Dia berbalik hendak pergi ketika dia melihat Ryan masuk ke ruangan.Ryan tercengang menyaksikan Naomi telanjang saat bersenang-senang dengan sekelompok laki-laki.Naomi melihat Ryan dan memanggilnya, masih dalam keadaan teler, "Hei Rye, ayo kita bersenang-senang bersama..."Ryan adalah seorang pria yang terobsesi dengan kebersihan. Biasanya, dia bahkan tidak mengizinkan siapa pun duduk di mobilnya. Bagaimana dia bisa menahan diri dalam situasi seperti ini di mana tunangannya berbuat mesum dengan sekelompok laki-laki?Dia terhuyung-huyung, merasa jijik ketika dia berbalik hendak pergi. Lana memanggilnya, "Jelas bahwa seseorang telah membius Naomi. Ryan, apa kau akan pergi begitu saja dan membiarkan orang yang membius Naomi lolos?""Seseorang membius Naomi?" Ryan langsung berhenti.Lana langsung menyalahkan Madeline. "Jelas dia telah dibius. Apa menurutmu Naomi menjadi dirinya yang biasanya sekarang? Ryan, apa kau tahu siapa yang bersama Naomi sebelumnya? Naomi pasti telah mengkonsumsi s
Dalam video dari kamera CCTV itu, terlihat saat Madeline mengeluarkan sebotol parfum dari tasnya, gantungan kuncinya juga terjatuh ke lantai.Madeline meminta Naomi membantunya mengambilnya, dan ketika Naomi membungkuk, Madeline membuat gerakan.Dalam sepersekian detik, Madeline menukar gelas anggur merahnya dengan gelas anggur Naomi. Kemudian, dia memasang tampang ramah dan menyemangati Naomi untuk minum.Namun, Ryan tak percaya Madeline akan melakukan hal seperti itu.Selain dia, tak ada yang tahu bahwa Eveline dulunya adalah Madeline, dan baginya, Madeline memiliki keberadaan yang unik."Kau telah menontonnya baik-baik, Rye? Eveline yang membiusku. Jika bukan dia, kenapa dia menukar gelas anggurnya dengan punyaku?" Naomi mulai menangis."Aku tak pernah menyangka Eveline akan menjadi orang yang berpikiran sempit. Sebelumnya, yang aku lakukan hanyalah memberikan beberapa saran untuk draft desain cincin kawin kita dan saran-saranku diambil hati sama dia. Dia bahkan menggunakan cara lic
Tepat ketika Madeline menggendong bayinya dan hendak menciumnya, beberapa orang datang bergegas ke tempatnya berada.Madeline tak bisa mengenali kedua orangtua Ryan, tapi dia melihat Naomi.Madeline menyeringai ke arah Naomi sementara pikirannya dibanjiri potongan-potongan adegan yang terjadi belum lama ini. "Miss Lionel sangat termotivasi. Kurasa mereka yang melihatmu di layar akan setuju juga."Kemarahan terkubur jauh di lubuk hati Naomi, namun wajahnya menunjukkan ekspresi sedih dan marah. "Eveline, kenapa kau menjebakku? Apakah ada manfaat yang kau peroleh dengan menyakitiku dan membuatku menjadi seperti ini?""Aku menjebakmu?" Madeline menganggap itu lucu dan menyerahkan bayinya kepada perawat.Perawat menggendong bayi itu dan segera meninggalkan ruangan."Eveline, kau adalah anak perempuan keluarga kaya. Naomi juga seorang selebritas. Dengan kau menyakitinya, bagaimana dia akan menghadapi publik nantinya?!" Orangtua Ryan meraung, membela Naomi."Lihat dirimu, kau sangat cantik, t
Sebuah suara yang menggelegar telah menembus kerumunan.Suara itu mengejutkan Madeline, dan ketika dia mendongak, dia terkejut melihat Karen memegang termos sup. Wanita itu menyibak kerumunan untuk memasuki bangsal, tampak marah.Kedua orangtua Ryan pernah bertemu Karen sebelumnya di beberapa pertemuan bisnis dan bahkan bertukar percakapan.Dalam ingatan mereka, mereka hanya ingat kalau Karen dulu membenci Eveline sebagai menantu perempuannya. 'Kenapa dia melindungi menantunya sekarang?'Saat masih tenggelam dalam pikiran mereka, salah satu orangtua Ryan mengeluarkan seringai yang dipenuhi cemoohan. "Karen, menantu perempuanmu melakukan hal seperti itu pada menantu perempuanku, tapi kau masih membelanya?!"Karen melirik Naomi dengan tatapan mengkritik. "Kenapa aku tidak boleh membela menantu perempuanku ketika kalian bahkan bersedia untuk melindungi menantu perempuanmu yang begitu liar dan tak tahu malu itu? Menantu perempuanku adalah wanita dengan perilaku yang sangat santun dan jauh
"Sebaiknya aku juga memberitahumu ini. Rekaman ini, sebelum ada di tanganmu, aku sudah memintanya dari pegawai restoran. Aku tidak akan menampilkan rekaman ini jika bukan karena kalian menyalahkanku.”"Naomi, kau yang memulai ini duluan. Kau mengundang dirimu sendiri ke dalam kekacauan ini.""Eveline, kau..." Naomi memerah karena marah. Tak dapat menahan amarah dalam dirinya, Naomi mengangkat tangannya dan hendak menampar Madeline.Namun, saat dia mengangkat tangannya, ayah Ryan memberikan tamparan keras di wajahnya."Kau benar-benar gadis yang tidak tahu malu. Kau telah melakukan kejahatan seperti itu, tapi kau masih memasang tampang tidak bersalah. Kau menyesatkan kami agar menuduh orang lain yang tidak bersalah. Sudah kubilang, aku akan membatalkan pernikahan antara kau dan Ryan. Keluarga Jones tidak akan pernah menerima gadis sepertimu sebagai menantu perempuan kami!"Kedua orangtua Ryan sangat marah ketika mereka mengumumkan pernyataan mereka di depan umum dan meninggalkan tem
Madeline melihat sebentuk garis gelap di penglihatan tepinya. Dia menyadari bahwa sosok itu ternyata seorang pria, dan dia dengan cepat bersembunyi.Namun, ketika dia mencoba bersembunyi, dia menyadari kalau pria itu adalah Jeremy.Jeremy mengunci pintu di belakangnya dan melenggang ke samping tempat tidur tempat Madeline menyusui bayinya.Wajah elegan Jeremy tampak tenang sementara sepasang matanya yang dalam tampak tak bernyawa saat dia menatap dingin ke arah Madeline.Madeline tidak lagi berusaha menghindar dan menghadapi pria yang berjalan ke arahnya, kedua telinganya tiba-tiba menjadi hangat."Apa yang membawamu ke sini, Mr. Zimmerman?" Meski menyapa pria itu seperti itu, Madeline tahu betul bahwa pria itu adalah Jeremy Whitman.Jeremy menatap bibir Madeline. “Kau telah membuat wanitaku sengsara. Jadi, aku akan membuatmu merasa sengsara juga.”Madeline memeluk erat bayinya, dengan lembut meremas jari kelingking bayi itu. Namun, mengingat situasi saat ini, dia tak bisa mengambil ti
Madeline tidak mempermasalahkan sikap Jeremy saat berurusan dengannya, tetapi dia merasa terganggu karena dari awal hingga akhir, pria itu tidak pernah melihat bayi mereka sama sekali.'Bayi itu anak kandungnya, tapi dia bahkan tidak repot-repot meliriknya.’'Orang-orang dulu mengatakan seseorang akan memiliki perasaan buat anak kandung mereka, tetapi bagi Jeremy, sepertinya dia tidak merasakan apa-apa.’‘Jeremy, mungkin hatimu sekarang hanya berisi perempuan itu, Lana, ya?’Madeline tersenyum tak berdaya dan kembali ke inkubator. Menatap bayi yang tertidur lelap itu, hatinya merasa agak pahit namun terhibur.Keesokan harinya, Madeline tidak menuruti perintah Jeremy untuk pergi ke vila.Dia tidak percaya kalau Jeremy akan kehilangan semua sisi kemanusiaannya dan menyakiti anak-anaknya. Namun, ketika sore tiba, dia meninggalkan bangsal sebentar dan ketika dia kembali, seorang perawat mendekatinya dengan cemas. “Ketika saya masuk tadi, saya melihat seorang pria keluar dari sini. Saat say
Jeremy hendak mengerahkan lebih banyak lagi kekuatan, tetapi setelah mendengar komentar Madeline, cengkeramannya mengendur.Dia menatap sepasang mata mendung Madeline, dan dia akhirnya tenggelam dalam pikirannya sendiri.Saat itu juga, air mata Madeline jatuh di punggung telapak tangannya. Suhu air mata itu merembes melalui kulitnya, mengalir sampai ke lubuk hatinya. Sensasi hangat membuatnya tersentak dan kembali ke dunia nyata."Berhenti memperlakukan aku sebagai suamimu yang sudah mati," kata Jeremy dingin sambil melepaskan cengkeramannya."Uhuk uhuk." Madeline tersedak dan terengah-engah setelah dia dibebaskan.Cengkeraman Jeremy di lehernya sebelumnya memang menyakitkan, tapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan kekecewaan yang dia rasakan saat menatap dua bola mata dingin dan tak berperasaan pria itu.Terlepas dari apa yang dia alami, Madeline tetap tidak takut. “Orang yang paling kau sayangi saat ini adalah Lana, ‘kan? Jika sesuatu terjadi pada anakku, aku akan memastikan pere