Senyum Madeline bagaikan sekuntum bunga sementara sepasang matanya memancarkan kecerdasan, menyinari sepasang matanya seperti bintang-bintang yang cerah.Setelah menutup telepon, Jeremy bangkit dan menghampiri Madeline. "Vera, Mr. dan Mrs. Montgomery ingin mengundang kita ke rumah mereka malam ini."Gerakan Madeline yang sedang membuka bekal makan siang terjeda sejenak. "Mengapa mereka tiba-tiba mengundang kita untuk menjadi tamu mereka?""Mereka punya satu permintaan dan berharap kau bisa membantu mereka."Jeremy menatap Madeline, lalu memberi tahu istrinya permintaan tak masuk akal pasangan itu secara terperinci.Madeline berbalik dan menarik dasi Jeremy dengan jari-jarinya yang ramping, menampakkan seulas senyumnya yang feminin, memikat, dan hidup."Menatap wajahmu, aku akan menyetujuinya."Sepasang mata Jeremy dengan lembut mengagumi wajah cerah di hadapannya saat degup jantungnya berpacu agak sedikit lebih cepat...Senja pun tiba, sinar matahari terbenam bersinar melewati dahan-da
“Jeli juga matamu. Benar, aku sama sekali bukan Vera. Aku Madeline!”Jeremy, yang sedang berdiri di luar dapur, telah mendengar apa yang dikatakan Madeline tadi. Cahaya halus namun terpecah-pecah bersinar di kedua matanya yang seperti laut dalam. Berangsur-angsur memadat menjadi tsunami tanpa suara yang melonjak di dalam hatinya. Namun, dia hanya berdiri dalam diam.Diana, sebaliknya, langsung meledak saat mendengar itu.“Kau benar-benar dia! Kau benar-benar Madeline si pelacur itu!”Dia mengayunkan pisau dapur di tangannya dan mengarahkannya ke arah Madeline. Mata yang marah itu memerah seolah-olah hendak menelan Madeline hidup-hidup.“Aku harus membalaskan dendam Brit-ku hari ini!”“Brit-mu? Bukannya dia adalah Brittany-nya Mrs. Montgomery. Apa hubungannya gadis itu denganmu? Aku bahkan tak pernah menyentuh sehelai pun rambut Brittany. Bahkan jika aku benar-benar membunuh Brittany, Mr. dan Mrs. Montgomery-lah yang seharusnya mencariku untuk balas dendam. Hak apa yang kau, seorang pel
“Konyol sekali. Kau baru saja mengatakan dengan fasih bahwa kau akan membalaskan dendam putrimu sendiri, tapi sekarang kau bahkan tak berani mengakui putrimu..”“…”“Meskipun Brittany menjalani kehidupan sebagai seorang putri orang kaya, dia sangat menyedihkan karena memiliki seorang ibu sepertimu. Bahkan sampai Brittany meninggal pun, dia tak pernah benar-benar memanggil ibu kandungnya 'Mom'. Bahkan sekarang ketika dia sudah mati, dia masih tak bisa mati dengan damai. Dan kau juga akan menyesali ini seumur hidupmu.”“Tutup mulutmu! Diam! Jangan bicara lagi!" Diana kembali kehilangan kendali atas emosinya. Dia berdiri dan mau mengarahkan tangannya ke Madeline.Jeremy dengan dingin mengulurkan tangan dan menekan pergelangan tangan Diana, mendorong wanita itu menjauh.Diana terjerembab ke lantai.“Kalau kau berani mengangkat tanganmu untuk memukul Vera lagi, akan aku hancurkan makam Brittany!”Apa?!Diana gemetar ketakutan. Dia merangkak ke arah Jeremy dan berlutut di kaki pria itu, memo
Diana langsung tercengang setelah mendengar jawaban seperti itu. Dia menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tidak percaya. Dia tak bisa menerimanya.“Bagaimana bisa? Mustahil! Bagaimana bisa pelacur itu menjadi putri Madam? Dia tidak layak. Dia sama sekali tidak layak menyandang gelar Nona Muda Montgomery. Dia hanya seorang perempuan jalang—”‘Tutup mulutmu!" Eloise sangat murka. “Siapa kau berani-beraninya mencaci-maki putriku seperti itu? Jika putriku tidak layak, apa kau layak? Kau melakukan hal-hal tercela dan tidak tahu malu yang lebih rendah dari yang paling rendah, tapi kau masih punya nyali buat mengkritik putriku? Diana, kau tidak punya rasa kemanusiaan atau hati nurani. Kau sama sekali tidak layak menjadi manusia!”Eloise mengecam Diana dengan murka. Memikirkan kesulitan yang mungkin dialami Madeline selama bertahun-tahun setelah dia ditukar, hati Eloise sakit luar biasa.“Ada apa, Eloise?” Melihat Eloise tertatih-tatih seolah mau pingsan, Sean memeluk istrinya dengan gugup.
“Eveline…”Eloise menggerakkan sepasang bibirnya dan membisikkan nama itu.Madeline sedikit terpana, mengingat bahwa itu adalah nama aslinya.“Mom dan Dad menyesal. Kami menyesal. Kami sangat menyesal. Jelas-jelas kau telah muncul di depan kami sejak lama, tapi kami buta. Kami menyakiti dan menganiaya kamu berkali-kali demi Meredith si perempuan kejam itu…“Aku tahu bahwa tidak ada cara untuk memberi mu kompensasi dalam hidup ini. Jika ada kehidupan selanjutnya, aku pasti akan menebus kerugian atas semua hal buruk yang menimpamu…”Dengan wajah berlinang air mata, Eloise mengulurkan tangannya dan tiba-tiba memeluk Madeline.“Eveline, Eveline-ku…” Dia memanggil pelan dengan suara gemetar.Mungkin dia sedang kesurupan, namun menatap wajah Madeline, sangat sulit untuk tidak kesurupan—terutama dalam keadaan sedih dan marah yang dialaminya saat ini.Madeline membiarkan Eloise memeluknya erat dalam diam, sentuhan basah muncul di kedua matanya yang tenang…Ini mungkin pertama kalinya dia meras
Ketika Madeline berbalik dan melihat Jeremy berdiri tidak jauh darinya, dia menyadari bahwa dirinya secara tidak sadar merespons pria itu yang memanggilnya 'Madeline' tadi.Bertemu dengan sepasang mata Jeremy yang tak bisa ditebak, Madeline dengan sangat tenang tersenyum.“Madeline? Jangan bilang kau seperti Mrs. Montgomery, tak bisa melepaskan diri dari sandiwara sebelumnya dan masih memperlakukan aku sebagai Madeline?”Nada bicaranya membuat ucapannya terdengar seperti sedang bercanda. Dia kemudian melangkah ke arah Jeremy sambil tersenyum dalam.“Tapi tak kuduga kau akan memanggil Madeline dengan begitu mesra. Bagaimanapun, dia adalah perempuan yang kau benci, ‘kan?”Madeline tersenyum tipis. Dia melewati Jeremy dan mengambil sebuah majalah. Kemudian, dia duduk di tempat tidur dan berbicara dengan santai, “Sungguh sangat tidak terduga. Ternyata, Madeline adalah putri kandung Mrs. Montgomery. Selain itu, dia ditukar oleh seorang pelayan keluarga itu tepat setelah dia lahir.”“Sayang
Felipe tiba-tiba menelepon dan Madeline menenangkan dirinya sebelum mengangkat telepon itu. Suara lembut pria itu terdengar memikat di kedua telinganya. “Kau baik-baik saja? Apa kau sudah melihat video itu?”Madeline sepertinya memahami sesuatu dengan jelas. "Aku baru saja selesai menontonnya. Terima kasih atas perhatianmu. Aku baik-baik saja.""Sepertinya mereka benar-benar mencintaimu. Hanya saja dulu mereka dibutakan." Felipe menjelaskan atas nama Eloise dan Sean."Cinta..."Madeline tersenyum sambil mengucapkan kata itu, tiba-tiba merasa aneh. "Felipe, aku akan datang ke tempatmu sekarang. Mari kita bicarakan rencana kita."Setelah menutup telepon, Madeline bergegas ke sebuah villa mungil di pinggiran kota tempat Felipe sekarang tinggal.Setelah Madeline tiba, Felipe membawakan teh hitam yang baru saja di seduhnya. Dia menatap wanita yang ada di depannya dengan seulas senyum dan sepasang mata yang lembut. "Aku benar-benar ingin ini segera berakhir. Aku memikirkan dirimu yang harus
"Lihatlah ke sana." Eloise menunjuk ke satu arah tidak jauh dari situ, sepasang matanya tiba-tiba terlihat sedih. "Putriku telah tiada dan aku tahu bahwa aku tak bisa menebus penyesalan ini dalam hidupku. Hanya dengan melakukan ini aku bisa memperbaiki sedikit penyesalan ini.""Kami tahu bahwa permintaan ini sangat egois dan sedikit berlebihan. Jika kau tidak mau, Miss Vera, kami tidak akan memaksa." Nada bicara Sean lembut sementara matanya dipenuhi dengan permohonan.Madeline memandang sebuah studio foto tidak jauh dari situ dan tersenyum.Ternyata mereka ingin meminjam wajahnya untuk membuat foto keluarga.Felipe benar. Terkadang permintaan maaf tidak dilakukan atas dasar ketulusan. Mereka hanya berharap di dalam hati mereka merasa lebih baik, tidak lebih.Mereka akan merasa lebih baik setelah membuat sebuah foto keluarga, tapi bagaimana dengan dirinya?Madeline terkekeh. Dia memejamkan kedua matanya dan masih bisa melihat dengan jelas beberapa pemandangan yang berisi Eloise dan Sea
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka