Rumah Venus Flytrap no 3
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
"Oh ini uang modal usaha butik , rencana mau kerjasama sama Jenifer , mau buka cabang baru. Nah aku ambil alih cabangnya , cuma kalau uang ini masuk ke rekening nanti Damar curiga ,kan uang ini mau di kirim kembali ke Jenifer ,tadi aku ketemu dia dulu Bu sebelum ke sini , dia nitip uang sewa rukonya ke aku " alasan Ningsih, dia tidak bisa jujur sekarang ke kalian karena bukti belumlah jelas dan lengkap .
"Wah bagus dunk , saat anak-anak di sekolah kamu ada kesibukan lain yang menghasilkan , hitung-hitung bantu suami juga " kata ibu Camelia
"Yah wes pakai rekening ibu saja , nanti ibu yang setor tunai di ATM baru saat Jenifer butuh kasih tahu ibu nomor rekening nya nanti ibu transfer" kata ibu Camelia memberikan solusi.
"B
Rumah Venus Flytrap no 3Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Sore ini Ningsih menghilangkan stress dalam dirinya. Sejenak ingin melupakan masalah yang dia sedang hadapi.Berbelanja dan makan di restoran steak mahal. Anak-anak dan Genta sangat senang, Mereka juga bermain di wahana permainan yang ada di mall.Beberapa baju baru Ningsih beli, gamis model terbaru dengan aneka hijab cantik model terbaru , dan juga membelikan mukena baru untuk mbok Mala.Ningsih pun membeli beberapa parfum mahal, produk skincare dan sabun mandi. Memang benar kata orang kalau sakit hati dan tidak berbahagia, belanja adalah obat terbaik. Apalagi kalau menghabiskan uang suami sendiri, daripada pelakor yang untung kan lebih baik dia yang masih berstatus istri sah. Kau rasakan saja Aa , bulan depan kau
Rumah Venus Flytrap no 3Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini ."Mbok beberapa bungkusan ini tolong simpan dulu di kamar mbok ,besok pagi setelah bapak pergi kerja baru saya ambil ya " kata Ningsih."Iya Bu " jawab mbok Mala"Ayo kita pulang , ini tab kalian yah masing masing satu ,besok pagi tunjukkan ke papa " ujar Ningsih sambil memberikan ke Rizal dan Rizky."Baik ma , terimakasih" kata Rizal dan Risky serempak .Sesampainya di rumah. Terlihat sepeda motor Aa sudah ada , tumben jam segini dia sudah pulang , biasanya tunggu mendekati tengah malam .Saat sampai di kamar. Ningsih langsung menuju kamar mandi , membersihkan diri dan merapikan beberapa belanjaan tadi . Damar terbangun karena dia menyalakan lampu kamar."Dek ,baru sampai?" Tegur Damar"Iya , tadi ad
Rumah Venus Flytrap no 3Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Supaya Damar tidak curiga , Ningsih pelan-pelan turun ke bawah mengambil yogurt di kulkas dan membawa ke kamar. Di depan kamar dia pura-pura bersuara ,agar Damar tidak curiga dan tahu kalau dia baru saja datang ."Ehmm enak juga yogurt merek ini, seperti nya besok mau beli lagi ah yang rasa ini " kata Ningsih dengan suara sedikit nyaring agar suamiku mendengar dari kamar."Wah ini dia tempat sampahnya , memang perlu membuang barang yang sudah habis di pakai , apa lagi kalau bekas orang lain" lanjutnya sambil bersuara sedikit nyaring .Ningsih tahu suaminya ini belum tidur, dia pasti mendengar suaraku . gumam Ningsih dalam hati."Halo Jeni , maaf mengganggu malam-malam. insya Allah besok sudah ada keputusannya , semoga ke
