Share

Mengalahkan Ego

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 22:55:00

Akhirnya Radit menjual mobilnya ke sebuah showroom mobil bekas walaupun dengan harga rendah.

Pemilik showroom sepertinya memanfaatkan kondisi Radit yang sedang terjepit.

“Padahal kondisi mobil itu masih 90%. Aku bahkan lebih menyayanginya dari pada diriku sendiri,” ujar Radit setelah mereka sampai di rumah dengan menggunakan taksi.

“Sudahlah, beb, semua sudah terjadi. Ikhlasin ya, yang penting sekarang kita sudah dapat uangnya.”

“Tapi masih kurang, gimana caranya menjual rumah dalam waktu sesingkat ini?”

“Kayaknya nggak mungkin. Jual rumah bukan kayak jual gorengan. Bahkan dalam waktu sebulan pun belum tentu laku, apalagi dua hari,” timpal Kayla putus asa.

Radit menopang dagunya dengan siku tertumpu di paha.

Ia berpikir keras, kira-kira siapa yang bisa menalangi sebelum rumahnya terjual.

“Beb, gimana kalau kita minta batuan Ryo,” usul Kayla.

“Nggak!” tolak Radit tegas.

“Tapi siapa lagi yang bisa menolong kita ? Aku pikir dia adalah alternatif terakhir. Kita pinjam uangnya dulu, dan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perselingkuhan Yang Manis   Lega

    Akhirnya Radit bisa bernapas lega karena masalah besar yang ia hadapi sudah selesai.Dan tentang penjualan rumah, mereka sudah menyerahkannya pada pihak ketiga.Sekarang masalah besar bagi Radit adalah bagaimana agar ia segera mendapatkan pekerjaan secepatnya.Ia tidak boleh lama-lama menganggur karena persediaan uang mereka semakin menipis.Kayla selalu menyemangati Radit agar tidak putus asa.Dan sekarang Radit baru merasakan sendiri kalau mencari kerja itu tidaklah mudah.Pengalaman kerja bertahun-tahun dan skill level expert tidaklah cukup. Ada X factor yang tidak semua orang memilikinya."Gimana kabar, Radit?" iseng-iseng Ryo bertanya pada Kayla."Baik, Yo, tapi ya gitu," jawab Kayla tidak bersemangat."Ya gitu gimana?""Radit masih nganggur. Udah apply sana sini, tapi masih belum ada panggilan.""Sabar ya, Kay. Semuanya butuh proses," kata Ryo memberi semangat.Kayla tersenyum sekadarnya. Ia tengah terpikir sesuatu."Yo, kira-kira disini ada lowongan untuk Radit nggak?"Ryo ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Perselingkuhan Yang Manis   Tawaran Di Tengah Hujan

    Sejak jadi pengangguran, setiap pagi Radit bangun lebih awal dari Kayla.Yang dilakukannya adalah berkutat dengan laptop. Browsing lowongan kerja di situs-situs penyedia lowongan kerja. Mulai dari yang terbesar, hingga yang tidak dikenal sama sekali.Dan di saat Kayla akan berangkat kerja, Radit masih terlihat fokus dengan benda hitam itu.Pagi ini seperti biasa Kayla melakukan rutinitasnya.Titik-titik hujan menyambut begitu ia sampai di kantor.Kayla memeriksa email yang masuk serta melihat to do list.Dan hari ini sepertinya ia tidak terlalu sibuk.Ryo masuk ke ruangan saat Kayla sedang menyiapkan beberapa file."Lagi sibuk ya?" tanyanya.Kayla mengangkat wajah dan mendapati Ryo sedang memperhatikannya. Ia tidak tahu kapan Ryo masuk. Tiba-tiba saja laki-laki itu sudah berada di hadapannya. Oh iya, Kayla hampir lupa kalau pintu ruangannya setengah terbuka, jadi wajar kalau Ryo bisa masuk."Nggak kok, ada apa, Yo?" Kayla menghentikan aktivitasnya dan memfokuskan perhatiannya pada Ry

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Perselingkuhan Yang Manis   Andai Hidup Ada Tombol Pause

    Tidak banyak yang mereka bicarakan selama perjalanan pulang.Kayla lebih memilih memperhatikan jalanan dari pada membuka mulut.Hingga tanpa terasa mereka sudah sampai di rumah."Mampir dulu, yuk!" ajak Kayla pada Ryo."Lain kali ya. Kamu udah ditungguin tu," ujar Ryo seraya melihat ke arah rumah Kayla.Kayla mengikuti arah pandangan Ryo dengan matanya.Ia melihat Radit duduk di teras dengan tatapan lurus ke arahnya.Kayla pun turun setelah mengucapkan terima kasih dan memberi seulas senyum.Kayla berlari kecil dan menutupi kepalanya dengan tas agar tidak basah.Radit mengikuti langkah Kayla masuk ke dalam rumah."Betul kan yang aku bilang?" ucapnya."Apanya yang betul?" timpal Kayla."Kalau kita berhutang budi sama orang, maka kita harus mau mengikuti kemauannya.""Maksud kamu Ryo?""Siapa lagi kalu bukan dia," jawab Radit tidak suka."Jangan mikir yang nggak-nggak dulu. Dia nganterin aku pulang karena hujan. Aku bisa aja pakai taksi, tapi tahu sendiri kan kondisi keuangan kita giman

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Perselingkuhan Yang Manis   Andai Hidup Ada Tombol Pause (2)

    Dan seperti yang dijanjikannya, pagi ini Ryo menjemput Kayla.Awalnya Kayla menyuruh Ryo untuk turun dulu guna membicarakan tentang masalah pekerjaan yang diberikannya pada Radit.Tapi Ryo menolak dan menyuruh Radit agar datang langsung ke kantornya."Beb, Ryo bilang, nanti jam sepuluh kamu datang ke kantor ya," kata Kayla memberitahu."Kenapa harus ke kantor? Kan bisa dibicarakan disini," protes Radit."Udahlah, beb, ikuti aja ya, namanya juga butuh sama orang.""Terus nanti aku kesana pakai apa?""Naik gojek aja. Ini uangnya," kata Kayla sambil mengeluarkan dompet dan mengambil selembar uang lima puluh ribu.Mau tidak mau Radit menerimanya."Beb, cukup segitu kan? Ongkos gojek pulang pergi empat puluh ribu. Atau mau ditambah lagi?"Radit diam saja, tidak menjawab.Melihat hal itu, Kayla kembali akan mengeluarkan dompet dan menambah uang untuk Radit.Tapi Radit mencegahnya."Nggak usah, yang, ini udah cukup kok. Masih ada sisa sepuluh ribu.""Ya udah kalau gitu, aku berangkat ya, na

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Perselingkuhan Yang Manis   Ternyata Cinta Saja Tidak Cukup

    Kayla mendapati Radit sedang tidur ketika ia pulang kerja. Padahal tadi dia berjanji akan menjemputnya pulang.Cukup lama Kayla menunggu sampai Radit datang. Ia bahkan menelepon berakali-kali, tapi tidak ada jawaban."Beb, bangun!" Kayla membangunkan Radit dengan cara menggoyang-goyangkan tubuhnya secara berulang-ulang.Radit membuka matanya yang terasa berat. Rasanya baru sebentar ia beristirahat, rasa lelahnya belum benar-benar hilang."Kenapa kamu nggak jadi jemput aku? Aku nunggu berjam-jam tapi kamu nggak datang-datang." Kayla langsung menodong dengan pertanyaan begitu Radit membuka mata."Maaf, yang, aku ketiduran, tadi lupa pasang alarm.""Ketiduran? Dari tadi siang?""Iya, soalnya aku capek banget.""Capek? Emang kamu ngapain aja? Cuma di rumah kan?"Kata-kata Kayla yang terdengar tidak enak langsung membuat Radit bangkit dan duduk."Yang, asal kamu tahu, pas pulang dari kantor kamu tadi aku kehabisan bensin.""Tinggal isi aja apa susahnya, lagian kamu kan pegang uang," timpal

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Perselingkuhan Yang Manis   Mantan Istri Jadi Adik Ipar

    MANTAN ISTRI JADI ADEK IPAR.Malam semakin menua, tapi Radit masih belum pulang. Entah kemana dia pergi. Masalahnya, dia pasti tidak punya uang untuk pegangan. Seandainya terjadi apa-apa, entah bagaimana nasibnya.Kayla mondar-mandir sendiri di dalam rumah. Hatinya gelisah dan tidak bisa tenang walau ia sudah berusaha untuk itu.Kayla menyesal tadi sudah mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya.Semestinya ia bisa lebih peka kalau sekarang Radit sangat sensitif dan gampang tersinggung.Kira-kira Radit kemana ya?Atau mungkin ke rumah Nabil?Mungkin saja kan?Ah, kenapa dari tadi hal itu tidak terpikir olehnya?Kayla mengambil handphone yang sedang mengisi daya, lalu melepaskannya dari charger.Kayla mulai menelepon Nabil. Di dalam hati ia berharap semoga Radit ada disana.Sudah beberapa kali nada sambung tapi masih belum dijawab hingga sampai putus sendiri.Kayla kembali meredial hingga berkali-kali, tapi masih tidak ada jawaban.Atau mungkin Nabil sudah tidur?Kayla tidak ingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Kekuatan Cinta

    Sesuai dengan kesepekatan, Ryo memberikan Radit waktu selama seminggu untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tapi dalam jangka tiga hari Radit sudah menuntaskannya."Good job!" puji Ryo saat Radit datang ke kantornya.Ryo memandangi layar laptopnya dan memuji hasil karya Radit.Ia mengaguminya karena ternyata hasilnya jauh melampaui batas ekspetasinya."Nanti kalau ada kendala bisa hubungi aku lagi," ujar Radit.Ryo mengangguk-angguk."Nanti fee untuk kamu akan ditransfer oleh bagian keuangan," katanya kemudian."Kalau boleh tahu, kira-kira berapa fee yang akan aku terima?" tanya Radit."Satu juta," jawab Ryo lugas."Satu juta?" Radit tidak bisa menyembunyikan keterkejutan sebagai respon atas jawaban yang didapatkannya."Iya, kenapa, Dit?""Tolong jangan becanda, ini tidak lucu.""Maksudnya apa, Dit?" Ryo bertanya tidak mengerti."Web yang aku buat untuk perusahaan kamu harganya nggak segitu, Yo.""Jadi berapa?""Pasarannya lima belas. Tapi aku kasih harga ke kamu sepuluh.""Sepuluh? Sepul

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Perselingkuhan Yang Manis   Getting Married Was Not My Best Decision

    Tanpa terasa usia kehamilan Dea sudah memasuki dua puluh satu minggu.Walaupun dokter memvonis kandungannya lemah, tapi hingga saat ini semua berjalan dengan baik.Untuk aktivitas-aktivitas ringan, Dea melakukannya sendiri. Sedangkan untuk hal-hal yang membutuhkan tenaga ekstra, Nabil melarangnya."Bil, kayaknya anak kita udah bisa gerak-gerak, coba deh kamu pegang," kata Dea pada Nabil.Nabil mendekat, lalu menempelkan tangannya di perut Dea."Oh iya," katanya kemudian. Bibirnya menyunggingkan senyum."Aku jadi penasaran, kira-kira anak kita laki-laki atau perempuan ya?" tanya Dea dengan pandangan menerawang."Aku juga penasaran," timpal Nabil."Bil, aku pengennya anak perempuan. Kalau kamu gimana?""Kalau aku terserah aja, yang penting normal dan sehat," jawab Nabil sambil merangkul Dea dan mengusap-usap punggungnya penuh cinta."Ntar sore kita kontrol ke dokter ya," ajak Dea tidak sabarNabil diam tidak menanggapi. Seribu pikiran berkecamuk di benaknya.Di rahim istrinya kini telah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10

Bab terbaru

  • Perselingkuhan Yang Manis   Dont Look Back in Anger

    Kayla sangat kaget melihat Radit memukuli orang yang tidak dikenalnya dan ia tidak tahu siapa dan apa masalahnya.“Dit, udah, Dit …. “ Kayla mencegah Radit yang terus memukuli Chicco tanpa ampun. Mukanya kelihatan panik.Kalau bukan istrinya yang melarang, Radit tidak akan berhenti. Namun Radit tidak melepaskan mangsanya begitu saja. “Berdiri!” bentaknya lagi pada Chicco yang sudah terkapar tidak berdaya.Dengan sisa-sisa tenaganya Chicco berusaha bangkit. Sekujur tubuhnya terasa remuk akibat serangan dari Radit. Kepalanya pusing dan pandangannya berkunang-kunang.“Aku bisa bunuh kamu sekarang kalo mau,” desis Radit tajam.Kayla bergidik mendengarnya. Tidak pernah ia melihat suaminya semarah itu. Matanya yang berkilat dan memerah akibat api amarah membuat Kayla ketakutan.“Katakan siapa dalang dibalik semua ini?” Radit kembali mencekal kerah baju Chicco sambil menatapnya dengan pandangan menusuk.Chicco menatap Radit takut-takut. Ia bagaikan sedang melihat malaikat maut yang akan m

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tertangkap

    Kayla mengusap-usap perutnya yang mulai membesar sambil tersenyum sendiri. Ia sudah membayangkan kebahagiaannya jika menjadi seorang ibu nanti. Repot sudah pasti. Namun pasti sangat menyenangkan. Rasanya ia sudah tidak sabar menantikan saat-saat itu datang. Tangannya tidak bisa menunggu ingin menggendong dan mendekap bayi mungil darah dagingnya sendiri. Buah cintanya bersama Radit. Bahkan di telinganya sudah terngiang-ngiang suara tangisan seorang bayi. Kayla sudah semakin tidak sabar jadinya. Pasti ia akan menjadi wanita paling bahagia sedunia.Membayangkan dirinya akan menjadi seorang ibu, Kayla langsung terkenang pada wanita yang melahirkannya. Tiba-tiba Kayla menjadi begitu merindukannya. Kayla ingin mengunjungi pusaranya dan mendoakannya disana.Dan begitu Radit pulang kerja, Kayla langsung mengutarakan keinginannya. “Dit, apa kamu tau letak makam ibuku?”“Aku nggak tau. Kenapa, yang?” Radit menjawab sambil membuka kaos kaki.“Rasanya pengen banget ziarah ke makam ibuku, Dit

  • Perselingkuhan Yang Manis   Love If You Dare

    Selesai mengantar Keyzia pulang, Nabil langsung menuju rumahnya. Ia harus bersiap-siap untuk memenuhi undangan makan malam dari orang tua Keyzia. Tadi Keyzia sudah memberitahu alamat restoran tempat mereka dinner nanti.Sampai di rumah, Nabil langsung mandi dan membersihkan diri. Tidak ada waktu untuk istirahat, karena waktunya sudah mepet. Andai saja tadi ia tidak berlama-lama di kantor Putri, mungkin sekarang ia bisa sedikit meluruskan badan.Nabil memandang wajahnya di cermin. Five o’clock shadow membuatnya terkesan macho dan membuktikan kalau dirinya adalah laki-laki sungguhan. Dua perempuan yang pernah hadir dalam hidupnya sangat menyukai itu. Entah dengan Keyzia.Nabil mengambil nafas dalam-dalam. Ada sedikit rasa kurang percaya diri. Nabil takut orang tua Keyzia akan menolaknya. Dan Nabil harus siap dengan segala kemungkinan itu. Siap diterima artinya juga harus berani ditolak.Baru saja Nabil keluar dari komplek rumahnya Keyzia sudah menelepon. “Bil, jangan sampai telat ya,”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aku Pernah Jadi Yang Tersayang

    Dea membeku melihat pemilik wajah yang kini berada di hadapannya. Kakinya mendadak goyah dan merasa tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Tak sengaja, matanya tertuju pada tangan Nabil dan Keyzia yang saling menggenggam.Menyadari hal itu, Nabil melepaskan pelan jemarinya dari Keyzia yang menggenggamnya erat. Meskipun sudah menjadi mantan, namun Nabil ingin menjaga perasaan Dea. Karena ia tahu Dea masih sangat mencintainya.Hati Keyzia mencelos begitu Nabil melepaskan tangannya. Tapi ia mencoba mengerti.Radit berdehem memecahkan ketegangan yang tercipta seketika. “Duluan ya,” pamitnya sembari menepuk pundak Nabil.Nabil mengangguk kecil. Ia masih terpaku di tempatnya.“Pulang yuk, Bil!” ajak Keyzia menggamit tangan Nabil dan menyadarkan dari ketermanguan.Nabil beranjak dan mengikuti langkah Keyzia menuju mobil. Seperti biasa, ia membukakan pintu untuk Keyzia dan menutupkannya kembali. Dea menyaksikan semua itu sambil menahan perasaannya. Hatinya teriris menjadi serpihan-serpihan kecil

  • Perselingkuhan Yang Manis   He's Mine

    Seperti janjinya tadi pagi, setelah menjemput Keyzia, Nabil mampir di kantor Putri. Sebenarnya Nabil penasaran tentang sosok Alan, namun Nabil lebih memilih untuk menunggu Keyzia di mobil.Dalam keadaan mesin menyala, Nabil menggunakan waktunya untuk tidur sambil menunggu Keyzia menyelesaikan urusannya dengan Alan. Namun ternyata kepalanya tidak bisa diajak bekerja sama. Pikirannya mengembara kemana-mana. Nabil membayangkan pertemuannya dengan orang tua Keyzia. Pasti nanti ia akan diinterogasi dengan berbagai macam pertanyaan. Dan tentu saja ia harus menyiapkan jawabannya dengan sebaik mungkin. Nabil mulai mengira-ngira pertayaan apa saja yang mungkin akan diajukan orang tua Keyzia padanya.Nabil masih sibuk dengan pikirannya ketika ia mendengar suara ketukan di kaca mobil. Nabil membuka matanya yang terpejam, kemudian menggerakkan kepala kearah kanan. Ternyata Keyzia. Nabil segera membuka pintu mobil begitu memahami isyarat dari Keyzia.“Bil, turun dulu yuk, aku kenalin sama Alan.”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Ajakan Bertemu

    Pagi ini begitu bangun tidur, Keyzia dikejutkan dengan kehadiran orang tuanya yang ternyata sudah pulang dan menunggu di meja makan.“Mama sama papa kapan pulang?” tanya Keyzia seraya menarik kursi yang berhadapan dengan kedua orang tuanya, sedangkan Putri duduk di sebelahnya.“Tengah malam tadi,” jawab mama Keyzia.“Mama sama papa bakalan lama di rumah kan?” tanya Keyzia lagi.“Cuma sehari ini aja, Key, besok papa sama mama berangkat lagi.” Kali ini papa yang menjawab. “Pekerjaan kamu lancar kan?” sambungnya.“So far lancar, Pa. Nggak bisa ya, perginya diundur, lusa misalnya.” Sungguh, Keyzia ingin menikmati kebersamaan dengan kedua orang tuanya. Jarang-jarang mereka bisa bersama karena kesibukan masing-masing.“Nggak bisa, Key, ini juga papa nyuri-nyuri waktu karena udah kangen banget sama kalian. Nanti malam gimana kalau kita dinner di luar?” kata papa memberi saran.“Usul bagus, Pa,” timpal Putri. “Sekalian aja ajak Nabil,” sambungnya lagi.Mendengar celetukan adiknya itu, Keyzia

  • Perselingkuhan Yang Manis   Malam Peleburan

    Setelah berbincang panjang dengan Alan, Keyzia dan Putri pun pamit pulang. Dan begitu berada di mobil, Putri mulai menginterogasi Keyzia. Tadi sewaktu di ruangan Alan, Putri lebih banyak diam dan memilih menjadi pendengar yang baik.“Jadi Pak Fadlan itu temen kamu dulu ya, Key?”“Iya. Dia tetanggaku. Apartemenku dan apartemennya dulu bersebelahan,” jelas Keyzia sambil tetap memandang lurus ke depan karena sedang fokus menyetir.“Ooo …. “ Mulut Putri membulat.“Kamu sama dia aja, Put,” celetuk Keyzia. “Udah ganteng, tajir, baik, cerdas, lulusan S3, masih jomblo pula,” sambungnya lagi.“Kenapa nggak kamu aja yang sama dia?” timpal Putri membalikkan kata-kata Keyzia.“Aku kan udah punya Nabil.”Lagi-lagi Putri mencebik. “ Kemakan omongan sendiri kan sekarang?”Keyzia terdiam. Ia kembali teringat kata-katanya dulu dan anggapannya pada Nabil. Mengenang itu semua Keyzia menjadi malu pada dirinya sendiri juga pada Putri. Keyzia menyesal sudah bersikap sombong bahkan meragukan kredibilitas Na

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tetangga Apartemen

    Kayla langsung melepaskan diri dari rangkulan Dea begitu merasakan perutnya kembali bergejolak. Setengah berlari Kayla menuju wastafel dan muntah disana karena tidak keburu ke kamar mandi. Dea mengikuti Kayla ke belakang. Begitu mengetahui Kayla yang muntah-muntah ia pun ikut peduli. “Kamu kenapa, Kay?” tanyanya dengan raut khawatir.Bukannya menunjukkan wajah cemas, Kayla malah tersenyum. “Aku lagi isi,” katanya kemudian.Dea tertegun selama beberapa saat dan mencoba mencerna kata-kata Kayla. Apa itu artinya Kayla sedang berbadan dua?“Maksudnya, kamu lagi hamil?” tanya Dea untuk lebih meyakinkan.Kayla mengangguk dan menampakkan senyum lebar.Lagi-lagi Dea terdiam. Kenyataan ini seakan menghempaskannya. Ucapan kasar yang keluar dari mulutnya dulu kembali terngiang di telinga Dea. Dea menyesal sudah mengata-ngatai Kayla tidak akan bisa hamil dan tidak tahu rasanya kehilangan anak. Rasa cemburunya pada Kayla membuatnya tidak mampu mengontrol diri.“Selamat ya, Kay, kamu beruntung ba

  • Perselingkuhan Yang Manis   Melukis Masa Depan

    Sudah beberapa hari Dea tinggal di paviliun Alan. Alan sangat baik padanya. Selain memberikannya tempat tinggal juga memberi dan melengkapi kebutuhannya. Alan juga membantu mengurus kuliah dan dokumen-doumennya yang hilang. Dea tidak tahu bagaimana caranya membalas kebaikan Alan. Kalau saja Alan tidak menolongnya malam itu mungkin ia sudah mati dengan menyedihkan atau terlunta-lunta di jalanan.Ada kanvas besar di sudut ruangan yang menarik perhatian Dea, lengkap dengan alat-alat untuk melukis. Mungkin itu punya Alan, pikir Dea. Selama ini Dea tidak berani menyentuhnya. Tapi hari ini Dea begitu terusik. Tangannya sudah gatal untuk menyapukan kuas di atas kanvas berukuran besar itu. Dea memang suka melukis terutama lukisan-lukisan yang termasuk ke dalam golongan aliran romantisme dan surealisme. Namun, sudah sejak lama Dea meninggalkan hobinya itu. Dea bergerak ke sudut ruangan, dan duduk di atas kursi yang ada disana. Dea menuangkan cat berbagai warna ke palet, mencelupkan kuas kes

DMCA.com Protection Status