Share

103

BAGIAN 103

TAK PANTAS KUPILIH

          “Riri, kamu benar-benar cantik malam ini. Mami ternyata tidak salah memilihkan pakaian buatmu.”

          Selesai salat berjamaah, kami bertiga makan malam bersama di meja makan yang terasa begitu luas bagiku. Kali ini, Mami meminta para pembantu, sopir, dan perawatnya untuk makan terpisah sebab ada hal penting ingin dia bicarakan pada kami berdua. Tentu saja aku merasa begitu was-was saat harus duduk sendirian menghadap dua orang yang masih saja menurutku sangat misterius tersebut. Apalagi kalimat demi kalimat yang tertuang dalam surat cinta di kamar mandi tadi masih terngiang-ngiang di kepala. Betul-betul sangat menggangguku.

          “Terima kasih, Mi,” sahutku sambil memaksakan tersenyum.

       &nbs

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status