Home / CEO / Pesona Ethan / Bab 77. Rombongan Pria Berseragam Hitam

Share

Bab 77. Rombongan Pria Berseragam Hitam

Author: Soesan
last update Last Updated: 2023-01-29 13:43:36

"Duduklah!" Dengan lembut Ethan menyentuh kedua sisi pundak Nada dan memintanya duduk di tepi tempat tidur di kamarnya sendiri.

Setelah marah, Ethan membawa pulang Nada tanpa ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Setelah sampai rumah, Ethan baru membuka mulut. Itupun hanya menyuruh Nada duduk di tempat tidur.

Sama halnya dengan Ethan, Nada juga diam seribu bahasa. Tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya.

Keduanya sama-sama tidak berkata hingga membuat susasana antara mereka menjadi dingin dan senyap.

Setelah mendudukkan Nada, Ethan pergi ke luar kamar. Tidak berapa lama dia telah kembali. Di tangannya membawa baskom kecil berisi air es dan waslap. Dia juga membawa salep. Ethan duduk di samping Nada dan masih tidak mengucap apa pun sampai semua yang dibawa diletakkan di samping Nada.

Rupanya Ethan membawa air es yang akan dia gunakan untuk mengompres lengan Nada. Karena satpam menarik paksa dan menyeretnya kasar sehingga bekas cengkeraman satpam toko meninggalkan memar me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pesona Ethan   Bab 78. Mencari dan Sia-sia

    "Pak, tolong Anda cek lagi!" minta Nada.Nada pergi ke kantor kepolisian untuk mencari pria pemilik toko yang katanya dibawa pergi oleh rombongan pria berseragam hitam yang dia pikir akan dibawa dan diserahkan ke kantor polisi karena kasus penipuan yang selama ini dilakukan, termasuk menipu dirinya."Tidak ada, Nona. Sejak kemarin pagi sampai saat ini kantor kami tidak mendapat laporan kasus penipuan seperti yang kamu katakan.""Tapi, Pak. Mereka bilang pria itu akan diserahkan pada pihak yang berwenang." Nada masih bertahan dan mengira kalau pihak berwenang dalam menangani kasus seperti ini adalah polisi sehingga dia meminta petugas polisi yang ditemuinya untuk kembali memeriksa laporan kasus hari kemarin sampai pagi ini."Maaf, Nona. Sampai sekarang tidak ada laporan masuk ke kami untuk kasus yang kamu katakan. Mungkin kamu salah dengar," ucap polisi itu mulai jengah karena Nada terus memaksanya.Setelah mendapatkan penjelasan berkali-kali, akhirnya dengan berat hati Nada meninggal

    Last Updated : 2023-02-01
  • Pesona Ethan   Bab 79. Mengumpulkan Uang

    "Siapa di sana?" serunya setengah berteriak dan membuat suaranya bulat agar terdengar berani.Karena tidak ada jawaban, Nada berjalan perlahan dan sangat hati-hati. Penuh rasa was-was, langkah kakinya berjinjit agar tidak menimbulkan suara agar bayangan yang melintas tadi tidak mengetahuinya. Selama tinggal di rumah itu, baru kali ini Nada merasa was-was dan sedikit takut.Sembari membawa sapu dan menggenggamnya dengan posisi siap memukul, Nada memeriksa semua ruang dalam rumahnya. Setelah memeriksa semua ruang, Nada tidak menemukan siapa pun. Hanya tinggal satu ruang lagi yang belum dia periksa, kamar Ethan.Nada berdiri sembari memikirkan apakah dia harus memeriksa kamar Ethan juga atau tidak. Pintu kamar itu masih tertutup dengan rapat. Sejak kejadian itu dan Ethan jarang pulang, kamar itu selalu terkunci rapat dan Nada tidak pernah masuk.Ada helaan napas panjang hingga akhirnya Nada memutuskan memeriksa kamar Ethan. Dia berjalan masih dengan sangat hati-hati. Sesampainya di depan

