Madeline memberi pria itu senyum setengah hati. “Jeremy, kau di sini untuk menjenguk Meredith? Apa kau masih tak bisa melepaskan dia?”Jeremy berjalan sampai ke depan Madeline, sepasang matanya yang memikat menatap ke dalam kedua matanya. “Orang yang tak bisa kulepaskan sekarang adalah kamu.”“Sungguh?” Madeline menatap dalam-dalam sepasang mata Jeremy seolah-olah dia terkejut. “Kalau benar begitu, aku sangat bahagia.”“Tentu saja, itu benar.” Jeremy mengulurkan tangannya. “Selama kau bersedia, mulai dari sekarang, aku yang akan bertanggung jawab untukmu.”Madeline menatap tangan Jeremy yang terulur. Sendi-sendi jarinya terlihat dengan jelas. Semuanya panjang dan indah, tampak menyenangkan untuk dilihat. Dia dulu pernah merindukan kehangatan telapak tangan pria itu.Ketika Jeremy melihat Madeline tetap diam sembari menatap tangannya, sedikit kecemasan muncul di wajahnya. “Kau tidak bersedia?”Madeline menatap pria itu dan tersenyum. Tangannya menyambut tangan Jeremy sambil berkata dala
Bagaimanapun juga, Meredith adalah nyonya muda Keluarga Montgomery dan semua orang tahu siapa dia.Saat Madeline melihat foto Eloise dan Sean yang diganggu awak media daring, dia merasakan sebuah sakit yang tidak jelas di hatinya.“Dad, Mom…” Dia bergumam. Kemudian, dia teringat Jackson.“Aku sama sepertimu. Aku juga tak pernah merasakan kasih seorang ibu sebelumnya…”Tok, tok, tok.Suara ketukan datang dari pintu kaca ruangan kantornya.Madeline mengangkat kepalanya dan melihat manajer penjualan menatapnya dengan panik.“Masuk.” Madeline membuat gerak-isyarat. “Apa yang terjadi? Kenapa kau sangat panik?”Manajer penjualan itu bergegas berlari masuk, suaranya terdengar mendesak. “Miss Vera, ada seorang laki-laki dan seorang wanita di toko. Mereka bilang mereka ingin menuntut sebuah penjelasan dari Anda. M-mereka terus mengatakan bahwa Anda adalah perusak rumah tangga… Kalau Anda tidak keluar sekarang, mereka akan menghancurkan toko!”Madeline berdiri dengan tenang. “Jangan panik. Aku a
Setelah Rose dan Jon dikagetkan oleh tatapan tajam Madeline, mereka mencemooh. “Vera, apa lagi yang ingin kau katakan? Kau pikir semua orang di sini adalah orang bodoh dan akan terperdaya hanya dengan beberapa kata darimu?”Setelah mendengar itu, Madeline tersenyum. “Karena semua orang bukan orang bodoh, kau pikir kau bisa menyematkan semua kejahatan itu padaku berdasarkan pernyataan sepihak mu ?”Rose tertegun. Tiba-tiba, dia merasa seolah apa yang dia katakan tadi berbalik menggigit bokongnya.“Vera, kau…” “Diam!” Madeline menyela dengan dingin.Rose gemetar. Saat dia bertemu dengan tatapan dingin Madeline, dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak merasa ketakutan.“Kau terus berkata bahwa kau ingin mencari keadilan untuk putrimu yang berharga, Meredith, tapi coba tanyakan pada dirimu sendiri, apakah Meredith bahkan punya hak untuk bicara soal keadilan?”“Kau…”“Kau terus mengatakan bahwa aku menjebak dan melukai Meredith, bahkan menyebabkan gadis itu dinodai oleh sekelompok preman
Dia mengerutkan kedua sudut bibirnya dan tersenyum. “Saya minta maaf karena membuat pengalaman berbelanja Anda tidak nyaman. Sebagai kompensasi, saya akan memberikan diskon 20% untuk semua perhiasan yang ada di toko.”Para pengunjung toko yang sedang berada di situ merasa senang. Sudah sewajarnya kalau mereka semakin menyukai Madeline.Madeline tersenyum dan menyapa semua pelanggannya. Kemudian, dia mengambil tasnya dan pergi ke tempat parkir.Dia terus menyetir sampai ke sebuah tempat yang dulu paling akrab dengannya.Dia menunggu selama sepuluh menit sebelum akhirnya melihat Rose dan Jon berjalan sembari mengumpat.Madeline menyeringai dan mengebut ke arah Jon dan Rose.Ketika Jon dan Rose mendengar suara mobil, mereka mengangkat kepala mereka. Kemudian, mereka melihat sebuah mobil berwarna putih mengebut ke arah mereka.Mobil itu melaju sangat kencang dan semakin mendekati mereka.Jon dan Rose merasakan arwah meninggalkan tubuh mereka. Mereka tak peduli lagi dengan apa pun dan hanya
Tatapan Jon dan Rose tertuju ke Madeline ketika gadis itu mendekatkan cangkir itu ke bibirnya dan hendak mencicipi tehnya. Dengan penuh harap mereka menunggu Madeline meminumnya.Bibir Madeline sudah nyaris menyentuh bibir cangkir, namun tiba-tiba, dia menaikkan pandangannya dan meluncurkan sebuah kilatan tajam dari sepasang matanya.Jon and Rose terhenyak. Saat mereka sedang mencoba mencari tahu apa yang dipikirkan Madeline, gadis itu mengayunkan tangan kanannya dan teh itu pun memercik ke wajah Jon dan Rose.Meskipun bukan air mendidih, tapi paling tidak suhunya 65 sampai 72 derajat Celcius.Jon dan Rose memekik kesakitan sementara kedua wajah mereka merah terbakar.“Kau! Apa yang kau lakukan, Vera?” Rose mengambil selembar tisu untuk mengelap wajahnya dengan marah. Wajahnya saat ini benar-benar merah dan mengerikan.“Kau pikir aku bodoh? Kau pikir aku tidak tahu kalau kalian telah menaruh sesuatu ke dalam teh itu?” Madeline bertanya dalam intonasi sedingin es. Lalu, dia melempar can
Madeline menunduk untuk menatap wajah-wajah ketakutan itu. Lalu, dia menyipitkan kedua matanya, api kemarahan yang terpancar dari sana menembus kedua orang itu tanpa henti.“Aku memperlakukan kalian berdua seperti orang tuaku sendiri. Aku rela memberikan sel punca hematopietik-ku untuk Meredith demi menyelamatkan nyawanya, tapi apa yang sudah kalian berikan? Aku tak pernah punya harapan berlebihan dan berpikir kalian berdua akan berterima kasih padaku atas apa yang sudah aku lakukan untuk Meredith, tapi aku tak pernah menyangka kalian akan menggigit tangan yang sudah memberi makan kalian!”“...”“...”“Aku tak pernah menjebak siapa pun. Aku juga tak pernah berbuat hal yang bisa melukai kalian, namun kalian semua bekerja sama menyakiti dan menyiksaku lagi, dan lagi!“Aku sudah dalam kondisi sakit parah dan kalian tetap saja menendang dadaku. Kalian menutup mata saat aku jatuh ke lantai dan muntah darah. Kalian cuma meninggalkan aku di sana meregang nyawa di tengah hujan!”Meredith menye
“Jeremy, aku tidak bohong. Pelacur ini adalah Madeline!” Rose menunjuk Madeline dan memekik lewat gigi-giginya yang terkatup.Jon menimpali, “Jeremy, istriku mengatakan yang sebenarnya. Vera Quinn adalah pelacur yang paling kau benci itu, Madeline Crawford!”“Diam!” Intonasi Jeremy dingin, dan ada selapis tebal bunga es di kedua matanya. “Berani-beraninya kau menyerang Vera untuk melampiaskan kemarahan Meredith? Aku akan membuatmu membayar dengan harga yang luar biasa mahal atas kejadian ini.”Setelah mendengar Jeremy mengatakan kata-kata yang menusuk tulang itu, pupil mata Jon dan Rose mengerut. Seakan ada seember air dingin diguyurkan di atas kepala mereka. Seketika itu juga, suhu tubuh mereka menurun drastis.“Vera, biarkan aku mengantarmu pulang.” Suara Jeremy berubah. Bahkan sepasang matanya lembut dan hangat seperti dibelai oleh lembutnya angin musim semi.Madeline bersandar ke dada Jeremy karena syok, kedua matanya tampak begitu indah. “Jeremy, sangat menyenangkan bisa melihatmu
##“Apa kalian sudah memberi tahu Jeremy bahwa pelacur itu adalah Madeline?”“B-belum! Lagi pula, sepertinya pelacur itu tak ingin Jeremy tahu kalau dia adalah Madeline.” Rose menyangkalnya saat dia menyadari bahwa dia tak boleh membiarkan Jeremy mengetahui hal itu.Setelah Meredith mendengar itu, dia menghembuskan nafas lega.“Sidangku akan berlangsung dalam dua hari lagi. Eloise sudah menyewa pengacara terbaik untukku. Aku harus bisa segera keluar dari sini.”Mata Rose bersinar. “Benarkah?”“Tentu saja.” Meredith mendengus. “Sepertinya si Madeline tak berencana untuk memberi tahu Keluarga Montgomery mengenai identitas aslinya.”Jon and Rose saling bertukar pandang dalam kebingungan. “Mer, bukankah pelacur itu sudah tahu bahwa dirinya adalah putri Eloise? Karena dia sudah membuka identitasnya pada kita, lalu mengapa dia tak akan mengakui bahwa Eloise dan Sean adalah orangtuanya?”“Kalau kau jadi dia, apakah kau masih ingin kembali ke orangtua mu setelah kau dianiaya, diteriaki, dan dia
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka