alex berencana menghukum Bam dan Alex bersamaan.Sampai detik itu, rasa suka Alex pada Renata masih ada. Hanya saja sedikit berkurang karena muak dengan kebohongan dan kejahatan yang telah Renata lakukan. Alex ingin bercerai, tapi bayi yang sedang Renata kandung menjadi pertimbangan berat untuknya.Klak....Pintu kamar Renata terbuka, Alex masuk membawa piring makanan dan beberapa botol vitamin kehamilan yang harus Renata rutin konsumsi."Sarapan dulu, setelah itu minum obatmu," Alex menyodorkan piring dan vitamin yang dibawanya kepada Renata. Sayang, wanita itu malah mengabaikannya."Lepaskan aku, biarkan
Usai melaksanakan ijab qobul, Cantika dan Yudi menyalami tamu undangan yang datang. Teman, kerabat dan rekan kerja. Acara pernikahan itu di adakan secara sederhana, disebuah hotel bintang lima.Alex datang seorang diri, Renata masih terkurung di dalam kamarnya. Alex sengaja melakukan hal itu karena dia tidak mau Renata membuat keributan di hari bahagia Cantika dan Yudi."Ayah," Cantika memeluk Alex. Tangis haru pecah, Alex teringat pada mendiang orangtua Cantika."Selamat berbahagia nak, semoga pernikahanmu langgeng dan dikaruniai banyak anak," doa Alex."Terimakasih," Cantika menyeka air matanya."Terimakasih karena sudah menyayangiku dan menganggapku sebagai putri sendiri."Selesai acara, Yudi langsung membawa Cantika ke kamar pengantin. Kamar yang telah di dekor sedemikian rupa agar mirip dengan kamar seorang putri. Hiasan bunga ada di mana-mana, menebarkan bau harum yang menggugah hasrat tersembunyi dalam jiwa.Jantung Cantika berdebar membayangkan apa yang akan mereka berdua laku
Cinta itu seperti udaraTak bisa dilihat, tapi bisa dirasaCinta itu seperti genangan airBisa disentuh, tapi tak bisa digenggamCinta itu seperti makanan yang membangkitkan stamina dalam tubuh,Cinta itu bisa membuat orang bahagia, begitu juga sebaliknyaJadi bagaimanakah cinta yang sebenarnya?Cinta itu tergantung bagaimana kamu memandang dan menilainyaAuthorTidak ada hari yang membahagiakan di dunia ini selain hari ini bagi Cantika. Dia akan merekam tiap memori yang dilalui bersama Yudi dan menyimpannya sebagai kenangan berharga dalam jiwanya.Lelah bermain di air terjun, Cantika mengajak Yudi untuk turun dan kembali ke hotel. Tapi sebelum pulang ke hotel, Cantika ingin makan makanan lokal yang biasa di jual dipinggir jalan. Yaitu nasi pecel dan tempe mendoan yang masih hangat.Yudi menuruti kemauan sang istri tanpa banyak protes, karena membahagiakan wanita itu menjadi satu-satunya tujuannya dalam hidup."Kita perlu membeli rumah baru, apartemen yang aku sewa lumayan sempit," uc
Anda memasuki area season tiga dari novel ini, semoga suka dengan ceritanya ya. Kali ini Author mau bikin story tentang Dion, kasian dia kalo nggak dapat jodoh, pria baik pantang dapat cerita sad ending.😂✌️***Beberapa bulan berlalu pasca pernikahan Cantika dan Yudi, Dion belum juga bisa move on. Bayang cinta pertamanya itu masih saja mengikuti matanya kemanapun dia berada. Berbagai cara telah Dion lakukan untuk menyibukkan diri, agar otaknya tidak selalu mengingat nama Cantika. Tapi hasilnya tetap nihil.Lulus kuliah, Dion memutuskan untuk membuka dealer sepeda motor dengan bantuan modal dari Ayahnya. Dia menjual berbagai merek sepeda motor dari berbagai negara, dia memang lebih tertarik menekuni dunia bisnis jual beli daripada menjadi guru sesuai dengan jurusan perkuliahannya.Pagi itu, langit terlihat mendung tapi hujan tak juga turun. Dua karyawan Dion bernama Toni dan Tomy tengah bersiap mengantarkan pesanan sepeda motor berwarna pink ke sebuah alamat. Dion meminta Tomi untuk t
