Beranda / CEO / Pesona Ethan / Bab 158. Dikira Aman, Ternyata Hilang

Share

Bab 158. Dikira Aman, Ternyata Hilang

Penulis: Soesan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-03 20:07:10

"Vidor, kamu lihat istriku?" Ethan mengedarkan pandang mencari Nada.

"Bukankah tadi bersamamu? Aku tidak melihatnya." Vidor pun akhirnya mengikuti jejak Ethan mengedarkan pandangnya juga.

"Ya. Tadi bersamaku, tapi dia pamit ke kamar mandi," jawabnya cemas.

"Sudah mencarinya ke kamar mandi?" Vidor pun turut cemas.

"Sudah, tapi setiap aku tanya orang yang baru keluar dari kamar mandi, mereka tidak melihatnya." Ethan semakin cemas.

"Sudah memeriksanya ke setiap pintu?"

"Aku sudah melakukannya, Vidor. Bahkan sampai dicaci dan dimaki," jawab Ethan kesal.

Malam ini dia membawa Nada makan malam di restauran di pinggir pantai. Dia pikir sudah mengirim Serly kembali dan memanipulasi kepergiannya ke Raja Ampat, makanya akan aman. Karena ingin menikmati waktu berdua sembari menikmati angin malam pantai, Vidor sengaja tidak gabung bersama mereka. Asistennya itu baru datang juga karena telah memiliki janji dengan temannya yang tinggal di kota itu.

Nada berpamitan untuk ke kamar mandi. Awalnya Eth
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Ethan   Bab 159. Pasti Akan Membunuhmu

    "Benar, itu istriku," jawab Ethan.Meski dalam rekaman Nada menggunakan hoodie dengan kepala tertutup topi dan wajah tertunduk untuk memanipulasi, tapi Ethan masih bisa mengenalinya dengan baik.Dalam rekaman, tidak ada yang aneh bila dilihat dari cara Nada dan Serly berjalan. Keduanya tampil santai dan tenang. Bahkan tangan Serly berada di pinggang Nada seperti sedang menuntun dan menjaganya. Semua tampak biasa saja dan wajar. Sesaat Ethan merasa lega karena Nada bersama Serly."Vidor, hubungi Serly!" perintah Ethan."Baik."Vidor langsung mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Serly. Sekali, tidak terjawab. Dua kali, masih tidak ada jawaban. Tiga kali, Serly masih belum merespon. Vidor melayangkan pandang pada Ethan dan mereka saling bertukar pandang. Seperti ada aliran listrik yang menyatukan pemikiran kita. Keduanya langsung menyadari sesuatu."Bisa lebih fokuskan pada tangan wanita itu!" Ethan dan vidor merasa ada yang tidak beres pada istrinya. Mereka kembali memperhatikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Pesona Ethan   Bab 160. Dua Wanita Kejam

    "Berikan ramuannya padaku! Aku tidak akan membiarkan wanita miskin ini melahirkan anak untuk Ethan dan mewarisi kekayaan keluarga Andrew."Mendengar perkataan dan suara ini, Nada yakin mengenali siapa mereka dan tidak salah lagi. Ingin memberontak dan melawan. Sayangnya, matanya masih tertutup, mulutnya masih disumpal dan tangannya terikat. Nada tidak bisa melakukan apa-apa selain mengerang menahan rasa sakit."Kamu yakin akan membunuh anak itu?" Suara yang lain terdengar ragu."Ya. Kemarin kita telah gagal dan wanita gila itu tidak bisa diandalkan. Bahkan bukan hanya anak dalam perutnya saja, tapi rasanya aku ingin membunuh wanita miskin ini juga.""Jangan bodoh! Bagaimana kalau Ethan tau kita telah menculik Nada menggunakan topeng wajah Serly?"Terdengar suara tawa membahana."Bodoh saja Serly itu! Dengan mudahnya diperdaya anak kecil. Katanya pengawal cerdas, tapi ada alat GPS dalam gelang benang itu saja dia tidak tau. Bahkan dengan bodohnya memberikan pada Nada." Erina tertawa m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Pesona Ethan   Bab 161. Sempat Arest

    "Bagaimana kondisinya?" Ethan datang terburu-buru dengsn wajah cemas."Masih ditangani oleh dokter di IGD."Tiga pria membuka jalan untuk Ethan. Mereka tidak berani memberi jawaban tentang kondisi Nada saat ini. Mereka takut Ethan naik pitam dan tidak bisa menahan kemarahannya.Seolah pertanyaannya hanya ala kadarnya dan formalitas saja, Ethan bahkan tidak menghentikan langkah cepat dan cemasnya dan terus berjalan dengan tergesa menuju ruang tindakan IGD di salah satu rumah sakit di Bali.Wajah tampannya dirundung kesedihan dan duka bercampur rasa marah dan bara api dendam yang siap membakar siapa pun yang menyinggung, terlebih orang-orang yang telah menyakiti dan menyentuh istrinya."Tuan, Anda tidak bisa masuk!" Seorang petugas medis menahan dan melarang langkah Ethan ketika dia hendak masuk ke ruang tindakan di mana Nada sedang ditangani dan diberikan pertolongan pertama."Yang di dalam itu istriku!" bentak Ethan bertambah marah.Nada suara tinggi dan menarik perhatian setiap oran

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Pesona Ethan   Bab 162. Operasi Yang Lama

    "Apa masih lama? Ini sudah lebih dari satu jam," ucap Ethan gusar menunggu."Tuan, duduklah sebentar!"Vidor pun ikut gusar. Bukan hanya memikirkan kondisi Nada saja, melainkan memikirkan dan mengkhawatirkan kondisi Ethan juga. Sejak Nada di bawa ke ruang operasi dan dilakukan operasi cyto, Ethan sama sekali belum duduk. Bahkan sejak mengetahui Nada diculik, dia sama sekali belum minum apalagi makan sesuatu."Bagaimana aku bisa duduk, Vidor? Di dalam sana istriku sedang berjuang antara hidup dan mati. Kamu minta aku duduk dan tenang?" pekik Ethan.Vidor terdiam mendapatkan kemarahan Ethan. Sakit hati? Tidak. Dia mengerti dan paham perasaan Ethan. Bila dia berada di posisi itu, bahkan Vidor tidak yakin bisa tetap berdiri dengan tegar. Bukannya marah atau menjauh, Vidor malah semakin mendekat dan memeluk Ethan."Percayalah pada cinta kalian!" lirih Vidor memberi semangat dan penghiburan. "Sejak mengenal Nada, aku tau dia bukan wanita lemah. Istrimu itu wanita kuat dan hebat. Pasti bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Pesona Ethan   Bab 163. Dipenjara Terlalu Ringan

    "Ethan, apa yang terjadi pada menantu papa?" Saat Ethan dan Vidor masih berbincang membicarakan masalah hukuman apa yang akan mereka berikan pada orang-orang yang membuat istrinya seperti itu, tiba-tiba Ethan dikejutkan oleh kedatangan Michael, papanya.Wajah Michael terlihat sangat cemas dan khawatir. Bahkan napasnya tersengal dan terengah seperti habis berlari kiloanmeter jauhnya.Tidak segera menjawab pertanyaan Michael, Ethan malah bingung, kaget dan bengong menatap Vidor. Semua jawaban atas pertanyaan dan rasa kagetnya ada pada Vidor."Aku yang menghubungi papamu," ucap Vidor mengaku.Ethan bernapas panjang. Dia tidak akan menyalahkan Vidor karena memang tidak salah apa yang telah dilakukannya. Bahkan karena panik dan kacau, dia sendiri tidak memikirkan untuk menghubungi papanya. Dan mungkin bila terjadi hal yang buruk pada Nada, dia akan disalahkan oleh papanya karena tidak memberi kabar."Ethan, apa yang terjadi pada menantu papa?"Michael masih penasaran karena Vidor tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Pesona Ethan   Bab 164. Suara Pertama Yang Berat

    “Apa dia tidak mengatakan pada Papa?” Ethan kaget mendengar jawaban Michael.“Dia hanya ijin pergi dengan teman-temannya, tapi tidak bilang kalau mau ke luar kota sampai beberapa hari,” jawab Michael merasa telah diperdaya oleh Syahna. Dia merasa malu pada Ethan karena tidak bisa menjadi kepala keluarga yang baik. Bahkan istrinya sendiri pergi ke mana, dia juga tidak mengetahuinya. Erina pergi dan melakukan hal yang jahat pada menantunya pun, dia juga tidak mengetahuinya. Michael merasa gagal.Michael menjatuhkan diri dan duduk dengan lemah di samping Ethan. Kepalanya terasa pusing dan sakit. Dengan kedua tangan menyugar wajah, lalu menarik rambutnya sendiri, Michael duduk membungkuk merasa bersalah pada Ethan dan Nada.“Maafkan papa, Ethan! Papa tidak bisa menjaga kalian. Papa tidak bisa mendidik Erina dengan benar. Bahkan tidak bisa menuntun istri papa sendiri,” ucap Michael merasa bersalah dan tidak berdaya.Ethan menghela napas panjang melihat dan mendengar penyesalan dan rasa be

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Pesona Ethan   Bab 165. Separuh Napas

    “Bos, kamu yakin?” Vidor berjalan mengikuti langkah Ethan.“Ya. Aku tidak bisa melihat istriku menangis,” jawab Ethan sembari menghentikan langkah dan berputar balik menghadap Vidor.“Bukankah ini sangat beresiko?”“Tidak ada pilihan lain, Vidor. Melihat tangis Nada saat aku akan meninggalkannya, hatiku sangat sakit, bahkan lebih sakit dari saat aku melihatnya terkulai lemah dan tidak sadarkan diri. Hatiku remuk, Vidor. Hidupku hancur! Aku telah membuat Nada menanggung semuanya. Apa aku masih harus membiarkan istriku menangis ketakutan sendirian di dalam sana?” “Tapi kondisi Nada?” “Aku sudah konsultasi dengan dokter yang menangani dan merawatnya. Kondisi Nada memang masih lemah dan butuh observasi, tapi bila aku mau membayar lebih untuk alat dan ruangan khusus serta perawat khusus, maka mereka akan mengijinkan istriku dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Hanya saja harus memenuhi kriteria mereka,” jelas Ethan.Berapa pun biaya yang harus dikeluarkan demi Nada, Ethan tidak akan per

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Pesona Ethan   Bab 166. Menganggap Gila

    Ethan semakin memeluk erat tubuh Nada yang terguncang karena tangis. Bibirnya kelu, hatinya hancur. Bibir dan lidahnya tak sanggup berkata-kata untuk menghibur Nada. Yang dapat dilakukannya hanya mendekap dan memeluknya hingga tangisan sang istri mereda dan Nada sedikit tenang.Perlahan Nada mengangkat kepala dan tegak menatap Ethan. Matanya basah dan sayu, Ethan segera mengusap air matanya dan mendekap wajah Nada menggunakan kedua tangan. Dengan cinta, satu kecupan manis diberikan pada kening Nada sebagai bentuk penghiburan."Anak kita meninggal," ucap Nada masih terlihat sedih."Kita harus ikhlas, Sayang," ucap Ethan."Kalau mereka tidak membunuhnya, dia pasti tidak akan meninggal, Ethan. Aku sudah menjaganya." Kembali tangis Nada terdengar.Ethan kembali membawa Nada ke dalam pelukannya. Melihat Nada kembali menangis, hatinya semakin hancur."Aku tau. Kamu sudah berusaha untuk menjaganya, tapi Tuhan berkehendak lain. Tuhan masih ingin memangkunya," ucap Ethan kembali menghibur Nad

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09

Bab terbaru

  • Pesona Ethan   Bab 203. Bahagia Sempurna

    "Aku-"Anak itu kembali ketakutan setelah melihat Ethan sejenak. Perlahan kakinya melangkah mundur menjauhi Ethan dan kembali wajahnya tertunduk dalam. Kedua tangannya saling meremas di depan perut."Huh ... aku pikir pria kecil ini pemberani dan bertanggung jawab. Ternyata nyalinya ciut juga," ucap Ethan dengan tawa kecil meledek, tapi sesungguhnya bercanda menggoda.Dia memang sempat marah karena anak itu hampir membahayakan istri dan anak dalam kandungan Nada. Hanya saja setelah melihat Nada memperlakukan dengan manis dan lembut, bahkan memaafkannya dengan mudah, kemarahan itu berangsur surut dan menghilang. Terlebih saat melihat wajah manis dan kata maaf yang diucapkan.Ethan merasa meski umur anak itu masih kanak-kanak, tapi dia telah belajar bertanggung jawab. Dengan kembali mendekati Nada dan mengakui kesalahannya serta meminta maaf, menunjukkan etika yang baik. Dia terharu oleh sikap berani anak kecil itu.Mendengar tawa kecil Ethan, perlahan anak itu mem

  • Pesona Ethan   Bab 202. Insiden di Taman Kota

    Tujuh bulan lewat usia kehamilan Nada."Ethan, kenapa jalannya lambat banget?" Sejak berangkat dari rumah sakit tiga puluh menit lalu, Nada merasa jarak yang mereka tempuh masih sangat dekat. Bahkan sebagian besar kendaraan dan bisa dikatakan semua kendaraan yang tadinya melaju di belakang mereka telah mendahului. Mungkin juga mereka telah sampai di tempat tujuan dan sudah melakukan pekerjaan.Ethan tersenyum menanggapi protes istrinya sembari memberi lirikan teduh."Ethan, cepatlah sedikit! Mau sampai kantor jam berapa kalau kamu bawa mobilnya kayak siput begini?" Nada mulai sedikit kesal."Sayang, aku sedang membawa wanita hamil. Mana boleh melajukan kendaraan cepat-cepat? Itu sangat berbahaya," ucap Ethan sembari condong ke arah Nada. "Kamu ingat kata dokter tadi? Kehamilanmu mulai besar, kamu harus hati-hati dalam bergerak. Tidak boleh melakukan gerakan secara berlebihan," sambungnya. Ethan mengingatkan Nada pesan dokter pada mereka.Siang ini mereka bar

  • Pesona Ethan   Bab 201. Menyembunyikan Kehamilan

    "Apa aku sekejam itu?" Tiba-tiba Ethan mendorong pintu dan berjalan mendekati mereka.Tatapan dan wajahnya dingin penuh rasa kecewa atas perkataan Nada yang dia dengar dari balik pintu. Bahkan langkahnya tegas seperti langkah dewa perang siap menebas musuh yang menghadang, meski sebenarnya Ethan berjalan normal. Bahkan terbilang lebih lambat dari biasanya."Ethan?" Mata Nada membulat sempurna.Nada dan Serly terkejut setengah mati melihat kedatangan Ethan. Namun, rasa terkejut Serly tidak sebanding dengan rasa terkejut yang dialami Nada. Bukan hanya kedatangan Ethan saja yang membuatnya hampir shock, tapi juga kata-kata yang diucapkan suaminya, serta cara Ethan melihatnya membuat hati Nada bergetar. Namun, seluruh tubuhnya dingin dan membeku.Bahkan, angin yang terbentur oleh tubuh Ethan terasa mencekam baginya. Hingga saat Ethan menghentikan langkah dan berdiri tegak di hadapan dengan sorot mata lekat nan tajam yang sulit diartikan sebagai tatapan cinta, Nada masih membeku membalas

  • Pesona Ethan   Bab 200. Ingin Menjadi Wanita Sempurna

    Semakin hari Ethan merasa istrinya semakin terlihat aneh dan berbeda, seolah istrinya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Entah ini hanya pemikiran dan dugaannya saja atau memang ada yang disembunyikan oleh Nada darinya? Yang pasti, Ethan merasa kebiasaan istrinya sedikit berbeda dari biasanya."Sayang," panggil Ethan.Sembari menyebut nama Nada, Ethan meraba-raba tempat tidur di sampingnya di mana Nada tidur bersamanya. Tidak ada. Tempat tidur di sampingnya kembali kosong ketika matanya terbuka di pagi hari. Hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali dalam beberapa hari ini.Ethan mengarahkan pandangnya pada pintu kamar mandi dan memasang telinga. Sama seperti pagi biasanya, suara gemericik air terdengar cukup berisik. Bisa dipastikan beberapa saat lagi Nada pasti akan keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya. "Sayang, kamu sudah bangun?" tanya Nada sembari mengusap wajah menggunakan handuk kecil.Seperti perkiraan Ethan, dalam hitungan menit pintu kamar mandi

  • Pesona Ethan   Bab 199. Mual Mendapat Kiss

    "Sayang, ayo bangun ganti baju dulu!" Ethan menarik tangan Nada memintanya bangun setelah membantu istrinya melepaskan high heels."Tidak mau, Ethan. Aku ngantuk banget. Aku mau langsung tidur saja," tolak Nada melepaskan tangan Ethan dan kembali memeluk guling."Sayang, kamu tidak akan tidur nyenyak menggunakan pakaian ini. Lagi pula kamu belum cuci muka." Ethan terus membujuk agar istrinya mau bangun sebentar berganti pakaian dan mencuci wajah untuk menghilangkan riasan sisa pesta. Sayangnya, tidak berhasil. Rasa kantuk telah menguasai istrinya. Selain malam memang telah larut, kemungkinan besar Nada juga lelah meladeni tamu dan teman-temannya saat pesta karena bagaimanapun malam ini mereka adalah bintang party.Tidak berhasil membujuk juga tidak mau mengganggu tidur lelap istrinya, akhirnya Ethan memutuskan membantu mengganti pakaian Nada. Meski sedikit kesusahan, tapi akhirnya berhasil menukar gaun Nada dengan pakaian tidur."Akhirnya," desahnya lega melihat istrinya telah menggu

  • Pesona Ethan   Bab 198. Kejutan Party

    "Ethan, sebenarnya kita mau ke mana?" Nada bingung. Sepulang kerja, Ethan menyuruhnya segera mandi dan berdandan. Dia juga memberikan gaun dan high heels baru yang senada. Katanya sih ada undangan makan malam dari kolega, tapi gelagat yang diberikan suaminya itu cukup membuatnya curiga."Makan malam, Sayang." Jawaban ini yang selalu diberikan Ethan setiap kali Nada bertanya."Hanya makan malam, kenapa harus dandan cantik dan menggunakan gaun semewah ini?" gumamnya setengah menggerutu.Ethan tersenyum mendengar protes istrinya, terlebih melihat wajah cemberut dan kesal Nada yang disembunyikan. Dengan lembut meraih tangan Nada, lalu memberikan satu kecupan pada punggung tangan yang memiliki aroma wangi dari lotion yang dipakainya."Istriku memang harus selalu terlihat cantik," goda Ethan.Nada tersenyum memberi mencibir pada ucapan Ethan."Bagaimana kalau kolegamu tertarik pada kecantikanku, lalu jatuh cinta dan ingin memiliki aku? Apa kamu rela?" Kini giliran Nada yang menggoda.Senyu

  • Pesona Ethan   Bab 197. Seperti Perangko

    "Ethan, biarkan aku masak untuk kita!" "Tidak boleh!" larang Ethan tegas. "Kamu baru pulang dari rumah sakit. Biarkan bibi saja yang membuat sarapan untuk kita. Kamu istirahat bersamaku saja di sini!" sambungnya."Tapi?" Nada menatapnya lekat, namun sedikit terselip keraguan dan menunjukkan bila dia sedang memikirkan sesuatu.Ada sorot sedih dalam matanya. Bukan sedih karena tidak diperbolehkan membuat sarapan, tapi sedih karena sejak Ethan kembali, suaminya itu langsung menemaninya di rumah sakit. Dia tau dan memahami rasa lelah dan capek yang Ethan rasakan, makanya setelah diperbolehkan pulang kemarin sore dan istirahat malam hari, pagi ini dia ingin membuat sarapan spesial."Sayang." Ethan meraih tangan Nada dan membawanya kembali berbaring dalam dekapan. "Aku belum lapar, aku hanya ingin bersamamu," sambungnya menghibur sembari mengeratkan pelukan dan semakin dalam membawa tubuh Nada masuk ke dalam selimut kehangatan.Sebenarnya Nada ingin kembali mencari alasan agar Ethan mau me

  • Pesona Ethan   Bab 196. Lolos Dari Maut

    "Sayang, ada apa?" Ethan bingung dan khawatir ketika melihat Nada melepaskan pelukannya dan kembali bangun dari baringnya, lalu duduk menatap lekat. Dia pun turut bangun dan duduk berhadapan. Sekali lagi manik matanya menyelidik keanehan pada cara pandang Nada padanya."Sayang, ada apa?" Sekali lagi Ethan melontarkan pertanyaan yang sama.Seperti bumi bergerak sangat lambat, begitulah kedua tangan Nada bergerak sangat lambat mendekati wajah Ethan, lalu mendekapnya. Sorot matanya masih sama, tidak berubah sama sekali. Tatapan lekat seolah mencari sesuatu kepastian. Dalam manik mata yang kembali mulai berembun dan berkaca-kaca terlihat dengan jelas Nada sedang memastikan pria di hadapannya benar-benar Ethan, suaminya."Ethan, aku tidak sedang bermimpi, bukan? Ini sungguh kamu, bukan rohmu?" Pertanyaan Nada mampu membuat Ethan tercengang dan kaget, namun menggelitik. Dalam kepalanya tidak habis pikir bila Nada memiliki pikiran konyol seperti itu. Hanya saja, semua yang ditanyakan dan d

  • Pesona Ethan   Bab 195. Kecelakaan Pesawat

    "Ethan!" Nada menangis histeris dan terus memanggil nama Ethan.Dengan kedua tangan menutup sebagian wajah dan terus menyaksikan berita tentang kecelakaan pesawat yang diketahui membawa suaminya pulang, tangis Nada semakin miris dan menyedihkan. Dunianya seketika menjadi gelap gulita ketika pembawa berita mengatakan pesawat itu mengalami ledakan di atas udara, di atas pegunungan dan diperkirakan tidak ada penumpang yang selamat. "Nyonya!" Mendengar teriakan Nada disertai tangis histeris, Serly langsung berlari menuju kamar Nada. Pintu kamar yang tertutup membuatnya sedikit ragu, namun teriak dan tangis Nada membuatnya langsung mendorong pintu dan menerobos masuk."Nyonya!" Serly terkejut ketika melihat Nada menangis histeris sembari bersimpuh di atas lantai dingin. Serly langsung berlari mendekat dan berjongkok di depan Nada. "Nyonya, ada apa?" tanyanya cemas.Tanpa menjawab dan terus menangis, Nada menunjuk televisi agar Serly melihat.Serly menoleh. Dia pun terkejut setelah beber

DMCA.com Protection Status