Jeremy mencibir ringan, matanya yang menyipit dan berembun menatap punggung Madeline yang anggun. “Kau benar-benar mengira dia Madeline?”“Omong kosong! Tentu saja, dia itu Maddie!” Ava menegaskan tanpa ragu. "Jeremy, aku peringatkan ya, jangan berpikir untuk menyakiti Maddie lagi. Jika Maddie terluka lagi, aku akan melawanmu mati-matian kali ini!”Mendengar peringatan Ava, tiba-tiba Jeremy mengerutkan kedua bibirnya sembari mencemoh dirinya sendiri.Seorang teman yang akan berjuang mati-matian untuknya.Namun, bagaimana dengan suaminya?Jeremy tak mengatakan sepatah kata pun. Dia kemudian masuk ke mobil dan menyalakan mesin.Madeline duduk di dalam mobil. Ia melihat sekilas sosok Ava yang kehilangan harapan lewat penglihatan periferalnya. Gadis itu berangsur-angsur semakin mengecil dan mengecil di kaca spion, dan hatinya semakin sakit dan lebih sakit lagi.‘Maafkan aku, Ava.’‘Sekarang bukan waktunya untuk mengenalimu.’‘Aku akan menawarkan sebuah permintaan maaf yang tulus padamu se
Tepat ketika kecelakaan hendak terjadi, Jeremy bergegas maju dan meraih pergelangan tangan Madeline, menarik gadis itu ke dalam pelukannya dengan segala kekuatan yang dia miliki.Mobil yang melanggar lampu kuning itu melesat melewati sisi Madeline.Karena Jeremy terlalu banyak menggunakan kekuatannya, dia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke belakang. Orang yang ada di pelukannya pun jatuh ke pinggir jalan bersamanya, terjerembab dengan cukup keras.“Jangan takut, tidak apa-apa sekarang.”Madeline samar-samar mendengar Jeremy berkata.Ia ingin bangun namun dirinya dibungkus erat-erat oleh pelukan Jeremy. Tangan kanan pria itu menekan bagian belakang kepalanya seakan-akan itu adalah sebuah tindakan yang dilakukan tanpa sadar untuk melindunginya.Madeline hanya berbaring di tubuh Jeremy. Hidungnya mengenali sebuah aroma wangi yang unik di tubuh pria itu. Sebuah aroma yang sangat akrab di ingatannya.Ia merasakan detak jantungnya sendiri dan ia bernafas dengan sedikit panik. Ia tak tahu a
Meredith menyetujuinya dengan tidak sabar. “Jangan khawatir, Jeremy. Aku akan berada disana tepat waktu besok malam bersama kedua orangtuaku.”“Baguslah, kalau begitu.” Jeremy menutup telepon setelah mengatakan tiga kata itu.Dia menatap layar yang menggelap, kedua matanya yang menyipit dan berkabut memantulkan cahaya rahasia.Madeline langsung kembali ke apartemen. Setelah memasuki rumah, ia melihat Felipe sudah bangun.Pria itu duduk di meja dekat jendela, mengenakan pakaian santai yang longgar. Felipe menonton berita ekonomi di ponselnya sambil menggigit sepotong roti bakar sarapannya dengan anggun.Melihat Madeline telah kembali, dia memberi gadis itu seulas senyum lembut. “Performa penjualan Miss L.ady meroket. Setiap potong perhiasan yang kau desain sudah menjadi terkenal. Kupikir kau berpeluang besar untuk memenangkan hadiah utama pada Kompetisi Desain Perhiasan Internasional GMA tahun ini.“Oh ya, aku juga membawakanmu bahan-bahan wewangian yang kau perlukan. Kau bisa melanjutk
Di bawah tatapan bingung semua orang, Jeremy mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna biru tua dari saku celananya.Dia memegang kotak itu di hadapan Madeline dan membukanya. Di dalam kotak perhiasan beludru itu terdapat sebuah cincin berlian yang berkilau.Meredith langsung syok menatap kotak cincin yang dipegang Jeremy. Dia bergegas. "Jeremy, apa... Apa yang kau lakukan?" tanyanya gugup, berusaha mempertahankan seulas senyum. “Jeremy, kau meminta semua orangtuaku untuk datang hari ini. Apakah karena kau ingin melamarku? Cincin berlian ini juga untukku, ya?”Meredith memandang dengan penuh harap ke profil samping Jeremy yang tanpa ekspresi.Namun, Jeremy tak sedikit pun melirik Meredith bahkan dari sudut penglihatan periferalnya. Sebagai gantinya, dia mengeluarkan cincin itu dan meraih tangan kiri Madeline yang sedang digenggam oleh Felipe.Madeline dengan cepat menarik tangannya kembali. “Mr. Whitman, apa yang Anda lakukan?”Felipe juga melindungi Madeline. "Jeremy, walaupun Vera d
Meredith tersipu dan mencondongkan tubuhnya ke sisi Jeremy dengan penuh kasih. “Jangan khawatir, Mom dan Dad. Jeremy akan menjagaku dengan baik, benar, Jeremy?”Dia mengarahkan tatapan cerah dan jernihnya pada Jeremy dan kebetulan melihat pria itu menatapnya.Hanya saja sepasang mata Jeremy sangat dingin hingga membuatnya tertegun.“Je-Jeremy?”“Yang ingin aku umumkan adalah pembatalan pertunangan kita.”“…”“Apa?”Meredith langsung membatu. Eloise, Sean, dan kedua orangtua Jeremy semuanya tampak syok.Madeline terlihat tenang, namun di dalam dirinya dia juga merasa terkejut.Apakah Jeremy benar-benar mengatakan dia ingin memutuskan pertunangan dengan Meredith?Ini benar-benar mencengangkan.Jeremy memuja si muka dua Meredith. Dia telah memanjakan dan menyiramnya dengan kasih sayang tanpa batas selama bertahun-tahun.Bagaimana bisa keputusan seperti itu tiba-tiba dibuat?“Jeremy, apa maksudmu? Bagaimana bisa kau memutuskan pertunanganmu dengan Meredith ketika dia bahkan telah melahirka
Jeremy menatap Meredith, gadis yang pernah dia janjikan untuk dia jaga selamanya, dan seulas senyum sarkastik merayap ke wajah tampannya. “Aku bahkan tidak menemukan sopir itu.”“…” Tak seorang pun menyangka kalau Jeremy akan tiba-tiba mengatakan sebuah kalimat seperti itu.Udara di seluruh ruang tamu seketika seperti membeku saat kedua mata Meredith membelalak sebesar alas cangkir. Gadis itu menatap wajah tampan Jeremy yang penuh dengan kekecewaan dan cemooh, dengan tatapan syok.Pria itu benar-benar menjebaknya!Dirinya telah mengakui bersama-sama dengan Tanner menjebak Madeline karena ketakutan!Madeline duduk dengan anteng di sofa, namun jantungnya sama sekali tidak kalem saat ini.Hanya sehari sebelumnya, Jeremy telah memintanya untuk berdandan seperti Madeline untuk menjebak Tanner, namun usaha itu gagal.Ia awalnya mengira bahwa tak ada bukti manusia atau fisik yang dapat ditemukan untuk membuktikan fakta bahwa Meredith melakukan perbuatan keji saat itu. Namun, yang tidak ia dug
Mendengar ini, Meredith tampak seperti kehabisan tenaga.Sepertinya pria itu benar-benar serius.“Jeremy, bagaimana bisa kau melakukan ini?” Eloise segera mencari keadilan untuk Meredith. “Meredith telah bersamamu selama bertahun-tahun, dan anak yang dia lahirkan sudah berusia lima tahun. Dalam lima tahun terakhir, dia telah didiskreditkan dengan jahat sebagai simpanan. Sekarang, karena Madeline terkutuk itu, kau tidak menginginkan Meredith lagi?" wanita itu bertanya.Kedua pelipis Jeremy tiba-tiba berdenyut, dan tatapannya tiba-tiba menjadi gelap.Dia benar-benar tidak ingin mendengar orang selalu menggunakan 'Madeline terkutuk' saat menyebut nama Madeline.“Diam!" Old Master Whitman balas memarahi dengan murka, "Mrs. Montgomery, meskipun gadis ini adalah putrimu yang telah lama hilang, kau tidak boleh menggunakan cara ini untuk mengganti hutang yang harus kau bayar kepada putrimu! Madeline juga dibesarkan oleh orang tuanya! Jika orang tuanya tahu bahwa dia telah menanggung kesedihan
Madeline tak peduli jika Jeremy memberi mawar untuk wanita lain. Ia hanya merasa ada yang aneh.Mobil Jeremy melaju lurus. Secara bertahap mobil-mobil menjadi semakin sedikit di sepanjang jalan ini.Agar tidak ketahuan Jeremy, Felipe menjaga jarak yang lumayan jauh.Setelah sekitar 20 menit, Madeline melihat mobil Jeremy berhenti.Namun, tempat di mana dia memarkir mobilnya membuat Madeline dan Felipe bingung.“Kuburan?”Jeremy benar-benar datang ke kuburan.Kenapa dia datang ke tempat ini sambil membawa sebuah buket mawar?Selain itu, pemakaman ini adalah tempat dirinya pernah menguburkan abu kakek dan anak pertamanya. Ini juga tempat di mana pria itu dengan kejam menghancurkan abu anak mereka di depannya. Hati Madeline bergetar hebat memikirkan itu. Salju yang melayang di langit pada hari yang menentukan itu seakan-akan melayang ke dalam hatinya saat ini, sangat dingin.Ia tak akan pernah melupakan betapa putus asa dan tidak berdayanya dirinya ketika memohon pada Jeremy. Namun, pria
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka