Setelah Rose dan Jon dikagetkan oleh tatapan tajam Madeline, mereka mencemooh. “Vera, apa lagi yang ingin kau katakan? Kau pikir semua orang di sini adalah orang bodoh dan akan terperdaya hanya dengan beberapa kata darimu?”Setelah mendengar itu, Madeline tersenyum. “Karena semua orang bukan orang bodoh, kau pikir kau bisa menyematkan semua kejahatan itu padaku berdasarkan pernyataan sepihak mu ?”Rose tertegun. Tiba-tiba, dia merasa seolah apa yang dia katakan tadi berbalik menggigit bokongnya.“Vera, kau…” “Diam!” Madeline menyela dengan dingin.Rose gemetar. Saat dia bertemu dengan tatapan dingin Madeline, dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak merasa ketakutan.“Kau terus berkata bahwa kau ingin mencari keadilan untuk putrimu yang berharga, Meredith, tapi coba tanyakan pada dirimu sendiri, apakah Meredith bahkan punya hak untuk bicara soal keadilan?”“Kau…”“Kau terus mengatakan bahwa aku menjebak dan melukai Meredith, bahkan menyebabkan gadis itu dinodai oleh sekelompok preman
Dia mengerutkan kedua sudut bibirnya dan tersenyum. “Saya minta maaf karena membuat pengalaman berbelanja Anda tidak nyaman. Sebagai kompensasi, saya akan memberikan diskon 20% untuk semua perhiasan yang ada di toko.”Para pengunjung toko yang sedang berada di situ merasa senang. Sudah sewajarnya kalau mereka semakin menyukai Madeline.Madeline tersenyum dan menyapa semua pelanggannya. Kemudian, dia mengambil tasnya dan pergi ke tempat parkir.Dia terus menyetir sampai ke sebuah tempat yang dulu paling akrab dengannya.Dia menunggu selama sepuluh menit sebelum akhirnya melihat Rose dan Jon berjalan sembari mengumpat.Madeline menyeringai dan mengebut ke arah Jon dan Rose.Ketika Jon dan Rose mendengar suara mobil, mereka mengangkat kepala mereka. Kemudian, mereka melihat sebuah mobil berwarna putih mengebut ke arah mereka.Mobil itu melaju sangat kencang dan semakin mendekati mereka.Jon dan Rose merasakan arwah meninggalkan tubuh mereka. Mereka tak peduli lagi dengan apa pun dan hanya
Tatapan Jon dan Rose tertuju ke Madeline ketika gadis itu mendekatkan cangkir itu ke bibirnya dan hendak mencicipi tehnya. Dengan penuh harap mereka menunggu Madeline meminumnya.Bibir Madeline sudah nyaris menyentuh bibir cangkir, namun tiba-tiba, dia menaikkan pandangannya dan meluncurkan sebuah kilatan tajam dari sepasang matanya.Jon and Rose terhenyak. Saat mereka sedang mencoba mencari tahu apa yang dipikirkan Madeline, gadis itu mengayunkan tangan kanannya dan teh itu pun memercik ke wajah Jon dan Rose.Meskipun bukan air mendidih, tapi paling tidak suhunya 65 sampai 72 derajat Celcius.Jon dan Rose memekik kesakitan sementara kedua wajah mereka merah terbakar.“Kau! Apa yang kau lakukan, Vera?” Rose mengambil selembar tisu untuk mengelap wajahnya dengan marah. Wajahnya saat ini benar-benar merah dan mengerikan.“Kau pikir aku bodoh? Kau pikir aku tidak tahu kalau kalian telah menaruh sesuatu ke dalam teh itu?” Madeline bertanya dalam intonasi sedingin es. Lalu, dia melempar can
Madeline menunduk untuk menatap wajah-wajah ketakutan itu. Lalu, dia menyipitkan kedua matanya, api kemarahan yang terpancar dari sana menembus kedua orang itu tanpa henti.“Aku memperlakukan kalian berdua seperti orang tuaku sendiri. Aku rela memberikan sel punca hematopietik-ku untuk Meredith demi menyelamatkan nyawanya, tapi apa yang sudah kalian berikan? Aku tak pernah punya harapan berlebihan dan berpikir kalian berdua akan berterima kasih padaku atas apa yang sudah aku lakukan untuk Meredith, tapi aku tak pernah menyangka kalian akan menggigit tangan yang sudah memberi makan kalian!”“...”“...”“Aku tak pernah menjebak siapa pun. Aku juga tak pernah berbuat hal yang bisa melukai kalian, namun kalian semua bekerja sama menyakiti dan menyiksaku lagi, dan lagi!“Aku sudah dalam kondisi sakit parah dan kalian tetap saja menendang dadaku. Kalian menutup mata saat aku jatuh ke lantai dan muntah darah. Kalian cuma meninggalkan aku di sana meregang nyawa di tengah hujan!”Meredith menye
“Jeremy, aku tidak bohong. Pelacur ini adalah Madeline!” Rose menunjuk Madeline dan memekik lewat gigi-giginya yang terkatup.Jon menimpali, “Jeremy, istriku mengatakan yang sebenarnya. Vera Quinn adalah pelacur yang paling kau benci itu, Madeline Crawford!”“Diam!” Intonasi Jeremy dingin, dan ada selapis tebal bunga es di kedua matanya. “Berani-beraninya kau menyerang Vera untuk melampiaskan kemarahan Meredith? Aku akan membuatmu membayar dengan harga yang luar biasa mahal atas kejadian ini.”Setelah mendengar Jeremy mengatakan kata-kata yang menusuk tulang itu, pupil mata Jon dan Rose mengerut. Seakan ada seember air dingin diguyurkan di atas kepala mereka. Seketika itu juga, suhu tubuh mereka menurun drastis.“Vera, biarkan aku mengantarmu pulang.” Suara Jeremy berubah. Bahkan sepasang matanya lembut dan hangat seperti dibelai oleh lembutnya angin musim semi.Madeline bersandar ke dada Jeremy karena syok, kedua matanya tampak begitu indah. “Jeremy, sangat menyenangkan bisa melihatmu
##“Apa kalian sudah memberi tahu Jeremy bahwa pelacur itu adalah Madeline?”“B-belum! Lagi pula, sepertinya pelacur itu tak ingin Jeremy tahu kalau dia adalah Madeline.” Rose menyangkalnya saat dia menyadari bahwa dia tak boleh membiarkan Jeremy mengetahui hal itu.Setelah Meredith mendengar itu, dia menghembuskan nafas lega.“Sidangku akan berlangsung dalam dua hari lagi. Eloise sudah menyewa pengacara terbaik untukku. Aku harus bisa segera keluar dari sini.”Mata Rose bersinar. “Benarkah?”“Tentu saja.” Meredith mendengus. “Sepertinya si Madeline tak berencana untuk memberi tahu Keluarga Montgomery mengenai identitas aslinya.”Jon and Rose saling bertukar pandang dalam kebingungan. “Mer, bukankah pelacur itu sudah tahu bahwa dirinya adalah putri Eloise? Karena dia sudah membuka identitasnya pada kita, lalu mengapa dia tak akan mengakui bahwa Eloise dan Sean adalah orangtuanya?”“Kalau kau jadi dia, apakah kau masih ingin kembali ke orangtua mu setelah kau dianiaya, diteriaki, dan dia
Eloise perlahan berjalan ke depan Madeline, senyum wanita itu tampak ramah. “Aku ingin tahu apakah aku mendapat kehormatan untuk mengundangmu makan malam di rumahku malam ini?”Madeline mengerutkan keningnya. “Apa aku tidak salah dengar? Kau mengundangku makan di rumahmu, Mrs. Montgomery?”‘Apa dia tahu sesuatu?’‘Itukah sebabnya dia mengundangku ke rumahnya dengan begitu ramah?’Namun, Madeline langsung melihat sebuah jejak keengganan di kedua mata Eloise.Madeline mengerti sekarang. Eloise hanya melakukan ini demi Meredith.Heh.Sungguh menyedihkan.‘Ibu kandungku rela memberikan undangan setengah hati ke seorang wanita yang dia benci demi untuk seorang setan betina yang tak punya hati.’“Miss Vera, aku harap kau bisa memaafkanku atas apa yang telah aku lakukan padamu. Aku dengan tulus mengundangmu menjadi tamu di rumahku.” Wajah Eloise menyunggingkan seulas senyum sembari menunggu jawaban Madeline.Madeline merasa ini terlalu ironis. Dia ingin menolak undangan wanita ini.Namun, di
“Oke.”Madeline tersenyum lembut. Setelah melihat mobil Jeremy pergi, dia berbalik dan melangkah masuk.Ini bukan untuk pertama kalinya dia datang ke Montgomery Manor, namun saat ini terasa berbeda.Sebelumnya, dia datang ke sini dengan berdandan habis-habisan untuk mengalahkan Meredith. Namun, hari ini dia berpakaian santai.Dia melangkah ke dalam rumah, dan beberapa pelayan terpana ketika melihatnya.Meskipun dia berpakaian santai dan tidak memakai riasan, dia tetap terlihat anggun dan elegan.Mereka tahu dirinya adalah desainer Miss L.ady, Vera Quinn. Mereka juga tahu kalau dirinya adalah wanita yang baru-baru ini terlibat masalah dengan Miss Montgomery.Mereka tidak menyangka Vera adalah tamu penting yang diceritakan Eloise kepada mereka. Para pelayan penasaran.Wanita ini adalah saingan Miss Montgomery, tapi mengapa dia menjadi tamu penting?Setelah masuk, Madeline melihat Eloise dan Sean.Mereka juga berpakaian santai. Namun, semua pakaian dan perhiasan yang mereka kenakan adalah