Share

Ekspektasi

last update Last Updated: 2024-11-24 17:46:58

Radit berpikir keras bagaimana caranya agar Kayla bisa meminum obat-obat itu. Selagi Kayla masih belum bisa menerima kenyataan tentu saja dia tidak akan mau. Boro-boro minum obat, Radit menyinggung sedikit saja tentang bipolar, Kayla pasti murka. Jadi tidak ada cara lain kecuali dengan membohonginya.

Radit membuka satu per satu obat-obat itu dari bungkusnya lalu memasukkannya ke dalam botol kaca bekas vitamin C yang dulu sering dikonsumsinya. Untung dia belum membuang botol-botol itu, jadi tidak perlu pusing lagi mencari wadah tempat menyimpan obat-obat itu. Dengan begini Kayla tidak akan tahu mereknya, dan tidak akan bisa menemukannya di situs pencarian apa pun.

Radit tersenyum puas saat obat-obat itu sudah berpindah tempat. Sekarang saatnya menyusun strategi yang cerdas agar memuluskan langkah menjalankan misinya.

Setelah menemukan ide cemerlang, akhirnya Radit baru bisa benar-benar beristirahat.

***

"Yang, aku punya sesuatu buat kamu," ucap Radit begitu keesokan pagi menjemput Kayl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perselingkuhan Yang Manis   Lelaki Dari Masa Lalu Karin

    Karin sama sekali merasa tidak puas dengan jawaban Nabil. Akhirnya ia kembali ke kantor. Dia akan menemui Radit dan meminta keterangan. Bosnya itu berhutang banyak penjelasan padanya.Suasana kantor sudah sepi saat Karin kembali. Sebagian besar karyawan sudah pulang.Karin menerobos masuk ke ruangan Radit tanpa mengetuk pintu atau pun kata permisi."Lho, Rin, kenapa balik lagi?" tegur Radit yang sedang mengemasi perlatan kerjanya dan bersiap-siap untuk pulang."Maaf, Pak, boleh saya minta waktunya sebentar? Ada yang mau saya omongin.""Ada apa, Rin? Kayaknya serius," Radit yang tadi sudah berdiri kembali duduk di kursinya."Ini tentang Kayla," ucap Karin dengan suara tercekat di kerongkongan."Ada apa dengan Kayla?" tanggap Radit antusias begitu Karin menyebut nama calon istrinya."Apa benar kalo Kayla itu mantan istri Nabil?" tanya Karin menahan gejolak di dadanya.Wajah Radit berubah serius. "Kamu tahu darimana?" dia balik bertanya."Dari file data karyawan.""Jadi kamu baru tahu se

    Last Updated : 2024-11-24
  • Perselingkuhan Yang Manis   Perdebatan Radit dan Karin

    Pagi-pagi sekali Karin sudah bangun. Hari ini ia akan berangkat ke kantor lebih awal dari biasanya. Laporan assessment karyawan sudah menunggu untuk diselesaikan. Seperti permintaan Radit, laporan itu harus ada di mejanya sebelum jam makan siang. Karin tidak ingin mengecewakan bosnya itu. Dia harus selalu menampilkan kinerja yang sempurna di mata Radit."Kenapa nggak dihabisin susunya, nak?" tanya Bunda pada Karin yang nampak terburu-buru dan menyisakan lebih dari setengah gelas susu vanilanya yang masih hangat."Aku takut telat, Bun, ada yang harus aku selesain pagi ini," jawab Karin setelah menyeka sisa-sisa cairan yang menempel di sekitar mulutnya dengan tissue."Ya udah, hati-hati ya," pesan Bunda sebelum Karin berangkat.Karin mengangguk, lalu bergegas keluar. Baru saja dia akan mengambil motor, sebuah mobil putih berhenti tepat di depan rumahnya. "Bang Nabil," gumam Karin pelan. Dengan langkah cepat dia membuka pintu pagar dan menghampiri Nabil.Nabil membuka kaca mobil, "Ayo R

    Last Updated : 2024-11-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Desakan Papa

    Sore itu, seperti janjinya, Nabil kembali menjemput Karin di kantornya. Sangat berat bagi Nabil menginjakkan kaki di tempat itu. Dia takut akan melihat Kayla lagi, dan perasaannya yang mulai tertata akan kembali hancur berantakan.Karin sudah menunggu di pos security saat Nabil sampai. Sehingga Nabil tidak perlu lagi menunggu lama dan memberi peluang pada waktu untuk mempertemukannya dengan Kayla."Bang, aku boleh curhat nggak?" ujar Karin setelah masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Nabil.Duh, apalagi yang akan dibicarakan Karin?Nabil tidak mau jika mereka akan membahas Kayla seperti tadi pagi. Karin tidak tahu betapa susahnya Nabil mengenyahkan Kayla dari hati dan pikirannya."Boleh kan, Bang?" Karin mengulang pertanyaannya."Iya, Rin, boleh. Kamu mau cerita apa?""Tentang kerjaan, Bang. Dan ini ada hubungannya sama Kayla juga. Bang Nabil nggak keberatan kan?"Nabil menahan nafas. Ternyata pikirannya tidak salah. Lalu apa yang harus dilakukannya sekarang? Apa yang akan dikata

    Last Updated : 2024-11-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Usaha Kedua

    Setelah menimbang-nimbang dan melalui pemikiran yang panjang, akhirnya malam ini Nabil membulatkan tekad mendatangi rumah sakit tempat dokter Andri, spesialis andrologi itu praktek.Sebenarnya kartu nama itu didapat Nabil tadi siang, saat ada sosialisasi mengenai kesehatan pria dewasa di kantornya.Dari info yang tertera di kartu nama itu, jadwal praktik dokter tersebut hanya tiga kali seminggu, dan durasinya pun singkat, yaitu dari jam enam sore sampai jam sembilan malam.Tanpa membuang waktu lagi, Nabil segera berangkat. Dan disinilah dia berada sekarang. Di ruang tunggu di sebuah rumah sakit. Hanya ada beberapa orang pasien berada di tempat yang sama dengan Nabil. Dan itu pun perempuan. Nabil berpikir, mungkinkah dia satu-satunya yang menderita penyakit menyedihkan ini yang membuatnya merasa paling kerdil diatas bumi?"Bapak Nabil el haqq!""...""BAPAK NABIL EL HAQQ!"Suara perawat yang memanggil untuk kedua kalinya membuyarkan lamunan Nabil."Iya, sus, saya!" Nabil beranjak, mas

    Last Updated : 2024-11-25
  • Perselingkuhan Yang Manis   Gagal Move On

    Dan keesokan harinya, Ari membuktikan kata-katanya. Dia terus mendesak Nabil, tanpa memberikan waktu padanya untuk bernafas.Nabil tidak bisa berkutik. Jalannya tertutup. Semua pintu sudah terkunci. Dia tidak bisa menghindar lagi. Satu-satunya tindakan yang bisa dilakukannya adalah berterus terang dan mengatakan semuanya dengan jujur."Oke, aku akan jujur bilang semuanya tapi nggak disini," kata Nabil pada Ari yang terus mendesaknya dan tidak ingin menyerah."Kalo gitu, kita ngomong di kantin aja," usul Ari yang langsung diiyakan Nabil.Mereka pun berjalan bersisian menuju kantin kantor. Nabil mulai menyusun kata-kata yang akan disampaikannya pada Ari nanti. Dia sudah siap untuk menerima apapun respon dan tanggapan Ari padanya."Mo minum apa, geng? Aku yang trkatir deh," ujar Ari begitu mereka sampai di kantin dan mengambil tempat duduk di pojokan."Air putih aja," jawab Nabil tanpa banyak memilih."Yakin?" "Iya."Ari memanggil penjaga kantin dan memberi isyarat agar mendekat. Sesoso

    Last Updated : 2024-11-26
  • Perselingkuhan Yang Manis   Sah

    Baru saja pulang dari kantor, Kayla langsung menyerbu kamar mandi. Hari ini sudah lebih dari tiga kali Kayla muntah-muntah. Perutnya benar-benar nggak enak. Pasti tadi dia salah makan di kantor. Tapi perasaan, makanannya juga yang biasa-biasa aja dan bersahabat sama perutnya. "Yang, kamu nggak apa-apa?" tanya Radit cemas dan kasihan melihat Kayla yang terkulai lemas dan kehabisan tenaga.Kayla berusaha mengatur napasnya. Kepalanya terasa berdenyut-denyut, memancing rasa mual yang belum benar-benar pergi.Radit yang akan pulang setelah mengantar Kayla, mengurungkan niatnya. Ia tidak tega meninggalkan Kayla sendiri di rumahnya. Di rumah Nabil sih tepatnya."Aku nggak apa-apa kok. Mungkin cuma masuk angin, atau salah makan. Kamu kalo mau pulang, pulang aja," Kayla meyakinkan dan menenangkan Radit.Radit menatap Kayla sekilas. Wajah cantiknya sedikit pucat. Radit mengusir pikiran buruk yang mencoba menguasai. Ah, nggak mungkin, pikirnya. Selama ini mereka selalu bermain aman. Lagian suda

    Last Updated : 2024-11-26
  • Perselingkuhan Yang Manis   Malaikat Yang Terluka

    Akhirnya Nabil nekat keluar dari mobil dan mendorong sendiri mobilnya, berharap di depan sana ada bengkel yang bisa memberinya bantuan.Tapi ternyata tidak semudah yang dibayangkannya. Nabil kehabisan tenaga tepat saat mobilnya berada di tengah-tengah jalan raya. Mobilnya sukses menghalangi pengendara lainnya untuk lewat.Sebuah Honda City hitam berhenti di depannya lalu mengklakson panjang karena tidak bisa lewat.Nabil tak kehilangan akal. Dia mendekati sedan hitam itu, berniat meminta pertolongan.Pengendara sedan tersebut menurunkan kaca mobil, "Ada apa, Mas?" tanyanya."Mbak, bisa bantuin saya nggak? Mobil saya tiba-tiba mogok dan nggak mau hidup," jelas Nabil.Perempuan itu turun dari mobilnya. Lalu mengikuti Nabil ke mobilnya.Nabil memperhatikan gerak-gerik perempuan itu dengan saksama. Dia mencoba menyalakan mesin, tapi tidak berhasil."Lho, bensinnya habis ya?" celetuk perempuan itu."Masa sih?" Mata Nabil langsung tertuju pada fuel meter.Ternyata benar. Indikator pada fuel

    Last Updated : 2024-11-26
  • Perselingkuhan Yang Manis   Malam Pertama Yang Penuh Drama

    Kayla mengedarkan pandangannya ke tiap sudut ruangan tempatnya berada sekarang. Ya. Saat ini dia sedang berada di president suite room sebuah hotel bintang lima. Kayla memandang takjub pada pemandangan romantis yang terhampar di depan matanya.Ratusan mawar aneka warna memenuhi sisi tempat tidur. Kayla mengambil satu di antaranya lalu mendekatkannya ke hidung. Ia memejamkan mata, menghirup dalam-dalam aroma wangi yang timbul. "Sayang... Gimana, kamu suka?"Kayla membuka mata begitu mendengar suara Radit. Suaminya itu tersenyum hangat dan menatapnya mesra.Kayla mengangguk dan balas tersenyum. "Aku suka. Suka banget."Radit duduk disamping Kayla. Disibaknya anak rambut yang jatuh di kening gadis itu, lalu diselipkannya ke belakang telinga."Kamu cantik, Sayang... Beda dari biasanya," puji Radit dan tak lepas memandang Kayla dengan penuh kemesraan.Kayla menunduk malu. Wajahnya merona. Walaupun sudah ribuan kali Radit memujinya tapi tetap saja sensasinya beda.Radit meraih dagu Kayla,

    Last Updated : 2024-11-26

Latest chapter

  • Perselingkuhan Yang Manis   Dont Look Back in Anger

    Kayla sangat kaget melihat Radit memukuli orang yang tidak dikenalnya dan ia tidak tahu siapa dan apa masalahnya.“Dit, udah, Dit …. “ Kayla mencegah Radit yang terus memukuli Chicco tanpa ampun. Mukanya kelihatan panik.Kalau bukan istrinya yang melarang, Radit tidak akan berhenti. Namun Radit tidak melepaskan mangsanya begitu saja. “Berdiri!” bentaknya lagi pada Chicco yang sudah terkapar tidak berdaya.Dengan sisa-sisa tenaganya Chicco berusaha bangkit. Sekujur tubuhnya terasa remuk akibat serangan dari Radit. Kepalanya pusing dan pandangannya berkunang-kunang.“Aku bisa bunuh kamu sekarang kalo mau,” desis Radit tajam.Kayla bergidik mendengarnya. Tidak pernah ia melihat suaminya semarah itu. Matanya yang berkilat dan memerah akibat api amarah membuat Kayla ketakutan.“Katakan siapa dalang dibalik semua ini?” Radit kembali mencekal kerah baju Chicco sambil menatapnya dengan pandangan menusuk.Chicco menatap Radit takut-takut. Ia bagaikan sedang melihat malaikat maut yang akan m

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tertangkap

    Kayla mengusap-usap perutnya yang mulai membesar sambil tersenyum sendiri. Ia sudah membayangkan kebahagiaannya jika menjadi seorang ibu nanti. Repot sudah pasti. Namun pasti sangat menyenangkan. Rasanya ia sudah tidak sabar menantikan saat-saat itu datang. Tangannya tidak bisa menunggu ingin menggendong dan mendekap bayi mungil darah dagingnya sendiri. Buah cintanya bersama Radit. Bahkan di telinganya sudah terngiang-ngiang suara tangisan seorang bayi. Kayla sudah semakin tidak sabar jadinya. Pasti ia akan menjadi wanita paling bahagia sedunia.Membayangkan dirinya akan menjadi seorang ibu, Kayla langsung terkenang pada wanita yang melahirkannya. Tiba-tiba Kayla menjadi begitu merindukannya. Kayla ingin mengunjungi pusaranya dan mendoakannya disana.Dan begitu Radit pulang kerja, Kayla langsung mengutarakan keinginannya. “Dit, apa kamu tau letak makam ibuku?”“Aku nggak tau. Kenapa, yang?” Radit menjawab sambil membuka kaos kaki.“Rasanya pengen banget ziarah ke makam ibuku, Dit

  • Perselingkuhan Yang Manis   Love If You Dare

    Selesai mengantar Keyzia pulang, Nabil langsung menuju rumahnya. Ia harus bersiap-siap untuk memenuhi undangan makan malam dari orang tua Keyzia. Tadi Keyzia sudah memberitahu alamat restoran tempat mereka dinner nanti.Sampai di rumah, Nabil langsung mandi dan membersihkan diri. Tidak ada waktu untuk istirahat, karena waktunya sudah mepet. Andai saja tadi ia tidak berlama-lama di kantor Putri, mungkin sekarang ia bisa sedikit meluruskan badan.Nabil memandang wajahnya di cermin. Five o’clock shadow membuatnya terkesan macho dan membuktikan kalau dirinya adalah laki-laki sungguhan. Dua perempuan yang pernah hadir dalam hidupnya sangat menyukai itu. Entah dengan Keyzia.Nabil mengambil nafas dalam-dalam. Ada sedikit rasa kurang percaya diri. Nabil takut orang tua Keyzia akan menolaknya. Dan Nabil harus siap dengan segala kemungkinan itu. Siap diterima artinya juga harus berani ditolak.Baru saja Nabil keluar dari komplek rumahnya Keyzia sudah menelepon. “Bil, jangan sampai telat ya,”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aku Pernah Jadi Yang Tersayang

    Dea membeku melihat pemilik wajah yang kini berada di hadapannya. Kakinya mendadak goyah dan merasa tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Tak sengaja, matanya tertuju pada tangan Nabil dan Keyzia yang saling menggenggam.Menyadari hal itu, Nabil melepaskan pelan jemarinya dari Keyzia yang menggenggamnya erat. Meskipun sudah menjadi mantan, namun Nabil ingin menjaga perasaan Dea. Karena ia tahu Dea masih sangat mencintainya.Hati Keyzia mencelos begitu Nabil melepaskan tangannya. Tapi ia mencoba mengerti.Radit berdehem memecahkan ketegangan yang tercipta seketika. “Duluan ya,” pamitnya sembari menepuk pundak Nabil.Nabil mengangguk kecil. Ia masih terpaku di tempatnya.“Pulang yuk, Bil!” ajak Keyzia menggamit tangan Nabil dan menyadarkan dari ketermanguan.Nabil beranjak dan mengikuti langkah Keyzia menuju mobil. Seperti biasa, ia membukakan pintu untuk Keyzia dan menutupkannya kembali. Dea menyaksikan semua itu sambil menahan perasaannya. Hatinya teriris menjadi serpihan-serpihan kecil

  • Perselingkuhan Yang Manis   He's Mine

    Seperti janjinya tadi pagi, setelah menjemput Keyzia, Nabil mampir di kantor Putri. Sebenarnya Nabil penasaran tentang sosok Alan, namun Nabil lebih memilih untuk menunggu Keyzia di mobil.Dalam keadaan mesin menyala, Nabil menggunakan waktunya untuk tidur sambil menunggu Keyzia menyelesaikan urusannya dengan Alan. Namun ternyata kepalanya tidak bisa diajak bekerja sama. Pikirannya mengembara kemana-mana. Nabil membayangkan pertemuannya dengan orang tua Keyzia. Pasti nanti ia akan diinterogasi dengan berbagai macam pertanyaan. Dan tentu saja ia harus menyiapkan jawabannya dengan sebaik mungkin. Nabil mulai mengira-ngira pertayaan apa saja yang mungkin akan diajukan orang tua Keyzia padanya.Nabil masih sibuk dengan pikirannya ketika ia mendengar suara ketukan di kaca mobil. Nabil membuka matanya yang terpejam, kemudian menggerakkan kepala kearah kanan. Ternyata Keyzia. Nabil segera membuka pintu mobil begitu memahami isyarat dari Keyzia.“Bil, turun dulu yuk, aku kenalin sama Alan.”

  • Perselingkuhan Yang Manis   Ajakan Bertemu

    Pagi ini begitu bangun tidur, Keyzia dikejutkan dengan kehadiran orang tuanya yang ternyata sudah pulang dan menunggu di meja makan.“Mama sama papa kapan pulang?” tanya Keyzia seraya menarik kursi yang berhadapan dengan kedua orang tuanya, sedangkan Putri duduk di sebelahnya.“Tengah malam tadi,” jawab mama Keyzia.“Mama sama papa bakalan lama di rumah kan?” tanya Keyzia lagi.“Cuma sehari ini aja, Key, besok papa sama mama berangkat lagi.” Kali ini papa yang menjawab. “Pekerjaan kamu lancar kan?” sambungnya.“So far lancar, Pa. Nggak bisa ya, perginya diundur, lusa misalnya.” Sungguh, Keyzia ingin menikmati kebersamaan dengan kedua orang tuanya. Jarang-jarang mereka bisa bersama karena kesibukan masing-masing.“Nggak bisa, Key, ini juga papa nyuri-nyuri waktu karena udah kangen banget sama kalian. Nanti malam gimana kalau kita dinner di luar?” kata papa memberi saran.“Usul bagus, Pa,” timpal Putri. “Sekalian aja ajak Nabil,” sambungnya lagi.Mendengar celetukan adiknya itu, Keyzia

  • Perselingkuhan Yang Manis   Malam Peleburan

    Setelah berbincang panjang dengan Alan, Keyzia dan Putri pun pamit pulang. Dan begitu berada di mobil, Putri mulai menginterogasi Keyzia. Tadi sewaktu di ruangan Alan, Putri lebih banyak diam dan memilih menjadi pendengar yang baik.“Jadi Pak Fadlan itu temen kamu dulu ya, Key?”“Iya. Dia tetanggaku. Apartemenku dan apartemennya dulu bersebelahan,” jelas Keyzia sambil tetap memandang lurus ke depan karena sedang fokus menyetir.“Ooo …. “ Mulut Putri membulat.“Kamu sama dia aja, Put,” celetuk Keyzia. “Udah ganteng, tajir, baik, cerdas, lulusan S3, masih jomblo pula,” sambungnya lagi.“Kenapa nggak kamu aja yang sama dia?” timpal Putri membalikkan kata-kata Keyzia.“Aku kan udah punya Nabil.”Lagi-lagi Putri mencebik. “ Kemakan omongan sendiri kan sekarang?”Keyzia terdiam. Ia kembali teringat kata-katanya dulu dan anggapannya pada Nabil. Mengenang itu semua Keyzia menjadi malu pada dirinya sendiri juga pada Putri. Keyzia menyesal sudah bersikap sombong bahkan meragukan kredibilitas Na

  • Perselingkuhan Yang Manis   Tetangga Apartemen

    Kayla langsung melepaskan diri dari rangkulan Dea begitu merasakan perutnya kembali bergejolak. Setengah berlari Kayla menuju wastafel dan muntah disana karena tidak keburu ke kamar mandi. Dea mengikuti Kayla ke belakang. Begitu mengetahui Kayla yang muntah-muntah ia pun ikut peduli. “Kamu kenapa, Kay?” tanyanya dengan raut khawatir.Bukannya menunjukkan wajah cemas, Kayla malah tersenyum. “Aku lagi isi,” katanya kemudian.Dea tertegun selama beberapa saat dan mencoba mencerna kata-kata Kayla. Apa itu artinya Kayla sedang berbadan dua?“Maksudnya, kamu lagi hamil?” tanya Dea untuk lebih meyakinkan.Kayla mengangguk dan menampakkan senyum lebar.Lagi-lagi Dea terdiam. Kenyataan ini seakan menghempaskannya. Ucapan kasar yang keluar dari mulutnya dulu kembali terngiang di telinga Dea. Dea menyesal sudah mengata-ngatai Kayla tidak akan bisa hamil dan tidak tahu rasanya kehilangan anak. Rasa cemburunya pada Kayla membuatnya tidak mampu mengontrol diri.“Selamat ya, Kay, kamu beruntung ba

  • Perselingkuhan Yang Manis   Melukis Masa Depan

    Sudah beberapa hari Dea tinggal di paviliun Alan. Alan sangat baik padanya. Selain memberikannya tempat tinggal juga memberi dan melengkapi kebutuhannya. Alan juga membantu mengurus kuliah dan dokumen-doumennya yang hilang. Dea tidak tahu bagaimana caranya membalas kebaikan Alan. Kalau saja Alan tidak menolongnya malam itu mungkin ia sudah mati dengan menyedihkan atau terlunta-lunta di jalanan.Ada kanvas besar di sudut ruangan yang menarik perhatian Dea, lengkap dengan alat-alat untuk melukis. Mungkin itu punya Alan, pikir Dea. Selama ini Dea tidak berani menyentuhnya. Tapi hari ini Dea begitu terusik. Tangannya sudah gatal untuk menyapukan kuas di atas kanvas berukuran besar itu. Dea memang suka melukis terutama lukisan-lukisan yang termasuk ke dalam golongan aliran romantisme dan surealisme. Namun, sudah sejak lama Dea meninggalkan hobinya itu. Dea bergerak ke sudut ruangan, dan duduk di atas kursi yang ada disana. Dea menuangkan cat berbagai warna ke palet, mencelupkan kuas kes

DMCA.com Protection Status