Siang hari, Dion pergi ke sebuah cafe untuk makan siang sekaligus bersantai. Dia tak sengaja melihat Icha dan beberapa temannya di sana sedang makan sambil berfoto selfie.Gadis itu nampak lebih menonjol dari yang lainnya, cantik, ceria dan berisik. Jika disatukan dengan adiknya pasti akan seru, apa jangan jangan Icha dan adik Dion satu sekolah? Seragam mereka sekilas terlihat sama."Cha, kamu kenapa nolak si Felix? Dia tampan, baik lagi," ucap Fani salah seorang teman Icha."Kalo kamu suka ambil aja, dia bukan tipeku!""Terus tipemu yang seperti apa?" Fani penasaran."Aku suka pria mapan yang matang. Umurnya di atas dua puluh limaan,""Seleramu yang lebih tua ya?""Yang tua yang lebih berpengalaman gaes. Ha... Ha.... Ha...""Idih, dasar!" Fani merinding sekujur badan.Sedang asyik mengobrol, tiba-tiba seorang pria berseragam sama muncul dengan wajah merah. Dia menarik tangan Icha dan memaksanya untuk berdiri dari kursi. Pria itu nampak marah, matanya melotot sampai mau keluar dari te
Icha merasa senang, berkat Dion mengaku sebagai kekasihnya, Felix si pembuat onar tidak pernah mengganggunya lagi. Hari-hari Icha di sekolah terasa damai dan sejahtera, seperti para siswi lainnya. Hari itu, pulang sekolah. Icha tidak mampir kemanapun, dia langsung pulang ke rumah dan berganti pakaian. Tiba-tiba saja pintu rumahnya di ketuk, dia bergegas untuk membukanya. "ibumu ada de?" ucap pria berpakaian hitam-hitam itu. "Bapak siapa?" tanya Icha curiga "Tinggal jawab saja Ibumu ada nggak?" bentaknya "Dia sedang bekerja, pulangnya nanti malam," Icha sedikit gemetaran karena takut. "Katakan padanya untuk segera melunasi hutang-hutangnya atau rumah ini akan Pak Johan ambil," "Hutang? maaf Pak, kalau boleh tau berapa jumlah uang yang di pinjam ibuku dari pak Johan?" "Dua ratus juta, belum dengan bunganya," Icha melongo, uang sebanyak itu ibu gunakan untuk apa? bukannya kata sang ibu, gaji bulanan yang dia dapat lebih dari cukup untuk mencukupi biaya hidup mereka? I
Pagi itu, seperti biasa Icha bersiap untuk pergi ke sekolah pada pukul 06.30 menit. Saat membuka pintu, Icha melompat kaget karena Dion telah ada di depan teras rumahnya. pria itu terlihat tampan dengan setelan kemeja dan celana jeans panjang, dia nampak seperti model sebuah majalah dewasa. "Selamat pagi Icha sayang," "Pagi. Sedang apa Kakak pagi-pagi ada di sini?" "Aku mau mengantar kamu pergi ke sekolah," "Dengan mobil sport ini?" "Iya, kenapa memangnya?" "Kita akan menjadi pusat perhatian nanti?" "Itu bagus. Jadi, tidak akan ada pria di sekolahmu yang berani mendekati kamu lagi. Biar mereka semua tau kalau kamu punya pria tampan dan kaya sepertiku," "????" "Jangan bengong, ayo masuk ke dalam mobil!" perintah Dion sambil membuka pintu depan mobilnya. Dion menyetel lagu cinta era 2000 an di dalam mobil, dia bersenandung lirih dengan suara serak-serak basahnya. Sesekali dia menggoyangkan kepala, menjentikkan jari seperti abg yang baru merasakan jatuh cinta. Icha
Agatha mendekati Kakaknya yang sedang makan sambil main ponsel di dapur. Dia mengendap seperti maling karena ingin membuat pria itu terkejut tapi gagal."Aku tau kamu mau membuatku terkejut, Agatha,""Kok bisa tau?""Parfummu bisa kucium dari jarak lima puluh kilo meter,""Alah, lebay!"Agatha menyeret kursi, dia duduk tepat di hadapan Dion. Berita Dion telah memiliki pacar tersebar luas, Tomi pelaku gosip itu menyebar hingga seantero kota X."Siapa gadis itu?""Apa maksudmu Agatha?" Dion keluar dari game dan meletakan ponselnya."Siapa gadis bodoh yang mau menjadi pacarmu itu?""Dia teman sekolahmu, juga teman les karate mu,"Kemarin saat menjemput Icha, dia tak sengaja melihat Icha dan agatha tengah berbincang di taman sekolah. Keduanya tampak akur dan dekat, seolah olah sudah menjadi teman lama."Siapa namanya?""icha,""Hah? dia adik kelasku dan umurnya belum genap tujuh belas tahun? kakak mengencani anak di bawah umur?" Agatha sedikit terkejut. Tapi itulah Dion, selalu berhasil m
Agatha mendekati Kakaknya yang sedang makan sambil main ponsel di dapur. Dia mengendap seperti maling karena ingin membuat pria itu terkejut tapi gagal."Aku tau kamu mau membuatku terkejut, Agatha,""Kok bisa tau?""Parfummu bisa kucium dari jarak lima puluh kilo meter,""Alah, lebay!"Agatha menyeret kursi, dia duduk tepat di hadapan Dion. Berita Dion telah memiliki pacar tersebar luas, Tomi pelaku gosip itu menyebar hingga seantero kota X."Siapa gadis itu?""Apa maksudmu Agatha?" Dion keluar dari game dan meletakan ponselnya."Siapa gadis bodoh yang mau menjadi pacarmu itu?""Dia teman sekolahmu, juga teman les karate mu,"Kemarin saat menjemput Icha, dia tak sengaja melihat Icha dan agatha tengah berbincang di taman sekolah. Keduanya tampak akur dan dekat, seolah olah sudah menjadi teman lama."Siapa namanya?""icha,""Hah? dia adik kelasku dan umurnya belum genap tujuh belas tahun? kakak mengencani anak di bawah umur?" Agatha sedikit terkejut. Tapi itulah Dion, selalu berhasil m
Pagi itu, seperti biasa Icha bersiap untuk pergi ke sekolah pada pukul 06.30 menit. Saat membuka pintu, Icha melompat kaget karena Dion telah ada di depan teras rumahnya. pria itu terlihat tampan dengan setelan kemeja dan celana jeans panjang, dia nampak seperti model sebuah majalah dewasa. "Selamat pagi Icha sayang," "Pagi. Sedang apa Kakak pagi-pagi ada di sini?" "Aku mau mengantar kamu pergi ke sekolah," "Dengan mobil sport ini?" "Iya, kenapa memangnya?" "Kita akan menjadi pusat perhatian nanti?" "Itu bagus. Jadi, tidak akan ada pria di sekolahmu yang berani mendekati kamu lagi. Biar mereka semua tau kalau kamu punya pria tampan dan kaya sepertiku," "????" "Jangan bengong, ayo masuk ke dalam mobil!" perintah Dion sambil membuka pintu depan mobilnya. Dion menyetel lagu cinta era 2000 an di dalam mobil, dia bersenandung lirih dengan suara serak-serak basahnya. Sesekali dia menggoyangkan kepala, menjentikkan jari seperti abg yang baru merasakan jatuh cinta. Icha
Icha merasa senang, berkat Dion mengaku sebagai kekasihnya, Felix si pembuat onar tidak pernah mengganggunya lagi. Hari-hari Icha di sekolah terasa damai dan sejahtera, seperti para siswi lainnya. Hari itu, pulang sekolah. Icha tidak mampir kemanapun, dia langsung pulang ke rumah dan berganti pakaian. Tiba-tiba saja pintu rumahnya di ketuk, dia bergegas untuk membukanya. "ibumu ada de?" ucap pria berpakaian hitam-hitam itu. "Bapak siapa?" tanya Icha curiga "Tinggal jawab saja Ibumu ada nggak?" bentaknya "Dia sedang bekerja, pulangnya nanti malam," Icha sedikit gemetaran karena takut. "Katakan padanya untuk segera melunasi hutang-hutangnya atau rumah ini akan Pak Johan ambil," "Hutang? maaf Pak, kalau boleh tau berapa jumlah uang yang di pinjam ibuku dari pak Johan?" "Dua ratus juta, belum dengan bunganya," Icha melongo, uang sebanyak itu ibu gunakan untuk apa? bukannya kata sang ibu, gaji bulanan yang dia dapat lebih dari cukup untuk mencukupi biaya hidup mereka? I
Siang hari, Dion pergi ke sebuah cafe untuk makan siang sekaligus bersantai. Dia tak sengaja melihat Icha dan beberapa temannya di sana sedang makan sambil berfoto selfie.Gadis itu nampak lebih menonjol dari yang lainnya, cantik, ceria dan berisik. Jika disatukan dengan adiknya pasti akan seru, apa jangan jangan Icha dan adik Dion satu sekolah? Seragam mereka sekilas terlihat sama."Cha, kamu kenapa nolak si Felix? Dia tampan, baik lagi," ucap Fani salah seorang teman Icha."Kalo kamu suka ambil aja, dia bukan tipeku!""Terus tipemu yang seperti apa?" Fani penasaran."Aku suka pria mapan yang matang. Umurnya di atas dua puluh limaan,""Seleramu yang lebih tua ya?""Yang tua yang lebih berpengalaman gaes. Ha... Ha.... Ha...""Idih, dasar!" Fani merinding sekujur badan.Sedang asyik mengobrol, tiba-tiba seorang pria berseragam sama muncul dengan wajah merah. Dia menarik tangan Icha dan memaksanya untuk berdiri dari kursi. Pria itu nampak marah, matanya melotot sampai mau keluar dari te
Anda memasuki area season tiga dari novel ini, semoga suka dengan ceritanya ya. Kali ini Author mau bikin story tentang Dion, kasian dia kalo nggak dapat jodoh, pria baik pantang dapat cerita sad ending.😂✌️***Beberapa bulan berlalu pasca pernikahan Cantika dan Yudi, Dion belum juga bisa move on. Bayang cinta pertamanya itu masih saja mengikuti matanya kemanapun dia berada. Berbagai cara telah Dion lakukan untuk menyibukkan diri, agar otaknya tidak selalu mengingat nama Cantika. Tapi hasilnya tetap nihil.Lulus kuliah, Dion memutuskan untuk membuka dealer sepeda motor dengan bantuan modal dari Ayahnya. Dia menjual berbagai merek sepeda motor dari berbagai negara, dia memang lebih tertarik menekuni dunia bisnis jual beli daripada menjadi guru sesuai dengan jurusan perkuliahannya.Pagi itu, langit terlihat mendung tapi hujan tak juga turun. Dua karyawan Dion bernama Toni dan Tomy tengah bersiap mengantarkan pesanan sepeda motor berwarna pink ke sebuah alamat. Dion meminta Tomi untuk t
Cinta itu seperti udaraTak bisa dilihat, tapi bisa dirasaCinta itu seperti genangan airBisa disentuh, tapi tak bisa digenggamCinta itu seperti makanan yang membangkitkan stamina dalam tubuh,Cinta itu bisa membuat orang bahagia, begitu juga sebaliknyaJadi bagaimanakah cinta yang sebenarnya?Cinta itu tergantung bagaimana kamu memandang dan menilainyaAuthorTidak ada hari yang membahagiakan di dunia ini selain hari ini bagi Cantika. Dia akan merekam tiap memori yang dilalui bersama Yudi dan menyimpannya sebagai kenangan berharga dalam jiwanya.Lelah bermain di air terjun, Cantika mengajak Yudi untuk turun dan kembali ke hotel. Tapi sebelum pulang ke hotel, Cantika ingin makan makanan lokal yang biasa di jual dipinggir jalan. Yaitu nasi pecel dan tempe mendoan yang masih hangat.Yudi menuruti kemauan sang istri tanpa banyak protes, karena membahagiakan wanita itu menjadi satu-satunya tujuannya dalam hidup."Kita perlu membeli rumah baru, apartemen yang aku sewa lumayan sempit," uc
Usai melaksanakan ijab qobul, Cantika dan Yudi menyalami tamu undangan yang datang. Teman, kerabat dan rekan kerja. Acara pernikahan itu di adakan secara sederhana, disebuah hotel bintang lima.Alex datang seorang diri, Renata masih terkurung di dalam kamarnya. Alex sengaja melakukan hal itu karena dia tidak mau Renata membuat keributan di hari bahagia Cantika dan Yudi."Ayah," Cantika memeluk Alex. Tangis haru pecah, Alex teringat pada mendiang orangtua Cantika."Selamat berbahagia nak, semoga pernikahanmu langgeng dan dikaruniai banyak anak," doa Alex."Terimakasih," Cantika menyeka air matanya."Terimakasih karena sudah menyayangiku dan menganggapku sebagai putri sendiri."Selesai acara, Yudi langsung membawa Cantika ke kamar pengantin. Kamar yang telah di dekor sedemikian rupa agar mirip dengan kamar seorang putri. Hiasan bunga ada di mana-mana, menebarkan bau harum yang menggugah hasrat tersembunyi dalam jiwa.Jantung Cantika berdebar membayangkan apa yang akan mereka berdua laku
Hari demi hari berlalu, keadaan Cantika mulai membaik. Kini kemanapun dia pergi, ada seorang pengawal perempuan yang selalu mengawasi. Namanya Tantri, dia orang suruhan Alex. Kebetulan, Tantri masih saudari sepupu Alex.Sementara itu Alex mengurung Renata di dalam kamar seperti burung dalam sangkar. Dia tidak memperbolehkan Renata keluar sebelum mendapat informasi dimana Bam berada. Alex berencana menghukum Bam dan Alex bersamaan.Sampai detik itu, rasa suka Alex pada Renata masih ada. Hanya saja sedikit berkurang karena muak dengan kebohongan dan kejahatan yang telah Renata lakukan. Alex ingin bercerai, tapi bayi yang sedang Renata kandung menjadi pertimbangan berat untuknya.Klak....Pintu kamar Renata terbuka, Alex masuk membawa piring makanan dan beberapa botol vitamin kehamilan yang harus Renata rutin konsumsi."Sarapan dulu, setelah itu minum obatmu," Alex menyodorkan piring dan vitamin yang dibawanya kepada Renata. Sayang, wanita itu malah mengabaikannya."Lepaskan aku, biarkan
Bam dan Renata kembali mengatur janji temu, kali ini di taman kota yang sedang ramai pengunjung karena weekend. Hal ini dinilai Renata lebih efektif dan terhindar dari kecurigaan orang terdekatnya."Kamu ada paspor?" tanya Renata pada Bam."Ada, kenapa memangnya? Kamu mau aku kabur ke luar negri?""Bersembunyilah di sana sampai semuanya aman,""Tapi ongkos dan biaya hidupku?""Aku akan menanggungnya. Lebih baik aku keluar biaya banyak daripada masuk penjara,"Bam tertawa. Mana ada orang yang tidak mau masuk penjara tapi berani melakukan tindak kejahatan? Bam rasa hanya Renata saja. Ternyata watak dan kelakuan mereka sama, wajar jika mereka bisa menjadi partner kerja yang baik."Oke, aku akan pergi ke luar negri." ucap Bam. Dia menyalipkan anak rambut Renata yang terbang tertiup angin ke telinganya.Dari jauh, Sonia memotret kebersamaan Bam dan Renata. Kemudian, dia mengirim foto itu pada Alex dan Yudi. Sonia tersenyum miring, sebentar lagi kelakuan busuk Renata akan terbongkar.Selama