Rumah Venus Flytrap no 3Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini ."Jeni , sudah aku transfer ya modal pertama ke kamu. Setelah tanah di kampung laku, aku akan mentransfer lagi. Terus bagaimana dengan bisnis butiknya ?" tanya Ningsih ditelepon."Kita bertemu saja di mall itu untuk Melihat tempat dan mengatur rencana lagi, baiklah sampai jumpa di sana " lanjut Ningsih sambil mengakhiri panggilan telepon.Pagi ini para petugas pemasangan cctv sudah datang. Ningsih menyuruh mereka memasang di dekat kolam renang , pintu keluar dari kamar mereka, halaman depan dan di dapur ,juga ruang tamu . inilah salah satu upaya agar dia bisa mendapatkan bukti akurat.Anak-anak sedang makan nasi kuning yang Ningsih pesan lewat aplikasi online, makanan untuk siang juga sudah dia pesan.Hari ini dia belum masak kar
Rumah Venus Flytrap no 3Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Mereka berdua pun berjalan-jalan sebentar sambil menunggu pemilik tempat datang di jalan dia malah bertemu dengan,"Loh teh lagi jalan-jalan ya? si kembar mana?" tanya Antonio"Ini bukan jalan-jalan tadi lihat tempat untuk buka lapak di sini. Rencana mau mulai usaha, anak-anak ada di rumah " jawab Ningsih."Lihat tempat? apakah blok BE no 70" tanya Nio lagi"Kok kamu bisa tahu sih , benar blok BE no 70" kata Ningsih."Kenapa teteh pakai nama Jeni , aku jadi tidak mengenali" sahut Antonio"Ehm ehm sebentar yah saya potong pembicaraan kalian berdua. Saya yang bernama Jeni , dan kau pasti pemilik tempat itu " kata Jeni."Benar sekali , saya Antonio , salam kenal Bu Jeni" kata Nio sambil memberikan
Rumah Venus Flytrap no 3Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini ."Hallo bu , apa tadi anter kue untuk cucu ibu nya ?" tanya Ningsih begitu sampai di mobil Jeni."Oh iya , tadi teman ibu nawarin kue ,yang penjualan untuk donasi jadi ibu beli lebih dan kirim ke kalian " kata ibu Camelia"Oh makasih yah bu " kata Ningsih."Iya ,sudah dulu ,ibu mau bawakan makanan ke Genta " kata ibu Camelia"okay bu, sampai jumpa" kata Ningsih sambil mengakhiri panggilan telepon .Ehmm tumben ibu Camelia ini ngga mau bicara banyak ,biasanya suka nanya-nanya dan berbicara lama , ada apa yah ? gumam Ningsih dalam hati."Woi kenapa lagi melamun ,habis telepon malah diam gitu " tegur Jeni."Oh sori Jen , cuma lagi mikirin hal lain" kata Ningsih beralasan."Bulan depan mau ngga tem
Rumah Venus Flytrap no 3Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Ningsih pun kembali menuju kamarnya, melihat sekilas Damar sibuk bermain dengan anak-anak . Walaupun dia suami yang buruk ,untung saja dia bisa berperan menjadi ayah yang baik .Selesai berganti pakaian dan membawa tas selempang favoritnya yang berwarna ungu ,jaket jeans dan kaca mata hitam ."Aa , pamit dulu ya , Ijal dan iky ,mama pergi dulu " kata Ningsih"Iya ma, nanti pulang belikan martabak manis nah , iky mau rasa coklat kacang" pinta Risky."Kalau Ijal mau rasa keju " seru Rizal."Hati-hati di jalan ya dek " kata Damar"Iya nanti mama belikan" kata Ningsih.Dia pun menuju garasi mengeluarkan motornya, dan mengecek kendaraan beroda dua ini.Semuanya sempurna , bensin juga masih ada sedi
Rumah Venus Flytrap no 3Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Ningsih meninggalkan Jay dan Sonya yang masih sibuk mencoba gaun pernikahan mereka, sekarang dia dan Jeni di dalam kantornya ."Jen , ini di dapatkan mbok Mala dari cucian baju kotor Damar. Tadi pagi dia baru pulang rumah" kata Ningsih."Ckckck suami mu ini semakin berani ya , bawa selingkuhan sampe ke luar kota dan berhari-hari " kata Jeni dengan geram."Aku juga bingung Jen ,tapi sikapnya saat di rumah biasa saja. Dia juga membelikan oleh-oleh mainan untuk si kembar" kata Ningsih."Aku jadi penasaran wanita seperti apa yang jadi pacar gelapnya" kata Jeni."Entahlah , aku sudah menyadap WhatsApp dan handphone nya tapi tidak ku dapat panggilan telepon atau pesan yang mencurigakan" kata Ningsih"Kemungkinan
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Extra Part10 tahun sudah berlalu, sekarang 23 rumah yang ada di perumahan Bejo telah terisi penuh tetapi masih teringat jelas di pikiran Pak Bejo tentang kisah 10 penghuni awal di perumahan.Kisah hidup mereka sangat luarbiasa, melewati penderitaan, berjuang, bertahan hidup dan mengubah nasib.Kali ini Pak Bejo mengundang semua pemilik rumah meskipun ada sebagian dari mereka tinggal di luar negri tetapi komunikasi masih terjalin.Para penghuni awal tak pernah mengetahui kalau sekuriti kesayangan mereka adalah pemilik dan arsitek dari Perumahan Bejo 23.Dan pada moment reuni inilah Pak Bejo ingin mengungkap identitas nya sekaligus bertemu kembali dengan mereka yang telah di anggap anak olehnya.Pera
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 15Selanjutnya Alicia dan Dean menghubungi Dokter Virna untuk konsultasi. Setelah benar-benar yakin maka prosedur mulai di lakukan, Alicia tak berhenti terus berdoa.Harapannya untuk menjadi seorang ibu sebentar lagi akan terjadi. Betapa senang dirinya karena mengetahui sekarang sudah ada janin di kandungannya, Dia berhenti dari pekerjaannya dan melakukan bedrest agar kandungannya bisa bertahan melewati tri semester pertama.Kehamilan Alicia membuat Heni dan Dean bersukacita, bayi di perut Alicia sepertinya tahu jadi tidak merepotkan ibunya hanya Dean yang merasakan morning sickness.Setiap pagi dan sore Dean akan muntah, mual mencium aroma minyak kayu putih dan segala macam parfum juga sabun mandi. Dean terpaksa
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 14"Dean ayo berangkat ke rumah Heni, terimakasih pak atas bantuannya"kata Alicia ke sekuriti di kantornya."Sama-sama Bu" kata SekuritiKeduanya pun menuju parkiran tempat mobil berada, Dean hanya diam saja sepanjang perjalanan. Sementara itu Alicia hanya menatap jalanan.Sesampainya dirumah Heni, keduanya pun masuk dan di sambut dua orang anak perempuan dari Heni. Di ruang tamu Dean menunggu sambil menemani kedua anak Heni untuk nonton acara kartun."Hilarry mamamu ada dimana?"tanya Alicia"Mama ada di dapur tante" jawab Hilarry anak sulung HeniAlicia pun menuju dapur dan mendapati Heni sedang menggoreng nugget ayam dan sosis."Hen, maaf terlambat tadi Maminya Agus datang
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 13"Cia sore ini aku jemput kamu ya" ujar Dean chat whatsapp"Untuk apa?" tanya Alicia"Lah mobilmu rusak kan, tadi aku lihat update status wa mu""Oh iya seh tapi rencananya aku mau pesan online car karena mau mampir dulu ke rumah Heni karena dia lagi sakit dan suaminya di luar kota""Aku temenin deh, Dearly juga lagi les karate sampe malam. Ngga ada kerjaan nih""Baiklah, jam 16.00 ya""Siap Putri Cia"Begitulah chat antara Dean dan Cia hubungan keduanya makin akrab dan seperti sahabat. Keduanya saling jujur kalau takut menikah lagi karena pernah gagal. Jadinya hanya persahabatan hang mereka jalani.Sementara itu Mami sedang bersiap untuk mencegat Alicia saat pulang kantor, &nb
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 12Sidang terakhir tengah berlangsung, hari ini keputusan hakim untuk pernikahan Alicia dan Agus.Kedua orang ini hadir dengan pengacara masing-masing ,Naima juga hadir. Inilah pertama kalinya kedua nya bertemu.Setelah persidangan Naima mendatangi Alicia dan mengucapkan terimakasih karena mau mengalah dan meminta maaf.Alicia dengan lapang hati memeluk Naima dan berkata "Jaga dengan baik anak kalian, berhati-hatilah dengan ibu Bang Agus""Aku mengerti maksudmu, Anak kami adalah prioritas utama aki tak ingin dia kekurangan dan Mami tak akan bisa mencampuri keuanganku"kata Naima"Baguslah kau harus tegar jangan sepertiku yang jadi sapi perah" lanjutnya"Tentu saja, terimakasih atas saranmu" uja
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 11Ting tong... ting tong...Alicia bergegas membuka pintu karena yakin kalau itu Dean yang datang dan benar saja memang sang mantan, Cinta pertamanya yang datang.Dean menyerahkan buket bunga lili ke Alicia dan juga kantong kecil berisi gelang emas."Dean ngga usah repot-repot bawa hadiah" ujar Alicia"Ambilah dulu aku pernah janji mau belikan kado untuk ulang tahunmu tapi kau malah pindah rumah jadi anggaplah ini hadiah yang tertunda" bujuk Dean"Terimakasih, langsung makan saja ya."Keduanya pun menuju meja makan, semua makanan telah di atur dengan baik oleh Alicia."Ehmm enak sekali masakanmu, kau hebat Alicia" puji Dean saat sudah makan beberapa suapan."Terimakasih"
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 10Sidang perceraian pertama telah selesai, kedua belah pihak sepakat tak datang. Sementara proses sidang yang akan terus berlangsung dalam beberapa bulan kedepan. Alicia pun menjual/kontrakan rumahnya, sekarang sisa rumah saja karena semua perabotan telah dijualnya dan sekarang dia tinggal di sebuah apartement dekat kantornya.Suasana yang berbeda membuat dia makin betah di rumah barunya, apartemen ini hanya dia sewa sementara sambil menunggu perceraian dan menyelesaikan beberapa pekerjaan.Suami tantenya yang memang warga sana telah mencarikan pekerjaan untuk Alicia, sebagai staf administrasi di kantor sahabatnya.Tuhan memang baik, semua sudah di siapkan dengan sempurn
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 9"Kenapa di antara banyak mini market malah ketemu tukang selingkuh secepat ini. Hilang mood aku lihat wajahnya"gerutu Heni kesal saat berada di dalam mobil.Alicia hanya tertawa, sambil melihat sekilas dengan siapa mantan suaminya berbicara. Sepertinya wanita hamil itulah selingkuhan nya dan sedang mengandung anak Bang Agus."Sudahlah, ngga usah perdulikan mereka. Lihatlah mungkin itu wanitanya, perutnya tampak hamil. Smoga mereka berbahagia dan punya banyak anak" ucap Alicia dengan tulus"Lah kenapa malah doain yang bagus buat mereka, yuk langsung pergi. Tak tahan berlama-lama satu tempat dengan mereka" ujar Heni yang jelas sekali masih kesal."Hahaha kamu lucu deh say kalau marah
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 8Selesai makan, Naima menelpon Agus mengajaknya makan di luar. Alasan Naima lagi mengidam ikan lele goreng dan es buah.Kebetulan memang rencana belanja kebutuhan rumah jadi aku pun mengiyakan permintaan calon istriku ini. Bergegas mandi dan memakai pakaian, menstarter motor lalu pamitan ke Mami sebelum pergi."Mi, mau keluar sebentar beli sembako. Mi ada uang bensin ngga, Agus kehabisan uang cash" kata Agus"Ini uangnya dan antarkan ini ke Naima" ujar Mami sambil memberikan kantong plastik dan uang dua puluh ribu."Okey, Agus pamit ya Mi""Iya hati-hati"Agus pun memacu kendaraannya ke rumah Naima, tampak sang calon istri telah duduk di teras depan sambil bermain hand