    Last Updated : 2023-02-05
  • Pesona Ethan   Bab 80. Pelukan Malam

    "Sungguh tidak disangka," gumam Ethan setelah memeriksa file yang dikirim oleh Vidor, asistennya.Ethan kembali bangkit dari tempat tidurnya dan kembali berjalan ke kamar Nada. Perlahan langkahnya mendekati ranjang Nada di mana Nada masih tidur dengan nyenyak. Bahkan wajah lelahnya masih terlihat jelas meski tidurnya sangat nyenyak. Buktinya kedatangan Ethan sama sekali tidak bisa membuat tidur Nada terganggu.Ethan duduk di tepi ranjang, di samping Nada. Perhatiannya terpatri pada wajah Nada yang lelap. Tampak ragu, Ethan mengulurkan tangan dan secara hati-hati membelai rambut Nada. Menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Nada."Apa yang kamu sembunyikan dariku? Kenapa menanggungnya sendiri? Bukankah kita suami istri?" gumam Ethan lirih.Cukup lama Ethan duduk di ranjang Nada dengan memandangi wajahnya. Ada pikiran yang terselip tentang wanita yang sudah beberapa bulan menjadi istrinya. Mengingat apa yang dikirimkan Vidor padanya beberapa menit lalu, Ethan merasa kesal

    Last Updated : 2023-02-07
  • Pesona Ethan   Bab 81. Bagaimana Caranya?

    “Sudahlah, tidak apa-apa. Sebaiknya kamu cepat mandi! Bukankah kamu harus bekerja?” Ethan menepis tangan Nada.Nada terdiam dengan tatapan merasa bersalah dan sedih mendapati sikap Ethan masih dingin dan acuh tak acuh padanya. Dia pun menarik kembali tubuhnya sendiri untuk kembali duduk bersandar pada tempat tidur. Kini wajah Nada tertunduk menahan kesedihan. Dia pikir Ethan masih marah padanya karena cincin itu.Ethan sudah bangkit dan berdiri. Melihat Nada tertunduk dan sedih, langkahnya pun terhenti dan niat untuk meninggalkan kamar Nada juga tertahan. Ethan kembali memutar tubuh menghadap Nada. Ada rasa sakit yang dia rasakan ketika melihat wajah sedih istrinya itu.“Nada, aku-““Aku akan menyiapkan sarapan,” ucap Nada memotong perkataan Ethan. Dia juga langsung bangkit dan merangkak turun dari tempat tidurnya tanpa melihat Ethan, apalagi mendengarkan apa yang akan dikatakan Ethan.Ethan terdiam melihat Nada berlalu begitu saja melintas di hadapannya dan meninggalkannya sendiri de

    Last Updated : 2023-02-10
  • Pesona Ethan   Bab 82. Sebuah Janji

    "Aku akan mencoba membuat desain sama persis dengan cincin itu," jawab Nada sedikit gugup.Dia tidak yakin Ethan setuju dengan idenya ini. Hanya saja tidak ada cara lain untuk menebus kesalahannya dan menggantikan cincin yang telah ia hilangkan. Meski dia yakin Ethan pasti tidak setuju, tapi menurutnya tidak ada salahnya mencoba. Nada tidak berani melihat wajah Ethan. Dia takut pria di sampingnya itu akan menertawakannya atau semakin marah padanya setelah mendengar janjinya."Mungkin kamu bisa membuat desain yang sama persis, tapi bagaimana dengan bahan dan juga caramu bisa mendapatkan cincin itu?" tanya Ethan menatap lekat Nada."Aku akan bekerja lebih giat lagi untuk mengumpulkan uang. Bila perlu aku akan mencari pekerjaan tambahan untuk mengumpulkan uang meski itu sangat sulit dan membutuhkan waktu lama, tapi aku akan mencarinya," ucap Nada dengan keyakinan penuh.Ethan tersenyum, bahkan senyumnya itu hampir menjadi tawa. Dia bukan mencibir semua perkataan Nada, hanya saja menurun

    Last Updated : 2023-02-11
  • Pesona Ethan   Bab 83. Mencari Tahu dan Menjadi Khawatir

    "Apa yang akan kita lakukan di sini?" tanya Vidor setelah menerima pesan Ethan dan menemuinya."Aku pernah melihat Nada datang ke rumah sakit ini," jawab Ethan.Ethan memperhatikan bangunan besar dengan tulisan besar pula. Bangunan itu adalah rumah sakit yang pernah didatangi Nada dan beberapa kali Ethan melihat istrinya itu datang ke sana. Dia pikir akan menemukan bukti atau kejutan yang lain yang akan memperjelas dan meyakinkan siapa Nada sebenarnya."Apa hubungannya dengan rumah sakit ini? Apa kamu pikir istrimu memiliki penyakit yang dia sembunyikan darimu?" Vidor masih belum mengerti."Entahlah, aku juga tidak tau, makanya aku mengajakmu ke sini untuk mencari tau," jawab Ethan. Dia juga tidak yakin apa yang ingin dia cari di rumah sakit itu."Tapi istrimu terlihat segar. Tidak ada tanda-tanda bila dia sakit," ucap Vidor mengomentari Nada."Aku harap begitu. Aku hanya tidak ingin terlambat mengetahui untuk kedua kalinya," balas Ethan.Tanpa dijelaskan, Vidor sudah mengerti apa art

    Last Updated : 2023-02-12
  • Pesona Ethan   Bab 84. Pelayan Menggemaskan

    "Beri aku alamatnya!" Ethan langsung memutar tubuh dan bergegas pergi setelah mendapatkan notifikasi pesan masuk ke dalam ponselnya. Tidak rugi dia membayar Vidor mahal untuk menjadi asistennya karena pria itu selalu bisa diandalkan.Dengan menggunakan jasa taksi, Ethan pergi ke alamat yang diberikan oleh Vidor padanya. Ada sedikit kecemasan dalam hatinya. Bukan karena takut Nada meninggalkannya, tapi dia khawatir pada kondisi kesehatan istrinya itu."Ini, Pak!" Ethan memberikan selembar uang kertas seratus ribuan pada pada sopir taksi."Kembaliannya, Tuan." "Tidak usah, ambil saja!" tolak Ethan tidak mau sopir itu memberi uang kembalian padanya.Ethan segera bergegas menutup pintu taksi dan berjalan santai juga tenang mendekati tempat yang dikatakan Vidor melihat Nada sedang bekerja di sana. Sebuah restauran kelas menengah ke atas, disanalah Nada bekerja paruh waktu setelah pulang kerja dari perusahaan.Ethan membenarkan topi yang selalu dia pakai setiap kali keluar dari rumah, tid

    Last Updated : 2023-02-15
  • Pesona Ethan   Bab 85. Kembali Hangat

    "Ethan, jangan macam-macam! Aku baru bekerja beberapa hari di sini." Nada geram mendengar usulan Ethan.Ethan tersenyum menggelitik melihat wajah marah Nada. Baginya ekspresi semacam itu bukanlah ekspresi marah, melainkan ekspresi yang sangat imut dan membuatnya semakin gemas. Hanya saja semua itu ditekan dalam hatinya. Dia tidak mungkin mengungkapkan pada Nada, apalagi ada Vidor bersama mereka."Oke- oke. Aku yang akan bayar makanan kalian, tapi menunya aku yang pilihkan," putus Nada merasa jengah melihat Ethan menertawakannya.Dia kesal dan tidak ingin berdebat dengan Ethan di depan banyak orang, apalagi di tempat kerjanya. Tidak mau namanya tercemar oleh ulah Ethan, lebih baik Nada memilih mengalah."Tidak perlu, Nona Nada. Aku yang akan membayarnya. Kamu tenang saja! Aku punya uang," sahut Vidor mengakhiri perdebatan keduanya.Nada melihat dan menatap Vidor lekat untuk beberapa saat. Sorot matanya masih tidak yakin kalau Vidor memiliki uang banyak untuk membayar makanan yang merek

    Last Updated : 2023-02-16

Latest chapter

  • Pesona Ethan   Bab 203. Bahagia Sempurna

    "Aku-"Anak itu kembali ketakutan setelah melihat Ethan sejenak. Perlahan kakinya melangkah mundur menjauhi Ethan dan kembali wajahnya tertunduk dalam. Kedua tangannya saling meremas di depan perut."Huh ... aku pikir pria kecil ini pemberani dan bertanggung jawab. Ternyata nyalinya ciut juga," ucap Ethan dengan tawa kecil meledek, tapi sesungguhnya bercanda menggoda.Dia memang sempat marah karena anak itu hampir membahayakan istri dan anak dalam kandungan Nada. Hanya saja setelah melihat Nada memperlakukan dengan manis dan lembut, bahkan memaafkannya dengan mudah, kemarahan itu berangsur surut dan menghilang. Terlebih saat melihat wajah manis dan kata maaf yang diucapkan.Ethan merasa meski umur anak itu masih kanak-kanak, tapi dia telah belajar bertanggung jawab. Dengan kembali mendekati Nada dan mengakui kesalahannya serta meminta maaf, menunjukkan etika yang baik. Dia terharu oleh sikap berani anak kecil itu.Mendengar tawa kecil Ethan, perlahan anak itu mem

  • Pesona Ethan   Bab 202. Insiden di Taman Kota

    Tujuh bulan lewat usia kehamilan Nada."Ethan, kenapa jalannya lambat banget?" Sejak berangkat dari rumah sakit tiga puluh menit lalu, Nada merasa jarak yang mereka tempuh masih sangat dekat. Bahkan sebagian besar kendaraan dan bisa dikatakan semua kendaraan yang tadinya melaju di belakang mereka telah mendahului. Mungkin juga mereka telah sampai di tempat tujuan dan sudah melakukan pekerjaan.Ethan tersenyum menanggapi protes istrinya sembari memberi lirikan teduh."Ethan, cepatlah sedikit! Mau sampai kantor jam berapa kalau kamu bawa mobilnya kayak siput begini?" Nada mulai sedikit kesal."Sayang, aku sedang membawa wanita hamil. Mana boleh melajukan kendaraan cepat-cepat? Itu sangat berbahaya," ucap Ethan sembari condong ke arah Nada. "Kamu ingat kata dokter tadi? Kehamilanmu mulai besar, kamu harus hati-hati dalam bergerak. Tidak boleh melakukan gerakan secara berlebihan," sambungnya. Ethan mengingatkan Nada pesan dokter pada mereka.Siang ini mereka bar

  • Pesona Ethan   Bab 201. Menyembunyikan Kehamilan

    "Apa aku sekejam itu?" Tiba-tiba Ethan mendorong pintu dan berjalan mendekati mereka.Tatapan dan wajahnya dingin penuh rasa kecewa atas perkataan Nada yang dia dengar dari balik pintu. Bahkan langkahnya tegas seperti langkah dewa perang siap menebas musuh yang menghadang, meski sebenarnya Ethan berjalan normal. Bahkan terbilang lebih lambat dari biasanya."Ethan?" Mata Nada membulat sempurna.Nada dan Serly terkejut setengah mati melihat kedatangan Ethan. Namun, rasa terkejut Serly tidak sebanding dengan rasa terkejut yang dialami Nada. Bukan hanya kedatangan Ethan saja yang membuatnya hampir shock, tapi juga kata-kata yang diucapkan suaminya, serta cara Ethan melihatnya membuat hati Nada bergetar. Namun, seluruh tubuhnya dingin dan membeku.Bahkan, angin yang terbentur oleh tubuh Ethan terasa mencekam baginya. Hingga saat Ethan menghentikan langkah dan berdiri tegak di hadapan dengan sorot mata lekat nan tajam yang sulit diartikan sebagai tatapan cinta, Nada masih membeku membalas

  • Pesona Ethan   Bab 200. Ingin Menjadi Wanita Sempurna

    Semakin hari Ethan merasa istrinya semakin terlihat aneh dan berbeda, seolah istrinya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Entah ini hanya pemikiran dan dugaannya saja atau memang ada yang disembunyikan oleh Nada darinya? Yang pasti, Ethan merasa kebiasaan istrinya sedikit berbeda dari biasanya."Sayang," panggil Ethan.Sembari menyebut nama Nada, Ethan meraba-raba tempat tidur di sampingnya di mana Nada tidur bersamanya. Tidak ada. Tempat tidur di sampingnya kembali kosong ketika matanya terbuka di pagi hari. Hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali dalam beberapa hari ini.Ethan mengarahkan pandangnya pada pintu kamar mandi dan memasang telinga. Sama seperti pagi biasanya, suara gemericik air terdengar cukup berisik. Bisa dipastikan beberapa saat lagi Nada pasti akan keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya. "Sayang, kamu sudah bangun?" tanya Nada sembari mengusap wajah menggunakan handuk kecil.Seperti perkiraan Ethan, dalam hitungan menit pintu kamar mandi

  • Pesona Ethan   Bab 199. Mual Mendapat Kiss

    "Sayang, ayo bangun ganti baju dulu!" Ethan menarik tangan Nada memintanya bangun setelah membantu istrinya melepaskan high heels."Tidak mau, Ethan. Aku ngantuk banget. Aku mau langsung tidur saja," tolak Nada melepaskan tangan Ethan dan kembali memeluk guling."Sayang, kamu tidak akan tidur nyenyak menggunakan pakaian ini. Lagi pula kamu belum cuci muka." Ethan terus membujuk agar istrinya mau bangun sebentar berganti pakaian dan mencuci wajah untuk menghilangkan riasan sisa pesta. Sayangnya, tidak berhasil. Rasa kantuk telah menguasai istrinya. Selain malam memang telah larut, kemungkinan besar Nada juga lelah meladeni tamu dan teman-temannya saat pesta karena bagaimanapun malam ini mereka adalah bintang party.Tidak berhasil membujuk juga tidak mau mengganggu tidur lelap istrinya, akhirnya Ethan memutuskan membantu mengganti pakaian Nada. Meski sedikit kesusahan, tapi akhirnya berhasil menukar gaun Nada dengan pakaian tidur."Akhirnya," desahnya lega melihat istrinya telah menggu

  • Pesona Ethan   Bab 198. Kejutan Party

    "Ethan, sebenarnya kita mau ke mana?" Nada bingung. Sepulang kerja, Ethan menyuruhnya segera mandi dan berdandan. Dia juga memberikan gaun dan high heels baru yang senada. Katanya sih ada undangan makan malam dari kolega, tapi gelagat yang diberikan suaminya itu cukup membuatnya curiga."Makan malam, Sayang." Jawaban ini yang selalu diberikan Ethan setiap kali Nada bertanya."Hanya makan malam, kenapa harus dandan cantik dan menggunakan gaun semewah ini?" gumamnya setengah menggerutu.Ethan tersenyum mendengar protes istrinya, terlebih melihat wajah cemberut dan kesal Nada yang disembunyikan. Dengan lembut meraih tangan Nada, lalu memberikan satu kecupan pada punggung tangan yang memiliki aroma wangi dari lotion yang dipakainya."Istriku memang harus selalu terlihat cantik," goda Ethan.Nada tersenyum memberi mencibir pada ucapan Ethan."Bagaimana kalau kolegamu tertarik pada kecantikanku, lalu jatuh cinta dan ingin memiliki aku? Apa kamu rela?" Kini giliran Nada yang menggoda.Senyu

  • Pesona Ethan   Bab 197. Seperti Perangko

    "Ethan, biarkan aku masak untuk kita!" "Tidak boleh!" larang Ethan tegas. "Kamu baru pulang dari rumah sakit. Biarkan bibi saja yang membuat sarapan untuk kita. Kamu istirahat bersamaku saja di sini!" sambungnya."Tapi?" Nada menatapnya lekat, namun sedikit terselip keraguan dan menunjukkan bila dia sedang memikirkan sesuatu.Ada sorot sedih dalam matanya. Bukan sedih karena tidak diperbolehkan membuat sarapan, tapi sedih karena sejak Ethan kembali, suaminya itu langsung menemaninya di rumah sakit. Dia tau dan memahami rasa lelah dan capek yang Ethan rasakan, makanya setelah diperbolehkan pulang kemarin sore dan istirahat malam hari, pagi ini dia ingin membuat sarapan spesial."Sayang." Ethan meraih tangan Nada dan membawanya kembali berbaring dalam dekapan. "Aku belum lapar, aku hanya ingin bersamamu," sambungnya menghibur sembari mengeratkan pelukan dan semakin dalam membawa tubuh Nada masuk ke dalam selimut kehangatan.Sebenarnya Nada ingin kembali mencari alasan agar Ethan mau me

  • Pesona Ethan   Bab 196. Lolos Dari Maut

    "Sayang, ada apa?" Ethan bingung dan khawatir ketika melihat Nada melepaskan pelukannya dan kembali bangun dari baringnya, lalu duduk menatap lekat. Dia pun turut bangun dan duduk berhadapan. Sekali lagi manik matanya menyelidik keanehan pada cara pandang Nada padanya."Sayang, ada apa?" Sekali lagi Ethan melontarkan pertanyaan yang sama.Seperti bumi bergerak sangat lambat, begitulah kedua tangan Nada bergerak sangat lambat mendekati wajah Ethan, lalu mendekapnya. Sorot matanya masih sama, tidak berubah sama sekali. Tatapan lekat seolah mencari sesuatu kepastian. Dalam manik mata yang kembali mulai berembun dan berkaca-kaca terlihat dengan jelas Nada sedang memastikan pria di hadapannya benar-benar Ethan, suaminya."Ethan, aku tidak sedang bermimpi, bukan? Ini sungguh kamu, bukan rohmu?" Pertanyaan Nada mampu membuat Ethan tercengang dan kaget, namun menggelitik. Dalam kepalanya tidak habis pikir bila Nada memiliki pikiran konyol seperti itu. Hanya saja, semua yang ditanyakan dan d

  • Pesona Ethan   Bab 195. Kecelakaan Pesawat

    "Ethan!" Nada menangis histeris dan terus memanggil nama Ethan.Dengan kedua tangan menutup sebagian wajah dan terus menyaksikan berita tentang kecelakaan pesawat yang diketahui membawa suaminya pulang, tangis Nada semakin miris dan menyedihkan. Dunianya seketika menjadi gelap gulita ketika pembawa berita mengatakan pesawat itu mengalami ledakan di atas udara, di atas pegunungan dan diperkirakan tidak ada penumpang yang selamat. "Nyonya!" Mendengar teriakan Nada disertai tangis histeris, Serly langsung berlari menuju kamar Nada. Pintu kamar yang tertutup membuatnya sedikit ragu, namun teriak dan tangis Nada membuatnya langsung mendorong pintu dan menerobos masuk."Nyonya!" Serly terkejut ketika melihat Nada menangis histeris sembari bersimpuh di atas lantai dingin. Serly langsung berlari mendekat dan berjongkok di depan Nada. "Nyonya, ada apa?" tanyanya cemas.Tanpa menjawab dan terus menangis, Nada menunjuk televisi agar Serly melihat.Serly menoleh. Dia pun terkejut setelah beber

DMCA.com Protection Status