Dulu, dialah yang memainkan peran seperti ini untuk mendapatkan kepercayaan dan rasa kasihan Jeremy, tapi sekarang…Meredith menyaksikan bagaimana Jeremy dengan lembut menarik Vera ke dalam pelukannya. Nada bicara pria itu dipenuhi dengan keinginan kuat untuk melindungi gadis itu.“Tak seorang pun akan bisa menyentuh sehelai rambutmu selama aku ada disini!”“Jeremy, perempuan ini cuma berpura-pura! Dia cuma berakting!” Meredith berteriak marah.“Aku akan bahagia menontonnya bahkan jika dia cuma berakting.”“...”Jawaban Jeremy membekukan Meredith. Pada saat yang bersamaan, kata-kata itu membuat Madeline terpana. Namun, juga membuat Madeline diam-diam menyeringai.‘Meredith, akhirnya kau mendapatkan apa yang pantas kau dapatkan.’“Jeremy, kita sudah bersama selama bertahun-tahun dan kau bahkan tak percaya padaku! Kau bahkan sampai sejauh itu mempercayai penyihir ini! Aku benar-benar patah hati. Huu-huu…”Meredith menutupi wajahnya dan menangis. Tiba-tiba, dia berlari ke atas dan masuk k
Di saat Madeline kembali tersadar, Jeremy sudah menggandengnya keluar dari pintu.Madeline penasaran saat menatap tatapan tegas pria itu.Ke mana Jeremy akan membawanya?Meredith berdiam di kamar tidur tamu untuk beberapa saat sebelum mendengar suara mesin mobil dinyalakan.Dia menengok dari balkon dan melihat Jeremy di dalam mobil bersama Madeline, bersiap untuk pergi.Dia mengambil tasnya sembari menggumamkan sumpah serapah. Lalu, dia memanggil sebuah taksi dan kembali ke rumah keluarga Crawford untuk mendiskusikan langkah selanjutnya.Setelah mendapat informasi lebih jauh dari Meredith, Rose dan Jon mulai meneriakkan kata-kata kotor yang ditujukan pada Vera. Kemudian, wajah mereka menampakkan kekhawatiran.“Berani-beraninya pelacur itu menamparmu?! Dia bahkan menerobos ke dalam rumah untuk mencuri Jeremy darimu! Dia bahkan lebih tercela daripada Madeline! Aku pasti akan mencabik-cabik perempuan itu dengan kedua tangan kosongku!” Rose melotot dan mengepalkan kedua tinjunya dengan mur
Ketika melihat Jeremy kembali bersama Madeline, senyum di wajahnya membeku. Wajahnya lalu memunculkan sebuah ekspresi sedih.“Jeremy…”“Vera dan aku sudah makan. Silahkan saja kalau mau makan sendiri,” kata Jeremy dingin. Dia menatap Madeline, kemudian berkata, “Ayo ke kamar kita.”“Jeremy!” Meredith mengejar mereka dan menghentikan pria itu. “Jeremy, aku tahu dirimu punya sebuah kesalahpahaman terhadapku. Kau bahkan mungkin curiga kalau aku telah melakukan banyak hal untuk menyakiti Maddie dulu. Tapi, aku punya sebuah hati nurani yang jernih.”“Miss Crawford, hati nuranimu sudah dimakan anjing sejak dari dulu, jadi bagaimana bisa kau punya sebuah hati nurani yang jernih?” Madeline bertanya dengan perlahan.Meredith bersungut-sungut saat sebuah api amarah membakar hatinya. Namun, dia harus menahannya demi menjalankan rencananya.“Jeremy, ada sebuah acara pendakian orangtua-anak di taman kanak-kanak Jack hari Sabtu ini. Semua orangtua diharapkan untuk mengambil bagian bersama dengan ana
Saat Madeline mendengar Jeremy memperkenalkan dirinya, dia terpana. Dia menaikkan pandangannya dan melihat Jeremy menggendong Lilian. Sepasang mata marah Jeremy menatap tajam laki-laki yang sedang menerjang maju itu.“Daddy! Itu dia! Dia menyakitiku!” Berandalan kecil itu dengan cepat berlari ke belakang ayahnya. Lalu, dia menunjuk Jeremy dan mulai mengadu.Laki-laki itu menggosok-gosokkan kedua tangannya seakan-akan hendak memulai perkelahian dengan Jeremy. Namun, saat melihat wajah Jeremy, dia langsung mengerut. “M-Mr. Whitman! Ternyata Anda!”Jeremy tak menghiraukan laki-laki yang ada di depannya. Lagi pula, dia tak punya ingatan tentang siapa laki-laki itu. Namun, laki-laki itu mulai memperkenalkan dirinya disertai dengan seulas senyum menyanjung. “Mr. Whitman, s-saya adalah karyawan departemen teknik di lantai 16 perusahaan Anda. Anda pasti sama sekali tidak tahu siapa saya, tapi saya sudah melihat Anda sebelumnya. Saya tak menyangka takdir akan mempertemukan kita!”“Oh, gadis kec
Jawaban pria itu mengejutkan Madeline. Namun, ekspresi serius Jeremy mengatakan padanya bahwa pria itu tidak sedang bercanda.“Aku akan melakukan apapun selama itu membuatmu bahagia.”“Jeremy, Jeremy!”Setelah Jeremy mengatakan itu, Meredith muncul ke dalam pandangan mereka sembari terlihat panik dan cemas.Madeline spontan melihat ke belakang Meredith. Namun, dia tak melihat Jackson di sana.“Jeremy, Jack hilang lagi!”Meredith berlari ke depan Jeremy dengan kedua matanya yang memerah.“Semua ini salahku. Aku tak memperhatikan Jack dengan baik. Jeremy, marahi saja aku. Semua ini karena kelalaianku. Perhatianku hanya terpusat padamu sampai-sampai aku menelantarkan Jackson. Huu-huu…”Madeline benci dengan aksi Meredith yang penuh dengan kepura-puraan. “Miss Crawford, tak ada gunanya menangis. Kalau kau benar-benar peduli dengan anak itu, kau tak akan terus-terusan kehilangan dia di bawah pengawasanmu.”“Vera, dia bukan anakmu, makanya kau bisa mengatakan hal-hal seperti itu. Jack adalah
Jeremy mendengar beberapa suara datang dari hutan. Kemudian, dia melihat sosok Meredith melintas.Dia melihat ke sekeliling namun tak melihat Madeline dimana-mana. Tiba-tiba, jantungnya mulai berdetak tak terkendali.Dia mencoba menelepon Madeline, namun tak ada sinyal di ponselnya.Menatap hutan berkabut di depannya, Jeremy mulai merasa semakin tidak tenang.Meredith bermaksud membunuh Jackson, lalu menimpakan kesalahan ke Vera. Akan tetapi, dia berubah pikiran di menit terakhir dan memutuskan untuk membunuh mereka berdua.Sekalian saja perempuan itu, bukan?Meredith menyeringai saat teringat kembali dengan rencananya.Dia sudah tahu Jeremy akan mencari Madeline setelah pria itu sampai di sini.Benar saja, Jeremy terlebih dulu mencari Vera. Kemudian, menggunakan kesempatan ini, Meredith memberi Jackson air minum yang dicampur dengan pil tidur yang dihancurkan. Setelah itu, dia menyuruh seorang laki-laki yang berpura-pura menjadi orangtua murid untuk mencekik Jackson sebelum meninggalk
Dia terkagum-kagum dengan ketegasannya sendiri.Kematian Vera benar-benar akan menjadi akhir terbaik.Jika tidak, Jeremy tak akan pernah kembali padanya selama perempuan itu masih hidup.Jeremy mencari Vera di sepanjang lereng curam itu. Namun, dia tak bisa menemukan titik di mana tepatnya Vera terjatuh.Dia merasa dirinya nyaris gila. Dia tak bisa memusatkan pikiran. Dia tak bisa berpikir ataupun menarik kesimpulan.Seakan-akan hujan jatuh mengguyur langsung ke hatinya, bercampur aduk dengan segala macam emosinya.Semakin banyak waktu berlalu, semakin berbahaya situasi yang akan dihadapi gadis itu.Jeremy kembali ke tempat Meredith tadi berada. Wajah tampannya basah kuyup oleh air hujan dan dipenuhi hawa dingin.Pada saat ini, Meredith keluar dari mobil. Tanpa sepengetahuan Jeremy, Eloise sudah tiba di lokasi. Wanita itu bergegas keluar dari mobil untuk memayungi Meredith.Meredith berlari ke depan Jeremy dan bertanya, suara gadis itu tersendat-sendat karena menangis, “Jeremy, sudahka
Apa?Meredith ternganga saking terkejutnya saat mendengar Jackson mengatakan itu.Tidak masalah kalau ternyata berandalan kecil itu selamat, tapi apa yang dia katakan? Bocah itu melihat dirinya mendorong Madeline ke bawah lereng?Hujan turun deras di luar sini, namun tak seganas badai di sepasang mata Jeremy.Meredith melihat Jeremy berdiri, dan ada selapis bunga es di wajah pria itu. Suhu tubuhnya langsung terjun bebas ketika melihat itu.“Jeremy, itu tidak benar. Jack salah paham!” Meredith mencoba menjelaskan ketidakbersalahannya. “Vera-lah yang ingin mendorongku, tapi tanpa sengaja dia jatuh. Aku tidak bersalah !”“Mer, jangan emosional begitu. Aku percaya padamu!”Eloise dengan sedih menghibur Meredith. Kemudian, wanita itu berbalik dan berjalan ke arah Jackson.“Jack, sini Granny lihat apakah kau baik-baik saja. Vera itu benar-benar tak punya perasaan. Dia bahkan mengambil tindakan pada anak sekecil ini. Jack, katakan pada Granny bagaimana wanita itu melukaimu?”Jackson mengerutk
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka