Share

Konseling (2)

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-22 19:58:27

"Saya percaya dan yakin 100% kalau memang saya yang dicintai Kayla dan hanya saya yang bisa bikin dia bahagia. Tentang hubungan intim, kami melakukannya atas dasar cinta. Jadi Kayla melakukan itu dengan saya bukan karena dia tidak mendapatkan dari suaminya."

"Baiklah, Radit. Lalu tentang bipolar gimana? Apa sejak dulu Kayla sudah menunjukkan gejala?"

"Nggak, San. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, Kayla mulai aneh baru belakangan ini. Lebih tepatnya sejak berpisah dari mantan suaminya. Saya malah curiga kalo dia juga berkepribadian ganda, soalnya pikirannya kebolak-balik, labil, plin-plan. Menurut kamu gimana?"

"Pada dasarnya dissociative identity disorder dan bipolar disorder itu berbeda. Sebelum menegakkan diagnosa, saya harus melakukan serangkaian pemeriksaan medis dulu pada Kayla. Jadi walaupun dugaan saya mengarah kesana, seperti yang saya katakan sebelumnya, saya harus bertemu Kayla dulu."

"Tapi sulit, San. Kayla sudah langsung alergi dan marah kalo saya bahas masalah i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perselingkuhan Yang Manis   Nggak Ada Chemistry

    Nabil berbaring sendiri di kamarnya. Matanya fokus memperhatikan pigura berwarna hitam yang terpajang di dinding.Pigura itu membingkai manis foto pernikahannya dengan Kayla.Disana, di foto itu, dia tersenyum menampilkan ekspresi bahagia. Bertolak belakang dengan Kayla yang terlihat sedih.Nabil mengenang lagi kisah masa lalunya.Saat itu dia belum mencintai Kayla, dan tidak punya perasaan apa pun pada gadis itu. Bahkan di hari pernikahannya dia hanya berpura-pura bahagia, demi menjaga perasaan Papa yang sangat mendukung hubungannya dengan Kayla.Tidak tau kenapa, akhirnya dia benar-benar jatuh cinta pada Kayla, perempuan yang telah menorehkan luka dalam di hatinya. Luka yang belum kering dan menganga semakin lebar.Sialan!Kenapa foto itu masih terpajang disana? Padahal cerita mereka telah selesai. Kisah mereka sudah usai.Nabil bangkit dari tempat tidur, lalu keluar dari kamar menuju ruang belakang."Untuk apa kursi itu, Bil?" tanya Papa yang sedang menonton tv pada Nabil yang mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Perselingkuhan Yang Manis   Mencoba Bangkit

    Terkadang, kita mencintai seseorang sedemikian rupa, sampai tidak menyisakan tempat untuk yang lain. Membuat kita lupa untuk menyadari, apakah itu cinta yang sebenarnya?***Sejak percakapan dengan Ari di malam itu, Nabil terus terngiang-ngiang kata-kata Ari yang seolah mendoktrinnya.Benarkah ia harus mencoba berganti-ganti pasangan dulu, hingga menemukan orang yang tepat dan agar sekalinya jatuh tidak langsung patah seperti sekarang?Nabil pikir mungkin kata-kata Ari ada benarnya juga. Lihatlah kondisinya sekarang. Nabil merasa benar-benar terpuruk dan susah untuk bangkit lagi. Tapi Nabil tidak sepenuhnya sependapat karena hal itu hanya akan membuat banyak hati terluka.Setelah merenung cukup lama, akhirnya Nabil betul-betul menyadari, kalau kelemahan yang ada pada dirinya merupakan hal paling fatal yang pernah ada dalam hidupnya. Meskipun sakit, ia mencoba memahami mengapa Kayla mengkhianatinya. Mungkin karena kelemahannya itu.Namun di sisi lain, satu sudut hatinya bersuara. Sepe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Perselingkuhan Yang Manis   Every Moment Was You

    Pusat perbelanjaan yang mereka datangi lumayan ramai dengan pengunjung. Mungkin karena hari ini bertepatan dengan tanggal gajian sebagian besar karyawan swasta. Nabil menemani Karin berbelanja, mulai dari baju, tas, sepatu, hingga kosmetik. Nabil mengerti dan memahami apa yang dirasakan Karin. Dia baru saja menerima gaji pertama, jadi wajar jika dia ingin menikmatinya.Nabil jadi ingat Kayla.Dulu, waktu baru menerima gaji pertama, Kayla juga seperti Karin. Membeli apa saja yang diinginkannya saat itu. Tanpa berpikir apakah barang-barang tersebut diperlukan atau tidak.Nabil merasa dadanya sesak. Mengingat Kayla sama dengan mengungkit semua kenangan dan hari-hari indah yang sudah mereka lalui bersama."Bang Nabil, kita makan dimana?" Karin datang menghampiri Nabil yang duduk menunggu."Terserah kamu," jawab Nabil pasrah."Kesana aja, yuk!" Karin menunjuk sebuah resto cepat saji dan menarik tangan Nabil.Nabil m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Perselingkuhan Yang Manis   Pertemuan Kayla dan Sandra

    Beberapa hari terakhir Radit kembali pada rutinitasnya, menjemput Kayla ke rumahnya lalu berangkat bersama ke kantor. Sebenarnya jarak dari rumah Radit ke kantor lebih dekat, tapi menjadikannya sangat jauh karena harus menjemput Kayla dulu yang tinggal di pinggir kota sana.Demi apa coba, kalau bukan demi cinta.Radit memencet bel rumah Kayla berkali-kali.Kayla yang sedang mandi terpaksa membilas busa sabun dari tubuhnya, mengeringkan tubuhnya secepat kilat. Bel yang terus berbunyi dengan tidak sabar, membuatnya panik. Secepat mungkin Kayla mengenakan pakaiannya, dan keluar dari kamar mandi.Setengah berlari Kayla membukakan pintu depan. Sesosok lelaki bertubuh tinggi berdiri di hadapannya kini. Kayla tak menyangka kalau Radit akan menjemputnya sepagi ini."Kenapa belum siap, yang?" tanya Radit pada Kayla yang berdiri bengong."Iya, bentar ya!""Buruan! Nanti kita kejebak macet."Ketegasan dalam suara Radit membuat Kayla bergerak cepat. Dia berlari ke kamar, bersiap-siap, lalu berdan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Perselingkuhan Yang Manis   Curhat

    "Eh, silahkan minum dulu," dokter Sandra mempersilahkan pada Kayla yang membengong.Dengan gerakan pelan, Kayla mulai menyesap secangkir cappuccino hangat yang disajikan untuknya. Sedangkan dokter Sandra sendiri menikmati segelas teh manis."Ayo, Kay, dimakan rotinya," kata dokter Sandra lagi pada Kayla yang terlihat kaku. Perempuan berkulit putih dan bermata sipit itu lalu menyapukan Nutella, selai perpaduan hazelnut dan coklat ke atas selembar roti tawar.Kayla mengikuti apa yang dilakukan dokter Sandra. Dalam hati dia berpikir, darimana dokter Sandra tahu tentang makanan dan minuman kesukaannya?"Oh iya, kamu pacarnya Radit ya?" tanya dokter Sandra pada Kayla sambil mengunyah rotinya."Iya," jawab Kayla singkat. Nih orang nggak peka. Seharusnya Sandra sudah tahu itu, karena tadi Radit menciumnya dengan mesra. Apakah itu masih belum mencukupi untuk dijadikan bukti?"Kalo boleh tahu, sudah berapa lama?" tanya dokter Sandra lagi, mencoba menggali keterangan dari Kayla.Kayla bingung h

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Perselingkuhan Yang Manis   BP Tipe II

    "Oh iya, Kay, saya butuh bantuan kamu nih."Kayla mengangkat wajah. Sisa-sisa air mata membayang samar di wajah mulusnya."Bantuan apa, San?" "Saya ada kuisioner. Tolong kamu isi ya!""Kuisioner untuk apa?""Untuk bahan penelitian sih sebenarnya. Selain mahasiswa, saya juga butuh sudut pandang dari kalangan umum. Saya rasa kamu bisa mewakilinya. Ayo!"Walaupun masih belum mengerti, tapi Kayla mengikuti langkah kecil dokter Sandra yang berjalan duluan. Dokter Sandra membuka pintu sebuah kamar atau mungkin lebih tepatnya sebuah ruangan. Karena disana ada meja, seperangkat personal komputer dan printer beserta sebuah rak berukuran besar yang penuh oleh buku-buku yang tersusun rapi. Sebuah kotak P3K yang menempel di dinding ikut menjadi pengisi ruangan itu.Ini ruangan kerja saya," dokter Sandra berkata sebelum Kayla bertanya.Dokter Sandra mengambil sebuah map berwarna coklat dari tumpukan buku di rak, lalu memberikannya pada Kayla. "Tolong isi ya, Kay! Kamu harus jawab sejujur mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Perselingkuhan Yang Manis   Ekspektasi

    Radit berpikir keras bagaimana caranya agar Kayla bisa meminum obat-obat itu. Selagi Kayla masih belum bisa menerima kenyataan tentu saja dia tidak akan mau. Boro-boro minum obat, Radit menyinggung sedikit saja tentang bipolar, Kayla pasti murka. Jadi tidak ada cara lain kecuali dengan membohonginya.Radit membuka satu per satu obat-obat itu dari bungkusnya lalu memasukkannya ke dalam botol kaca bekas vitamin C yang dulu sering dikonsumsinya. Untung dia belum membuang botol-botol itu, jadi tidak perlu pusing lagi mencari wadah tempat menyimpan obat-obat itu. Dengan begini Kayla tidak akan tahu mereknya, dan tidak akan bisa menemukannya di situs pencarian apa pun.Radit tersenyum puas saat obat-obat itu sudah berpindah tempat. Sekarang saatnya menyusun strategi yang cerdas agar memuluskan langkah menjalankan misinya.Setelah menemukan ide cemerlang, akhirnya Radit baru bisa benar-benar beristirahat.***"Yang, aku punya sesuatu buat kamu," ucap Radit begitu keesokan pagi menjemput Kayl

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Perselingkuhan Yang Manis   Lelaki Dari Masa Lalu Karin

    Karin sama sekali merasa tidak puas dengan jawaban Nabil. Akhirnya ia kembali ke kantor. Dia akan menemui Radit dan meminta keterangan. Bosnya itu berhutang banyak penjelasan padanya.Suasana kantor sudah sepi saat Karin kembali. Sebagian besar karyawan sudah pulang.Karin menerobos masuk ke ruangan Radit tanpa mengetuk pintu atau pun kata permisi."Lho, Rin, kenapa balik lagi?" tegur Radit yang sedang mengemasi perlatan kerjanya dan bersiap-siap untuk pulang."Maaf, Pak, boleh saya minta waktunya sebentar? Ada yang mau saya omongin.""Ada apa, Rin? Kayaknya serius," Radit yang tadi sudah berdiri kembali duduk di kursinya."Ini tentang Kayla," ucap Karin dengan suara tercekat di kerongkongan."Ada apa dengan Kayla?" tanggap Radit antusias begitu Karin menyebut nama calon istrinya."Apa benar kalo Kayla itu mantan istri Nabil?" tanya Karin menahan gejolak di dadanya.Wajah Radit berubah serius. "Kamu tahu darimana?" dia balik bertanya."Dari file data karyawan.""Jadi kamu baru tahu se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24

Bab terbaru

  • Perselingkuhan Yang Manis   Dont Look Back in Anger

    Kayla sangat kaget melihat Radit memukuli orang yang tidak dikenalnya dan ia tidak tahu siapa dan apa masalahnya.“Dit, udah, Dit …. “ Kayla mencegah Radit yang terus memukuli Chicco tanpa ampun. Mukanya kelihatan panik.Kalau bukan istrinya yang melarang, Radit tidak akan berhenti. Namun Radit tidak melepaskan mangsanya begitu saja. “Berdiri!” bentaknya lagi pada Chicco yang sudah terkapar tidak berdaya.Dengan sisa-sisa tenaganya Chicco berusaha bangkit. Sekujur tubuhnya terasa remuk akibat serangan dari Radit. Kepalanya pusing dan pandangannya berkunang-kunang.“Aku bisa bunuh kamu sekarang kalo mau,” desis Radit tajam.Kayla bergidik mendengarnya. Tidak pernah ia melihat suaminya semarah itu. Matanya yang berkilat dan memerah akibat api amarah membuat Kayla ketakutan.“Katakan siapa dalang dibalik semua ini?” Radit kembali mencekal kerah baju Chicco sambil menatapnya dengan pandangan menusuk.Chicco menatap Radit takut-takut. Ia bagaikan sedang melihat malaikat maut yang akan m

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tertangkap

    Kayla mengusap-usap perutnya yang mulai membesar sambil tersenyum sendiri. Ia sudah membayangkan kebahagiaannya jika menjadi seorang ibu nanti. Repot sudah pasti. Namun pasti sangat menyenangkan. Rasanya ia sudah tidak sabar menantikan saat-saat itu datang. Tangannya tidak bisa menunggu ingin menggendong dan mendekap bayi mungil darah dagingnya sendiri. Buah cintanya bersama Radit. Bahkan di telinganya sudah terngiang-ngiang suara tangisan seorang bayi. Kayla sudah semakin tidak sabar jadinya. Pasti ia akan menjadi wanita paling bahagia sedunia.Membayangkan dirinya akan menjadi seorang ibu, Kayla langsung terkenang pada wanita yang melahirkannya. Tiba-tiba Kayla menjadi begitu merindukannya. Kayla ingin mengunjungi pusaranya dan mendoakannya disana.Dan begitu Radit pulang kerja, Kayla langsung mengutarakan keinginannya. “Dit, apa kamu tau letak makam ibuku?”“Aku nggak tau. Kenapa, yang?” Radit menjawab sambil membuka kaos kaki.“Rasanya pengen banget ziarah ke makam ibuku, Dit

  • Perselingkuhan Yang Manis   Love If You Dare

    Selesai mengantar Keyzia pulang, Nabil langsung menuju rumahnya. Ia harus bersiap-siap untuk memenuhi undangan makan malam dari orang tua Keyzia. Tadi Keyzia sudah memberitahu alamat restoran tempat mereka dinner nanti.Sampai di rumah, Nabil langsung mandi dan membersihkan diri. Tidak ada waktu untuk istirahat, karena waktunya sudah mepet. Andai saja tadi ia tidak berlama-lama di kantor Putri, mungkin sekarang ia bisa sedikit meluruskan badan.Nabil memandang wajahnya di cermin. Five o’clock shadow membuatnya terkesan macho dan membuktikan kalau dirinya adalah laki-laki sungguhan. Dua perempuan yang pernah hadir dalam hidupnya sangat menyukai itu. Entah dengan Keyzia.Nabil mengambil nafas dalam-dalam. Ada sedikit rasa kurang percaya diri. Nabil takut orang tua Keyzia akan menolaknya. Dan Nabil harus siap dengan segala kemungkinan itu. Siap diterima artinya juga harus berani ditolak.Baru saja Nabil keluar dari komplek rumahnya Keyzia sudah menelepon. “Bil, jangan sampai telat ya,”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aku Pernah Jadi Yang Tersayang

    Dea membeku melihat pemilik wajah yang kini berada di hadapannya. Kakinya mendadak goyah dan merasa tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Tak sengaja, matanya tertuju pada tangan Nabil dan Keyzia yang saling menggenggam.Menyadari hal itu, Nabil melepaskan pelan jemarinya dari Keyzia yang menggenggamnya erat. Meskipun sudah menjadi mantan, namun Nabil ingin menjaga perasaan Dea. Karena ia tahu Dea masih sangat mencintainya.Hati Keyzia mencelos begitu Nabil melepaskan tangannya. Tapi ia mencoba mengerti.Radit berdehem memecahkan ketegangan yang tercipta seketika. “Duluan ya,” pamitnya sembari menepuk pundak Nabil.Nabil mengangguk kecil. Ia masih terpaku di tempatnya.“Pulang yuk, Bil!” ajak Keyzia menggamit tangan Nabil dan menyadarkan dari ketermanguan.Nabil beranjak dan mengikuti langkah Keyzia menuju mobil. Seperti biasa, ia membukakan pintu untuk Keyzia dan menutupkannya kembali. Dea menyaksikan semua itu sambil menahan perasaannya. Hatinya teriris menjadi serpihan-serpihan kecil

  • Perselingkuhan Yang Manis   He's Mine

    Seperti janjinya tadi pagi, setelah menjemput Keyzia, Nabil mampir di kantor Putri. Sebenarnya Nabil penasaran tentang sosok Alan, namun Nabil lebih memilih untuk menunggu Keyzia di mobil.Dalam keadaan mesin menyala, Nabil menggunakan waktunya untuk tidur sambil menunggu Keyzia menyelesaikan urusannya dengan Alan. Namun ternyata kepalanya tidak bisa diajak bekerja sama. Pikirannya mengembara kemana-mana. Nabil membayangkan pertemuannya dengan orang tua Keyzia. Pasti nanti ia akan diinterogasi dengan berbagai macam pertanyaan. Dan tentu saja ia harus menyiapkan jawabannya dengan sebaik mungkin. Nabil mulai mengira-ngira pertayaan apa saja yang mungkin akan diajukan orang tua Keyzia padanya.Nabil masih sibuk dengan pikirannya ketika ia mendengar suara ketukan di kaca mobil. Nabil membuka matanya yang terpejam, kemudian menggerakkan kepala kearah kanan. Ternyata Keyzia. Nabil segera membuka pintu mobil begitu memahami isyarat dari Keyzia.“Bil, turun dulu yuk, aku kenalin sama Alan.”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Ajakan Bertemu

    Pagi ini begitu bangun tidur, Keyzia dikejutkan dengan kehadiran orang tuanya yang ternyata sudah pulang dan menunggu di meja makan.“Mama sama papa kapan pulang?” tanya Keyzia seraya menarik kursi yang berhadapan dengan kedua orang tuanya, sedangkan Putri duduk di sebelahnya.“Tengah malam tadi,” jawab mama Keyzia.“Mama sama papa bakalan lama di rumah kan?” tanya Keyzia lagi.“Cuma sehari ini aja, Key, besok papa sama mama berangkat lagi.” Kali ini papa yang menjawab. “Pekerjaan kamu lancar kan?” sambungnya.“So far lancar, Pa. Nggak bisa ya, perginya diundur, lusa misalnya.” Sungguh, Keyzia ingin menikmati kebersamaan dengan kedua orang tuanya. Jarang-jarang mereka bisa bersama karena kesibukan masing-masing.“Nggak bisa, Key, ini juga papa nyuri-nyuri waktu karena udah kangen banget sama kalian. Nanti malam gimana kalau kita dinner di luar?” kata papa memberi saran.“Usul bagus, Pa,” timpal Putri. “Sekalian aja ajak Nabil,” sambungnya lagi.Mendengar celetukan adiknya itu, Keyzia

  • Perselingkuhan Yang Manis   Malam Peleburan

    Setelah berbincang panjang dengan Alan, Keyzia dan Putri pun pamit pulang. Dan begitu berada di mobil, Putri mulai menginterogasi Keyzia. Tadi sewaktu di ruangan Alan, Putri lebih banyak diam dan memilih menjadi pendengar yang baik.“Jadi Pak Fadlan itu temen kamu dulu ya, Key?”“Iya. Dia tetanggaku. Apartemenku dan apartemennya dulu bersebelahan,” jelas Keyzia sambil tetap memandang lurus ke depan karena sedang fokus menyetir.“Ooo …. “ Mulut Putri membulat.“Kamu sama dia aja, Put,” celetuk Keyzia. “Udah ganteng, tajir, baik, cerdas, lulusan S3, masih jomblo pula,” sambungnya lagi.“Kenapa nggak kamu aja yang sama dia?” timpal Putri membalikkan kata-kata Keyzia.“Aku kan udah punya Nabil.”Lagi-lagi Putri mencebik. “ Kemakan omongan sendiri kan sekarang?”Keyzia terdiam. Ia kembali teringat kata-katanya dulu dan anggapannya pada Nabil. Mengenang itu semua Keyzia menjadi malu pada dirinya sendiri juga pada Putri. Keyzia menyesal sudah bersikap sombong bahkan meragukan kredibilitas Na

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tetangga Apartemen

    Kayla langsung melepaskan diri dari rangkulan Dea begitu merasakan perutnya kembali bergejolak. Setengah berlari Kayla menuju wastafel dan muntah disana karena tidak keburu ke kamar mandi. Dea mengikuti Kayla ke belakang. Begitu mengetahui Kayla yang muntah-muntah ia pun ikut peduli. “Kamu kenapa, Kay?” tanyanya dengan raut khawatir.Bukannya menunjukkan wajah cemas, Kayla malah tersenyum. “Aku lagi isi,” katanya kemudian.Dea tertegun selama beberapa saat dan mencoba mencerna kata-kata Kayla. Apa itu artinya Kayla sedang berbadan dua?“Maksudnya, kamu lagi hamil?” tanya Dea untuk lebih meyakinkan.Kayla mengangguk dan menampakkan senyum lebar.Lagi-lagi Dea terdiam. Kenyataan ini seakan menghempaskannya. Ucapan kasar yang keluar dari mulutnya dulu kembali terngiang di telinga Dea. Dea menyesal sudah mengata-ngatai Kayla tidak akan bisa hamil dan tidak tahu rasanya kehilangan anak. Rasa cemburunya pada Kayla membuatnya tidak mampu mengontrol diri.“Selamat ya, Kay, kamu beruntung ba

  • Perselingkuhan Yang Manis   Melukis Masa Depan

    Sudah beberapa hari Dea tinggal di paviliun Alan. Alan sangat baik padanya. Selain memberikannya tempat tinggal juga memberi dan melengkapi kebutuhannya. Alan juga membantu mengurus kuliah dan dokumen-doumennya yang hilang. Dea tidak tahu bagaimana caranya membalas kebaikan Alan. Kalau saja Alan tidak menolongnya malam itu mungkin ia sudah mati dengan menyedihkan atau terlunta-lunta di jalanan.Ada kanvas besar di sudut ruangan yang menarik perhatian Dea, lengkap dengan alat-alat untuk melukis. Mungkin itu punya Alan, pikir Dea. Selama ini Dea tidak berani menyentuhnya. Tapi hari ini Dea begitu terusik. Tangannya sudah gatal untuk menyapukan kuas di atas kanvas berukuran besar itu. Dea memang suka melukis terutama lukisan-lukisan yang termasuk ke dalam golongan aliran romantisme dan surealisme. Namun, sudah sejak lama Dea meninggalkan hobinya itu. Dea bergerak ke sudut ruangan, dan duduk di atas kursi yang ada disana. Dea menuangkan cat berbagai warna ke palet, mencelupkan kuas kes

DMCA.com Protection Status