Di pihak lain, Meredith sudah menyewa orang untuk mengawasi vila Jeremy sepanjang malam. Mengetahui kalau Madeline berada di dalam kamar tidur Jeremy sepanjang malam, semakin dia memikirkannya, semakin marah dirinya dibuatnya!Dia telah menyingkirkan Madeline sepenuhnya setelah semua kesulitan yang terjadi tiga tahun lalu, tapi siapa sangka akan ada wanita yang sangat mirip dengan Madeline.Terutama karena wanita ini tidak semudah saat dia menangani Madeline dulu.Meredith berdiri di depan cermin. Menatap luka yang belum sembuh di wajahnya, dia menjadi semakin kesal.Dia hampir menggunakan semua metode yang ada, namun sikap Jeremy malah menjadi lebih dingin terhadapnya. Dia juga tahu bahwa hanya dengan terus memainkan peran sebagai 'Linnie Kecil' akan memungkinkannya untuk merebut kembali Jeremy.Pertama-tama, dia perlu menyembuhkan luka di wajahnya.Meredith sedang berpikir ketika dia tiba-tiba merasakan sedikit gatal di bagian belakang pinggang kirinya. Dia menggaruknya pelan tapi me
Jeremy mengenakan setelan jas hitam yang dijahit khusus dengan rapi, sosoknya yang tinggi dan bergaya terlihat sempurna.Wajahnya berkilau sementara sikapnya yang agung dan anggun terungkap dalam setiap gerakannya.Sisi Jeremy inilah yang ingin direbut Meredith ketika dia pertama kali melihat pria itu!Dia telah berhasil merebut pria itu dengan konspirasi dan banyak trik selama bertahun-tahun, namun dia tak menyangka pria sempurna itu hari ini sedang menggandeng tangan wanita lain.Meredith dengan marah menatap Vera yang berjalan di samping Jeremy. Yang lebih tidak bisa dia terima adalah dia mengira bahwa gaun malam yang dikenakan Vera adalah gaun yang dipesan Jeremy untuknya, tetapi ternyata pria itu membelinya untuk Vera!Dia sudah lama menantikan itu dengan sia-sia!Pada akhirnya, kenyataan menghantamnya dengan sebuah tamparan keras!Jeremy selalu menjadi sorotan di kerumunan. Para tamu di taman memperhatikan penampilannya, dan pada saat yang sama, mereka melihat Madeline yang berad
Eloise selalu bersedia melakukan apa saja untuk putrinya, tapi dia merasa lebih tertekan lagi ketika Meredith mengatakan itu."Jangan khawatir, Meredith. Ibumu tak akan pernah membiarkanmu diganggu dengan semudah itu! Aku ingin semua orang di sini, hari ini, melihat dengan jelas Tuan Muda Whitman yang adalah orang terkaya dan paling berkuasa di Glendale tapi benar-benar seorang bajingan yang acuh tak acuh. Dan yang satu ini bernama Vera Quinn yang juga adalah seekor rubah betina hina dan tidak tahu malu!"Hah!Semua tamu terperanjat mendengar kata-kata Eloise.Mendengar perkataan Eloise, seolah-olah Vera Quinn ikut campur dalam hubungan Jeremy dan Meredith dan membuat Meredith merasa ditelantarkan."Mom, jangan bilang begitu, jangan bilang begitu! Semua ini salahku. Tidak ada hubungannya dengan Jeremy dan Miss Vera. Ayo pergi!" Meredith menangis tersedu-sedu, penampilannya yang lemah dan berurai air mata terlihat menyedihkan.Banyak orang mulai berpihak pada Meredith. Bagaimanapun, mer
Saat suara Madeline jatuh, secara bertahap suasana di sekeliling mereka menjadi hening.Kebenaran dari insiden itu?Apakah yang tadi sudah dikatakan itu bukanlah kebenarannya?Semua orang saling bertukar pandang dengan bingung.Meredith di dalam hatinya tahu bahwa dialah pelakunya, dan di saat Madeline dengan tiba-tiba mengatakan itu, mau tak mau dia merasa bersalah.Saat berpikir tentang bagaimana dia bisa balik melawan, Eloise langsung maju untuk membelanya."Vera Quinn, kau benar-benar seorang wanita berbahaya. Kau hanya ingin menodai reputasi putriku!"Eloise menunjuk Madeline dengan amarah dan omelan yang tak terkontrol."Kau menghabiskan uangmu untuk menyewa sekelompok preman untuk menculik Meredith dan membuatnya menderita pelecehan yang begitu kejam. Tak hanya itu, tapi kau juga mengunggah masalah ini ke dunia maya untuk membuat keributan, yang kemudian menyakiti reputasi Meredith. Hari ini, aku akan mencari keadilan buat putriku!""Mom..." Meredith memeluk lengan Eloise sambil
"Saya tahu Anda semua mendengar bahwa saya diculik beberapa waktu yang lalu. Ya, saya diculik dan dilecehkan oleh beberapa laki-laki. Dalang kejadian itu adalah Miss Vera Quinn ini. Pada awalnya saya tidak ingin menyelidiki ini, tapi wanita ini sekarang telah membalikkan keadaan dan memfitnah saya seperti ini. Saya benar-benar tidak tahan."Meredith menggigit bibirnya dan dengan cepat menunjuk Madeline."Vera Quinn, aku ingin melaporkanmu!"Di saat suara Meredith jatuh, para tamu dengan suara bulat memlilih untuk berdiri di pihak Meredith."Miss Crawford, kami semua mendukung Anda.""Vera Quinn, kau sangat mengerikan!""Jangan khawatir, Miss Meredith. Kami semua disini mendukungmu untuk melaporkan wanita ini!""Vera Quinn, dengan karaktermu, jangan berpikir bahwa kami akan sudi berlangganan Miss L.ady lagi di masa yang akan datang. Aku percaya kalau tidak lama lagi Miss L.ady akan bangkrut!""Diam kalian semua!"Di tengah kerumunan, sebuah suara dingin dengan kuat dan ganas menghardik,
Madeline berbicara dengan tanpa tergesa-gesa sembari mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sederet nomor telepon di layarnya.Semua orang melongok, dan Meredith tercengang ketika melihat sederetan angka terpampang di layar.Awalnya dia tidak mengerti, namun setelah melihat untuk beberapa detik, wajahnya berubah menjadi hijau saat kedua matanya berkedip-kedip.Melihat kepanikan dan ketidakpercayaan gadis itu, Madeline tersenyum tenang.“Miss Crawford, kenapa kau diam saja? Apa kau mendapati kalau nomor telepon ini familier? Tentu saja, kau sudah akrab dengan nomor ini, karena ini adalah nomor telepon ibu angkat mu , Rose Tanner."Madeline tersenyum dan berjalan dengan anggun ke arah Meredith. Sikapnya yang elegan dan puas telah menghancurkan Meredith hanya dalam beberapa detik."Miss Crawford, kau memang benar-benar pintar. Kau takut jika misalnya insiden itu terungkap, kau akan mendatangkan api ke dirimu sendiri, jadi kau menggunakan ponsel ibu angkat mu untuk menghubungi keempat p
Dia tidak pernah menjadi begitu marah di depan orang lain sebelumnya, tapi hari ini, dia melakukannya untuk Vera. Dia mematahkan roman mukanya yang biasanya agung dan mulia."Jeremy, kau dengar apa yang dikatakan Rose. Meredith adalah korbannya. Dia tak bersalah!" Tiba-tiba Eloise mencoba meyakinkan. Dia lebih memilih memercayai penjelasan Rose daripada tindakan tercela Meredith."Apa kau akan secepatnya melepaskan wanita itu? Di mana posisi Meredith dalam hal ini?"Tentu saja, Jeremy tak akan melepaskan Madeline. Sebaliknya, dia malah semakin erat memeluk Madeline dan menatap lembut wanita di pelukannya."Aku tak akan pernah melepaskan wanita ini seumur hidupku. Sedangkan untuk putrimu, aku sudah membatalkan pertunanganku dengannya. Jangan membuatku mengulangi kata-kataku lagi."Sembari berbicara dengan nada yang begitu santai, Jeremy memeluk Madeline dan langsung berbelok ke dalam rumah.Eloise melongo menyaksikan adegan itu, menggertakkan gigi-giginya dalam amarah.Adegan itu sangat
Madeline mengerutkan bibirnya dan tersenyum, sepasang lesung pipitnya yang memabukkan merekah di kedua sisi bibirnya.“Tidakkah kau ingin aku jatuh cinta padamu? Sebenarnya, kau masih mencintai Meredith, ‘kan?” Meredith menarik dasi pria itu dengan sedikit keluhan di matanya. “Jika memang begitu, aku akan pergi sekarang dan tak akan pernah menemuimu lagi.”Madeline berpura-pura kecewa dan melepaskan dasi Jeremy.Begitu garis lehernya melonggar, Jeremy merasakan kehangatan mengalir keluar dari hatinya.Melihat wanita itu berbalik dengan kekecewaan di depan kedua matanya, dia membeku dalam keadaan tak sadarkan diri. Rasanya seolah-olah jantungnya tiba-tiba ditusuk oleh jarum yang tak terlihat.“Jangan pergi.”Jeremy menggapai pergelangan tangan Madeline.Madeline, yang belum juga melangkah lebih dari satu langkah, tiba-tiba berhenti. Di belakang di mana Jeremy tak bisa melihat, dia diam-diam tersenyum penuh kemenangan.Hanya saja dia belum sempat menikmati kemenangan ini selama lebih dar