Setelah MC selesai mengatakan itu, Meredith tersipu. Dia menatap Jeremy dengan penuh kerinduan.‘Jeremy, cepat katakan kau bersedia!’‘Aku sudah terlalu lama menunggu datangnya hari ini!’Jantung Meredith berpacu. Dia merasa seolah-olah dirinya akan mendapatkan pencapaian terbesar dalam hidupnya.Lagi pula, dia memperhatikan bahwa Jeremy tersenyum hangat padanya. Ada kelembutan di kedua mata pria itu yang belum pernah dia lihat sebelumnya.Meredith sangat yakin dia akan mendapatkan ini!Namun, di saat itu, ponsel seseorang mulai berdering.Dering itu memecahkan keheningan, membuat Meredith tidak senang. Akan tetapi, dia menyadari kalau itu adalah ponsel Jeremy.Jeremy menekan apa yang dia rasakan sebelumnya dan mengeluarkan ponselnya.Saat melihat ID peneleponnya, dia mengangkat kepalanya dan menatap Madeline yang duduk di baris paling belakang.“Jeremy, tiba-tiba perutku sakit. Aku tak tahu apakah mungkin ada yang salah dengan bayi kita. Kurasa aku tak sanggup lagi menyaksikan ini. Ak
Memandang sepasang mata indah dan hidup di depannya, pikiran Jeremy mulai mengembara.Lagi pula dia tak pernah ingin mengatakan 'aku bersedia'.Ketika MC mengambil janji pernikahannya, dia teringat saat dirinya menikahi Madeline. Itulah mengapa dia tersenyum dan juga mengapa tatapannya melembut.Ketika Madeline melihat Jeremy tenggelam dalam pikirannya, dia memanggil pria itu, “Jeremy, apa yang sedang kau pikirkan?”Setelah dia menanyakan itu, ponsel Jeremy berdering.“Aku harus mengurus beberapa hal. Aku akan kembali secepatnya.” Jeremy berkata setelah melihat ID penelepon di layar.“Pergilah.”Jeremy mengangguk, dan ketika hendak menutup pintu di belakangnya, dia menaikkan pandangannya untuk melihat wanita yang sedang bersandar di kepala tempat tidur itu. Ada sebuah tatapan yang menggugah pikiran di kedua matanya.Madeline bangun dari tempat tidur ketika mendengar suara mesin mobil.Dia tak menyangka Jeremy akan membawanya pulang ke rumah pria itu.Namun, dia senang. Jeremy menelanta
Meredith tak bisa menerima akhir seperti ini. Dia juga menolak untuk mempercayai ini.Tidak, Jeremy pasti mengambil langkah mundur demi untuk menang!‘Jeremy pasti berpura-pura tidak peduli agar aku berhenti menggunakan abu Madeline sebagai alat tawar menawar.’Saat Meredith memikirkan ini, dia mendapati kalau hal itu masuk akal.Namun, saat dia kembali ke kesadarannya, Jeremy sudah pergi.Meredith tak teryakinkan. Dia sudah hampir menjadi Mrs. Whitman, tapi dia tetap didiskualifikasi. Apapun yang terjadi, dia tidak akan membiarkan ini lolos begitu saja!Dia mengepalkan kedua tinjunya dengan murka. “Pelacur kau, Vera Quinn! Tunggu saja!”Karena mengkhawatirkan putrinya, Eloise keluar rumah tepat pada waktunya.Namun, dia tidak menyangka melihat Meredith mengepalkan tinjunya dan mengucapkan kata-kata keji itu.Hati Eloise yang khawatir mencelos.Ini adalah pertama kalinya dia melihat ekspresi menyeramkan di wajah Meredith. Dalam benaknya, Meredith kalem dan lembut. Selain itu, gadis itu
Dia tak bisa membalas perasaan Felipe meskipun dia pria yang baik. Setelah membalas dendam, satu-satunya hal yang bisa dia berikan pada pria itu adalah rasa saling menghormati dan sebuah janji untuk menemani pria itu.Keesokan paginya, Felipe menerima sebuah panggilan telepon dan keluar.Setelah Madeline selesai memandikan Lilian, bel pintu berbunyi.Yang mengejutkan, ketika dia membuka pintu, dia melihat Jeremy berdiri di depan pintu, terlihat lelah seperti habis bepergian.Saat melihat ekspresi terkejut di wajah Madeline, Jeremy berjalan mendekat. Sepasang matanya serius ketika dia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menarik Madeline ke dalam pelukannya.Madeline terpana. “Jeremy?”“Aku sangat merindukanmu.”Dia menjawab dan memeluk Madeline semakin erat. Seolah-olah gadis ini akan menghilang dari dunianya selamanya jika dia melepaskan pelukannya.Dia tak akan membiarkan gadis ini menghilang.Ada seulas senyum sinis di wajah Madeline. ‘Jeremy, kami jelas-jelas memiliki wajah yang sa
Setelah melihat dengan lebih saksama, memang benar itu Rose.Eloise bingung. Ini adalah studio tato, jadi apa yang Rose dan Mer lakukan di sini?Apakah Mer di sini untuk membuat tato?Apakah karena gadis itu cinta mati pada Jeremy makanya dia ingin menato nama Jeremy di tubuhnya?Setelah merenungkannya, Eloise memutuskan untuk masuk.Namun, saat dia melangkah, dia mendengar Rose dengan gembira berbicara dengan seseorang lewat telepon. “Jangan khawatir, aku sudah lama menyuruh seseorang untuk menanyakan ini. Pemilik studio tato ini sangat terampil, jadi si Montgomery itu pasti tak akan memperhatikan. Lagi pula, Mer hanya melakukan sebuah perbaikan. Tak akan ada masalah.”Saat mendengar itu, Eloise berhenti.‘Si Montgomery tak akan memperhatikan?’‘Apa yang keluarga Montgomery tak akan lihat?’Jantung Eloise berpacu. Dia merasa panik.Setengah jam kemudian, Meredith dan Rose keluar.Eloise bersembunyi di satu sisi. Saat melihat Meredith, dia hanya melihat kalau gadis itu sedang bersemang
Setelah mendengar perkataan Meredith, Eloise tak lagi menghentikan gadis itu.Meredith membawa kopernya ke rumah Jeremy. Dia tak memiliki kunci, jadi pembantu lah yang membukakan pintu untuknya.Pembantu itu telah mendengar tentang pernikahan Meredith dan Jeremy. Ketika melihat Meredith, dia menyapa dengan penuh sanjungan, “Madam, Anda pulang.”Meredith sangat senang mendengarnya.Meskipun upacara pernikahan mereka telah dikacaukan, dia masih mendapatkan statusnya.Siapa di Glendale ini yang tidak tahu bahwa Meredith Crawford adalah istri Jeremy?Meredith melenggang ke lantai atas. Saat ingin memasuki kamar Jeremy, dia menyadari kalau pintu kamar itu terkunci.Saat ini, suara-suara terdengar dari lantai bawah. “Tuan, Anda pulang. Madam juga baru saja pulang.”“Madam?” Jeremy mengerutkan keningnya sambil menatap wanita yang sedang tersenyum di sebelahnya.Pembantu itu merasa canggung saat menatap Madeline yang sedang memeluk lengan Jeremy.“Ambil barang belanjaan sana.” Jeremy menyuruh
Meredith dengan bingung membelalakkan kedua matanya sembari menatap wanita di hadapannya. Dia luar biasa syok ketika melihat tatapan menusuk dan arogan yang ditujukan padanya.“Kau… Vera, apa maksudmu? Apa hubungannya masa laluku dengan dirimu?”“Apa hubungannya?” Madeline memajukan wajahnya ke wajah Meredith. “Lihat wajahku. Tanpa melawan hati nuranimu, bisakah kau katakan bahwa semua yang sudah kau lakukan dulu tidak ada hubungannya denganku?”“...”Jantung Meredith berpacu kencang.Wajah di hadapannya mengingatkannya pada Madeline, gadis yang dia tekan hingga menjemput ajalnya.Kedua matanya membelalak, dan dia sangat ketakutan.“K-kau… Madeline…”Madeline menyeringai saat melihat ekspresi ketakutan Meredith.“Kenapa? Apa kau akhirnya ingat apa yang sudah kau perbuat? Apa kau ingat bagaimana tidak tahu malunya dirimu menceburkan diri ke dalam pernikahan Madeline dan Jeremy? Apa kau ingat bagaimana kau menyakiti Madeline dengan semua kelicikanmu dan membuat gadis itu harus menanggung
Dulu, dialah yang memainkan peran seperti ini untuk mendapatkan kepercayaan dan rasa kasihan Jeremy, tapi sekarang…Meredith menyaksikan bagaimana Jeremy dengan lembut menarik Vera ke dalam pelukannya. Nada bicara pria itu dipenuhi dengan keinginan kuat untuk melindungi gadis itu.“Tak seorang pun akan bisa menyentuh sehelai rambutmu selama aku ada disini!”“Jeremy, perempuan ini cuma berpura-pura! Dia cuma berakting!” Meredith berteriak marah.“Aku akan bahagia menontonnya bahkan jika dia cuma berakting.”“...”Jawaban Jeremy membekukan Meredith. Pada saat yang bersamaan, kata-kata itu membuat Madeline terpana. Namun, juga membuat Madeline diam-diam menyeringai.‘Meredith, akhirnya kau mendapatkan apa yang pantas kau dapatkan.’“Jeremy, kita sudah bersama selama bertahun-tahun dan kau bahkan tak percaya padaku! Kau bahkan sampai sejauh itu mempercayai penyihir ini! Aku benar-benar patah hati. Huu-huu…”Meredith menutupi wajahnya dan menangis. Tiba-tiba, dia berlari ke atas dan masuk k
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka