“B-bagaimana mungkin…” Eloise tak bisa menerima apa yang sedang dia dengar dari percakapan di telepon.Kata-kata keji dan mengancam Meredith... Bagaimana gadis itu memanggil Jackson ‘anak terkutuk itu’...“Tidak! Itu tidak mungkin! Itu bukan suara Mer!” Eloise menyangkal dengan yakin. “Vera Quinn, berani-beraninya kau memalsukan bukti? Kau pasti sudah menyuruh seseorang untuk berpura-pura sebagai Meredith!”Meredith kembali tersadar. Dia tak menyangka bahwa ketika Vera mendekatinya, gadis itu sudah mulai merekam.Namun, dia tak akan mengakui perbuatan kotornya hanya dengan bukti ini.“Mom, percayalah padaku. Itu bukan aku. Orang di video itu bukan aku!” Meredith menyangkal. “Jeremy, seseorang pasti berusaha menyakitiku. Video itu pasti palsu! Mana mungkin aku ingin melukai Jack? Dia darah daging kita!”Meredith berbalik dan menatap Madeline dengan berurai air mata.“Vera Quinn, kau benar-benar rela melakukan segalanya untuk mendapatkan Jeremy. Laki-laki itu tadi sudah menunjukmu dan ka
Eloise mulai menangis ketika mendengar itu. “Semua ini salahku. Tubuhku berada dalam kondisi yang sangat buruk setelah melahirkan Mer. Kau sibuk merawatku dan itulah mengapa kita menelantarkan Mer…”Sean meraih pundak Eloise dalam keputusasaan dan berkata, “Jangan menangis, Ellie. Jangan khawatir, Mer adalah satu-satunya anak kita. Aku akan memastikan dia kembali ke rumah dengan selamat tak kurang suatu apa pun.”Jon dan Rose bergegas ke kantor polisi untuk menjenguk Meredith setelah mengetahui kalau sesuatu telah terjadi pada gadis itu.Ketika Rose melihat Meredith mengenakan seragam penjara dan terlihat acak-acakan di ruang pertemuan, dia benar-benar tercengang.Seolah-olah dia menyaksikan pohon uangnya akan segera tumbang.“Mer, Mer, apa kabarmu? Apa yang terjadi?”Meredith menatap Jon dan Rose dengan tidak sabar. Dia berkata dengan pikiran jernih, “Tak ada gunanya bilang macam-macam sekarang. Eloise dan Sean adalah satu-satunya pihak yang bisa menyelamatkanku sekarang.”Jon dan Ros
Meredith mencemooh dengan jijik. “Omong kosong apa itu? Kapan aku melakukan semua hal itu padamu? Kaulah yang menggoda Jeremy dengan wajahmu itu. Kaulah yang melakukan semua hal itu. Jadi misalnya pun aku ingin melukaimu nanti, kau hanya punya dirimu sendiri untuk disalahkan.”“Diriku sendiri untuk disalahkan?”“Kau sendiri yang membuat masalah mendatangimu! Dasar pelacur! Kau sama murahannya dengan si pelacur Madeline itu. Kematian kalian berdua tak akan disesali!”Setelah mendengar teriakan Meredith, Madeline tanpa ragu-ragu menampar wajah Meredith.Meredith tercengang selama dua detik. Saat dia hendak menyumpahi Madeline, gadis itu mencengkeram kerahnya, dan seketika itu juga, dia kesulitan untuk bernafas.Meredith mengangkat kepalanya dan bertemu dengan sepasang mata tajam Madeline. Kemudian, sebuah kilatan dingin melintas di kedua mata itu. Meredith mau tak mau gemetaran.“Aku yang mendatangkan masalah untuk diriku sendiri? Kematianku tak akan disesali? Bagaimana bisa kau mengucap
“Sana bilang padanya.” Madeline mengejek. “Kau pikir dia akan percaya padamu atau aku?”“...” Kedua mata Meredith kehilangan nyawanya. Dia tak punya apa-apa untuk menjawab itu.Dia tak berani, atau lebih memilih, tak akan pernah mengatakan kebenaran itu pada Jeremy!Jika Jeremy tahu bahwa Vera adalah Madeline, pria itu tak hanya tidak akan percaya padanya, tapi Jeremy akan bahagia dan terkejut. Pria itu akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk memanjakan, mencintai, dan memuja Madeline.Jeremy mencintai Madeline, terutama setelah gadis itu ‘mati’. Cinta Jeremy pada gadis itu selalu disalah artikan dan pria itu menyimpannya di bagian hatinya yang terdalam.Ketika melihat bahwa Meredith tidak bisa berkata-kata, Madeline tersenyum. “Atau mungkin kau bisa memberi tahu orang tuamu yang sekarang. Kau bisa memberi tahu mereka bahwa aku adalah Madeline. Tapi, apa kau punya nyali untuk melakukan itu?”“...” Kedua sudut bibir Meredith bergerak-gerak. Kilatan agresif di kedua matanya ingin seka
Madeline memberi pria itu senyum setengah hati. “Jeremy, kau di sini untuk menjenguk Meredith? Apa kau masih tak bisa melepaskan dia?”Jeremy berjalan sampai ke depan Madeline, sepasang matanya yang memikat menatap ke dalam kedua matanya. “Orang yang tak bisa kulepaskan sekarang adalah kamu.”“Sungguh?” Madeline menatap dalam-dalam sepasang mata Jeremy seolah-olah dia terkejut. “Kalau benar begitu, aku sangat bahagia.”“Tentu saja, itu benar.” Jeremy mengulurkan tangannya. “Selama kau bersedia, mulai dari sekarang, aku yang akan bertanggung jawab untukmu.”Madeline menatap tangan Jeremy yang terulur. Sendi-sendi jarinya terlihat dengan jelas. Semuanya panjang dan indah, tampak menyenangkan untuk dilihat. Dia dulu pernah merindukan kehangatan telapak tangan pria itu.Ketika Jeremy melihat Madeline tetap diam sembari menatap tangannya, sedikit kecemasan muncul di wajahnya. “Kau tidak bersedia?”Madeline menatap pria itu dan tersenyum. Tangannya menyambut tangan Jeremy sambil berkata dala
Bagaimanapun juga, Meredith adalah nyonya muda Keluarga Montgomery dan semua orang tahu siapa dia.Saat Madeline melihat foto Eloise dan Sean yang diganggu awak media daring, dia merasakan sebuah sakit yang tidak jelas di hatinya.“Dad, Mom…” Dia bergumam. Kemudian, dia teringat Jackson.“Aku sama sepertimu. Aku juga tak pernah merasakan kasih seorang ibu sebelumnya…”Tok, tok, tok.Suara ketukan datang dari pintu kaca ruangan kantornya.Madeline mengangkat kepalanya dan melihat manajer penjualan menatapnya dengan panik.“Masuk.” Madeline membuat gerak-isyarat. “Apa yang terjadi? Kenapa kau sangat panik?”Manajer penjualan itu bergegas berlari masuk, suaranya terdengar mendesak. “Miss Vera, ada seorang laki-laki dan seorang wanita di toko. Mereka bilang mereka ingin menuntut sebuah penjelasan dari Anda. M-mereka terus mengatakan bahwa Anda adalah perusak rumah tangga… Kalau Anda tidak keluar sekarang, mereka akan menghancurkan toko!”Madeline berdiri dengan tenang. “Jangan panik. Aku a
Setelah Rose dan Jon dikagetkan oleh tatapan tajam Madeline, mereka mencemooh. “Vera, apa lagi yang ingin kau katakan? Kau pikir semua orang di sini adalah orang bodoh dan akan terperdaya hanya dengan beberapa kata darimu?”Setelah mendengar itu, Madeline tersenyum. “Karena semua orang bukan orang bodoh, kau pikir kau bisa menyematkan semua kejahatan itu padaku berdasarkan pernyataan sepihak mu ?”Rose tertegun. Tiba-tiba, dia merasa seolah apa yang dia katakan tadi berbalik menggigit bokongnya.“Vera, kau…” “Diam!” Madeline menyela dengan dingin.Rose gemetar. Saat dia bertemu dengan tatapan dingin Madeline, dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak merasa ketakutan.“Kau terus berkata bahwa kau ingin mencari keadilan untuk putrimu yang berharga, Meredith, tapi coba tanyakan pada dirimu sendiri, apakah Meredith bahkan punya hak untuk bicara soal keadilan?”“Kau…”“Kau terus mengatakan bahwa aku menjebak dan melukai Meredith, bahkan menyebabkan gadis itu dinodai oleh sekelompok preman
Dia mengerutkan kedua sudut bibirnya dan tersenyum. “Saya minta maaf karena membuat pengalaman berbelanja Anda tidak nyaman. Sebagai kompensasi, saya akan memberikan diskon 20% untuk semua perhiasan yang ada di toko.”Para pengunjung toko yang sedang berada di situ merasa senang. Sudah sewajarnya kalau mereka semakin menyukai Madeline.Madeline tersenyum dan menyapa semua pelanggannya. Kemudian, dia mengambil tasnya dan pergi ke tempat parkir.Dia terus menyetir sampai ke sebuah tempat yang dulu paling akrab dengannya.Dia menunggu selama sepuluh menit sebelum akhirnya melihat Rose dan Jon berjalan sembari mengumpat.Madeline menyeringai dan mengebut ke arah Jon dan Rose.Ketika Jon dan Rose mendengar suara mobil, mereka mengangkat kepala mereka. Kemudian, mereka melihat sebuah mobil berwarna putih mengebut ke arah mereka.Mobil itu melaju sangat kencang dan semakin mendekati mereka.Jon dan Rose merasakan arwah meninggalkan tubuh mereka. Mereka tak peduli lagi dengan apa pun dan hanya