Madeline membuka bibirnya yang sangat pucat dan tersenyum kecil. "Selama bayi itu anakku dengan Jeremy, tidak masalah bagiku memiliki anak laki-laki atau perempuan."Eloise awalnya sangat gembira, tapi ketika mendengar jawaban Madeline, matanya kembali basah.Dia meremas tangan Madeline dan berkata, "Dulu, kau memegang keyakinan yang sama dan mempertaruhkan nyawamu untuk melahirkan anaknya juga, bukan?"Madeline tersenyum tanpa menyangkalnya.Dulu…Dulu, dia sangat mencintai Jeremy hingga dia tak keberatan jika itu berarti kematian untuknya.Dia pikir sekarang pun masih tetap sama.Dia masih sangat mencintai pria itu."Laki-laki," ucap Eloise sambil menangis dan tertawa. "Bayi laki-laki yang jelek."Madeline juga tersenyum. "Ketika dia dewasa nanti, dia akan tampan. Aku yakin Jack juga jelek saat dia lahir," katanya, tiba-tiba terdiam.Dia belum pernah melihat bagaimana rupa Jackson saat anak itu lahir...Madeline menghabiskan lebih dari setengah bulan di rumah sakit untuk memulihkan d
"Jeremy," kata Madeline dengan gembira, "Apa kau datang untuk melihat bayi kita?"Jeremy menatap Madeline yang tersenyum dan berjalan ke jendela kaca dengan acuh tak acuh. Dia melihat bayi yang baru lahir itu terbaring di inkubator. Bibir tipisnya sedikit terbuka saat dia bertanya, "Yang mana bayi mu?"Nada suara pria itu sangat lemah hingga orang tak bisa membedakan emosi apa pun yang keluar darinya.Madeline tersenyum dan berkata, "Yang kedua di baris terakhir, yang paling kecil."Ada seberkas kegembiraan di mata indahnya saat jari-jarinya yang ramping menunjuk ke bayi mungil yang tertidur lelap itu. "Laki-laki. Dia mungkin akan terlihat seperti kamu nanti.""Bagaimana bisa anakmu mirip denganku?" Kata-kata pria itu tiba-tiba terasa seperti baskom berisi air dingin yang disiramkan ke kepala Madeline.Dia menatap pria dingin itu dengan heran. "Jeremy?""Kau masih memimpikannya? Jeremy, suamimu yang sudah meninggal," kata pria itu terus terang tanpa ampun, kata-kata kasar pria itu menu
Dia menatap sedih pria itu dan berbalik dengan tegas.Sebelum dia bisa mengambil langkah, bagian belakang lehernya dicengkeram oleh telapak tangan hangat pria itu dan Madeline dipaksa untuk berbalik. Pria itu membuat wajahnya berada tepat di depannya.Mata bulat tak berdasar pria itu menyelubungi penglihatannya bagaikan malam yang dalam dan tak bertepi."Apa kau tahu kalau kau cari mati jika terus bertindak seperti ini?""Jadi, apa kau akan membunuhku, Mr. Zimmerman?" Madeline dengan tegas menyapa sepasang mata sedingin es yang tajam dan menakutkan itu.Sepasang mata indah, jernih, dan menawan Madeline yang tampak seperti musim gugur tercermin di kedua matanya. Seolah-olah penampakan wanita itu menarik hati sanubarinya, membuatnya linglung untuk sementara waktu.Dia segera kembali sadar dan fokus ke mata Madeline."Jangan khawatir, aku tidak akan membunuhmu, tapi aku akan menunjukkan kepadamu konsekuensi karena menyinggung seseorang yang seharusnya tidak kau singgung."Kata-kata pering
Lana menatap tubuh Jeremy dengan sorot mata lapar.Fisik pria itu ramping dan sempurna, sebanding dengan model papan atas.Hal pertama yang menarik perhatian Lana tentang Jeremy adalah penampilan fisik pria itu. Setelah itu, dia tertarik pada kasih sayang yang pria itu berikan dan aura yang pria itu pancarkan.Dalam beberapa bulan terakhir, dia telah menyisihkan biaya tak terbatas pada tenaga dan sumber daya hanya untuk mendapatkan pria ini.Malam ini, kesempatannya akhirnya ada di sini.Jeremy turun dari treadmill dan menatap wanita yang mendekatinya, tapi tak ada riak-riak gelombang di hatinya—apalagi perubahan pada detak jantungnya.Lana mematikan puntung rokok, berdiri di depan Jeremy, dan menatap genit pada pria itu. Dia perlahan memejamkan kedua matanya.Jeremy menatap Lana yang sedang menunggu dengan mata terpejam. Dia mengangkat tangannya dan menekannya di belakang kepala Lana, tapi dia tak bisa menundukkan kepalanya dan mencium wanita itu sekeras apa pun dia berusaha.Ciuman d
Ketika dia sampai, satu-satunya orang yang dia lihat duduk di kursi yang telah dipesan adalah Naomi Lionel.Naomi melihat Madeline yang berjalan ke arahnya dan memasang senyum di wajahnya. Namun, matanya diseduh dengan kecemburuan dan rasa iri.'Eveline Montgomery. Perempuan itu berasal dari latar belakang yang baik, menikah dengan keluarga baik-baik, dan punya anak serta ketenaran.’'Dia baru saja melahirkan seorang anak, namun tubuhnya telah kembali ke sosok yang begitu fantastis. Apalagi dengan wajahnya yang memesona. Aku mendengar kabar yang mengatakan kalau dia disebut sebagai wanita cantik nomor satu Glendale.'Madeline merasa Naomi sedang merencanakan sesuatu yang tidak baik begitu dia melihat gadis itu. Namun, demi Ryan, dia tetap duduk."Maafkan aku, Mrs. Whitman. Rye harus pergi pada jam sebelas karena ada beberapa masalah mendesak. Kuharap kau tidak mengingat apa pun yang terjadi pada hari itu di rumahku. Hari ini, niatku mengundang Mrs. Whitman kesini adalah untuk mengungka
"Jadi, ini ceweknya, ya?""Hmm tidak jelek.""Kalau begitu, mari kita mulai bersenang-senang!"Semua laki-laki itu mulai mengitari Naomi.Naomi tahu ada yang tidak beres, tapi dia tak bisa mengendalikan tubuhnya.Meskipun sebagian laki-laki itu terlihat jelek dan memuakkan, Naomi tak peduli dengan penampilan mereka. Yang paling penting baginya saat ini adalah mereka semua laki-laki.Apa yang sangat dia butuhkan untuk memenuhi hasratnya yang mendesak adalah seorang laki-laki.Saat Madeline keluar tadi, dia melihat beberapa laki-laki memasuki ruangan tempat Naomi berada.Indra keenamnya memberitahunya bahwa itu adalah jebakan yang dibuat oleh Naomi. Seperti yang dia duga, tidak lama setelah meninggalkan klub, ada banyak berita panas bermunculan di layar ponselnya. Berita itu mengklaim bahwa seorang selebritas Glendale sedang berbuat mesum dengan beberapa laki-laki di sebuah ruangan. Berita itu mencoba mengisyaratkan bahwa selebritas itu adalah Eveline.Madeline mengklik salah satu siaran
Dia berbalik hendak pergi ketika dia melihat Ryan masuk ke ruangan.Ryan tercengang menyaksikan Naomi telanjang saat bersenang-senang dengan sekelompok laki-laki.Naomi melihat Ryan dan memanggilnya, masih dalam keadaan teler, "Hei Rye, ayo kita bersenang-senang bersama..."Ryan adalah seorang pria yang terobsesi dengan kebersihan. Biasanya, dia bahkan tidak mengizinkan siapa pun duduk di mobilnya. Bagaimana dia bisa menahan diri dalam situasi seperti ini di mana tunangannya berbuat mesum dengan sekelompok laki-laki?Dia terhuyung-huyung, merasa jijik ketika dia berbalik hendak pergi. Lana memanggilnya, "Jelas bahwa seseorang telah membius Naomi. Ryan, apa kau akan pergi begitu saja dan membiarkan orang yang membius Naomi lolos?""Seseorang membius Naomi?" Ryan langsung berhenti.Lana langsung menyalahkan Madeline. "Jelas dia telah dibius. Apa menurutmu Naomi menjadi dirinya yang biasanya sekarang? Ryan, apa kau tahu siapa yang bersama Naomi sebelumnya? Naomi pasti telah mengkonsumsi s
Dalam video dari kamera CCTV itu, terlihat saat Madeline mengeluarkan sebotol parfum dari tasnya, gantungan kuncinya juga terjatuh ke lantai.Madeline meminta Naomi membantunya mengambilnya, dan ketika Naomi membungkuk, Madeline membuat gerakan.Dalam sepersekian detik, Madeline menukar gelas anggur merahnya dengan gelas anggur Naomi. Kemudian, dia memasang tampang ramah dan menyemangati Naomi untuk minum.Namun, Ryan tak percaya Madeline akan melakukan hal seperti itu.Selain dia, tak ada yang tahu bahwa Eveline dulunya adalah Madeline, dan baginya, Madeline memiliki keberadaan yang unik."Kau telah menontonnya baik-baik, Rye? Eveline yang membiusku. Jika bukan dia, kenapa dia menukar gelas anggurnya dengan punyaku?" Naomi mulai menangis."Aku tak pernah menyangka Eveline akan menjadi orang yang berpikiran sempit. Sebelumnya, yang aku lakukan hanyalah memberikan beberapa saran untuk draft desain cincin kawin kita dan saran-saranku diambil hati sama dia. Dia bahkan menggunakan cara lic
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka