Share

Andrea Si Penggoda (2)

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 12:10:54

"Eh, sorry, Pak, saya nggak sengaja, tapi beneran dingin lho," Andrea melepaskan tangannya dari tubuh Radit lalu mendekap badannya sendiri.

"Saya baru kali ini naik motor. Dari dulu saya penasaran gimana rasanya, tapi Papi saya nggak pernah ngizinin. Anehnya Papi nggak pernah seprotektif itu pada kakak dan saudara saya yang lain," cerita Andrea.

"Mungkin kamu anak kesayangan," timpal Radit asal.

"Kalo anak kesayangan nggak gitu," bantah Andrea. "Saya heran, bahkan sampai masalah jodoh pun saya diatur. Beda banget ama kakak saya. Dia bebas mau pilih pasangan seperti apa. Tapi anehnya dia nggak mau pacaran."

"Kenapa?" tanya Radit merasa tertarik dan ingin tau.

Andrea mengangkat bahu. Tapi begitu sadar Radit tidak bisa melihatnya, dia pun berkata, "Takut dosa katanya. Hahaha hari gini masih mikirin dosa," Andrea tertawa mengejek kakaknya sendiri.

"Kata-kata kakak kamu itu ada benarnya. Saya suka prinsip kakak kamu," ujar Radit.

"Hah? Jadi Bapak penganut prinsip itu juga? Jangan-jangan du
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perselingkuhan Yang Manis   Diandra & Andrea

    Malam ini untuk kedua kalinya Papa mengajak Nabil ke rumah Diandra. Nabil tidak menolak. Dia pasrah mengikuti skenario Papa. Dia tidak pandai caranya mendekati perempuan seperti Diandra. Biar Papa dengan caranya sendiri mendekatkan mereka.Seperti biasa, Papa dan Pak Hendri asyik mengobrol. Mereka bercerita tentang apa saja. Mulai dari bisnis, kesehatan hingga politik menjadi topik pembicaraan mereka.Nabil hanya diam sambil mendengarkan pembicaraan kedua orang tua itu. Sesekali dia berkomentar saat diminta pendapat.Tiba-tiba Nabil melihat Diandra melintas. Dia berjalan dari dalam menuju ke luar rumah. Yang membuat Nabil shock, Diandra berpenampilan beda dari yang pernah ia lihat. Katanya Diandra itu wanita solehah, tapi kenapa sekarang dia hanya mengenakan celana pendek diatas lutut serta baju kaos pas body?Nabil tidak mengerti.Seorang wanita paruh baya, yang diduga Nabil sebagai asisten rumah tangga Diandra, datang mengantarkan minuman untuk mereka beserta beberapa toples kue ker

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Diandra & Andrea (2)

    Akhirnya Radit mengantar Andrea sampai ke rumahnya. Sumpah, dia tidak ingin berlama-lama dengan gadis itu. Sikap Andrea yang mulai berani dan terlalu agresif membuatnya gerah. Radit paling tidak suka cewek agresif. Tapi mau bagaimana lagi, namanya juga butuh. Mereka terikat hubungan simbiosis mutualisme yang entah kapan akan berakhir."Mampir dulu yuk, Pak," kata Andrea sebelum turun dari mobil."Lain kali aja ya, udah malam," Radit menolak secara halus."Sekarang aja, Pak, ntar saya kenalin sama kakak saya. Tadi sebelum pergi, saya lihat ada temannya juga," ujar Andrea sambil melihat ke halaman rumahnya. "Itu Pak, masih ada mobilnya. Ayolah Pak, siapa tau kita bisa double date," canda Andrea lalu tertawa.Ini cewek mulai lagi. Radit menggerutu di dalam hati.Radit ikut melihat ke halaman rumah Andrea yang luas. Banyak mobil terparkir disana. Namun dia terfokus pada sebuah city car berwarna putih. Apalagi setelah melihat nomor polisi mobil itu. Dia tahu persis siapa pemiliknya. Itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Pengakuan Dosa

    Tengah malam Kayla terbangun. Dilihatnya Radit sudah tidur disebelahnya. Kayla melihat jam yang menempel dinding. Masih pukul tiga dini hari. Kayla mencoba mengingat-ingat. Perasaan, tadi dia tidak di kamar, tapi kenapa sekarang sudah berada di tempat tidur?Ingatannya kembali membaik, setelah menyingkirkan rasa kantuk yang masih tersisa. Semalam, Kayla menunggu Radit pulang untuk makan malam bersama. Tapi sampai lelah ia menunggu, Radit tak kunjung datang. Bahkan dirinya sampai tertidur di meja makan. Mengingat itu semua, Kayla menjadi sedih. Radit terlalu sibuk hingga tidak menyisakan waktu untuk mereka berdua, bahkan untuk sekedar makan bersama.Kayla meletakkan tangannya diatas tangan Radit yang berada di atas perutnya. Lalu dipandanginya wajah Radit yang tidur dengan pulas.Wajah itu tampak begitu lelah. Kayla menjadi kasihan pada Radit yang sudah bekerja keras untuk kehidupan mereka berdua. Radit memang pekerja keras. Kayla tahu itu sejak dulu. Tapi belakangan, semua dirasaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Perselingkuhan Yang Manis   Pacar Sewaan

    Dengan langkah berat Radit menaiki tangga menuju kantornya di lantai dua. Begitu sampai, ia melihat ruangannya setengah terbuka. Mungkin Andrea sudah sampai, pikirnya.Ternyata dugaannya tidak salah. Andrea sudah duduk manis di kursi kerjanya. Tumpukan berkas-berkas tampak menggunung diatas mejanya.Dia tersenyum hangat menyambut kedatangan Radit."Pak, saya sudah bikinkan kopi untuk Bapak."Radit mengalihkan pandangan ke atas mejanya. Disana, sudah tersedia secangkir kopi yang masih mengeluarkan uap panas. "Saya lagi malas ngopi hari ini," kata Radit, menolak untuk meminum kopi buatan Andrea."Ih, Bapak kenapa sentimen gitu sama saya? Giliran saya yang buatin Bapak nggak mau minum," tukas Andrea tidak terima."Bukan gitu, Andrea. Ini bukan masalah siapa yang membuatkan, tapi saya lagi malas aja. Tadi di rumah saya juga nggak ngopi," kata Radit menjelaskan dan berharap Andrea tidak memaksanya lagi."Diminum aja kenapa sih, Pak! Nyenengin hati orang tu pahala lho!" Andrea masih bersik

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Perselingkuhan Yang Manis   Di Kamar

    Setelah pulang dari rumah sakit, Radit langsung menuju apotik yang direkomendasikan dokter Sandra padanya.Tapi sayangnya, apotik itu sudah tutup. Padahal itu adalah salah satu apotik besar di kota ini.Radit berkeliling mencari obat untuk Kayla dari satu apotik ke apotik lainnya. Tapi percuma, dia tidak berhasil menemukannya. Radit akhirnya pulang dengan wajah lesu."Duh, suamiku baru pulang... Capek ya sayang?" Kayla menyambut dengan riang begitu Radit pulang. Tangannya sigap mengambil alih tas laptop yang dibawa Radit. "Eh, obat aku ada kan, beb?" tanya Kayla sambil mengaitkan tangannya di lengan Radit."Yang, maaf, tapi apotiknya sudah tutup."Kayla terlihat kecewa mendengar jawaban Radit. "Kenapa belinya nggak dari tadi siang? Kalo udah malam gini pasti udah tutup.""Iya, yang. Tapi kamu tau sendiri kan gimana sibuknya aku?"Kayla diam saja. Ternyata pekerjaan adalah prioritas utama dalam hidup Radit, dan bukan dirinya lagi. Kayla sangat kecewa, juga sedih."Nggak makan dulu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Perselingkuhan Yang Manis   Ujian Pernikahan

    "Di kamar?" ulang Kayla masih tidak percaya pada apa yang telah didengarnya."Iya, di kamar mandi."Astaga.....Siapa sih yang kurang kerjaan begini? Kayla merasa hampir jantungan tadi."Ini siapa sih?" sergahnya keras."Ini Andrea, sekretaris Pak Radit."Kurang ajar! Kayla mengumpat dalam hati. Sekretaris Radit benar-benar tidak punya etika. Apa perlu Kayla mengajarinya tentang sopan santun? Kenapa bicara harus sepotong-potong seperti itu? Kenapa tidak bilang langsung kalau Radit sedang di kamar mandi? Malahan bilang di kamar, sampai-sampai Kayla berpikiran negatif tentang Radit."Tolong bilang sama Radit suruh telepon balik!""Oke, tapi ini siapa?""Saya Kayla, istrinya!" jawab Kayla keras dengan memberi penekanan pada kata 'istri'."Ooo... jadi ini Kayla istri Pak Radit yang ..." Lagi-lagi Andrea menggantung kalimatnya yang membuat Kayla semakin geram."Yang apa?" kejar Kayla cepat. Dari cara bicaranya, Andrea seakan mengatakan sesuatu yang negatif tentangnya."Yang cantik seperti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Perselingkuhan Yang Manis   Ujian Pernikahan (2)

    Radit mengetuk pintu kamar dan meminta Kayla untuk membukanya. Namun Kayla bergeming. Tidak ada tanda-tanda kalau pintu itu akan terbuka."Yang, aku minta maaf! Aku udah salah. Sekarang tolong buka pintunya dulu!"Radit terus mencari akal agar Kayla membuka pintu."Aku cuma mau kasih obat. Tadi udah aku beliin. Tolong kamu buka pintu, setelah itu kamu bisa tutup lagi."Tak disangka Kayla membuka pintu. Tapi bukannya untuk mengambil obat seperti yang dikatakan Radit. "Kamu mau kemana, yang?" tanya Radit begitu melihat Kayla menyeret sebuah travel bag berukuran sedang dan menyandang ransel di punggungnya."Aku mau pergi. Ini bukan rumahku. Ini rumah kamu. Sepeser pun tidak ada uangku membeli rumah ini. Jadi aku tidak berhak tinggal disini," ujar Kayla dengan suara serak."Yang, kamu jangan anak kecil. Semua bisa kita bicarakan baik-baik," Radit mencoba merangkul Kayla, tapi Kayla segera menepis tangannya dengan keras."Tolong izinkan aku pergi," kata Kayla pada Radit yang mencoba mengh

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Perselingkuhan Yang Manis   Radit Si Workaholic

    "Kenapa lama sih, Pak?" tanya Andrea saat Radit baru saja masuk ke ruangannya"Kan sudah saya bilang kalo ada urusan," jawab Radit tidak suka pada Andrea yang dirasakannya mulai posesif."Bukannya gitu, Pak, tapi kalo ada apa-apa kan saya juga yang susah," Andrea berdalih. "Oh iya, tadi ada telepon dari XY swalayan, katanya mereka komplain karena produk yang kita supply hampir expired.""Terus?""Kita harus tanggung jawab, Pak.""Kenapa harus kita yang tanggung jawab? Mereka bilang hampir expired kan? Bukannya sudah expired? Itu bukan salah kita, mereka yang tidak pandai strategi marketing. Udah tau barang mau expired harusnya mereka kasih diskon untuk menarik konsumen. Atau bisa juga pake cara buy one get one. Apalagi dengan masyarakat yang kian hari semakin konsumtif, mendengar kata sale saja mereka sudah antusias, walaupun hanya 10%."Andrea terpana mendengarkan Radit yang menerangkan kepadanya tentang strategi marketing. Jujur, Andrea semakin mengagumi Radit dari ke hari ke hari.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03

Bab terbaru

  • Perselingkuhan Yang Manis   Extra Part (Bidadari Surga)

    -Terkadang, kita harus terluka dulu untuk bahagia-***Dea berdiri di depan cermin, lalu menatap refleksi dirinya disana. Pemilik tinggi badan seratus tujuh puluh tujuh senti itu terlihat jauh lebih anggun dengan pakaian tertutup yang membungkus tubuhnya dari ujung kaki sampai puncak kepala. Rambutnya yang panjang yang dulu selalu tergerai bebas sekarang terbungkus rapi dan tersembunyi di balik hijab yang ia kenakan. Tidak ada lagi Dea yang dulu suka menggunakan dress selutut atau pun blouse berbelahan dada rendah. Ia benar-benar sudah berubah dan bertransformasi total. Penampilannya jauh lebih tertutup dan rapi, namun tidak sedikit pun mengurangi kesan anggun yang memang sudah melekat dalam dirinya.“Lan…!!! Sudah siap belum?” Terdengar suara seorang perempuan memanggil namanya diiringi dengan ketukan di pintu.Dea menatap sekali lagi pantulan dirinya di cermin, lalu meninggalkan senyum sebelum berlalu pergi.“Wulan…!!!” panggilan itu terdengar lagi.“Iya, sebentar,” Dea menyahut, ke

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (Stuck on You/ N for Nabil)

    -Kadang, kita mencintai seseorang sebegitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, inikah cinta sebenarnya-*Puluhan detik lamanya Nabil berdiri di depan pintu setelah menekan bel. Namun, hingga detik ini masih belum ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Mungkin dia sedang berada dan sibuk di belakang, pikir Nabil. Nabil memutuskan untuk menekan bel sekali lagi. Tapi, baru saja tangannya terulur untuk menyentuh bel, daun pintu terbuka, diiringi dengan seraut wajah manis yang mengembangkan senyum padanya.“Maaf, Yah, tadi bunda lagi di belakang,” ujar perempuan berkerudung itu seraya menyalami tangan Nabil dan menciunm punggung tangannya.“Tidak apa-apa, Nda,” jawab Nabil penuh pengertian. “Rasya mana, Nda?” lanjutnya kemudian.“Lagi tidur di kamar, Yah.”Nabil segera masuk ke kamarnya. Disana, tepatnya di atas sebuah tempat tidur, sedang terbaring seorang anak laki-laki dengan mata terpejam. Ya, dia sedang tidur. Hal pertama yang di

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (What a Perfect Life)

    “Kayraaa!!! Ayo sarapan dulu!” seru Kayla dari ruang makan.“Iya, Bun…” Kayra menyahut lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.“Ya ampun… rambut kamu belum disisir ya,” ujar Kayla melihat rambut Kayra yang masih berantakan, sementara tubuhnya sudah terbalut seragam sekolah. Kayla mengabaikan sejenak urusan meja makan dan melangkah tergesa ke kamar Kayra untuk mengambil sisir.“Bunda…!!! Crayon aku patah…”Baru saja Kayla akan menyisir rambut Kayra, terdengar teriakan Kiran dari ruang tengah.“Iya, sayang, sebentar ya, Bunda sisirin rambut kakak dulu.”Dengan telaten Kayla membagi rambut Kayra menjadi dua bagian sama banyak, lalu mengepangnya dengan rapi.“Bunda… gimana nih, crayon aku patah…” Kiran yang sudah tidak sabar kembali berseru memanggil Kayla.Menyeret langkah panjang, Kayla bergegas ke ruang tengah. Disana, putri keduanya itu tampak sedang merengut. Di hadapannya terbuka lebar sebuah buku mewarnai dengan sekotak crayon beraneka warna.“Mana yang patah, nak?” tanya Kayla

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aurora Borealis

    Hari itu sudah semakin dekat. Hari dimana Kayla akan menyerahkan hidupnya pada garis takdir. Kayla sudah ikhlas jika memang seperti itu nasib yang harus diterimanya. Dan, hari ini Kayla kembali mengunjungi pusara Radit. Ia tidak sendiri, tapi bersama Kayra, sang putri tersayang.Dulu ia sangat rajin berkunjung kesini. Mengadukan luka batinnya dan kesendirian yang membuatnya semakin tersiksa. Tapi seiring waktu, frekuensi kunjungannya juga berkurang. Bukan Kayla tidak ingat Radit lagi, tapi Kayla hanya sedang berusaha menyembuhkan lukanya secara pelan-pelan.Lama Kayla termangu di pusara Radit. Kayla merasa keputusannya untuk menikah dengan Nabil adalah sebuah bentuk pengkhianatan pada Radit. Tapi ia tidak punya pilihan lain yang lebih baik.“Maafin aku, Dit, tapi aku melakukan semua ini demi anak kita,” gumamnya di sela isak.“Bunda kenapa minta maaf sama papa? Bunda salah apa?” Kayra yang keheranan melihat Kayla berurai air mata bertanya polos. Berbagai pertanyaan bertumpuk di hatiny

  • Perselingkuhan Yang Manis   Akhir Cerita

    Kayla masih merenungi semua yang sudah dilakukan dan dikatakannya pada Nabil. Rasanya semua seperti di luar kontrol dan berasal dari alam bawah sadarnya. Menikah dengan Nabil untuk ke dua kalinya sama sekali tidak pernah ada dalam opsi hidupnya. Bagaimana mungkin ia menikah dengan orang yang tidak ia cintai? Namun, di dalam hidup terlalu banyak pilihan-pilihan sulit, dan kita harus memilih salah satu di antaranya. Kayla mengalihkan pandangan pada Kayra yang sedang tidur. Wajahnya tenang dan begitu damai. Sungguh, Kayla tidak sanggup melukai dan menyakiti hatinya. Dia masih terlalu kecil. Sudah terlalu banyak hal-hal mengiris batin yang dialaminya dalam usia sedini itu. Kayla berjanji, ia tidak akan lagi menambah luka pada anaknya itu.Mata Kayla berpindah pada kantong plastik putih dengan label rumah sakit yang dikunjunginya tadi. Perlahan, dibukanya kantong itu dan mengamati satu demi satu butiran pil berbentuk bulat yang kini memenuhi ruang matanya.Pandangan Kayla berpindah pada

  • Perselingkuhan Yang Manis   Yes, I Do

    Seperti permintaan Kayla, Nabil pun menjemput Kayra ke sekolahnya. Ternyata Nabil datang lebih cepat. Dengan sabar ia pun menunggu sampai Kayra pulang. Ia duduk di bangku berwarna-warni yang tersedia disana dan memandang lepas pada kerumunan anak-anak yang menampilkan beragam ekspresi.Dari jauh Nabil memperhatikan Kayra yang sedang bermain bersama teman-temannya. Nabil rasa usulnya pada Kayla agar menyekolahkan Kayra tidak sia-sia. Buktinya, sekarang Kayra jauh berubah, malahan amat sangat jauh. Wajahnya yang biasa tersaput mendung, sekarang diselimuti awan-awan ceria. Tidak pernah lagi Nabil melihat rona kesedihan di mukanya. Memandang muka Kayra, Nabil seperti sedang menatap Radit. Mereka memang mirip. Siapa pun tidak ada yang akan membantah kalau Kayra adalah anak Radit. Ingat Radit, pikiran kembali membawanya pada hari terakhir Radit bersamanya.Saat itu mereka duduk berdua di kursi teras rumah sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain di pekarangan. Dari yang awalnya mere

  • Perselingkuhan Yang Manis   Membuka Hati

    “Kay, blush on-nya kenapa tebel banget? Udah gitu belepotan sampai ke hidung,” ujar Nadin hari itu saat berkunjung ke rumah Kayla. “Masa sih? Aku enggak pake blush on padahal,” timpal Kayla seraya memegang pipinya dengan kedua tangan.Nadin mendekatkan mukanya, lalu menyipitkan mata mengamati Kayla baik-baik. Ditempelkannya telunjuk ke pipi dan hidung Kayla. Permukaan wajahnya terasa kasar. Kayla benar, dia tidak memakai blush on, tapi ini…“Alergiku kambuh lagi, Nad, tempo hari Kayra pengin makan ikan kalengan, iseng, aku juga ikut makan,” beber Kayla.Nadin menjauhkan telunjuknya dari muka Kayla setelah mendengar penuturannya.“Tapi kayaknya parah banget, Kay,” kata Nadin sedikit meringis. “Dibawa ke dokter aja ya!”“Enggak perlu pake ke dokter kali, Nad, tinggal dikasih salep juga bakal hilang kok.”“Oh gitu ya? Ya udah.” Nadin tidak lagi membahas masalah itu.Sunyi, sepi, dan hening yang tersisa saat Nadin sudah pergi. Kayra juga tidak di rumah karena sejak tadi dibawa Nabil. Be

  • Perselingkuhan Yang Manis   Meluluhkanmu

    Sudah tiga hari Kayra menghabiskan paginya di play group dekat rumah. Seperti yang ia janjikan, Nabil memang mengantarkan sang ponakan kecil, dan, Kayla yang bertugas untuk menjemputnya.Kayra terlihat jauh lebih ceria dibanding hari-hari biasa. Dia seperti menemukan dunia baru yang selama ini seolah tersembunyi di belahan bumi bagian lain. Bertemu teman-teman seusianya dan bisa bermain bersama merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Kayra.“Kamu lihat sendiri kan, Kayra senang banget,” ujar Nabil yang berdiri di samping Kayla sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain ayunan. Kebetulan hari itu hari sabtu, Nabil tidak kerja, jadi selain mengantar Kayra, ia juga bisa menemani Kayla menjemput Kayra pulang.“Iya,” timpal Kayla dan ikut tersenyum memandangi Kayra. Ya, Kayla memang sudah bisa tersenyum sekarang.“Bunda… !” Kayra yang melihat Kayla dan Nabil langsung berseru riang dan berlari mendekati kemudian menghambur ke pelukan Kayla.“Sudah selesai mainnya, nak?” tanya Kayla sembar

  • Perselingkuhan Yang Manis   Cinta Dalam Sepiring Puding

    “Bun… Bunda… bangun, Bun!” Kayra mengguncang-guncang Kayla yang masih tertidur lelap. Karena tak henti-hentinya mendapat serangan guncangan, Kayla pun terusik. Dibukanya mata. Berat, seperti ada perekat yang membuat kelopak matanya menempel. Kayla kembali akan menutup netranya, namun suara Kayra mencegahnya untuk melakukan hal itu.“Bun, bangun, sudah siang, aku lapar… “ rengek Kayra sembari memegang perutnya.Pelan-pelan, Kayla kembali membuka mata. Dilihatnya Kayra yang juga tengah menatapnya. Ah, ternyata aku masih hidup, pikir Kayla. Kenapa aku harus melihat dunia lagi?Ia kembali mengumpulkan kekuatan dan semangat untuk menjalani hari-harinya yang berat.“Bun, aku lapar, mau makan,” rengek Kayra lagi. Semalam ia hanya makan dua suap, dan sekarang perutnya sudah meronta-ronta minta diisi. Cacing-cacingnya sudah pada demo.“Iya, sebentar ya, nak.”Kayla ingat, sup daging sisa semalam masih banyak dan sudah ia masukkan ke kulkas. Ia hanya tinggal sedikit memanaskan.Kayla berniat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status